Sukses

Keutamaan Puasa Tarwiyah dan Arafah Beserta Niatnya, Amalan Menjelang Iduladha

Keutamaan puasa Tarwiyah dan Arafah bisa menghapuskan dosa seorang muslim.

Liputan6.com, Jakarta Keutamaan puasa Tarwiyah dan Arafah tidak boleh dilewatkan oleh umat muslim. Bagaimana tidak, kedua amalan puasa tersebut memiliki keutamaan yang begitu besar. Hal ini berkaitan dengan pengampunan dosa bagi seorang muslim.

Seperti yang telah diketahui, bulan Dzulhijjah memang penuh dengan keistimewaan, terutama di 10 hari pertamanya. 7 hari pertama kamu bisa melaksanakn puasa Dzulhijjah, hari ke 8 puasa Tarwiyah, dan hari ke 9 puasa Arafah. 

Dari Ibnu Umar Radhiyallaahu ‘Anhuma, dari Nabi Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,

“Tidak ada hari-hari yang lebih agung di sisi Allah dan amal shalih di dalamnya lebih dicintai oleh-Nya daripada hari yang sepuluh (sepuluh hari pertama dari Dzulhijjah).” (HR. Ahmad, dishahihkan Syaikh Ahmad Syakir)

Pada tahun 2021 ini, puasa Tarwiyah bisa dilaksanakan pada tanggal 8 Dzulhijjah, tepatnya pada hari Minggu, 18 Juli 2021. Sementara itu puasa Arafah bisa dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah, tepatnya pada hari Senin, 19 Juli 2021.

Keutamaan puasa Tarwiyah dan Arafah bisa menghapuskan dosa seorang muslim. Oleh karena itu, akan sangat merugi bila kamu tidak mengamalkannya. Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (16/7/2021) tentang keutamaan puasa Tarwiyah dan Arafah.

2 dari 5 halaman

Keutamaan Puasa Tarwiyah

Setelah selesai dengan ibadah puasa sunah 7 hari di awal bulan Dzulhijjah, umat Muslim yang masih ingin memperoleh keberkahan dari Allah SWT bisa melanjutkan dengan niat puasa Tarwiyah.

Keutamaan puasa tarwiyah adalah dapat menghapuskan dosa satu tahun bagi siapa pun yang melakukannya. Keutamaan puasa Tarwiyah ini dijelaskan dalam hadis riwayat (HR) Ibnu An-Najjar dan Abdullah bin Abbas. Dalam HR tersebut Nabi Muhammad SAW berkata:

"Puasa di hari Tarwiyah (8 Zulhijah) akan mengampuni dosa setahun yang lalu. Sedangkan puasa hari Arafah (9 Zulhijah) akan mengampuni dosa dua tahun," (H.R. Tirmidzi).

3 dari 5 halaman

Niat Puasa Tarwiyah

Niat puasa Tarwiyah diucapkan pada tanggal 8 Dzulhijjah, tepat setelah puasa 7 hari selesai atau dua hari sebelum Hari Raya Iduladha.

Niat puasa Tarwiyah:

Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillahi ta'ala.

Artinya: "Saya niat berpuasa sunnah tarwiyah karena Allah ta’ala."

Setelah membaca niat puasa tersebut, bisa menjalankan sahur pada dini hari dan menjalankan puasa Tarwiyah.

4 dari 5 halaman

Keutamaan Puasa Arafah

Setelah menjalankan puasa Tarwiyah, ada pula puasa sunah Arafah yang dianjurkan bagi umat Muslim yang tidak sedang menjalankan ibadah Haji. Puasa sunah Arafah dilakukan tepat setelah puasa Tarwiyah, yakni pada tanggal 9 Dzulhijjah.

Keutamaan puasa Arafah ini sangat besar, sehingga ia termasuk ke dalam puasa sunah yang sangat dianjurkan (sunah muakkad). Bagaimana tidak, hanya dengan berpuasa selama 1 hari saja, dosa kamu selama dua tahun, yaitu satu tahun sebelum, dan satu tahun yang akan datang akan dihapuskan.

Rasulullah SAW bersabda dalam riwayat Muslim:

"Puasa hari Arafah dapat menghapus dosa satu tahun yang telah lalu dan akan datang, dan puasa Asyura (tanggal 10 Muharram) menghapus dosa setahun yang lalu," (HR Muslim).

5 dari 5 halaman

Niat Puasa Arafah

Kamu bisa melafalkan niat Puasa Arafah pada malam hari sebelum berpuasa maupun pada siang hari. Berikut lafal niat puasa arafah di malam hari sebelum berpuasa dan siang hari:

Lafal niat puasa Arafah di malam hari:

Nawaitu shauma ghadin ‘an adaa’i sunnati Arafah lillaahi ta‘aalaa.

Artinya, “Saya berniat puasa sunah Arafah esok hari karena Allah SWT.”

Lafal niat puasa Arafah di siang hari:

Nawaitu shauma haadzal yaumi ‘an adaa’i sunnati Arafah lillaahi ta‘aalaa.

Artinya, “Aku berniat puasa sunah Arafah hari ini karena Allah SWT.”

Jadi, jika kamu lupa melafalkan niat di malam hari, kamu tidak perlu khawatir karena kamu masih bisa melafalkannya di siang hari saat berpuasa. Tentunya dengan catatan kamu belum makan dari waktu subuh.

Video Terkini