Liputan6.com, Jakarta Pekerjaan copywriting adalah membutuhkan kemampuan menggunakan kata-kata dan bahasa yang bisa meyakinkan pembaca. Copywriting adalah seni menulis untuk tujuan pemasaran.
Tujuan copywriting adalah menurut Agustrijanto membentuk perilaku pembeli, terpenuhinya pesan penjualan, serta membuat atau membujuk konsumen agar tertarik dengan produk yang diiklankan. Hasil copywriting yang bagus adalah bisa membangkitkan emosi pembaca.
Advertisement
Baca Juga
Jenis-jenis tulisan yang dihasilkan penulis copywriting adalah iklan, slogan, konten media sosial, konten website, kampanye email, skrip iklan televisi atau radio, skrip video, siaran pers, katalog, baliho, brosur, dan banyak lagi.
Berikut Liputan6.com ulas tentang copywriting adalah seni menulis untuk tujuan pemasaran dari berbagai sumber, Jumat (9/7/2021).
Copywriting Menurut Para Ahli
1. Jefkins (1996)
Copywriting adalah penulisan naskah iklan atau promosi sebuah produk (barang atau jasa). Dengan kata lain, copywriting adalah aktivitas membuat dan menghasilkan tulisan (teks/naskah) untuk kepentingan iklan.Â
2. Agustrijanto (2001)
Copywriting adalah tulisan dengan ragam gaya dan pendekatan yang dihasilkan dengan cara kerja keras melalui perencanaan dan kerjasama dengan klien, staf legal, account executive, peneliti dan juga direktur seni. Copywriting adalah suatu karya tulisan dalam bentuk karangan-karangan iklan yang dibuat semenarik mungkin.Â
3. Moriarty dkk (2009)
Copywriting adalah proses untuk menunjukkan nilai dan manfaat yang ditawarkan oleh merek. Seorang Copywriter adalah seseorang yang berperan menciptakan, membentuk dan membuat seni kata dalam periklanan (copy).
4. Agustrijanto (2001)
Copywriting adalah dapur dari periklanan yang mempunyai peran berarti dalam menciptakan karya kampanye iklan, serta kaya akan pesan-pesan penjualan yang menarik.
Advertisement
Mengenal Copywriting
Copywriting adalah aktivitas penulisan yang berkaitan dengan promosi. Pembuatan copywriting adalah mirip dengan produksi iklan. Pekerjaan copywriting adalah membutuhkan kemampuan menggunakan kata-kata dan bahasa yang bisa meyakinkan pembaca.
Pengaruh yang harus diciptakan karya tulis copywriting adalah agar pembaca bisa mengambil tindakan, baik membeli produk, menggunakan jasa, atau terlibat dengan perusahaan. Bila disederhanakan copywriting adalah seni menulis untuk tujuan pemasaran.
Tujuan copywriting adalah menurut Agustrijanto membentuk perilaku pembeli, terpenuhinya pesan penjualan, serta membuat atau membujuk konsumen agar tertarik dengan produk yang diiklankan. Hasil copywriting yang bagus adalah bisa membangkitkan emosi pembaca.
Dalam proses copywriting adalah tak hanya mengandalkan kemampuan menulis, tetapi kemampuan desain grafis. Seorang copywriter bekerja secara visual untuk bisa menciptakan ide dan tema pokok iklan dari kata-kata, kalimat, baris peraga, slogan, huruf, dan rangkaian katanya.
Mengenal Copywriter
Penulis copywriting adalah copywriter. Copywriter berfokus pada jenis tulisan iklan yang bisa berisi promosi hingga slogan. Jenis-jenis tulisan yang dihasilkan copywriter seperti iklan, slogan, konten media sosial, konten website, kampanye email, skrip iklan televisi atau radio, skrip video, siaran pers, katalog, baliho, brosur, dan banyak lagi.
Sasaran copywriter adalah meningkatkan kesadaran merek melalui teks yang pendek dan menarik. Teks copywriter sebagian besar diterbitkan di media sosial. Tetapi copywriter juga dapat menulis headline yang menarik, iklan majalah, atau skrip radio.
Copywriting adalah seni menjual ide, merek, atau ideologi kepada orang lain. Copywriting bersifat advertorial karena tujuannya adalah untuk mendorong pembaca agar menggunakan produk dan / atau layanan. Gaya tulisan copywriter biasanya singkat namun harus mampu menarik pembacanya untuk menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan.
Advertisement
Unsur-Unsur Copywriting
Dalam proses copywriting adalah ada unsur-unsur yang tidak boleh ditinggalkan. Jefkins (1996) menjelaskan copywriting adalah terdiri beberapa unsur, yaitu tipografi, headline, sub headline, bodycopy dan closing word.
1. TipografiÂ
Tipografi adalah seni memilih jenis huruf dari ratusan jumlah rancangan atau desain jenis huruf yang tersedia kemudian menggabungkan sejumlah kata yang sesuai dengan keadaan ruang yang tersedia dan selanjutnya menandai naskah untuk proses type setting, dimana menggunakan ketebalan dan ukuran huruf yang berbeda. Menurut Tinarbuko (2009), terdapat beberapa jenis kelompok huruf yang perlu diketahui, yaitu sebagai berikut:Â
- Huruf Romein. Suatu jenis huruf dengan garis huruf yang memperlihatkan perbedaan antara tebal dan tipis serta mempunyai kaki atau kail yang lancip pada setiap batang hurufnya.Â
- Huruf Egyption. Suatu jenis huruf dengan garis huruf yang memiliki ukuran yang sama tebal pada setiap sisinya. Selain itu, kaki atau kaitnya berbentuk lurus dan kaku.
- Huruf San Serif. Suatu jenis huruf dengan garis huruf yang terlihat tebal dan tidak memiliki kaki atau kait. Jenis huruf ini yang paling sering ditemukan di sebagian besar iklan.
- Huruf Miscelloneus. Suatu jenis huruf yang lebih mengedepankan nilai hias dibandingkan nilai komunikasinya. Atau dengan kata lain jenis huruf ini lebih mementingkan aspek dekoratif dan ornamental.Â
- Huruf Script. Suatu jenis huruf yang hampir menyerupai tulisan tangan dan bersifat spontan.
2. TeksÂ
Tak hanya tampilan grafis yang menarik, biasanya unsur penting lain yang diperhatikan dalam menciptakan sebuah iklan yaitu unsur tulisan (teks). Penggunaan teks dalam iklan harus bersifat persuasif, informatif dan komunikatif agar mampu menyampaikan pesan yang dimaksud.
- Headline. Headline adalah teks yang letaknya paling atas pada sebuah iklan, dengan ukuran huruf paling besar antara yang lainnya dan biasanya untuk menyampaikan pesan yang paling penting. Hal yang harus diperhatikan dalam menulis headline mampu menjadi daya tarik pembaca untuk membaca sekilas apa yang dituliskan.Â
- Sub Headline. Sub judul (sub headline) dapat juga disebut sebagai kalimat peralihan yang mengarahkan pembaca dari judul ke kalimat pembuka naskah (bodycopy). Sub Headline merupakan kelanjutan dari headline yang menjelaskan makna atau arti dari headline dan biasanya memiliki karakter yang lebih panjang dari judulnya. Adapun yang membedakan antara keduanya yaitu sub headline biasanya menggunakan ukuran font yang lebih kecil dibandingkan dengan headline ditambah mengubah warna teks tersebut.Â
- Bodycopy. Bodycopy merupakan suatu bagian untuk menerangkan atau menjelaskan secara jelas dan detail tulisan apa yang ingin disampaikan. Isi teks yang bagus dan kreatif mampu membuat pembaca penasaran sekaligus memiliki daya tarik agar pembaca mau membaca secara keseluruhan. Untuk iklan biasanya bodycopy menampilkan nilai positif dari produk, secara kreatif bagian bodycopy dapat dikombinasikan dengan gambar berbagai bentuk.Â
- Closing Word (kata penutup). Closing word adalah kalimat pendek yang jelas, singkat, jujur dan jernih yang biasanya bertujuan untuk mengarahkan pembaca dalam membuat keputusan. Closing word juga dapat berupa alamat, info penjualan ataupun info produk.Â
Jenis Copywriting
Menurut Agustrijanto (2001), dalam menyusun sebuah copywriting, seorang copywriter perlu memahami jenis kata dan gaya bahasa sebuah iklan yang ingin disampaikan. Berikut penjelasan jenis copywriting:
1. Eksploratif. Mengeksplorasi atau mengulas dengan tajam hakikat produk dan jasa dengan kata-kata yang akurat. Kata-kata yang digunakan menguras habis segala daya kemampuan yang terdapat secara fisik maupun psikis produk yang diiklankan. Eksplorasi kata-kata yang dimaksud menguatkan citra dan menunjukkan fakta-fakta sebenarnya.Â
2. Naratif. Berbentuk cerita (narasi), menguraikan produk yang diiklankan dalam suasana bercerita. Pilihan kata mengandung unsur imajinasi dan membuat konsumen dengan tetap mengedepankan fakta.Â
3. Argumentatif. Pendapat yang isinya mempengaruhi konsumen secara jelas dan nyata. Bentuk tulisan argumentasi menggaris bawahi gagasan atau pikiran penulisannya dengan bertopang pada pendapat atau argumen yang logis dan obyektif berdasarkan pembuktian. Gaya dan jenis kata yang digunakan mengedepankan kelebihan produknya sendiri agar calon konsumen terpengaruh dengan informasi yang disampaikan.Â
4. Retoris. Mengungkapkan kebenaran sejujurnya, gaya dan jenis katanya sederhana namun kesan yang ditimbulkan harus mampu diiyakan setiap orang yang melihatnya.Â
5. Informatif. Menginformasikan secara detail tentang produk yang ditawarkan. Sejumlah data yang menunjang disampaikan komunikatif dan menghindari new style meski hakekatnya memang informasi juga.
Advertisement