Sukses

Apa Itu Reksadana? Kenali Pengertian, Jenis, dan Kelebihannya

Apa itu reksadana merupakan sarana investasi yang terdiri dari portofolio saham, obligasi, atau surat berharga lainnya.

Liputan6.com, Jakarta Apa itu reksadana perlu dipahami oleh setiap orang yang mau berinvestasi. Sebagai salah satu instrumen investasi, reksadana tentunya berguna untuk mencapai tujuan dan rencana keuangan. Hal ini bisa mencakup dana pendidikan, dana pensiun, dana darurat, dan lain sebagainya.

Reksadana merupakan pilihan untuk investasi jangka panjang bagi sebagian orang. Kamu bisa melakukan investasi reksadana melalui bank ataupun melalui aplikasi reksadana. Namun, sebelum itu tentu kamu perlu memahami pengertian, jenis, hingga kelebihan dan risiko dari reksadana ini.

Apa itu reksadana merupakan sarana investasi yang terdiri dari portofolio saham, obligasi, atau surat berharga lainnya. Reksadana dirancang sebagai alat untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki modal, mau berinvestasi, tetapi hanya memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (7/6/2023) tentang apa itu reksadana.

2 dari 4 halaman

Apa Itu Reksadana?

Apa itu reksadana perlu dipahami sebelum mengenali jenis, hingga kelebihan dan risikonya. Menurut UU no: 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, apa itu reksadana yaitu wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam Portofolio Efek oleh Manajer Investasi. Portofolio efek yang dimaksud adalah surat berharga pasar modal seperti saham dan obligasi serta surat berharga perbankan yaitu deposito.

Sebagai wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) secara ketat sudah mengatur jenis perusahaan seperti apa saja yang dapat melakukan kegiatan penghimpunan dana, antara lain seperti bank, asuransi, dana pensiun, pegadaian, multifinance, dan pasar modal. Apa itu reksadana merupakan produk dari perusahaan yang masuk dalam kategori pasar modal yang diawasi oleh OJK sehingga bisa melakukan kegiatan penghimpunan dana dari masyarakat. Jadi, jika ada perusahaan atau oknum yang tidak terdaftar dalam OJK menawarkan investasi, kebanyakan merupakan penghimpunan dana ilegal dan merupakan investasi bodong.

Perusahaan-perusahaan seperti Unilever, Astra Internasional, Jasa Marga, dan Bank Mandiri merupakan perusahaan terbuka yang salah satu sumber pendanaannya berasal dari penerbitan efek saham dan obligasi. Efek saham adalah surat berharga yang menyatakan kepemilikan suatu perusahaan. Dengan berinvestasi pada saham berarti seseorang menjadi pemilik perusahaan. Sementara itu, efek obligasi adalah surat berharga yang menyatakan bukti hutang suatu perusahaan. Dengan berinvestasi pada obligasi berarti seseorang memberikan pinjaman kepada perusahaan.

Dana yang dihimpun dari masyarakat tersebut diinvestasikan dalam efek saham dan efek obligasi, karena memiliki beberapa efek sekaligus, maka disebut portofolio efek. Sementara kegiatan investasi ini nantinya akan dilakukan oleh pihak yang memiliki keahlian dan mendedikasikan semua waktunya untuk hal tersebut. Dalam UU PM, pihak itu disebut Manajer Investasi (MI). MI pada dasarnya adalah perusahaan, bukan individu. Jadi, apa itu reksadana adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat untuk selanjutnya diinvestasikan dalam Portofolio Efek oleh Manajer Investasi.

3 dari 4 halaman

Jenis-Jenis Reksadana

Apa itu reksadana memiliki jenis-jenis tertentu yang perlu dipahami. Sebelum berinvestasi, pastikan kamu mengetahui jenis reksadana yang dipilih. Bagaimana risiko dan return-nya serta cocok untuk tujuan keuangan yang seperti apa. Hal ini karena ada berbagai jenis reksadana dengan investasi yang ditawarkan di pasaran yang memiliki tingkat keuntungan dan risiko yang berbeda-beda. Pastikan yang dipilih memang sesuai dengan tujuan dan profil risiko kamu.

Beberapa jenis reksadana adalah sebagai berikut:

1. Reksadana Pasar Uang

Reksadana jenis ini hanya melakukan investasi pada Efek bersifat Utang dengan jatuh tempo kurang dari 1 (satu) tahun. Tujuannya adalah untuk menjaga likuiditas dan pemeliharaan modal.

2. Reksadana Pendapatan Tetap/Obligasi

Reksadana pendapatan tetap/obligasi adalah reksadana yang menempatkan minimal 80% pada instrumen obligasi. Reksadana ini cocok untuk investasi jangka pendek dengan waktu antara 1 – 3 tahun.

3. Reksadana Saham

Jenis reksadana berikutnya adalah reksadana saham. Reksadana ini menempatkan minimal 80% pada instrumen saham. Reksadana ini cocok untuk investasi jangka panjang dengan waktu 5 tahun atau lebih.

4. Reksadana Campuran

Reksadana campuran adalah reksadana yang menempatkan maksimal 79% pada instrumen saham, obligasi dan deposito. Reksadana ini cocok untuk investasi jangka menengah antara 3 – 5 tahun.

4 dari 4 halaman

Kelebihan dan Risiko Reksadana

Apa itu reksadanan juga memiliki keuntungan dan risiko yang perlu benar-benar diperhatikan. Berikut kelebihan dan risiko reksadana:

Kelebihan Reksadana

Dikutip dari Bursa Efek Indonesia, berikut kelebihan dari investasi reksadana:

- Pemodal walaupun tidak memiliki dana yang cukup besar dapat melakukan diversifikasi investasi dalam Efek, sehingga dapat memperkecil risiko. Sebagai contoh, seorang pemodal dengan dana terbatas dapat memiliki portfolio obligasi, yang tidak mungkin dilakukan jika tidak tidak memiliki dana besar. Dengan apa itu reksadana, maka akan terkumpul dana dalam jumlah yang besar sehingga akan memudahkan diversifikasi baik untuk instrumen di pasar modal maupun pasar uang, artinya investasi dilakukan pada berbagai jenis instrumen seperti deposito, saham, obligasi.

- Apa itu reksadana mempermudah pemodal untuk melakukan investasi di pasar modal. Menentukan saham-saham yang baik untuk dibeli bukanlah pekerjaan yang mudah, namun memerlukan pengetahuan dan keahlian tersendiri, dimana tidak semua pemodal memiliki pengetahuan tersebut.

- Efisiensi waktu. Dengan melakukan investasi pada Reksadana dimana dana tersebut dikelola oleh manajer investasi profesional, maka pemodal tidak perlu repot-repot untuk memantau kinerja investasinya karena hal tersebut telah dialihkan kepada manajer investasi tersebut.

 

Risiko Reksadana

Apa itu reksadana tentu juga memiliki risiko. Berikut risiko dari investasi reksadana:

- Risiko Berkurangnya Nilai Unit Penyertaan: Risiko ini dipengaruhi oleh turunnya harga dari Efek (saham, obligasi, dan surat berharga lainnya) yang masuk dalam portfolio Reksadana tersebut.

- Risiko Likuiditas: Risiko ini menyangkut kesulitan yang dihadapi oleh Manajer Investasi jika sebagian besar pemegang unit melakukan penjualan kembali (redemption) atas unit-unit yang dipegangnya. Manajer Investasi kesulitan dalam menyediakan uang tunai atas redemption tersebut.

- Risiko Wanprestasi: Risiko ini merupakan risiko terburuk, dimana risiko ini dapat timbul ketika perusahaan asuransi yang mengasuransikan kekayaan apa itu reksadana tidak segera membayar ganti rugi atau membayar lebih rendah dari nilai pertanggungan saat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti wanprestasi dari pihak-pihak yang terkait dengan Reksadana, pialang, bank kustodian, agen pembayaran, atau bencana alam, yang dapat menyebabkan penurunan NAB (Nilai Aktiva Bersih) Reksadana.