Sukses

Waspada, Ini 7 Penyakit yang Dapat Ditularkan Oleh Gigitan Nyamuk

Penyakit yang dapat ditularkan oleh gigitan nyamuk harus diwaspadai.

Liputan6.com, Jakarta Gigitan nyamuk menjadi salah satu masalah yang cukup menyebalkan. Saat digigit nyamuk, kamu bisa merasakan rasa gatal yang tidak tertahankan. Apalagi nyamuk yang sering terbang dekat kulit kamu juga sulit ditangkap, akibatnya perasaan semakin kesal.

Namun, tidak hanya gatal dan bikin sebal saja yang menjadi dampak negatif nyamuk. Gigitan nyamuk bahkan juga bisa membuat kamu tertular penyakit. Penyakit-penyakit yang ditularkan oleh nyamuk dengan gigitannya ini bahkan kadang bisa merenggut nyawa.

Penyakit yang dapat ditularkan oleh gigitan nyamuk harus diwaspadai. Kamu perlu untuk selalu menjaga diri agar tidak digigit nyamuk. Selain itu, menjaga kebersihan juga sangat penting dalam menghindari banyaknya nyamuk yang berkeliaran di rumah.

Berikut Liputan6.com rangkum tentang penyakit yang dapat ditularkan oleh gigitan nyamuk dari berbagai sumber, Jumat (23/8/2019).

2 dari 4 halaman

Dengue dan Malaria

Dengue

Penyakit yang dapat ditularkan oleh gigitan nyamuk yang pertama adalah Dengue, yang nantinya dapat menjadi Demam Dengue atau Demam Berdarah Dengue (DBD). Virus dengue ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.

Biasanya kejadian infeksi dengue ini akan meningkat pada musim pancaroba. Setiap tahunnya di dunia, 400 juta orang terinfeksi dengue yang menjadi penyebab penyakit dan kematian utama pada daerah beriklim tropis dan subtropis.

Gejala awal DBD berupa demam tinggi mendadak yang berlangsung sepanjang hari, nyeri kepala, nyeri saat menggerakkan bola mata, nyeri otot, terkadang disertai tanda perdarahan seperti bintik-bintik merah, dan pada infeksi berat menimbulkan gangguan saluran cerna, syok hingga kematian.

Malaria

Penyakit yang dapat ditularkan oleh gigitan nyamuk berikutnya adalah malaria. Parasit penyebab malaria ditularkan oleh nyamuk Anopheles betina, yang biasanya menggigit pada waktu senja hingga fajar.

Penyakit ini memiliki angka kematian yang cukup tinggi terutama pada kelompok bayi, anak balita, dan ibu hamil. Parasit penyebab malaria pada manusia antara lain Plasmodium falciparum, P. vivax, P. malariae, dan P. ovale.

Orang yang terkena malaria biasanya menunjukkan beberapa gejala seperti demam, menggigil, dan gejala seperti flu selama sekitar tujuh hari. Selain Indonesia, daerah yang juga sering mengalami kasus malaria adalah Afrika sub-Sahara, Asia, dan Amerika Latin. Terapi yang efektif saat ini adalah dengan terapi ACT (artemisinin-based combination).

3 dari 4 halaman

Chikungunya dan Zika

Chikungunya

Sama dengan virus dengue di atas, chikungunya juga ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Karakteristik infeksi chikungunya mirip dengan DBD seperti demam mendadak, menggigil, mual, sakit kepala, dan bintik-bintik kemerahan pada kulit, namun ditambah keluhan spesifik nyeri sendi terutama sendi siku, lutut, pergelangan tangan dan kaki, serta nyeri otot yang berlangsung sekitar satu minggu.

Zika

Masih berkaitan dengan nyamuk Aedes aegypti, penyakit yang dapat ditularkan oleh gigitan nyamuk selanjutnya adalah virus zika, yang sempat menggemparkan. Hanya 1 dari 5 orang yang terinfeksi Zika menunjukkan gejala, antara lain demam, kulit berbintik merah, sakit kepala, nyeri sendi, nyeri otot, sakit kepala, kelemahan, dan terjadi peradangan konjungtiva. Pada beberapa kasus zika dilaporkan terjadi gangguan saraf dan komplikasi autoimun.

4 dari 4 halaman

Demam Kuning dan Kaki Gajah

Demam Kuning

Penyakit yang dapat ditularkan oleh gigitan nyamuk selanjutnya adalah demam kuning. Virus demam kuning atau yellow fever ditularkan melalui spesies nyamuk Aedes atau Haemagogus.

Umumnya orang yang terinfeksi demam kuning hanya menunjukkan gejala ringan. Gejala awal biasanya demam, menggigil, sakit kepala, nyeri otot, mual, dan muntah. Setelah beberapa jam atau hari, sekitar 15% kasus akan berlanjut menjadi keluhan yang lebih berat seperti demam tinggi, tubuh kuning, perdarahan, hingga kegagalan multiorgan.

Kaki Gajah

Penyakit kaki gajah atau filariasis adalah penyakit yang disebabkan oleh tiga spesies cacing filaria seperti Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, dan Brugia timori, yang ditularkan oleh semua jenis nyamuk seperti Culex, Anopheles, Mansonia, dan Aedes. Gejala penyakit ini berupa demam, radang dan pembengkakan kelenjar getah bening, hingga pembesaran tungkai, lengan, buah dada, dan buah zakar yang terlihat agak kemerahan dan terasa panas.

Penyakit kaki gajah bersifat menahun, dan bila tidak mendapat pengobatan dapat menimbulkan cacat menetap seumur hidup seperti pembesaran kaki, lengan, dan alat kelamin baik perempuan maupun laki-laki. Sejak tahun 2002, pemerintah melakukan pemberian obat anti-filaria massal untuk mencegah penyebaran penyakit kaki gajah di daerah endemis.

Radang Otak

Penyakit yang dapat ditularkan oleh gigitan nyamuk selanjutnya adalah radang otak. Umumnya, infeksi virus penyebab radang otak atau ensefalitis disebabkan oleh nyamuk jenis Culex, terutama Culex tritaeniorhynchus.

Infeksi radang otak pada manusia mayoritas tidak bergejala atau berupa gejala ringan seperti flu. Namun, persentase kecil penderita akan mengalami radang otak dengan gejala berupa sakit kepala hebat yang tiba-tiba, demam tinggi, disorientasi, koma, tremor, dan kejang. Vaksin untuk virus ini tersedia bagi orang yang akan bepergian ke daerah endemis.