Sukses

10 Obat Alami untuk Gigi Sensitif, Gunakan Rempah-Rempah

Obat alami untuk gigi sensitif bisa gunakan bahan-bahan yang ada di dapur.

Liputan6.com, Jakarta Banyak orang tak menyadari gigi sensitif yang dimilikinya. Wajar saja karena gigi sensitif hanya timbulkan nyeri sesaat, tetapi tajam, menusuk, dan menyakitkan. Kondisi ini terjadi karena ada lapisan dentin gigi yang terbuka. Meski begitu, obat alami untuk gigi sensitif bisa dijadikan solusinya.

Obat alami untuk gigi sensitif ini bisa diandalkan untuk menutup lapisan dentin gigi yang terbuka secara perlahan. Hingga rasa nyeri yang ditimbulkan karena konsumsi makanan minuman dingin, panas, asam, dan soda bisa segera diredakan. Termasuk nyeri ketika menyikat gigi, ya.

Nah, obat alami untuk gigi sensitif ini gunakan rempah-rempah. Rempah dipilih karena sifat antiinflamasi, antianalgesik, antiseptik, dan antimikroba yang dimilikinya. Selain rempah, obat alami ini juga andalkan teh, garam, madu, hingga daun buah jambu.

Berikut Liputan6.com ulas obat alami untuk gigi sensitif dari berbagai sumber, Rabu (12/8/2020).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

Kunyit dan Cengkeh

Kunyit

Kunyit bisa dijadikan sebagai obat alami untuk gigi sensitif. Hal ini disebabkan karena kandungan senyawa curcumin yang dimilikinya. Kandungan ini dikenal memiliki sifat antiinflamasi. Hingga baik untuk kesehatan mulut, mengurangi nyeri dan ngilu gigi sensitif. Coba oleskan kunyit pada gigi sensitif untuk merasakan manfaatnya.

Alternatif lain, bisa dibuat pasta topikal dengan mencampurkan kunyit dan air. Kemudian menggosoknya ke gusinya untuk membantu mengurangi rasa sakit dan sensitivitas gigi. Oleskan pasta ini ke gigi dan gusi dua kali sehari untuk menghilangkan rasa sakit.

Cengkeh

Cengkeh pun bisa diandalkan sebagai obat alami untuk gigi sensitif. Hal ini disebabkan karena cengkeh mengandung eugenol. Eugenol ini bisa bersifat sebagai antiseptik alami. Jadi, cengkeh memang efektif mematikan rasa sakit dan mengurangi peradangan.

Kunyah cengkeh atau tempatkan pada gigi yang nyeri dan ngilu. Cengkeh utuh kering juga bisa digunakan. Kunyah seluruh cengkeh dengan lembut untuk melepaskan minyaknya dan tahan pada gigi yang ngilu selama 30 menit.

Minyak cengkeh juga bisa menjadi pilihan. Oleksan minyak cengkeh pada gigi dan gusi yang ngilu. Kamu juga bisa menambahkan setetes minyak cengkeh ke dalam segelas kecil air dan menjadikannya obat kumur.

3 dari 7 halaman

Capsaicin, Bawang Putih, dan Bawang Merah

Capsaicin

Capsaicin merupakan senyawa yang bisa ditemukan dalam cabai dan rempah pedas lain. Capsaicin ini pun efektif dijadikan sebagai obat alami untuk gigi sensitif. Hal ini disebabkan karena capsaicin memiliki sifat analgesik. Sifat ini efektif untuk atasi masalah mulut akibat peradangan.

Meskipun capsaicin dapat menyebabkan rasa terbakar ketika dioleskan ke gigi atau gusi, tetapi efektif mengurangi rasa sakit. Untuk gigi sensitif, gunakan capsaicin sebagai gel topikal atau untuk obat kumur. Lakukan secara rutin untuk hasil maksimalnya.

Bawang Putih

Bawang putih dikenal sebagai pereda nyeri alami. Mengunyah sepotong bawang putih sebentar menghasilkan senyawa allicin. Senyawa ini allicin bersifat antimikroba dan dapat membunuh bakteri mulut.

Tak heran jika kemudian banyak yang menjadikan bawang putih sebagai obat alami untuk gigi sensitif. Berbagai jenis bakteri sepert Streptococcus mutans bisa dibasmi. Penumpukan S. mutans di sekitar gigi dan gusi dapat menyebabkan kerusakan gigi, yang dapat memperburuk sensitivitas gigi.

Bawang Merah

Bawang merah hampir mirip dengan bawang putih. Sama-sama bisa dijadikan sebagai obat alami untuk gigi sensitif. Hal ini dipengaruhi oleh sifat anti-inflamasi dan antimikroba yang dimilikinya.

Patogen oral bisa diandalkan untuk mengobati rasa sakit dan radang di sekitar gigi secara efektif. Kunyah sepotong bawang merah selama beberapa menit. Bisa juga dengan meletakkan bawang di dekat gigi dan gusi yang nyeri/ngilu dan biarkan selama 10 menit.

 

4 dari 7 halaman

Teh Hijau, Madu, dan Minyak Kelapa

Teh Hijau

Selain rempah, teh hijau bisa digunakan sebagai obat alami untuk gigi sensitif. Teh hijau pun sangat efektif untuk memperkuat gigi dan kurangi peradangan. Hal ini disebabkan karena sifat antiinflamasi dan antioksidan yang dimilikinya.

Gunakan teh hijau tanpa pemanis sebagai obat kumur dua kali sehari. Kandungan dalam teh hijau bisa digunakan untuk mengendalikan bakteri. Termasuk digunakan untuk menurunkan keasaman air liur dan plak gigi.

Madu

Madu selain memiliki rasa manis yang nikmat dijadikan camilan, ternyata efektif dijadikan obat alami untuk gigi sensitif. Bahkan, madu bisa membantu mempercepat penyembuhan dan mengurangi rasa sakit gigi sensitif. Termasuk mengatasi pembengkakan dan peradangan gigi.

Untuk mengurangi rasa sakit dari gigi sensitif, bilas mulut dengan air hangat dan sesendok madu. Bilasan ini akan membantu penyembuhan oral. Madu menghasilkan hidrogen peroksida yang bertindak sebagai antiseptik untuk rasa sakit yang disebabkan oleh sensitivitas.

Minyak Kelapa

Minyak kelapa juga bisa diandalkan sebagai obat alami untuk gigi sensitif. Selain bisa menjaga kesehatan gigi secara alami, minyak kelapa juga bisa mencerahkan dan memutihkan gigi.

Minyak kelapa bisa menembus plak dan mengeluarkan racun serta bakteri pada gusi. Untuk bisa merasakan manfaatnya, oleskan minyak kelapa ke sekitar mulut beberapa menit.

Kumur dengan air hangat, jangan sampai tertelan. Jika sudah, gosok gigi seperti biasanya agar mulut benar-benar bersih. Lakukan sehari sekali di pagi hari.

5 dari 7 halaman

Daun Jambu Biji dan Air Garam

Daun Jambu Biji

Daun jambu biji tak hanya bisa diandalkan untuk atasi diare. Daun jambu biji bisa dijadikan obat alami untuk gigi sensitif. Mengunyah daun jambu biji atau menggunakan gel topikal metode pengobatannya.

Ekstrak daun jambu biji bisa membantu mengurangi rasa sakit dan sensitivitas gigi. Ekstrak ini bisa menenangkan sakit gigi karena sifatnya anti-inflamasi dan antimikrobanya.

Daun jambu biji tidak hanya meringankan sakit gigi tetapi juga meredakan sariawan dan gusi yang bengkak. Berkumurlah dengan air rebusan daun jambu biji untuk mendapatkan manfaatnya.

Air Garam

Air garam dikenal memiliki sifat antiseptik. Sifat yang dimilikinya ini sangat efektif mengurangi peradangan. Bahkan ada yang menjadikannya desinfektan alami. Membantu melonggarkan partikel makanan dan puing-puing yang terjebak di antara gigi.

Untuk mengurangi rasa nyeri dan ngilu pada gigi, berkumurlah dengan air garam hangat dua kali sehari. Air garam juga bisa membantu mengurangi luka di gusi. Menggunakan pembilasan air asin sebagai obat kumur adalah cara lain untuk melawan bakteri di mulut dan meningkatkan kebersihan mulut.

6 dari 7 halaman

Gejala Gigi Sensitif

Terasa ngilu saat makan atau minum

Bagi orang-orang yang mengalami gigi sensitif, konsumsi segala asupan yang bersifat panas, dingin, atau asam dapat menyebabkan terjadinya keluhan ngilu maupun nyeri di gigi.

Kondisi ini bisa terjadi karena lapisan dentin sudah tidak mampu melindungi akar gigi dari paparan ‘dunia luar’.

Kata lainnya, ketika Anda mengonsumsi makanan atau minuman panas, dingin maupun asam, akar gigi akan berhadapan langsung dengan bahan-bahan dari asupan tersebut. Akhirnya perasaan nyeri maupun ngilu tak bisa dihindari lagi.

Nyeri saat bernapas melalui mulut

Anda yang mengalami gigi sensitif juga akan merasa ngilu dan nyeri saat bernapas melalui mulut. Hal ini terjadi karena udara yang masuk ke mulut akan ‘bersentuhan’ langsung dengan akar gigi, sehingga memicu perasaan ngilu maupun nyeri.

Tidak nyaman saat menyikat gigi

Bagi orang-orang yang mengalami gigi sensitif, kebiasaan menyikat gigi yang tidak cermat bisa mencetuskan terjadinya keluhan ngilu maupun nyeri. Ini terjadi karena gusi mengalami penurunan atau karena dentin telah kehilangan lapisan untuk melindungi akar gigi dari paparan benda asing.

7 dari 7 halaman

Penyebab Gigi Sensitif

Sikat gigi yang salah

Bentuk kepala dan bulu sikat gigi yang tidak sesuai dapat merusak perlekatan gusi ke gigi. Begitu juga dengan kekuatan yang Anda gunakan ketika menyikat gigi.

Terganggunya perlekatan gusi ke gigi menyebabkan gusi turun, dimana ini berdampak pada permukaan dentin yang terbuka. Pada akhirnya, ngilu akibat gigi sensitif tidak lagi bisa dihindari.

Asupan yang bersifat asam

Minuman bersoda, lemon, wine, minuman beralkohol, yogurt, dan makanan/ minuman bersifat asam dapat melarutkan komponen permukaan gigi. Jika terjadi secara terus-menerus bisa berujung pada kejadian gigi sensitif.

Karang gigi

Karang gigi tumbuh di perbatasan antara gusi dan gigi. Jika dibiarkan dalam waktu lama, karang gigi dapat membuat perlekatan antara gusi dan gigi lepas. Akibatnya, karang tersebut akan terus tumbuh sampai ke dalam gusi dan menyebabkan rasa ngilu pada gigi.

Mengunyah es batu

Saat menggigit es batu, enamel akan berkontak langsung dengan es tersebut. Jika terjadi dalam waktu lama dan terus-menerus, garis retakan pada gigi tidak dapat dihindari lagi.

Nah, garis retakan ini bisa memicu gigi sensitif. Meski begitu, rasa ngilu umumnya tidak langsung muncul. Rasa ngilu baru akan terpicu bila gigi terkena rangsangan panas atau dingin dari makanan/ minuman.

Mengkertakkan gigi (bruxism)

Biasanya, seseorang yang memiliki kebiasaan mengkertakkan gigi (bruxism) memiliki permukaan kunyah gigi geraham yang terkikis. Kondisi itu menyebabkan hilangnya enamel gigi, sehingga bagian dentin terbuka dan menyebabkan gigi menjadi sensitif.

Membuka atau menggigit barang dengan gigi

Tak sedikit orang yang mengandalkan gigi untuk membuka atau menyobek suatu benda. Anda salah satunya? Jika ya, Anda berisiko tinggi untuk mengalami gigi sensitif. Kebiasaan tersebut dapat memberikan terlalu banyak tekanan pada gigi, sehingga lapisan enamel berpotensi mengalami kerusakan. Hal tersebut membuat perlindungan yang diberikan terhadap gigi tak lagi efektif.

Menggunakan tusuk gigi

Tusuk gigi sering digunakan untuk membersihkan sisa-sisa makanan yang tersangkut di sela-sela gigi. Sayangnya, jika digunakan tidak dengan sangat hati-hati, tusuk gigi justru dapat melukai jaringan gusi yang menyebabkan penurunan gusi. Hal tersebut akan memicu munculnya gigi sensitif.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.