Liputan6.com, Jakarta Ciri-ciri pantun perlu untuk diketahui supaya dapat membedakan dengan syair maupun puisi.  Pantun merupakan salah satu bentuk puisi asli Indonesia yang lahir dari budaya Melayu. Pantun memiliki aturan pada setiap baris dan baitnya. Â
Baca Juga
Secara umum, pantun adalah jenis puisi lama yang setiap baitnya terdiri dari empat baris. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI adalah bentuk puisi Indonesia (Melayu) yang tiap bait (kuplet) biasanya terdiri atas empat baris yang bersajak (a-b-a-b), tiap larik biasanya terdiri atas empat kata, baris pertama dan baris kedua biasanya untuk tumpuan (sampiran) saja dan baris ketiga dan keempat merupakan isi.Â
Advertisement
Dalam bahasa Jawa, pantun dikenal dengan parikan. Sedangkan dalam bahasa Sunda terkenal dengan paparikan. Pantun mengandung ide kreatif dan kritis, serta padat maknanya. Pantun merupakan sastra lisan pada zaman dahulu, sekarang pantun banyak dijumpai dalam bentuk tulisan.Â
Berikut ini ulasan mengenai pengertian pantun menurut para ahli beserta ciri-ciri pantun, jenis-jenis dan contohnya yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (10/3/2022).
Pengertian Pantun Menurut Para Ahli
Ada sejumlah pendapat lain mengenai pengertian pantun menurut para ahli, antara lain:
Budiono
Pengertian pantun adalah suatu bentuk puisi lama yang khas dari indonesia.
Mutia Dwi Pangesti
Pantun berasal dari bahasa Minangkabau yaitu patuntun yang artinya petuntun.
Herman Waluyo
Pantun adalah jenis puisi melayu yang asli dan sudah lama mengakar dalam budaya masyarakat.
Kaswan dan Rita
Pantun adalah satu di antara jenis puisi melayu di mana dalam satu baitnya terdiri dari empat larik dan mempunyai sajak a-b-a-b. Untuk larik pertama dan kedua diberi nama sampiran, sedangkan larik ketiga dan keempat dinamakan isi.
Alisyahbana
Pantun adalah satu di antara jenis puisi lama yang dikenal oleh orang dulu dan telah dikenal masyarakat sejak lama sekali. Ciri-ciri pantun yang utama adalah setiap baitnya terdiri dari empat baris dan berisikan sampiran serta isi pantun.
Advertisement
Ciri-Ciri Pantun
Lantaran termasuk puisi lama, pantun memiliki aturan terikat dalam penciptaannya. Sebuah pantun dapat dikenal dari ciri-ciri pantun itu sendiri. Ciri-ciri pantun tersebut antara lain:
1. Terdiri dari empat baris setiap baitnya
Puisi lama yang satu ini memiliki ciri-ciri pantun khas yang kuat, yaitu tiap baitnya selalu terdiri atas empat baris. Barisan kata-kata pada pantun dikenal juga dengan sebutan larik. Setiap baris terdiri dari minimal delapan kata dan maksimal 12 kata.
2. Memiliki pola
Ciri-ciri pantun lainnya yang mudah dikenali adalah pola. Ada dua pola yang biasanya terdapat dalam pantun, yakni pola a-b-a-b dan a-a-a-a.
3. Memiliki sampiran dan isi
Ciri-ciri pantun yang berikutnya adalah sampiran dan isi. Dua baris pertama disebut dengan sampiran. Sampiran biasanya tak punya hubungan dengan bagian kedua yang menyampaikan maksud, selain untuk mengantarkan rima sajak. Sementara, isi berada pada baris ketiga dan keempat, yang berisi pesan atau makna utama dari sebuah pantun.
4. Tidak ada nama penulis
Ciri-ciri pantun yang selanjutnya adalah tidak terdapat nama penulis, berbeda dengan puisi atau karya sastra lainnya. Hal ini dikarenakan dahulu penyebaran pantun dilakukan secara lisan.
Jenis-Jenis Pantun dan Contohnya
Berikut ini ulasan mengenai jenis-jenis pantun dan contohnya yang perlu dikenali, yaitu:
1. Pantun nasihat
Pantun nasihat memiliki isi yang bertujuan menyampaikan pesan moral dan didikan. Pantun nasihat biasanya memiliki pesan-pesan bijak yang mengajak untuk berbuat baik.
Contoh:
Jalan-jalan ke Kota Blitar
jangan lupa beli sukun
Jika kamu ingin pintar
belajarlah dengan tekun
2. Pantun jenaka
Pantun jenaka merupakan pantun yang dibuat untuk tujuan hiburan. Terkadang, pantun jenaka dijadikan sebagai media untuk saling menyindir dalam suasana yang penuh keakraban sehingga tidak menimbulkan rasa tersinggung, dan dengan pantun jenaka diharapkan suasana akan menjadi makin riang.
Contoh:
Duduk manis di bibir pantai
Lihat gadis, aduhai tiada dua
Masa muda kebanyakan santai
Sudah renta sulit tertawa
3. Pantun teka-teki
Ciri-ciri pantun teka-teki adalah kalimat pertanyaan pada baris akhir pantun. Pantun ini berisi teka-teki untuk para pendengarnya.
Contoh:
Kalau tuan muda teruna
Pakai seluar dengan gayanya
Kalau tuan bijak laksana
Biji di luar apa buahnya
4. Pantun cinta
Pantun cinta merupakan jenis pantun yang isinya berisi pesan yang berhubungan dengan cinta, romantisme, rindu antara dua insan. Hingga saat ini masih banyak orang yang menggunakan pantun cinta untuk mengungkapkan perasaan.
Contoh:
Walaupun hanya sebatang tebu
Tetapi bisa diramu
Walaupun jarang ketemu
Cintaku hanya untukmu
Advertisement
Jenis-Jenis Pantun dan Contohnya
5. Pantun agama
Tujuan dari pantun agama sama dengan pantun nasihat, yaitu memberikan pesan moral dan didikan. Pantun agama membahas mengenai manusia dengan pencipta-Nya. Berbeda dari pantun nasihat, pantun agama lebih spesifik isinya karena diselipkan nilai-nilai dan prinsip agama tertentu.
Contoh:
Banyak bulan perkara bulan
Tidak semulia bulan puasa
Banyak tuhan perkara Tuhan
Tidak semulia Tuhan Yang Esa
6. Pantun peribahasa
Seperti namanya, pantun peribahasa merupakan pantun yang di dalamnya terdapat kalimat peribahasa yang pada umumnya memiliki susunan tetap.
Contoh:
Berakit-rakit kita ke hulu
Berenang kita ke tepian
Bersakit-sakit kita dahulu
Bersenang-senang kemudian
7. Pantun kiasan
Pantun kiasan berisi bahasa atau kalimat kiasan. Hal ini berarti, pesan yang ada pada pantun ini disampaikan secara tersirat.
Contoh:
Berburu ke padang datar
Dapatkan rusa belang kaki
Berguru kepalang ajar
Bagaikan bunga kembang tak jadi