Liputan6.com, Jakarta Dropship adalah suatu sistem bisnis, di mana seseorang bisa berjualan tanpa perlu memiliki stok barang terlebih dahulu. Sedangkan dropshipper adalah sebutan untuk pelaku bisnis yang menjalankan usaha dengan sistem ini.Â
Dengan kata lain, dropship adalah sistem penjualan di mana penjual atau dropshipper hanya perlu memasarkan dan menjual barang milik pihak lain tanpa perlu menyetok barang terlebih dahulu. Sistem bisnis ini dapat dilakukan oleh siapapun.
Istilah dropship kerap kali dibicarakan banyak orang, sebab sistem bisnis ini tidak perlu banyak modal. Untuk itu, banyak orang yang juga terjun ke bisnis satu ini. Lebih mudahnya lagi, bisnis dropship juga bisa dilakukan di mana pun asalkan memiliki koneksi jaringan internet.
Advertisement
Berikut ini ulasan mengenai pengertian dropship, cara kerja, dan perbedaannya dengan reseller yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat (11/3/2022).
Pengertian Dropship
Dropship adalah metode pemenuhan pesanan di mana toko tidak menyimpan produk yang dijualnya dalam stok. Seluruh produk yang dijual biasanya milik pihak lain, dalam hal ini supplier. Namun, istimewanya dari sistem dropship adalah orang tersebut diizinkan menjual seluruh produk dari supplier dengan atas nama toko mereka sendiri. Bukan cuma itu, seluruh urusan stok produk, pengemasan, hingga pengiriman, semuanya dilakukan oleh supplier untuk mitra dropshipnya.
Barang yang bisa dijual pun sangat banyak lantaran saat ini sudah banyak penyedia atau pemasok barang berbagai produk yang menyediakan penjualan dropshipping untuk para mitranya antara lain kosmetik, makanan dan minuman, obat, pakaian, dan elektronik.
Konsep bisnis dropship adalah dropshipper menghubungkan produsen atau pemasok (biasanya importir atau pusat kulakan) dengan pembeli. Dalam hal ini, dropshipper menjadi pihak ketiga. Dalam skema kerja sama dropship adalah dropshipper tak harus mengeluarkan modal karena semua sudah diurus oleh pemasok. Tugas dropshipper hanya mencari pelanggan.
Dengan memanfaatkan teknologi digital, dropshipper memanfaatkan penjualan via online, terutama lewat media sosial dan e-commerce. Setelah mendapatkan pelanggan, dropshipper bisa langsung menghubungi pemasok barang (meneruskan pesanan) dan mengirimkan pesanannya langsung ke alamat pembeli. Dropshipper mendapatkan margin keuntungan dari selisih harga di tangan pemasok dengan harga jual ke pembeli.
Advertisement
Cara Kerja Dropship
Berikut ini terdapat sejumlah cara kerja dari dropship adalah:
1. Dropshipper menentukan produk apa yang akan dijual. Cari pemasok barang yang terpercaya. Pastikan untuk menjalin hubungan yang terjalin baik guna memastikan ketersediaan stok dan update barang terbaru, termasuk soal skema pembayaran.
2. Dropshipper memasarkan produknya ke konsumen, biasanya lewat media sosial, marketplace, dan webiste. Foto produk biasanya disediakan oleh pemasok barang.
3. Pelanggan membeli produk yang dipromosikan dropshipper. Pembayaran dilakukan pembeli ke dropshipper.
4. Dropshipper kemudian meneruskan pesanananya ke pemasok. Pemasok mempersiapkan barangnya, lalu pesanan dikemas dan dikirimkan dari gudang ke alamat pembeli.
5. Bisnis dropship saat ini banyak digeluti pemilik usaha toko online. Bisnis yang relatif mudah dilakukan lantaran minim modal dan tak butuh lokasi usaha.
Perbedaan Dropship dan Reseller
Arti dropship seringkali disamakan dengan reseller. Perbedaannya dalam skema dropship, barang bisa dikirim langsung dari pemasoknya ke pembeli. Sehingga, penjual tak perlu menyediakan tempat dan repot menyimpan maupun melakukan pengemasan barang untuk dikirim ke pembelinya. Perbedaan lainnya, reseller biasanya harus mengeluarkan modal untuk membeli stok barang dari pemasok untuk kemudian dijual kembali.
Selain itu, dalam secara teknik, sistem dropship terbilang lebih mudah sebab yang mengurus mulai barang di packing hingga pengiriman yaitu supplier. Sedangkan untuk reseller, secara teknis terbilang sulit sebab reseller perlu mengurus setiap prosesnya sendiri.
Tak hanya itu, perbedaan lain dari reseller dan dropship adalah barang yang dijual. Dropship lebih bisa menawarkan banyak pilihan produk untuk dijual, sementara reseller produk yang ditawarkan ke pelanggan cenderung terbatas menyesuaikan niche dan branding.
Advertisement
Kelebihan dan Kekurangan dari Dropship
Dalam pelaksanaannya, sistem bisnis dropship juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut penjelasannya:
Keuntungan Dropship
1. Minim modal.
2. Bisa dilakukan di mana saja.
3. Mudah dijalankan.
4. Produk yang bisa dijual bervariasi.
5. Tak perlu memiliki penyimpanan.
6. Tak repot dengan pengemasan dan pengiriman barang.
7. Resiko yang dihadapi seorang dropshipper relatif kecil.Â
8. Tidak dituntut untuk berkemampuan tinggi, asalkan mampu memilih partner bisnis yang baik dengan sistem yang telah berjalan dengan optimal.
Kekurangan Dropship
1. Margin keuntungan rendah karena harus dibagi dengan pemasok.
2. Dropshipper tak bisa memastikan ketersediaan barang.
3. Nama baik dropshipper sangat tergantung pada kualitas barang dari pemasok.
4. Kecepatan pengiriman barang bergantung pada pemasok.
5. Pemasok seringkali mengalami kesalahan dalam pengiriman produk.