Liputan6.com, Jakarta Likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam melunasi utang atau kewajiban yang dimiliki perusahaan. Likuiditas kerap kali digunakan untuk menunjukkan kondisi keuangan sebuah perusahaan.
Definisi lain menyebutkan bahwa likuiditas adalah kemampuan perusahaan atau individu melunasi kewajiban atau utang dengan harta lancar. Jika perusahaan tidak memiliki daya dalam melunasi kewajibannya maka mustahil perusahaan bisa menjalankan kegiatan operasional seperti yang dilakukan sebelumnya.Â
Baca Juga
Advertisement
Setiap perusahaan memiliki level likuiditas yang berbeda yang bisa digambarkan dengan angka. Rasio adalah angka yang digunakan untuk menggambarkan level likuiditas yang dimiliki perusahaan. Tingginya likuiditas adalah pertanda bahwa sebuah perusahaan memiliki kinerja yang baik dalam melakukan kegiatan operasional. Likuiditas memiliki peran penting dalam menunjukkan kinerja perusahaan untuk menarik investor untuk mendukung bisnisnya.
Berikut ini penjelasan mengenai pengertian likuiditas menurut para ahli beserta manfaat, jenis-jenis rasio, dan komponennya yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (23/11/2021).
Pengertian Likuiditas Menurut Para Ahli
Secara umum, pengertian likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek yang dimilikinya pada saat jatuh tempo. Namun, ada beberapa pendapat lain mengenai pengertian likuiditas menurut para ahli berikut ini:
Fahmi
Likuiditas adalah gambaran kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek secara lancar dan tepat waktu sehingga likuiditas sering disebut dengan short tern liquidity.
Kasmir
Likuiditas adalah rasio yang menggambarkan atau mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban atau utang jangka pendek. Artinya apabila perusahaan ditagih, perusahaan akan mampu untuk memenuhi utang tersebut terutama utang yang sudah jatuh tempo.
Handono Mardiyanto
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajiban (utang) jangka pendek tepat pada waktunya, termasuk melunasi bagian utang jangka panjang yang jatuh tempo pada tahun bersangkutan.
Syafrida Hani
Likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi semua kewajiban keuangan yang segera dapat dicairkan atau yang sudah jatuh tempo. Secara spesifik likuiditas mencerminkan ketersediaan dana yang dimiliki perusahaan guna memenuhi semua hutang yang akan jatuh tempo.
Bambang Riyanto
Likuiditas adalah hal-hal yang berhubungan dengan masalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya yang harus segera dilunasi.
Advertisement
Manfaat Likuiditas
Beberapa manfaat dari likuiditas untuk perusahaan adalah berikut ini.
- Likuiditas menjadi media yang tepat bagi perusahaan untuk melakukan kegiatan bisnis.
- Menjadi alat yang dapat mengantisipasi adanya kebutuhan dana mendesak yang harus dipenuhi oleh perusahaan.
- Bagi perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan atau finansial, likuiditas dapat memudahkan nasabah yang hendak melakukan peminjaman dan penarikan dana.
- Menjadi tolak ukur tingkat fleksibilitas perusahaan untuk mendapatkan investor atau usaha lain yang menguntungkan bagi perusahaan.
- Sebagai alat ukur level likuiditas yang dimiliki perusahaan untuk membayar atau memenuhi kewajiban finansial jangka pendek.
- Membantu manajemen perusahaan untuk mengawasi efisiensi modal perusahaan.
- Sebagai alat bantu analisis keuangan dan menginterpretasi posisi keuangan jangka pendek yang dimiliki perusahaan.
Jenis-Jenis Rasio pada Likuiditas
Berikut ini ada beberapa jenis rasio pada likuiditas, diantaranya:
1. Rasio Lancar
Jenis rasio yang pertama untuk mengukur tingkat likuiditas perusahaan adalah rasio lancar. Rasio ini adalah angka yang menunjukkan seberapa besar kemampuan perusahaan memanfaatkan aktiva lancar untuk memenuhi kewajiban lancarnya. Pengukuran dengan rasio lancar dapat membantu perusahaan mengetahui besaran aktiva lancar untuk memenuhi kewajiban perusahaan. Cara yang dilakukan untuk mengetahui tingkat rasio lancar pada perusahaan cukup mudah. Hal ini bisa dilihat dengan mengamati jumlah aktiva perusahaan.
2. Rasio Cepat
Jenis rasio yang selanjutnya untuk mengukur tingkat likuiditas yang dimiliki suatu perusahaan adalah rasio cepat. Rasio cepat merupakan rasio yang menunjukkan seberapa besar perusahaan mampu melunasi utang jangka pendek menggunakan aktiva lancar tanpa mempertimbangkan persediaan perusahaan. Biasanya persediaan membutuhkan waktu relatif lama untuk diubah menjadi asset, untuk itu perusahaan mengesampingkannya terlebih dahulu. Perhitungan tingkat likuiditas dengan rasio cepat menggunakan piutang dan surat-surat berharga sebagai komponen utamanya.
3. Rasio Kas
Jenis yang selanjutnya adalah rasio kas yakni pemanfaatan uang kas perusahaan untuk melunasi kewajiban perusahaan. Salah satu jenis kas yang menjadi perhitungan dalam rasio kas adalah dana kas seperti rekening giro. Apabila kondisi rasio kas menunjukkan perbandingan yang seimbang atau bahkan lebih tinggi maka likuiditas perusahaan semakin tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kinerja yang baik dalam melakukan kegiatan operasional. Rasio kas yang tinggi juga menjadi pertanda bahwa kondisi keuangan perusahaan dalam kondisi baik untuk melunasi kewajibannya.
4. Rasio Perputaran Kas
Jenis rasio yang berikutnya untuk menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar hutang adalah rasio perputaran kas. Rasio ini menunjukkan angka relatif yang merupakan hasil dari jumlah penjualan produk dan modal kerja. Perhitungan rasio kas dapat dilihat dari pembagian angka penjualan produk dengan modal kerja bersih. Rasio perputaran kas memberikan gambaran mengenai besarnya keuntungan yang diperoleh suatu perusahaan dari pengeluaran untuk modal kerja.
5. Rasio Modal Kerja
Jenis lainnya dari rasio likuiditas adalah rasio modal kerja. Meskipun memiliki hubungan tersirat dengan rasio sebelumnya, rasio modal kerja berbeda dengan rasio perputaran kas. Rasio modal kerja memberikan gambaran tingkat likuiditas yang dimiliki perusahaan yang dilihat dari jumlah aktiva dan posisi modal kerja. Perhitungan dengan rasio modal kerja dilakukan dengan mengurangkan total asset yang dimiliki perusahaan dengan liabilitas. Hasil perolehan dari pengurangan ini kemudian dibagi dengan jumlah aset untuk melihat tingkat likuiditas perusahaan.
Advertisement
Komponen Utama Likuiditas
Secara garis besar, komponen utama dari likuiditas terbagi menjadi 3 bagian. Berikut rinciannya:
1. Kerapatan
Komponen utama dari likuiditas adalah kerapatan. Kerapatan atau gap merupakan komponen yang mampu menjelaskan mengenai jarak harga pada suatu produk. Jarak harga tersebut meliputi jarak harga normal dan jarak harga yang telah disetujui perusahaan. Melalui komponen ini, perusahaan dapat menjabarkan mengenai perjanjian atau transaksi produk yang digunakan.
2. Kedalaman
Komponen kedua yang akan dibahas adalah kedalaman. Kedalaman adalah komponen likuiditas yang menjelaskan mengenai volume atau jumlah penjualan serta pembelian suatu produk yang dilakukan oleh perusahaan. Komponen ini juga dapat memberikan penjelasan mengenai kisaran harga dari produk yang dijual atau dibeli oleh perusahaan.
3. Resiliensi
Komponen terakhir dari likuiditas adalah resiliensi. Menjelaskan mengenai perubahan harga, komponen ini mampu memberikan gambaran mengenai seberapa cepat harga suatu produk berubah. Perubahan harga yang dimaksudkan adalah dari harga normal ke harga yang lebih efisien untuk sebuah produk. Resiliensi mampu menjelaskan adanya ketidakstabilan harga suatu produk.
Â