Liputan6.com, Jakarta Pasang surut air laut bukan terjadi begitu saja. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pasang surut air laut dapat dipelajari dari teori keseimbangan dan dinamis. Keduanya saling berkaitan dan memberikan dampak yang mirip.
Baca Juga
Advertisement
Fenomena ocean tide ini yang membuat permukaan air laut mengalami naik dan turun secara teratur serta berulang-ulang. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pasang surut air laut yang paling utama adalah perputaran bumi, revolusi bumi, dan revolusi bulan.
Selain perlu memperhatikan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pasang surut air laut, ada metode perhitungan khusus yang dapat dijadikan patokan. Menurut pemaparan Djaja (1989), metode perhitungan yang dipakai untuk pasang surut erat kaitannya dengan tujuan pengamatan.
Metode yang dimaksudkan adalah Conventional dan Admiralty. Berikut Liputan6.com ulas faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pasang surut air laut dari berbagai sumber, Senin (22/3/2021).
Mengenal Tentang Pasang Surut Air Laut
Pasang surut air laut merupakan fenomena alam yang terjadi ketika permukaan air laut mengalami naik turun secara teratur dan berulang-ulang. Bukan lagi fenomena yang luar biasa.
Fenomena ini dapat menyebabkan pergerakan partikel massa air dari permukaan sampai ke dasar laut. Istilah populer pasang surut air laut adalah ocean tide.
Secara periodik fenomena ini terjadi akibat gaya gravitasi benda-benda langit terutama bulan dan matahari. Prediksi pasang surut air laut dapat dilakukan dengan data amplitudo dan beda fase di masing-masing komponen pembangkitnya.
Advertisement
Faktor-Faktor yang Menyebabkan Terjadinya Pasang Surut Air Laut
Rotasi Bumi
Rotasi bumi adalah faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pasang surut air laut. Penjelasan ini dikemukakan dalam teori keseimbangan milik Sir Isaac Newton. Saat bumi berputar pada porosnya, maka waktu ada posisi wilayah laut menghadap bulan, dan menghadap matahari.
Air laut akan bertemu dengan bulan pada waktu malam hari. Hal ini yang membuat gaya tarik bulan lebih besar dua kali lipat daripada gaya tarik matahari, maka tidak heran apabila banyak air laut mengalami pasang ketika malam hari.
Revolusi Bumi Terhadap Matahari
Revolusi merupakan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pasang surut air laut dalam teori keseimbangan. Peristiwa berputarnya benda langit mengelilingi benda langit akan menjadi pusatnya.
Salah satu benda yang melakukan revolusi adalah planet dan bumi. Planet akan melakukan revolusi terhadap matahari karena dia bagian dari pusat tata surya. Revolusi ini yang membuat manusia di bumi memiliki tahun.
Revolusi bumi terhadap matahari yang menjadi faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pasang surut air laut, karena ada masa bumi dekat dan jauh dengan matahari. Pemengaruhnya adalah lintasan atau orbit bumi yang berbentuk oval.
Revolusi Bulan Terhadap Matahari
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pasang surut air laut berdasarkan teori keseimbangan, didasarkan pula pada revolusi bulan terhadap matahari. Bulan merupakan satelit alam dari bumi, ada revolusi ganda, yakni bumi dan matahari.
Ketika mengalami revolusi bersama dengan bumi, maka ada satu kemungkinan matahari dan bulan berada dalam satu titik yang berdekatan. Akan ada kekuatan gaya tarik keduanya untuk bergabung dan dapat menarik permukaan air laut daripada kondisi yang biasanya.
Kedalaman dan Luas Perairan
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pasang surut air laut kali ini didasarkan pada teori dinamis. Kedalaman satu wilayah laut dengan lainnya mempunyai kedalaman dan luas berbeda-beda. Laut pun terkadang mempunyai keadaan topografi dasar laut berbeda-beda.
Kedalaman dan luas air laut cukup memberikan dampak. Tak heran bila dijadikannya hal ini sebagai salah satu dari faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pasang surut air laut. Laut yang dalam akan jauh berbeda dengan laut yang lebih dangkal. Laut yang lebih luas akan berbeda dengan laut yang lebih sempit.
Â
Faktor-Faktor yang Menyebabkan Terjadinya Pasang Surut Air Laut
Lebar Selat
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pasang surut air laut dari teori dinamis selanjutnya, lebar selat. Selat merupakan perairan yang memisahkan dua pulau. Selat akan berukuran lebih sempit daripada lautan karena diapit oleh dua pulau. Lebar dari selat dipercaya memberikan pengaruh terhadap lautan dalam mengalami peristiwa pasang surut yang kerap terjadi.
Gesekan Dasar
Gesekan dalam dasar air laut pun menjadi salah satu dari faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pasang surut air laut menurut teori dinamis. Gesekan ini terjadi pada lempang-lempeng di samudera.
Ketika lempeng-lempeng bumi bergesekan antara satu dengan lainnya, maka lempeng tersebut akan menimbulkan semacam rongga yang dapat menyerap air laut.
Maka saat air laut terserap atau tersedot, maka di permukaan akan tampak air tersebut surut. Sebaliknya apabila air tersebut keluar lagi maka akan seperti disetakkan dan air tersebut akan meninggi jika dilihat dari permukaan.
Topografi Dasar Laut
Didasarkan pada teori keseimbangan dan teori dinamis, faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pasang surut air laut ada  topografi dasar laut. Topografi dasar laut merupakan kedaan bentang alam yang ada di dasar suatu samudera atau lautan.
Terutama pada topografi yang rata, intensitas dan besarnya pasang surut tidak akan sama dengan laut yang topografinya beraneka ragam, seperti ada tonjolan maupun ada cekungan.
Bentuk Teluk
Bentuk teluk menurut teori dinamis disebut sebagai salah satu faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pasang surut air laut. Teluk merupakan bagian dari daratan, air laut lebih menjorok ke dalam daratan.
Hal ini yang membuatnya ketika dilihat, akan mirip seperti kue yang sudah digigit dan ada bagian yang lebih menjorok ke daratan.
Teluk berupa pantai landai akan berbeda dengan teluk yang berupa tebing curang. Terlebih ketika air pasang terjadi. Pantai landai akan lebih terlihat pasang dibandingkan dengan dinding jurang yang curam karena ditahan oleh dinding jurang yang ada.
Advertisement
Cara Menghitung Pasang Surut Air Laut
Studi numerik dinamika pasang surut telah banyak dilakukan. Metode perhitungan yang dipakai untuk pasang surut erat kaitannya dengan tujuan pengamatan (Djaja, 1989).
Pada umumnya dikenal 2 (dua) cara perhitungan pasang surut, yakni:
1. Pertama untuk cara konvensional, mengambil harga rata-rata dari semua data pengamatan, dimana harga tersebut menyatakan kedudukan permukaan air laut rata-rata (MLR)
2. Kedua dengan metode Admiralty, permukaan air laut rata-rata diperoleh dengan menghitung konstanta-konstanta pasang surut (komponen dinamik pasang surut).
Â