Sukses

Menu Makanan Bayi 9 Bulan, Ikuti Aturan Sesuai Perkembangannya

Menu makanan bayi 9 bulan perlu diketahui supaya kebutuhan nutrisi harian anak terpenuhi secara optimal

Liputan6.com, Jakarta Menu makanan bayi 9 bulan harus diperhatikan lagi mengingat perkembangannya. Perkembangan pada bayi 9 bulan ini tentunya meliputi kemampuannya dalam mengenal jenis makanan baru disertai dengan beragam tekstur, rasa, dan aroma yang berbeda-beda.

Memasuki usia 9 bulan, biasanya bayi sudah mulai tertarik untuk makan dengan menggunakan tangan. Apalagi dengan fakta bahwa bayi sudah mulai belajar mengenal aroma, warna, dan tekstur, makanan yang dikonsumsi pun tidak cukup hanya dipotong kecil, tapi juga perlu dipastikan bahwa makanan sudah dimasak sampai lunak.

Menu makanan bayi 9 bulan perlu diketahui supaya kebutuhan nutrisi harian anak terpenuhi secara optimal. Kamu bisa memilih berbagai jenis makanan sehat untuk menjadi menu makan si kecil, seperti sayur dan buah-buahan yang sudah dilunakkan.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (11/2/2020) tentang menu makanan bayi 9 bulan

2 dari 5 halaman

Kemampuan Makan Bayi 9 Bulan

Sebelum mengenali berbagai menu makanan bayi 9 bulan, kamu tentunya harus mengetahui terlebih dahulu kemampuan makan bayi 9 bulan. Jika di usia 8 bulan, bayi mulai belajar untuk mengambil, menggenggam, serta memasukkan apa pun ke dalam mulut, memasuki usia 9 bulan, kemampuan tersebut jadi semakin meningkat.

Pada usia 9 bulan, biasanya perkembangan koordinasi tubuh bayi sudah mampu mengambil makanan dengan melibatkan jari telunjuk dan jempol. Penggunaan jari telunjuk dan jempol bayi ini bertugas untuk menjepit makanan saat mengambil, menggenggam, hingga memasukkannya ke dalam mulut.

Menu makanan bayi 9 bulan sebenarnya tidak jauh berbeda jika dibandingkan dengan saat usianya 8 bulan. Namun, menginjak usia 9 bulan ini tekstur makanan bayi biasanya sudah jauh lebih kasar ketimbang usia sebelumnya.

Karena itu, kamu sudah bisa memberikan menu makanan bayi 9 bulan yang telah dicincang halus maupun disaring agak kasar. Selain itu, jika memungkinan tetap berikan ASI rutin setiap hari di samping menyajikan makan pendamping ASI (MPASI).

Selain tekstur makanan yang berubah dari lumat yang disaring kemudian menjadi makanan kasar, jumlah pemberian finger food atau makanan yang mudah digigit, dikunyah, dan dipegang sendiri oleh bayi, juga jauh lebih banyak.

Perbedaan menu makanan bayi 9 bulan dengan 8 bulana dalah, mungkin di usia 8 bulan saat awal mengenal finger food anak hanya diberikan beberapa potong dalam sekali makan, atau bahkan masih sering dicampur dengan makanan lumat.

Sedangkan di usia 9 bulan ini, finger food biasanya sudah lebih sering diberikan disertai dengan tekstur makanan yang cenderung agak kasar. Tidak perlu khwatir dengan kemampuan bayi saat memamakan finger food, karena dengan proses adaptasi yang dilakukan di beberapa bulan sebelumnya, kini si bayi bisa jauh lebih terbiasa untuk makan berbagai tekstur makanan baru.

Setelah cukup familiar dengan beberapa jenis makanan finger food seperti buah bertekstur lunak, serta sayur dan lauk pauk rebus, kini kamu juga bisa memberikan makanan yang berbeda.

3 dari 5 halaman

Menu Makanan Bayi 9 Bulan

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kamu bisa memilih menu makanan bayi 9 bulan dari sayur dan buah. Namun, kamu juga bisa memilih berbagai menu makanan bayi 9 bulan lainnya, seperti:

- Potongan kecil buah-buahan dengan tekstur yang setingkat lebih keras sedikit ketimbang pisang dan alpukat. Ambil contohnya semangka tanpa biji, mangga, pir, melon, dan lain sebagainya

- Potongan kecil sayuran yang lebih beragam seperti wortel, kacang polong, labu siam, buncis, tauge, bayam, kol, brokoli dan lain sebagainya.

- Potongan kecil roti panggang yang berisi cokelat, buah, maupun sayuran

- Telur rebus matang yang dicincang kecil-kecil

- Tahu, pasta, ubi, keju, maupun kentang berukuran kecil

- Daging sapi atau daging ayam cincang yang dimasak hingga lunak.

- Sereal gandum

4 dari 5 halaman

Porsi Menu Makanan Bayi 9 Bulan

Selain menu makanan bayi 9 bulan, porsi dan frekuensi makan juga perlu diperhatikan. Selain dengan tetap rutin memberikan ASI jika memungkinkan, frekuensi makan anak biasanya akan berubah menjadi 3-4 kali per hari.

Namun, frekuensi pemberian camilan tetap sama seperti usia sebelumnya yakni sekitar 1-2 kali per hari atau tergantung dari nafsu makan anak. Sementara untuk jumlah atau porsi sekali makan, kamu bisa memberikan sekitar ½ sampai ¾ mangkuk alias 125-175 mililiter (ml). Selain itu, kamu juga harus memperhatikan waktu makan bayi agar tidak lebih dari 30 menit.

Bayi mengalami peningkatan nafsu makan seiring bertambahnya usia. Namun, kamu tidak perlu cemas ketika nafsu makannya berubah-ubah. Bayi bisa sangat banyak makan dalam beberapa hari, sedangkan beberapa hari kemudian justru susah makan, begitu selanjutnya. Perlu kamu ketahui, nafsu bayi dalam makan beraneka ragam makanan masih mudah berubah-ubah.

5 dari 5 halaman

Menu Makanan Bayi 9 Bulan yang Harus Dihindari

Meski menu makanan bayi 9 bulan sudah cukup bervariasi, namun ada beberapa makanan yang sebaiknya dihindari. Makanan yang harus dihindari tersebut seperti telur setengah matang atau mentah, kacang utuh, makanan yang terlalu manis atau asin, dan makanan berkalori tinggi.

Selain itu, kamu juga sebaiknya tidak memberikan ikan yang mengandung merkuri tinggi, seperti ikan makarel, tuna putih, atau ikan todak. Merkuri tinggi kemungkinan bisa mengganggu perkembangan sistem saraf anak. Hindari juga memberikan madu. Meski bagus untuk orang dewasa, bakteri yang ada di dalam madu dapat menyebabkan keracunan pada bayi.

Selain itu, mungkin tidak sedikit orangtua yang bertanya-tanya mengenai keamanan pemberian garam dan gula ke dalam MPASI bayi. Faktanya, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) tidak melarang pemberian garam dan gula pada anak di bawah usia 1 tahun.

Jangan lupa untuk selalu berkonsultasi dengan dokter terkait menu makanan bayi 9 bulan serta kesehatannya. Dengan berkonsultasi kepada dokter, tentunya kamu akan merasa lebih aman dalam memberikan makanan dan bisa mengetahui kondisi kesehatan si kecil.