Liputan6.com, Jakarta Baby blues adalah gangguan suasana hati yang dialami oleh ibu setelah melahirkan. Kondisi ini menyebabkan ibu mudah sedih, lelah, lekas marah, menangis tanpa alasan yang jelas, mudah gelisah, dan sulit untuk berkonsentrasi.
Sekitar 80 persen wanita yang baru melahirkan mengalami baby blues. Walau gejalanya kadang terlihat sepele, baby blues bisa berdampak negatif bagi ibu maupun bayi dan harus segera ditangani. Biasanya baby blues dimulai sejak minggu pertama setelah melahirkan dan umumnya bertahan hingga 2 minggu.
Keluhan ini memang tidak terus menerus dirasakan, melainkan hilang dan timbul kembali. Walaupun begitu, keluhan ini harus diatasi dengan baik agar tidak berkembang menjadi depresi pascamelahirkan (postpartum depression).
Advertisement
Untuk lebih rinci, berikut ini definisi baby blues beserta penyebab dan cara mengatasinya yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Jum’at (10/9/2021).
Mengenal Baby Blues
Baby blues syndrome atau sindrom baby blues adalah perubahan suasana hati setelah kelahiran yang bisa membuat ibu merasa terharu, cemas, hingga mudah tersinggung. Sindrom blues disebut juga sebagai postpartum blues yang biasanya dialami oleh sekitar 80 persen atau 4-5 ibu baru.
Kondisi ini dapat membuat ibu jadi tidak sabaran, mudah marah, khawatir dengan masalah ibu menyusui, hingga khawatir dengan kesehatan bayi.
Padahal, mungkin saja sebenarnya bayi sedang baik-baik saja atau tidak mengalami masalah kesehatan. Bahkan tak jarang, ibu juga bisa merasa lelah tapi sulit tidur dan terus menangis tanpa alasan yang jelas. Menurut Pregnancy Birth and Baby, sindrom ini bisa muncul dalam kurun waktu 3-10 hari setelah melahirkan. Sindrom ini biasanya berlangsung kurang lebih selama 2-3 hari di masa nifas.
Baby blues adalah kondisi yang berbeda dengan depresi pascamelahirkan (postpartum depression). Keduanya memang sama-sama menunjukkan gejala kesedihan dan kecemasan usai melahirkan. Akan tetapi, postpartum depression bisa dibilang merupakan kondisi yang lebih parah ketimbang sindrom blues karena sudah menunjukkan gejala depresi. Meski sindrom baby blues adalah bentuk depresi postpartum yang lebih ringan, pastikan Anda tidak mengabaikan gejala yang muncul.
Advertisement
Penyebab Baby Blues
Hingga saat ini, penyebab baby blues belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa hal yang dapat memicu terjadinya kondisi ini, di antaranya:
1. Perubahan Hormon
Penyebab baby blues adalah perubahan hormon. Setelah melahirkan, terjadi perubahan kadar hormon yang cukup drastis. Hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh akan menurun. Hal ini dapat menyebabkan perubahan kimia di otak dan memicu terjadinya perubahan suasana hati (mood swing).
2. Kesulitan Beradaptasi
Selanjutnya, penyebab baby blues adalah karena kesulitan beradaptasi. Sulit beradaptasi dengan perubahan yang ada dan tanggung jawab baru sebagai ibu dapat menjadi penyebab baby blues. Banyak ibu baru yang merasa kewalahan untuk mengurus segalanya sendiri, termasuk mengurus kebutuhan anak.
3. Kurang Tidur
Berikutnya, penyebab baby blues adalah karena kurang tidur. Siklus tidur bayi baru lahir yang belum teratur menyebabkan ibu harus terjaga di malam hari dan menyita banyak waktu tidur mereka. Kurangnya waktu tidur terus menerus akan membuat ibu kelelahan dan tidak nyaman. Hal inilah yang bisa memicu terjadinya baby blues.
Cara Mengatasi Baby Blues
Baby blues umumnya akan hilang dengan sendirinya. Meski demikian, jika Anda mengalaminya, kondisi ini perlu dikelola dengan baik. Beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi baby blues adalah:
1. Jangan Bebani Diri
Cara mengatasi baby blues yang paling utama adalah jangan bebani diri. Jangan paksakan diri Anda untuk mengerjakan segalanya sendiri. Kerjakanlah apa yang sanggup Anda kerjakan. Bila Anda merasa kewalahan, baik dalam mengurus anak atau pekerjaan rumah, jangan sungkan untuk meminta bantuan orang-orang terdekat yang dipercaya.
2. Tidur yang Cukup
Pastikan waktu tidur Anda tercukupi dengan baik. Manfaatkan waktu tidur anak untuk Anda tidur. Jika anak terbangun di malam hari karena mengompol dan Anda masih butuh tidur untuk memulihkan tenaga, jangan ragu untuk meminta bantuan pasangan untuk mengganti popok anak dan menjaganya sejenak.
3. Olahraga Rutin dan Makan Makanan Berkualitas
Untuk membantu mengatasi baby blues yang dialami, Anda disarankan untuk berolahraga secara rutin. Olahraga tidak hanya dapat mengalihkan perhatian dan kekhawatiran yang Anda rasakan, tapi juga membantu meningkatkan mood dan kualitas tidur. Apabila Anda tidak sempat berolahraga, makanan juga bisa membantu mengontrol mood Anda. Hindari makanan yang tinggi akan karbohidrat sederhana seperti sirup, kue kering kemasan, dan roti putih. Makanan jenis ini diduga dapat memperparah mood swing.
4. Berbagi Cerita
Berikutnya, cara mengatasi baby blues adalah dengan berbagi cerita kepada pasangan ataupun orang lain. Anda dianjurkan untuk bersosialisasi dengan ibu baru lainnya agar dapat bertukar cerita mengenai perasaan yang Anda alami. Namun, bila ini dirasa berat, Anda bisa memulai dengan menceritakannya kepada suami Anda. Lagi pula, suamilah yang berada paling dekat dengan Anda.
Advertisement