Sukses

Astagfirullahaladzim Tulisan Arab, Keutamaan, dan Manfaat Membacanya

Astagfirullahaladzim tulisan Arabnya اَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ, artinya "Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung."

Liputan6.com, Jakarta - Astagfirullahaladzim merupakan kalimat dzikir dalam bahasa Arab yang memiliki keutamaan besar dan manfaat luar biasa. Astagfirullahaladzim tulisan Arabnya اَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ, memiliki arti "Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung." Umat Muslim menyebutnya sebagai kalimat istighfar.

"Tetapi Allah tidak akan menghukum mereka, selama engkau (Muhammad) berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan menghukum mereka, sedang mereka (masih) memohon ampunan." (QS. Al-Anfal Ayat 33)

Istighfar astagfirullahaladzim merupakan warisan yang sangat berharga dari Rasulullah SAW. Dalam Al-Qur'an surat Al-Anfal ayat 33, Allah menyebut tidak akan mengazab suatu kaum atau umat jika mereka selalu membaca astagfirullahaladzim tulisan Arabnya اَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ, yaitu sebagai upaya memohon ampun dan bertaubat kepada-Nya.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang astagfirullahaladzim tulisan Arabnya اَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ, lengkap keutamaan dan manfaatnya, Senin (5/6/2023).

 

 

2 dari 3 halaman

اَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ

Astagfirullahaladzim tulisan Arabnya اَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ, memiliki arti "Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung." Perlu diketahui, ada versi pendek dan panjang dari Astagfirullahaladzim dalam bahasa Arab. Sedangkan versi panjang astagfirullahaladzim tulisan Arabnya أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الْعَظِيمَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيَّ الْقَيُّومَ وَأَتُوبُ إِلَيْه, yang artinya "Aku memohon ampun kepada Allah, Dzat yang tidak ada sesembahan kecuali Dia. Yang Mahahidup lagi Maha Berdiri Sendiri. Dan aku bertaubat kepada-Nya."

Astagfirullahaladzim merupakan salah satu kalimat dzikir istighfar dalam bahasa Arab. Dzikir ini memiliki banyak keutamaan. Dalam Jurnal Penelitian Pendidikan dan Sosial Keagamaan yang berjudul "Istigfar Solusi Bagi Setiap Masalah" (2021) oleh Abdullah Al Marwi, istighfar Astagfirullahaladzim tulisan Arabnya disebutkan dalam Al-Qur'an surat Al-Anfal ayat 33 sebagai pencegah terjadinya bencana selain kehadiran Rasulullah Muhammad SAW di dunia. Allah memberikan dua jaminan keselamatan bagi umat manusia di dunia. Pertama, kehadiran Rasulullah SAW. Kedua, istighfar.

وَمَا كَانَ اللّٰهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَاَنْتَ فِيْهِمْۚ وَمَا كَانَ اللّٰهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُوْنَ 

Artinya: "Tetapi Allah tidak akan menghukum mereka, selama engkau (Muhammad) berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan menghukum mereka, sedang mereka (masih) memohon ampunan." (QS. Al-Anfal Ayat 33)

Meskipun Rasulullah telah tiada, jaminan keselamatan yang kedua masih tersedia, yaitu istighfar. Umat Muslim perlu menjaga istighfar dengan sungguh-sungguh. Istighfar astagfirullahaladzim merupakan warisan yang sangat berharga dari Rasulullah SAW. Mereka yang mengamalkan istighfar berarti mereka berpegang teguh pada Al-Qur'an dan Sunnah Rasul.

Allah sendiri menyatakan dalam ayat tersebut bahwa Ia tidak akan mengazab umat manusia selama Rasulullah berada di tengah-tengah mereka. Allah tidak akan mengazab suatu kaum atau umat jika mereka selalu membaca astagfirullahaladzim tulisan Arabnya اَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ, yaitu memohon ampun dan bertaubat kepada-Nya.

Namun, dalam buku berjudul "8 Kalimat Al-Thayyibah" (2008) karya M. Fauzi Rachman, penggunaan kalimat istighfar astagfirullahaladzim tulisan Arabnya اَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ, dalam kehidupan sehari-hari masih sering kali dipahami secara lahiriah saja. Mereka beranggapan membaca kalimat Astagfirullah sebanyak tujuh puluh atau seratus kali setelah sholat fardu, seperti yang dilakukan oleh Rasulullah SAW, sudah cukup untuk membersihkan dosa-dosa mereka. Padahal, kalimat istighfar harus diikuti dengan tindakan nyata berupa bertobat nasuha atau sungguh-sungguh.

Dalam Islam, astagfirullahaladzim tulisan Arabnya اَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ bukanlah sekadar ucapan kata-kata, tetapi juga sebuah sikap hati yang menggambarkan kerendahan diri, penyesalan atas dosa-dosa yang telah dilakukan, dan tekad yang sungguh-sungguh untuk meninggalkan dosa tersebut. Istighfar yang benar adalah ketika seseorang secara tulus dan ikhlas memohon ampun kepada Allah dan berkomitmen untuk mengubah perilaku menuju kebaikan.

 

3 dari 3 halaman

Manfaatnya

Fakultas Psikologi Universitas Islam Indonesia atau UII dalam modul berjudul Istighfar sebagai Gaya Hidup, memaparkan manfaat istighfar sebagai berikut:

  1. Istighfar sebagai penghapus dosa: Istighfar astagfirullahaladzim merupakan doa memohon ampun dan maaf kepada Allah SWT atas kesalahan dan dosa yang kita lakukan. Dengan sungguh-sungguh memohon ampun, Allah SWT berjanji akan menghapus dosa-dosa kita, selama tidak melibatkan dosa syirik. Dengan demikian, istighfar menjadi sarana penting untuk membersihkan diri dan mendapatkan pengampunan Allah SWT.
  2. Istighfar sebagai penolak bala' dan azab: Istighfar berfungsi sebagai perlindungan dari azab atau musibah. Azab sering kali merupakan konsekuensi dari dosa-dosa yang dilakukan oleh manusia. Namun, dengan memohon ampun kepada Allah SWT, Dia akan melindungi hamba-Nya dari azab tersebut. Allah SWT juga berjanji dalam Al-Qur'an bahwa Dia tidak akan mengazab hamba-Nya yang bertaubat dengan sungguh-sungguh.
  3. Istighfar sebagai pembuka terkabulnya doa: Istighfar astagfirullahaladzim memiliki kekuatan untuk membuat doa kita kepada Allah SWT menjadi terkabul. Dengan memohon ampun dan bertaubat kepada-Nya, kita menunjukkan sikap rendah hati dan kerinduan yang mendalam kepada Allah SWT. Dalam Al-Qur'an, Allah SWT menyebutkan bahwa Dia akan memperkenankan doa hamba-Nya yang beristighfar dengan tulus.
  4. Istighfar sebagai solusi dari masalah hidup: Istighfar memiliki keistimewaan sebagai solusi dari permasalahan hidup. Rasulullah saw. menyampaikan bahwa orang yang banyak beristighfar akan mendapatkan jalan keluar dari setiap kesedihannya dan kelapangan dalam kesempitan yang dialami. Dengan beristighfar secara konsisten, kita memperoleh ketenangan hati, keberkahan, dan bantuan Allah SWT dalam menghadapi tantangan hidup.
  5. Istighfar sebagai pembuka pintu rezeki: Istighfar astagfirullahaladzim membuka pintu rezeki yang tidak terduga. Dengan memohon ampun kepada Allah SWT, kita menjaga kesucian hati dan mendekatkan diri kepada-Nya. Allah SWT berjanji dalam Al-Qur'an bahwa Dia akan melimpahkan rezeki kepada hamba-Nya yang bertaqwa dan beristighfar dengan penuh keyakinan.
  6. Istighfar sebagai pembawa nikmat: Istighfar membawa nikmat dari Allah SWT. Dalam Al-Qur'an, Allah SWT menyatakan bahwa dengan memohon ampun dan bertaubat kepada-Nya, Dia akan memberikan kenikmatan yang baik kepada hamba-Nya sampai pada waktu yang telah ditentukan. Istighfar merupakan jalan untuk merasakan nikmat dan kebaikan yang diberikan oleh Allah SWT.
  7. Istighfar sebagai penurun hujan: Istighfar astagfirullahaladzim juga berpengaruh dalam penurunan hujan yang deras. Dalam Al-Qur'an, Allah SWT mengisahkan bahwa Nabi Hud dan Nabi Nuh mengajak kaum mereka untuk beristighfar dan memohon ampun kepada Allah SWT agar Dia menurunkan hujan yang melimpah. Dengan demikian, istighfar menjadi sarana untuk mendapatkan berkah dan rahmat-Nya dalam hal keberlimpahan air hujan.