Liputan6.com, Jakarta Penyebab gigi keropos pada anak perlu untuk diketahui oleh para ibu agar mendapatkan penanganan yang tepat. Penyakit gigi ini cukup destruktif karena dapat menyebabkan lubang, pembusukan hingga infeksi pada gigi.Â
Perlu diketahui bahwa awal mula terjadinya gigi keropos adalah karies gigi. Karies gigi ditandai dengan adanya bercak putih atau cokelat di gigi, namun permukaan giginya masih utuh. Jika tidak dilakukan perawatan, maka warna gigi anak akan berubah menjadi cokelat hingga kehitaman.
Advertisement
Baca Juga
Karena anak-anak memiliki ambang rasa nyeri yang rendah, maka biasanya mereka baru mengeluh sakit saat kerusakannya sudah parah. Agar tumbuh kembang anak tidak terganggu akibat karies gigi, orang tua perlu memahami hal apa saja yang dapat menjadi penyebab gigi keropos.
Berikut ini penjelasan mengenai penyebab gigi keropos, tanda-tanda, dan cara mencegahnya yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (22/7/2021).
Penyebab Gigi Keropos pada Anak
Berikut ini ada beberapa penyebab gigi keropos pada anak yang perlu orang tua ketahuio, diantaranya:
1. Tidak Menjaga Kebersihan Gigi
Penyebab gigi keropos pada anak dapat terjadi karena tidak menjaga kebersihan gigi. Sisa makanan yang tidak bersih menghasilkan plak pada gigi. Plak yang menempel pada gigi lambat laun menyerang email gigi dan menyebabkan karies gigi atau gigi keropos.
2. Kebiasaan Menghisap Dot atau Menyusu Sebelum Tidur
Kebiasaan menghisap  dot  merupakan kebiasaan buruk yang dapat menimbulkan keropos pada gigi. Ketika tidur, sisa susu yang terdapat di mulut akan diolah oleh bakteri menjadi asam. Asam inilah yang penyebab gigi keropos.
3. Konsumsi Gula yang Berlebihan pada Anak
Makanan yang mengandung banyak gula, seperti: permen, coklat dan eskrim bisa menjadi salah satu faktor pengeroposan gigi.
4. Cedera pada Gigi dan Gusi
Penyebab gigi keropos pada anak dapat terjadi karena cedera pada gigi dan gusi. Sebagai contoh anak Anda cedera pada bagian gusi saat bermain. Namun darahnya tidak keluar dan menggumpal di dalam gusi. Akhirnya penggumpalan tersebut memengaruhi warna gigi menjadi biru hingga kehitaman.
5. Konsumsi Obat-obatan Tertentu
Beberapa jenis obat-obatan jika dikonsumsi oleh buah hati Anda dapat menjadi penyebab keropos gigi. Misalnya adalah obat yang mengandung zat besi dapat menimbulkan noda pada gigi anak. Lalu antibiotik tetrasiklin yang dikonsumsi selama proses kehamilan dan menyusui berpengaruh pada perubahan warna dan gigi keropos buah hati.
6. Bawaan Lahir
Penyebab gigi keropos pada anak dapat terjadi karena bawaan dari lahir. Anak yang terlahir dalam kondisi kelebihan bilirubin dalam darahnya, berakibat pada warna gigi yang ikut berubah menjadi kehijauan atau kekuningan.
7. Mengonsumsi Buah yang Asam secara Berlebih
Penyebab gigi keropos pada anak dapat terjadi karena mengonsumsi buah yang asam secara berlebihan. Buah-buahan seperti lemon, jeruk nipis, dan stroberi mengandung fruktosa serta zat asam. Walaupun mereka mengandung vitamin C yang tinggi, namun jika berada lama di dalam mulut, maka dapat melunakkan enamel gigi. Alhasil, akan mudah terjadi karies pada gigi. Imbangilah konsumsinya dengan minum air putih yang cukup.
8. Sering Ngemil di Sela Waktu Makan Besar
Hobi ngemil, terutama yang manis-manis, dapat menyebabkan gigi berulang kali terpapar dengan larutan gula. Larutan gula yang menempel pada gigi adalah makanan favorit kuman penyebab karies. Setelah itu, kuman akan menghasilkan zat asam yang dapat menyerang permukaan gigi sehingga gigi bisa menjadi keropos.
9. Sering Mengemut Makanan
Banyak sekali dijumpai anak balita yang mengalami kesulitan makan, sampai punya kebiasaan makan yang lama karena mengemut makanan. Jika makanan berada terlalu lama di dalam mulut, maka bisa menyebabkan gigi keropos. Hal ini dikarenakan makanan tersebut akan berubah menjadi zat asam yang dapat merusak lapisan gigi.
Advertisement
Tanda-tanda Gigi Keropos pada Anak
Secara umum gigi keropos dapat dikenali dengan kondisi gigi yang berlubang, kehitaman, mahkota gigi susu yang tidak utuh, atau yang sudah tanggal. Jika gigi susu buah hati Anda keropos sebaiknya tidak dibiarkan berlarut-larut karena dapat menimbulkan masalah yang lebih serius.
Pada tingkatan yang lebih serius gigi keropos dapat ditandai dengan adanya rasa nyeri, infeksi dan pembekakan pada bagian mulut. Gigi susu yang keropos juga dapat menimbulkan gigi permanen tumbuh berjejal dan tidak rapi. Gigi susu yang tanggal sebelum pada waktunya, kehilangan perannya sebagai pemandu gigi permanen tumbuh sehingga menjadi tidak rapi. Â
Cara Mencegah Gigi Keropos pada Anak
1. Mengubah Jadwal Pemberian Susu 15 Menit Lebih Awal Sebelum Tidur
Untuk mencegah pengeroposan gigi, sebaiknya proses menyusu diberikan 15 menit lebih awal sebelum buah hati Anda tidur. Setelah tidur bersihkan sisa susu pada gigi buah hati Anda menggunakan lap yang telah dibasuh dengan air hangat. Lalu gantilah susu dengan air putih.
2. Batasi Konsumsi Gula pada Anak
Untuk kesehatan gigi buah hati Anda, gantilah konsumsi makanan manis, seperti permen dan coklat dengan makanan yang baik untuk kesehatan gigi. Sebagai contoh makanan yang mengandung kalsium dan fosfor seperti sayur dan buah.
3. Menyikat Gigi Secara Teratur
Menyikat gigi tepat dua kali sehari dan flossing  (membersihkan gigi dengan benang) setiap hari secara rutin membuat gigi tetap sehat dan terhindar dari resiko gigi keropos.
4. Berkonsultasi dengan Dokter Gigi
Biasakan mengunjungi dokter gigi sejak dini secara rutin sehingga jika terdapat pengeroposan gigi atau plak pada gigi, dapat ditangani sejak awal.
5. Pemilihan Pasta Gigi yang Mengandung Fluoride
Penggunaan fluoride secara teratur dapat memerangi pengeroposan gigi.
6. Pemilihan Sikat Gigi yang Sesuai untuk Anak
Penggunaan sikat gigi yang didesain khusus untuk anak dapat membantu membersihkan sisa-sisa makanan dengan tuntas.
Jika gigi anak sudah rusak dan keropos, gigi tersebut tidak boleh dibiarkan begitu saja. Karena selain bisa menimbulkan infeksi dan rasa sakit, gigi keropos juga bisa mengganggu anak dalam berbicara, makan, bermain, belajar, serta mempengaruhi kualitas kesehatannya secara umum. Oleh karena itu, ajaklah anak untuk rutin memeriksakan kesehatan gigi dan mulutnya ke dokter gigi.Â
Â
Â
Advertisement