Liputan6.com, Jakarta Mungkin taaruf adalah istilah yang sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia. Pasalnya, dalam Islam taaruf adalah perkenalan dari sebuah proses syar'i menuju ikatan suci pernikahan. Asal kata istilah taaruf adalah ta'arafa - yata'arafu, yang memiliki arti yaitu saling mengenal sebelum menuju jenjang pernikahan.
Di dalam agama Islam hubungan antara perempuan dan laki-laki yang tidak punya ikatan tertentu, seperti keluarga atau suami istri yang halal , ada sebuah batasan dan etikanya. Etika tersebut di antaranya seperti dilarang berduaan saja antar lawan jenis yang bukan mahram, dilarang memandang atau menyentuh, karena bisa menimbulkan hal-hal yang haram menurut agama Islam.
Taaruf sendiri dilakukan sebelum khitbah. Khitbah adalah meminang atau lamaran, menawarkan diri untuk menikah. Beda pacarana dengan taaruf adalah dalam pacarana bisa menimbulkan zina, seperti zina mata karena saling memandang terlalu lama, zina tangan karena saling bergandengan dan lain sebagainya. Taaruf itu sendiri dilakukan agar seseorang terhindar dari perbuatan zina tersebut.
Advertisement
Maka dari itu, taaruf adalah sesuatu yang hendaknya dipahami oleh umat Islam. Berikut ini Liputan6.com telah melansir Merdeka.com mengenai taaruf dan juga tahapannya, Minggu (24/1/2021).
Apa yang Dimaksud dengan Taaruf?
Pengertian dari taaruf adalah perkenalan atau saling mengenal yang dianjurkan dalam Islam. Lebih lengkapnya, sebuah proses yang dilakukan antara dua orang atau lebih dengan disertai maksud maupun tujuan tertentu.
Di Indonesia sendiri, sering diartikan jika taaruf adalah berhubungan dengan dunia percintaan. Maksud taaruf dalam hubungan percintaan sering diartikan sebagai proses perkenalan yang tujuannya untuk menyempurnakan agama, tentunya dengan mengacu pada jenjang pernikahan.
Bisa dikatakan, jika taaruf adalah sebuah proses yang sangat sakral dan bisa dikatakan sangat mulia, karena terdapat niat yang sangat suci di baliknya, yaitu untuk menikah.
Advertisement
Manfaat Taaruf
Banyak yang mungkin masih sedikit bingung perihal taaruf. Padahal taaruf sangat berbeda dengan pacaran. Secara syari, taaruf merupakan perintah Rasulullah untuk setiap pasangan yang memang ingin menikah.
Ada pun di dalam ajaran Islam, taaruf punya berbagai manfaat dan tujuan yang jelas. Bahkan, salah satu manfaat taaruf adalah bisa menghindari seseorang dari hal-hal negatif. Pasalnya, bagi mereka yang sedang taaruf tidak diperbolehkan berduaan. Apabila ingin bertemu harus ada orang lain yang menemani, seperti orang tua atau saudara. Sebab, hal ini dianggap menjadi cara yang sangat aman supaya jauh dari maksiat.
Ayat yang Membahas Taaruf
Ketika sedang menjalin proses taaruf, pasti pria atau wanita punya kewajiban mencari tahu sebanyak-banyaknya mengenai satu sama lain dalam waktu singkat. Fase ini disebut dengan masa penjajakan sebelum menikah. Taaruf dianggap sebagai masa saling bertukar informasi perihal satu sama lain.
Didalam Al Qur’an surat Al Hujurat ayat 13 telah diterangkan secara jelas mengenai taaruf:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَٰكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَىٰ وَجَعَلْنَٰكُمْ شُعُوبًا وَقَبَآئِلَ لِتَعَارَفُوٓا۟ ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ ٱللَّهِ أَتْقَىٰكُمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
Yā ayyuhan-nāsu innā khalaqnākum min żakariw wa unṡā wa ja'alnākum syu'ụbaw wa qabā'ila lita'ārafụ, inna akramakum 'indallāhi atqākum, innallāha 'alīmun khabīr
Artinya:
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
Advertisement
Tahapan Taaruf
1. Datangi Kedua Orang Tuanya
Proses taaruf sangat berbeda tentunya sangat beda dengan pacaran. Di dalam agama Islam, apabila ada seorang pria tertarik pada seorang wanita, sangat dianjurkan untuk langsung menemui kedua orangtua si wanita kemudian mengutarakan niatnya.
2. Jalin Komunikasi
Saat taaruf, cukup saling menanyakan beberapa hal, seperti perihal dirinya. Misalnya hal apa yang disukai dan tidak disukai. Tak dianjurkan sering bertemu atau saling mengirim pesan terlalu sering.
Jika ingin bertemu, ajak keluarga atau teman dekat untuk ke rumah si wanita agar pesan tersebut dapat disampaikan dengan jelas.
3. Tidak Berduaan (Tidak ber-Khalwat)
Setelah dapat restu dari orangtua si wanita, tidak berarti bisa bertemu dan mengajaknya jalan-jalan. Pertemuan harus ditemani pihak ketiga.
4. Tundukkan Pandangan
Maksudnya bukan berarti memejamkan mata dan menundukkan kepala ke tanah. Menundukkan pandangan maksudnya menjaga pandangan agar tidak dilepas begitu saja tanpa kendali agar menghindari hal yang tidak diinginkan ketika bertemu.
5. Shalat Istikharoh
Setelah mendapat data dan foto, shalat Istikharoh, agar Allah SWT memberi jawaban yang terbaik. Ketika melakukan shalat Istikharoh jangan ada kecenderungan terlebih dahulu pada calon yang diinginkan, ikhlaskanlah semua hasil pada Allah SWT.
Luruskan niat, bahwa menikah karena ingin membentuk rumah tangga yang sakinah mawaddah dan wa rahmah.
6. Tentukan Waktu Khitbah (Lamaran)
Taaruf tidak boleh terlalu lama, bahkan sampai bertahun-tahun. Jika taaruf dilakukan dalam waktu lama, sangat merugikan pihak wanita. Maka dari itu, jika sudah mengambil keputusan untuk taaruf maka segera menikah. Jarak ideal taaruf dan khitbah sekitar 1-3 minggu saja.
7. Akad
Apabila semua persiapan sudah baik, tiba saat untuk menikah. Dalam Islam, pernikahan mewah bukan hal wajib, cukup dilakukan semampunya saja.