Liputan6.com, Jakarta - Reklame adalah media untuk menyampaikan informasi singkat kepada khalayak ramai secara berkelanjutan, baik lewat media teks, gambar, maupun audio sebagaimana diterangkan Muslikh Madiyant dalam bukunya berjudul Copywriting: Retorika Iklan dan Storytelling (2021). Seperti apa ciri-ciri reklame yang baik?
Baca Juga
Advertisement
Definisi reklame menurut Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2012 tentang Tata Cara Perizinan Reklame, reklame adalah segala objek, perangkat, tindakan, atau media yang digunakan dalam bentuk dan variasi tertentu untuk tujuan komersial, dengan maksud memperkenalkan, menganjurkan, atau mempromosikan suatu barang atau jasa.
Dalam buku berjudul Mandiri Belajar Tematik SD/MI Kelas 6 Semester 1 oleh Desi Damayanti, dkk., ada tiga ciri-ciri reklame yang baik. Reklame yang baik pasti menggunakan kalimat singkat dan mudah dimengerti. Lalu, reklame yang baik sudah seharusnya menarik perhatian khalayak dan mencolok. Terakhir, reklame yang baik selalu mengedepankan kejujuran dalam penyampaian informasinya.
Hanya segelintir orang yang memiliki pengetahuan mengenai apa ciri-ciri reklame yang baik dan sesuai dengan peraturan. Padahal ini penting sekali karena reklame dipasang di ruang publik. Seperti ditempatkan di tepi jalan atau pada bangunan-bangunan tertentu.
Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang apa ciri-ciri reklame yang baik, lengkap jenis-jenisnya, Selasa (6/6/2023).
1. Kalimat Singkat dan Mudah Dimengerti
Reklame biasanya menggunakan kalimat yang singkat dan mudah dimengerti agar dapat menjangkau masyarakat umum dengan beragam tingkat pendidikan. Ciri-ciri reklame yang baik, pasti menggunakan kalimat sederhana, termasuk informasi yang disampaikan dalam reklame dapat dipahami oleh semua orang.
Menurut buku Beriklan dan Berpromosi Sendiri oleh Fred E. Hann, dkk., keberhasilan desain papan reklame juga tergantung pada pesan yang terlihat langsung. Ciri-ciri reklame yang baik, pesan yang disampaikan pasti mudah dimengerti dan mampu membangkitkan motivasi, meskipun hanya dilihat sebentar.
Menggunakan kalimat yang sederhana dalam reklame memiliki manfaat besar. Hal ini memungkinkan informasi untuk diserap oleh berbagai pihak yang menjadi target audiens. Jika ciri-ciri reklame yang baik ini terpenuhi, maka pesan-pesan reklame dapat mencapai dan memengaruhi masyarakat umum dengan lebih efektif.
2. Menarik Perhatian dan Mencolok
Untuk menarik perhatian khalayak ramai, ciri-ciri reklame yang baik harus menggunakan desain dan warna yang mencolok. Warna-warna yang digunakan dipilih dengan cermat, sehingga terlihat indah, tidak norak, dan segar saat dilihat.
Selain itu, papan reklame yang baik dilengkapi dengan gambar dan ilustrasi guna memperjelas isi teks yang disampaikan. Tata letak harus diperhatikan dengan cermat, posisi gambar dan tulisan disusun sedemikian rupa agar menarik dan mudah dilihat oleh masyarakat.
Desain dan warna yang mencolok merupakan strategi yang efektif dalam reklame. Masyarakat cenderung tertarik pada hal-hal yang menarik perhatian secara visual. Pemilihan warna yang indah dan segar, maka reklame dapat mencuri perhatian khalayak dan membuat mereka ingin tahu lebih lanjut tentang isi pesan yang disampaikan.
Keseluruhan elemen desain dan penempatan yang menarik merupakan upaya untuk membuat ciri-ciri reklame yang baik terpenuhi dan memperkuat daya tarik visualnya. Manfaatkan komposisi desain dan warna yang mencolok, maka reklame dapat menjadi sorotan di tengah keramaian.
3. Mengedepankan Kejujuran
Ciri-ciri reklame yang baik adalah selalu mengedepankan kejujuran dalam penyampaian pesan. Tidak boleh ada kalimat promosi yang tidak sesuai dengan kenyataan atau tidak mencerminkan deskripsi produk yang sebenarnya. Penting bagi pemasang reklame memiliki pemahaman yang mendalam tentang kelebihan dan kelemahan produk yang mereka promosikan.
Selain itu, dalam menyampaikan informasi mengenai produk, ciri-ciri reklame yang baik menggunakan bahasa yang diplomatis, sehingga tetap jujur namun menjaga kesopanan dalam komunikasi dengan target audiens. Ini membuat konsumen dapat memperoleh informasi yang akurat dan dapat diandalkan untuk membuat keputusan pembelian yang tepat.
Kejujuran menjadi prinsip kunci dalam reklame. Pesan-pesan yang disampaikan harus menggambarkan produk dengan jujur dan tidak mengada-ada. Tidak ada tempat untuk kalimat promosi yang tidak memadai atau tidak sesuai dengan kenyataan.
Advertisement
Jenisnya
Ada dua jenis reklame, yakni reklame komersial dan reklame non-komersial. Perhatikan perbedaan keduanya:
Reklame Komersial
Reklame komersial merupakan media yang digunakan untuk mempromosikan suatu produk atau jasa dengan tujuan mempengaruhi pemikiran dan perilaku konsumen agar membeli atau menggunakan produk atau jasa tersebut. Menurut buku berjudul Model Implementasi Kebijakan Penataan Reklame (2018) karya Hernimawati, reklame komersial adalah media yang memberikan informasi tentang barang atau jasa untuk kepentingan dagang (private sign) dan umumnya dilakukan dengan pembayaran.
Fungsi praktis dari reklame komersial, meningkatkan penjualan atau kesadaran merek (brand awareness) serta menarik perhatian konsumen. Media reklame komersial dapat berupa iklan televisi, iklan radio, iklan cetak, spanduk, billboard, atau bentuk komunikasi massal lainnya. Liputan6.com lansir dari berbagai sumber, reklame komersial digunakan untuk memengaruhi pemikiran dan perilaku konsumen melalui teknik-teknik persuasi, seperti penggunaan warna, suara, tata letak, dan pesan yang memotivasi konsumen.
Contoh media reklame komersial meliputi iklan televisi yang ditayangkan pada saat acara populer, seperti
- pertandingan olahraga atau acara hiburan,
- iklan radio yang disiarkan melalui stasiun radio pada jam siaran tertentu,
- iklan cetak yang diterbitkan di koran atau majalah, seperti iklan produk kecantikan atau makanan,
- spanduk yang dipasang di jalan raya atau tempat ramai, seperti stadion atau pusat perbelanjaan,
- iklan online yang ditampilkan di situs web atau media sosial, seperti iklan produk teknologi atau layanan pemesanan makanan online,
- iklan suara yang dipromosikan melalui telepon, seperti iklan layanan bantuan darurat atau produk keamanan rumah, serta
- iklan produk secara langsung yang dikirimkan ke alamat rumah atau melalui email individu, seperti iklan produk kecantikan atau layanan keuangan.
Reklame Non-Komersial
Hernimawati menjelaskan reklame non-komersial merujuk pada media iklan yang tidak bertujuan untuk mempromosikan produk atau jasa dengan maksud mendapatkan keuntungan finansial. Reklame non-komersial dapat bersifat berbayar maupun tidak berbayar. Praktik pemasangan reklame non-komersial umumnya dilakukan dengan tujuan mempengaruhi opini publik dan perilaku masyarakat, mempromosikan isu-isu sosial atau politik, serta memberikan informasi penting dan bermanfaat bagi masyarakat.
Ditegaskan olehnya, reklame non-komersial mengandung informasi pelayanan kepada masyarakat (public sign). Contoh konkret dari reklame non-komersial meliputi kampanye kesehatan, kampanye hak-hak perempuan, kampanye perlindungan lingkungan, serta kampanye mengenai isu-isu sosial dan politik lainnya. Media-media massa seperti televisi, radio, cetak, situs web, dan media sosial dapat digunakan untuk menayangkan reklame non komersial ini.
Contoh reklame non-komersial lainnya yang Liputan6.com lansir dari berbagai sumber, seperti:
- iklan mengenai keselamatan jalan raya yang memberikan informasi dan nasihat tentang cara berkendara yang aman,
- iklan konservasi lingkungan yang mempromosikan pengurangan sampah dan perlindungan lingkungan,
- iklan kampanye anti-rokok yang menyoroti bahaya dan efek negatif merokok terhadap kesehatan,
- iklan kampanye pemilu yang mempromosikan partai politik atau calon tertentu, serta
- iklan mengenai hak asasi manusia yang mengangkat isu-isu seperti hak-hak perempuan, hak-hak minoritas, dan perlindungan terhadap diskriminasi.
Advertisement