Sukses

Tujuan Dibentuknya BPUPKI Lengkap Beserta Penjelasan dan Tugas Utamanya

Tujuan dibentuknya BPUPKI yang utama adalah untuk mempelajari dan menyelidiki hal penting yang berhubungan dengan pembentukan negara Indonesia merdeka .

Liputan6.com, Jakarta Tujuan dibentuknya BPUPKI yang utama adalah untuk mempelajari dan menyelidiki hal penting yang berhubungan dengan pembentukan negara Indonesia merdeka atau memperiapkan hal-hal penting mengenai tata pemerintahan Indonesia merdeka.

 BPUPKI merupakan singkatan dari Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Adapun dalam bahasa Jepang, BPUPKI dikenal sebagai Dokuritsu Junbi Chosakai. BPUPKI dibentuk pertama kali pada 1 Maret 1945. Kala itu, lembaga BPUPKI dibentuk oleh pemerintah Jepang. Ketuanya adalah Radjiman Wedyodiningrat dan wakil ketua Hibangase Yosio (Jepang) dan Soeroso. 

BPUPKI beranggotakan 67 orang, yang terdiri dari 60 orang Indonesia dan tujuh orang Jepang yang bertugas mengawasi. Kurang lebih empat bulan berdiri, BPUPKI kemudian dibubarkan pada 7 Agustus 1945. Hal itu dikarenakan tugas-tugasnya sudah selesai dilaksanakan.

Selama BPUPKI berdiri, secara resmi melakukan sidang sebanyak dua kali. Sidang pertama dilaksanakan pada 29 Mei hingga 1 Juni 1945. Kemudian sidang kedua dilaksanakan pada 10 Juli hingga 17 Juli 1945. BPUPKI tidak lantas asal berdiri begitu saja, ada tugas dan tujuan dibentuknya BPUPKI.

Berikut penjelasan lengkapnya mengenai tujuan dibentuknya BPUPKI yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (19/5/2021).

2 dari 5 halaman

Sejarah BPUPKI

Sebelum memahami tujuan dibentuknya BPUPKI, sebaiknya mengetahui terlebih dahulu sejarah dari dibentuknya BPUPKI. Pada masa penjajahan Jepang di Indonesia, tepatnya bulan Juni tahun 1944, Angkatan Perang Amerika Serikat mampu menaklukkan seluruh garis pertahanan Jepang di Pasifik yaitu di Saipan, Papua Nugini, Kepulauan Soloman, dan Kepulauan Marshall.

Peristiwa ini juga diikuti dengan peletakkan jabatan perdana menteri Jepang, PM Tojo yang digantikan oleh Jenderal Kuniaki Koiso. Pengangkatan Jenderal Kuniaki Koiso menjadi perdana menteri Jepang dilakukan pada tanggal 17 Juli 1944.

Pada tanggal 7 September 1944, PM Koiso memberikan janji di depan sidang parlemen Jepang (Teikoku Ginkai). Janji yang diungkapkan PM Koiso adalah Hindia Timur (yang pada saat itu adalah sebutan bagi Indonesia) akan diperkenankan untuk kemerdekaan.

Tujuan PM Koiso memberikan janji tersebut kepada Indonesia adalah supaya rakyat Indonesia tidak melakukan perlawanan terhadap Jepang dan mau membantu Jepang melawan sekutu. Untuk memberikan keyakinan rakyat Indonesia atas janji kemerdekaan yang diungkapkan oleh PM Koiso, rakyat Indonesia diperbolehkan mengibarkan bendera merah putih berdampingan dengan bendera Jepang yaitu Hinomaru.

Selain itu, pada tanggal 1 Maret 1945, pemerintahan pendudukan Jepang di Jawa melalui Balatentara XIV, Jenderal Kumakici Harada menyampaikan pengumuman adanya pembentukan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (Dokuritsu Junbi Cosakai) yang disingkat menjadi BPUPKI.

3 dari 5 halaman

Tujuan Pembentukan BPUPKI

Tujuan dibentuknya BPUPKI adalah untuk mengkaji, mendalami, serta menyelidiki bentuk dasar yang cocok guna kepentingan sistem pemerintahan negara Indonesia pasca kemerdekaan. Jadi, BPUPKI tak lain dibentuk untuk mempersiapkan proses kemerdekaan Indonesia.

Sementara bagi Jepang, tujuan dibentuknya BPUPKI adalah untuk menarik simpati rakyat Indonesia agar membantu Jepang dalam perang melawan Sekutu dengan cara memberikan janji kemerdekaan kepada Indonesia.

Pada saat itu, Jepang terlibat dalam Perang Dunia II melawan tentara Sekutu sehingga pihak Jepang membutuhkan banyak dukungan. Maka dari itu, dibentuknya BPUPKI oleh Jepang tidak 100 persen tulus untuk memberi kemerdekaan Indonesia, tetapi juga untuk mendapat dukungan dan melaksanakan politik kolonialnya.

4 dari 5 halaman

Tugas Utama BPUPKI

Setelah mengetahui tujuan dibentuknya BPUPKI, Anda juga perlu tahu mengenai tugas utama dari BPUPKI itu sendiri. Di mana tugas utama BPUPKI adalah untuk mempelajari, menyelidiki, dan mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan aspek-aspek politik, ekonomi, tata pemerintahan, dan hal-hal penting yang diperlukan dalam usaha pembentukan negara Indonesia.

Sementara beberapa tugas BPUPKI yang lebih khusus antara lain adalah sebagai berikut:

1.    Membahas dan menyusun dasar negara Indonesia.

2.    Membentuk reses selama satu bulan.

3.    Membentuk panitia kecil yang bertugas untuk menampung saran-saran dan konsepsi dasar negara dari para anggota.

4.    Membantu Panitia Sembilan bersama panitia kecil.

5 dari 5 halaman

Susunan Anggota BPUPKI

Keanggotaan BPUPKI terdiri dari 67 orang anggota. Dari 67 orang tersebut, 60 orang berasal dari Indonesia dan 7 orang dari Jepang. Ketua BPUPKI adalah Dr. Kanjeng Raden Tumenggung (K.R.T.) Radjiman Wedyodiningrat. Sedangkan wakil ketua BPUPKI ada dua, yakni Ichibangase Yosio dari pihak Jepang dan Raden Pandji Soeroso dari pihak Indonesia.

Di luar para anggota BPUPKI, juga terdapat Badan Tata Usaha sebagai sekretariat BPUPKI yang terdiri dari 60 orang anggota. Ketua Badan Tata Usaha ini ialah Raden Pandji Soeroso, sedangkan wakil ketuanya adalah Masuda Toyohiko dari pihak Jepang, dan Mr. Abdoel Gafar Pringgodigdo dari pihak Indonesia.

Berikut anggota dari BPUPKI yang terdiri dari orang Indonesia :

1. Abdul Kaffar

2. Abdul Kahar Muzakir

3. Agus Muhsin Dasaad

4. AR Baswedan

5. Bandoro Pangeran Hairo Purobujo

6. Bendoro Kanjeng Pangeran Ario Suryohamijoyo

7. Bendoro Pangeran Hairo Bintoro

8. Dr. Raden Buntaran Martoatmojo

9. Dr. Raden Suleiman Effendi Kusumaatmaja

10. Dr. Samsi Sastrawidagda

11. Dr. Sukiman Wiryosanjoyo

12. Drs. Kanjeng Raden Mas Hario Sosrodiningrat

13. Drs. Muhammad Hatta

14. K. H. A. Ahmad Sanusi

15. Haji Abdul Wahid Hasyim

16. Haji Agus Salim

17. Ir. Pangeran Muhammad Nur

18. Ir. Raden Ashar Sutejo Munandar

19. Ir. Raden Mas Panji Surahman Cokroadisuryo

20. Ir. Raden Ruseno Suryohadikusumo

21. Ir. Soekarno

22. K.H. Abdul Halim Majalengka

23. Kanjeng Raden Mas Tumenggung Ario Wuryaningrat

24. Ki Bagus Hadikusumo

25. Ki Hajar Dewantara

26. Kiai Haji Abdul Fatah Hasan

27. Kiai Haji Mas Mansoer

28. Kiai Haji Masjkur

29. Liem Koen Hian

30. Mas Aris

31. Mas Sutarjo Kartohadikusumo

32. Mr. A. A. Maramis

33. Mr. Kanjeng Raden Mas Tumenggung Wongsonagoro

34. Mr. Mas Besar Martokusumo

35. Mr. Mas Susanto Tirtoprojo

36. Mr. Muhammad Yamin

37. Mr. Raden Ahmad Subarjo

38. Mr. Raden Hindromartono

39. Mr. Raden Mas Sartono

40. Mr. Raden Panji Singgih

41. Mr. Raden Syamsudin

42. Mr. Raden Suwandi

43. Mr. Raden Sastromulyono

44. Mr. Yohanes Latuharhary

45. Ny. Mr. Raden Ayu Maria Ulfah Santoso

46. Ny. Raden Nganten Siti Sukaptinah Sunaryo Mangunpuspito

47. Oey Tiang Tjoei

48. Oey Tjong Hauw

49. P.F. Dahler

50. Parada Harahap

51. Prof. Dr. Mr. Raden Supomo

52. Prof. Dr. Pangeran Ario Husein Jayadiningrat

53. Prof. Dr Raden Jenal Asikin Wijaya Kusuma

54. Raden Abdulrahim Pratalykrama

55. Raden Abikusno Cokrosuyoso

56. Raden Adipati Ario Purbonegoro Sumitro Kolopaking

57. Raden Adipati Wiranatakoesoema V.

58. Raden Asikin Natanegara

59. Raden Mas Margono Joyohadikusumo

60. Raden Mas Tumenggung Ario Suryo

Sedangkan anggota dari orang Jepang, terdiri dari :

1. Matuura Mitukiyo

2. Miyano Syoozoo

3. Tanaka Minoru

4. Tokonami Tokuzi

5. Itagaki Masumitu

6. Masuda Toyohiko

7. Ide Teitiroo