Liputan6.com, Jakarta Yarhamukallah artinya semoga Allah mengasihimu merupakan doa yang diucapkan ketika mendengar orang lain bersin. Islam adalah agayang yang mengatur seluruh aspek dalam kehidupan termasuk ketika mendengar orang bersin. Tindakan saling mendoakan antar umat Islam ini merupakan bentuk menunaikan hak antar muslim yang disampaikan Rasulullah dalam salah satu hadits berikut,
Baca Juga
Advertisement
حَقُّ المُسْلِمِ عَلَى المُسْلِمِ خَمْسٌ: رَدُّ السَّلاَمِ، وَعِيَادَةُ المَرِيضِ، وَاتِّبَاعُ الجَنَائِزِ، وَإِجَابَةُ الدَّعْوَةِ، وَتَشْمِيتُ العَاطِسِ
Artinya: Hak seorang muslim terhadap muslim lainnya ada lima, menjawab salam, menjenguk orang sakit, mengikuti (mengurus) jenazah hingga dikuburkan, dan memenuhi undangan, dan tasymiyah al atish (menjawab saudaranya lagi bersin dengan mengatakan: yarhamukallah). (HR. Bukhari dan Muslim).
Selain itu mengucapkan yarhamukallah artinya semoga Allah mengasihimu memelihara rasa kasih sayang antara umat Muslim. Berikut ulasan tentang yarhamukallah artinya semoga Allah mengasihimu serta adab ketika bersin lainnya yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (7/6/2023).
Adab Bersin
Dilansir dari laman jabar.kemenag.go.id, adab ketika bersin dan mendengar orang lain bersin dijelaskan Rasulullah melalui hadits berikut.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – : أَنَّ النَّبِيَّ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – ، قَالَ : (( إَنَّ اللهَ يُحِبُّ العُطَاسَ ، وَيَكْرَهُ التَّثَاؤُبَ ، فَإذَا عَطَسَ أَحَدُكُمْ وَحَمِدَ اللهَ تَعَالَى كَانَ حَقّاً عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ سَمِعَهُ أَنْ يَقُولَ لَهُ : يَرْحَمُكَ اللهُ ، وَأَمَّا التَّثَاؤُبُ فَإنَّمَا هُوَ مِنَ الشَّيْطَانِ ، فَإذَا تَثَاءَبَ أحَدُكُمْ فَلْيَرُدَّهُ مَا اسْتَطَاعَ ، فَإنَّ أحَدَكُمْ إِذَا تَثَاءَبَ ضَحِكَ مِنْهُ الشَّيْطَانُ )) رَوَاهُ البُخَارِيُّ
Artinya: Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah menyukai bersin dan membenci menguap. Maka, apabila salah seorang di antara kalian bersin dan memuji Allah, maka wajib bagi setiap orang muslim yang mendengarnya untuk mengucapkan, ‘YARHAMUKALLAH (artinya: semoga Allah merahmatimu)’.”
Adapun menguap, maka itu adalah dari setan. Apabila salah seorang di antara kalian menguap, hendaklah ia menahannya semampu mungkin. Karena, jika salah seorang di antara kalian menguap maka setan tertawa karenanya.” (HR. Bukhari).
Dari hadis tersebut dapat ditarik kesimpulan ada 3 adab yang perlu diperhatikan saat seorang Muslim bersin atau mendengar orang lain bersin.
1. Membaca Doa
Seperti yang dijelaskan dalam hadits, bersin merupakan bentuk nikmat yang diberikan oleh Allah. Oleh sebab itu setelah bersin Muslim dianjurkan untuk mengucap hamdalah yang berbunyi, “Alhamdulillah” (Segala puji bagi Allah). Hamdalah merupakan bentuk rasa syukur terhadap nikmat yang telah diberikan Allah, sebab bersin merupakan respon dan upaya tubuh terhadap benda asing penyebab sakit.
2. Membalas Doa Bersin
Apabila seorang Muslim mendengar orang di sekitarnya bersin dan mengucapkan "Alhamdulillah," disarankan baginya untuk mendoakannya dengan mengucap “yarhamukallah”. Yarhamukallah artinya semoga Allah mengasihimu. Adab ini dianjurkan untuk dilakukan meskipun orang yang bersin tersebut tidak berada di hadapannya secara langsung. Kemudian doa tersebut dibalas oleh orang yang bersin dengan mengucap “Yahdikumullah” atau “Yahdikumullah wa Yuslihu Balakum”.
Jika sebagian dari sebagian orang telah menjawab doa untuk orang yang bersin dalam suatu pertemuan, maka tidak wajib bagi yang lain untuk mendoakannya. Meskipun demikian, semua orang yang mendengar bersin sebaiknya ikut menjawabnya dengan membaca doa bersin. Mendoakan orang yang bersin ini sebaiknya terus dilakukan jika mereka bersin secara berulang, setidaknya hingga tiga kali. Jika orang yang bersin tersebut bersin lebih dari tiga kali, tidak perlu menjawab dengan ucapan "yarhamukallah."
3. Menutup Mulut dan Mengecilkan Suara
Adab bersin lainnya dijelaskan dalam hadits yang berbeda. Ketika akan bersin, disarankan untuk menundukkan kepala, tutupi wajah, dan cobalah untuk melakukannya setenang mungkin. Bersin dengan keras adalah tindakan yang tidak dianjurkan Islam.
Hal tersebut berdasarkan hadis dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu yang artinya, “Bahwasanya apabila Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersin, beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menutup wajah dengan tangan atau kainnya sambil merendahkan suaranya.” (HR. Al-Tirmidzi)
Dalam hadis lainnya, Nabi SAW bersabda yang artinya, “Jika salah seorang di antara kalian bersendawa atau bersin, maka jangan mengeraskan suara dengan keduanya. Karena setan senang terhadap salah seorang dari kalian yang mengeraskan suara saat bersin dan bersendawa.” (HR. Al-Dailami)
Advertisement
Bersin dalam Pandangan Islam
Seperti sudah sempat dibahas sebelumnya, besin merupakan salah satu nikmat yang diberikan Allah SWt kepada hambanya. Bersin adalah proses keluarnya udara dari paru-paru melalui hidung dan mulut, udara itu keluar membawa debu, kotoran dan bakteri yang masuk ke dalam sistem pernapasan.
Dalam haditsdijelaskan Allah menyukai bersin dan membenci menguap. Allah memiliki sifat cinta (al-mahabbah) dan sifat benci (al-karah). Oleh seban itu ketika bersin Muslim dianjurkan untuk mengucap hamdalah sedangkan ketika menguap dianjurkan untuk membaca ta’awudz atau beristighfar.
Bersin menjadi salah satu nikmat yang Allah berikan kepada hamba-Ny karena itu mengeluarkan penyakit yang ada dalam diri kita. Bersin mengeluarkan virus atau bakteri yang menempel pada rongga hidung kita sehingga kita terhindari dari penyakit. Oleh sebab demikian maka Allah meminta agar hamba-Nya berdoa atas nikmatnya itu. Dengan berdoa sehingga seseorang akan terus diberikan nikmat-nikmat yang lain yang lebih banyak.
Ketika seseorang mendoakan keberkahan dan kerahmatan bagi orang yang bersin, berarti mendoakan supaya nikmat dan rezeki yang didapatkan selalu bernilai berkah dan rahmat. Rezeki yang demikian tentu saja menjadi harapan bagi setiap Muslim.