Liputan6.com, Jakarta Ketika mempelajari suatu objek, baik itu berupa benda, manusia, maupun hewan, biasanya seseorang akan melakukan observasi. Lalu apa itu observasi? Secara sederhana, observasi dapat dipahami sebagai tindakan mengamati atau pengamatan.
Observasi biasanya dilakukan untuk mengetahui ciri-ciri yang tampak dari suatu objek, baik itu berupa ciri-ciri fisik maupun sifat-sifatnya. Maka tidak mengherankan jika observasi merupakan salah satu cara atau langkah yang sering digunakan dalam penelitian.
Apa itu observasi juga dapat dipahami sebagai cara yang paling mendasar untuk mengenali dan memahami suatu objek. Sebab dalam observasi, observer atau pengamat tidak mengajukan pertanyaan atau berkomunikasi dengan objek yang sedang diamati.
Advertisement
Dalam sebuah proses penelitian, nantinya hasil dari observasi akan dirangkum dan dirumuskan, kemudian disajikan dalam berbagai bentuk laporan pengamatan. Untuk memahami lebih dalam mengenai apa itu observasi, berikut penjelasan selengkapnya seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (7/6/2023).
Apa itu observasi?
Observasi adalah istilah yang berasal dari kosakata dalam bahasa Inggris, "observation" yang artinya pengamatan, peninjauan, dan pengawasan. Dalam konteks penelitian, apa itu observasi adalah proses sistematis dalam merekam suatu objek, baik itu benda, manusia, objek dan kejadian-kejadian tanpa menggunakan pertanyaan atau berkomunikasi.
Istilah observasi mengacu pada kegiatan memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena yang muncul, dan mempertimbangkan hubungan antaraspek dalam fenomena tersebut.
Dalam hal ini, apa itu observasi adalah kegiatan melihat dan mengamati objek penelitian untuk mengetahui pengaruh, perkembangan, dampak, dan lain sebagainya. Observasi dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari pengamatan pada objek langsung, observasi dengan terjun langsung melibatkan diri di lapangan, hingga observasi dengan meninjau referensi pustaka.
Meskipun dilakukan dengan metode yang berbeda-beda, namun dalam sebuah penelitian, observasi dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh data. Selanjutnya, data yang diperoleh dari aktivitas observasi ini kemudian akan diklasifikasikan dan dianalisis dengan berbagai teori dan metode analaisis. Dari hasil analisis tersebut, akan tergambar deskripsi objek, hingga berbagai pengaruh dan dampaknya.
Dalam ilmu sains, observasi juga dilakukan untuk menguji sesuatu, seperti menguji obat, menguji bahan dalam produk perawatan kulit, dan yang lainnya. Observasi tidak hanya dilakukan dalam ilmu sains saja melainkan juga dilakukan dalam penelitian ilmu sosial.
Dalam ilmu sosial, observasi dilakukan untuk meneliti berbagai fenomena sosial, mulai dari pola perilaku kelompok masyarakat dan dampak fenomena pada berbagai bidang di masyarakat.
Advertisement
Tujuan dan Manfaat Observasi
Seperti yang telah dijelaskan secara singkat sebelumnya, apa itu observasi adalah suatu cara untuk mengamati suatu objek. Pengamatan tersebut memiliki tujuan umum, yakni memperoleh data, yang nantinya akan diklasifikasikan dan dianalisis dengan berbagai macam teori dan metode analisis data.
Namun secara rinci, apa itu observasi memiliki beberapa tujuan lain, yakni sebagai berikut:
- Menggambarkan objek dan segala hal yang berhubungan melalui pengamatan panca indera.
- Mendapatkan data-data informasi, baik berupa angka, tulisan, gambar, dan lain sebagainya sebagai bukti konkret yang dapat dianalisis selanjutnya.
- Untuk mendapatkan kesimpulan dari hipotesis di awal penelitian.
Berdasarkan tujuan tersebut, observasi juga diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain adalah sebagai berikut:
- Hasil observasi dapat digunakan untuk mengkonfirmasi hasil temuan atau penelitian sebelumnya.
- Gambaran dari objek yang diamati bisa menjelaskan dunia nyata atau hal yang terjadi di kehidupan.
- Memberikan gambaran bagi pembaca yang selanjutnya pembaca dapat menafsirkan hasil penemuan dan interpretasinya.
- Bisa menjelaskan suatu peristiwa yang teruji kualitas dan spekulasi berdasarkan aturan valid.
- Mampu mencatat indikasi atau hal-hal yang tidak nyata dan keadaan yang tidak bisa diaplikasikan melalui eksperimen.
- Mencatat suatu peristiwa secara runut atau kronologis untuk memberikan gambaran fenomena secara jelas
- Hasil pengamatan dapat dikombinasikan dengan sistem lain untuk menghasilkan laporan yang rinci dan jelas.
Jenis-Jenis Observasi
Setelah memahami tujuan dan manfaat dari observasi, hal yang perlu kita pahami adalah cara melakukan observasi. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, apa itu observasi adalah salah satu metode pemerolehan data yang bisa dilakukan dengan berbagai cara. Berdasarkan caranya, observasi dapat dibedapat menjadi beberapa macam, yakni sebagai berikut:
1. Observasi Partisipasi
Observasi partisipasi merupakan observasi yang dilakukan oleh peneliti dengan cara melibatkan diri dengan objek yang diamati. Dalam observasi partisipasi, peneliti akan terjun langsung ke lapangan untuk berpartisipasi aktif dalam objek penelitian. Selama berpartisipasi dengan objek, peneliti harus mengamati setiap hal-hal yang terjadi di lapangan, sekaligus mencatat data-data yang ditemukan.
2. Observasi Sistematis
Observasi sistematis adalah metode observasi yang dilakukan dengan menggunakan kerangka sistematis. Dalam observasi sistematis, peneliti akan merumuskan terlebih dahulu aspek apa saja yang perlu diamati. Baru setelah itu, peneliti baru melakukan observasi dengan berpedoman pada faktor atau parameter yang telah ditentukan.
3. Observasi Eksperimental
Observasi eksperimental adalah metode observasi yang disiapkan secara matang untuk menguji dan meneliti objek tertentu. Jenis observasi ini biasanya melibatkan modifikasi untuk mencapai target yang ingin didapatkan. Misalnya dalam pembuatan produk kecantikan, diperlukan eksperimen bahan-bahan agar mendapatkan hasil produk yang sesuai keinginan.
Dalam sebuah observasi eksperimental, peneliti biasanya akan melakukan suatu rekayasa untuk membentuk situasi tertentu untuk mengetahui apakah ada fenomena baru dari suatu objek. Tidak jarang, situasi dibuat sedemikian rupa sehingga observer tidak mengetahui maksudobservasi.
4. Observasi Formal
Observasi formal adalah metode observasi yang memiliki sifat sifat terstruktur yang tinggi, terkontrol dan biasanya untuk penelitian. Untuk menerapkan metode ini, peneliti atau observer perlu mengidentifikasi definisi secara hati-hati, menyusun data, melatih observer dan menjaga reliabilitas antar rater, pencatatan-analisis-interpretasi menggunakan prosedur yang sophisticated. 5. Observasi Informal
Observasi jenis ini mempunyai sifat yang lebih longgar dalam hal kontrol, elaborasi, sifat terstruktur, dan biasanya untuk perencanaan pengajaran dan pelaksanaan program harian. Lebih mudah dan lebih berpeluang untuk digunakan pada berbagai keadaan. Observasi informal sering disebut juga dengan naturalistic observation.
5. Observasi Informal
Observasi jenis ini mempunyai sifat yang lebih longgar dalam hal kontrol, elaborasi, sifat terstruktur, dan biasanya untuk perencanaan pengajaran dan pelaksanaan program harian. Lebih mudah dan lebih berpeluang untuk digunakan pada berbagai keadaan. Observasi informal sering disebut juga dengan naturalistic observation.
Advertisement
Etika Observasi
Dalam melakukan observasi, seorang peneliti harus mengikuti suatu ketentuan yang disebut etika observasi, apalagi jika yang diamati adalah manusia. Adapun hal yang perlu dijaga dalam etika observasi antara lain sebagai berikut:
- Privasi subjek
- Keamanan subjek
- Persetujuan subjek
- Perlindungan terhadap kenyamanan dan keamanan.
- Proses diseminasi informasi kepada para profesional dan komunitas ilmuwan.
- Pencegahan kecurangan dan penipuan terhadap subjek kelompok atau masyarakat.
- Penggunaan oleh dirinya dan pihak lain dengan maksud negatif.
Pertimbangan di atas diterapkan pada subjek dalam tahap penelitian yaitu rancangan penelitian, proses di lapangan, dan penulisan publikasi.