Sukses

Cara Membuat Abstrak Karya Ilmiah yang Benar, Perhatikan Unsur dan Struktur

Cara membuat abstrak perlu dilakukan dengan benar agar sesuai dengan penelitianmu.

Liputan6.com, Jakarta Cara membuat abstrak perlu dilakukan dengan benar agar sesuai dengan penelitianmu. Menulis abstrak sebenarnya sangat mudah, karena kamu tinggal menuliskannya dengan bahasa yang singkat, padat, dan jelas tentang penelitianmu.

Abstrak adalah ringkasan isi suatukarya ilmiah yang memiliki fungsi untuk membantu pembaca agar bisa mengerti inti dari tujuan penulis. Abstrak memang biasanya ditulis terkait dengan penulisan jurnal atau karya ilmiah. 

Cara membuat abstrak bisa dilakukan dengan memahami unsur dan strukturnya. Sesuai dengan fungsi abstrak, yaitu untuk memberikan penjabaran sederhana bagi pembaca mengenai isi dari suatu karya ilmiah, kamu perlu mengikuti strukturnya yang tepat.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (11/3/2021) tentang cara membuat abstrak.

2 dari 6 halaman

Pengertian Abstrak

Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia, abstrak artinya adalah ikhtisar (karangan, laporan, dan sebagainya). Bisa juga disebut ringkasan atau inti. Sementara itu, berikut pengertian abstrak menurut para ahli:

Frederick Wilfrid Lancaster. Abstrak adalah suatu representasi yang ringkas tetapi memiliki keakuratan dari isi suatu dokumen. Abstrak merupakan sepenggal teks yang diciptakan oleh yang membuat keabstrakan itu sendiri namun bukan merupakan kutipan langsung dari penulisnya.

Clarence W Rowley. Abstrak adalah sebuah penyajian isi atau inti sebuah dokumen secara ringkas dan akurat dalam gaya yang sama dengan dokumen aslinya.

Maizel. Abstrak adalah suatu ringkasan yang disajikan secara singkat dan jelas bagian yang memuat tujuan, cakupan atau jangkauan dan temuan dari suatu artikel.

Collison. Abstrak adalah suatu penyajian ringkas dalam bahasa si pengarang mengenai semua butir-butir yang pokok /utama dari dokumen asli.

International Standart Organisation (ISO). Abstrak ialah uraian singkat yang akurat yang mewakili isi atau inti suatu dokumen tanpa adanya tambahan interpretasi atau kritikan dan tanpa melihat siapa yang membuat sari karangan tersebut.

American National Standards Institute’s. Abstrak adalah pernyataan secara singkat tetapi akurat dari isi suatu dokumen, tanpa menambahkan tafsiran ataupun kritik dan tanpa membedakan untuk siapa abstrak itu dibuat.

3 dari 6 halaman

Cara Membuat Abstrak dengan Memahami Unsurnya

Cara membuat abstrak perlu memperhatikan unsurnya. Semua unsur pada abstrak ini harus terpenuhi agar abstrak yang kamu buat benar. Ada paling tidak empat bagian unsur yang dapat menyempurnakan abstrak dalam karya ilmiah.

Unsur-unsur yang perlu dicantumkan sebagai cara membuat abstrak di antarnya adalah:

1. Unsur argumentasi yang logis dan diikuti dengan observasi untuk memecahkan sebuah problem.

2. Unsur metode atau pendekatan yang dipakai untuk memecahkan sebuah masalah.

3. Unsur hasil yang dicapai dan kesimpulan yang dapat diambil dari karya ilmiah tersebut.

4. Unsur yang dibuat dengan sederhana, singkat, padat, dan jelas.

4 dari 6 halaman

Cara Membuat Abstrak dengan Memperhatikan Strukturnya

Cara membuat abstrak juga perlu memperhatikan strukturnya. Jika kamu menerapkan cara membuat abstrak dengan struktur yang benar, maka akan membuat abstrak mudah dipahami dan baik dari segi penulisannya.

Cara membuat abstrak biasanya memiliki struktur penulisan menggunakan font time new roman dengan spasi berjarak 1. Bahasa yang digunakan sebagai cara membuat absrak, yakni bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.

Struktur yang perlu diperhatikan sebagai cara membuat abstrak di antarnya adalah:

1. Judul penelitian diketik dengan menggunakan capital font dan size 14, positin center text dan di buat dengan bold.

2. Sub judul sama dengan judul, hanya saja size diubah menjadi 12.

3. Nama peneliti ditulis tanpa menggunakan gelar hanya saja diberi nomor urut dengan superscript posisi center dengan font size 12 dan cetak bold.

4. Nama jurusan atau program studi peneliti dan alamat institusi posisi center dengan font size 12 dan cetak bold.

5. Email ketua peneliti saja yang dicantumkan posisi center dengan font size 12.

6. Judul bagian “ABSTRAK” ditulis dengan huruf besar posisi center dengan cetak tebal atau bold.

7. Isi abstrak ditulis dengan posisi rata kanan kiri dengan jumlah kata maksimal 250 kata dengan menggunakan font size 12.

8. Kata kunci dibuat dengan rata kanan-kiri.

5 dari 6 halaman

Contoh Abstrak Bahasa Indonesia

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMATAN GEOLOGI STUDI KASUS GEOLOGI LEMBAR NANGAPINOH, KALIMANTAN BARAT

ABSTRAK

Sistem Informasi Geografis Lokasi Contoh dan Titik Pengamatan Geologi Studi Kasus Geologi Lembar Nangapinoh, Kalimantan Barat merupakan suatu sistem yang bersifat keruangan dan membantu memberikan serta menyajikan informasi mengenai hasil survei penelitian geologi yang dilakukan di kawasan Nangapinoh.

SIG ini disertai data pendukung yang berguna untuk menyajikan informasi yang dibutuhkan dari kawasan Nangapinoh. Selain it, SIG ini membantu staf telmik yang ada di Pusat Survei Geologi (PSG) untuk mengelola informasi geologi yang

Pembuatan SIG ini menggunakan cara pengumpulan data dengan mengambil data di PSG, mewawancara pembimbing lapangan, studi literatur yang mendukung teori penyelesaian masalah serta Unified Modelling Language (UML) untulc perancangan peranglcat lunaknya disertai juga pengujian perangkat lunaknya. Software yang digunakan untuk membangun SIG ini yaitu menggunakan Visual Basic 6.0, ArcView 3.3, Microsoft Access 2003 sena Map Objects 2.4.

Kata Kunci: Sistem Informasi Geografis (SIG), keruangan, penelitian geologi, Pusat Survei Geologi, Unified Modelling Language

6 dari 6 halaman

Contoh Abstrak Bahasa Inggris

THE EFFECT OF LOCAL CULTURE STORYBOOK ON STUDENTS’ READING COMPETENCE

ABSTRACT

The purpose of this study was to discover the significant difference on students’ reading competence between students taught using local culture-based storybook in the form of Legend and students taught without using local culture-based storybook in the form of Legend in Buleleng district primary schools.

This study was an experimental study utilizing post-test only control group design. The population of this study was all sixth graders of Buleleng district primary schools while the samples of this study were 40 students consisting of 20 students from SD Lab Undiksha as experimental group and 20 students from SDN 4 Kaliuntu as control group. The samples were chosen using one intact group cluster random sampling technique. The data collection was done through post-test. The obtained data were analyzed descriptively and inferentially.

The result shows that, the mean score for experimental is higher than control group which is 89.75 > 83.75. Furthermore, inferential statistical analysis through t-test reveals that t observed is higher than t critical value which is 2.129 > 2.0244 (α = 0.05).  It indicates that there is a significant difference on students’ reading competence between students taught using local culture-based storybook in the form of Legend and students taught without using local culture-based storybook in the form of Legend in Buleleng district primary schools.

Keywords: Legend, Local Culture, Reading, Storybook, TEYL.

 

Video Terkini