Liputan6.com, Jakarta Apakah Anda pernah mendengar istilah sarkas dan penasaran tentang apa itu sarkas? Apakah Anda sering mendengar orang-orang menggunakan sindiran halus atau ejekan tersembunyi untuk mengkritik atau mengolok-olok sesuatu atau seseorang? Jika pernah, maka ini adalah konsep sarkas yang dianggap sebagai seni sindiran halus dalam komunikasi sehari-hari.
Baca Juga
Advertisement
Sarkas adalah sebuah gaya komunikasi yang menggunakan kecerdasan kata-kata untuk menyampaikan pesan yang bertentangan dengan makna sebenarnya secara halus. Ia memiliki kekuatan untuk mengkritik dan mengejek dengan cara yang tersembunyi, menghadirkan sentuhan ironi yang membuat kita tertawa atau terkejut.Â
Namun, penting untuk diingat bahwa penggunaan sarkas harus dilakukan dengan bijak dan memperhatikan konteks serta audiens yang ada. Karena jika digunakan secara sembarangan dapat menyebabkan kesalahpahaman hingga pertentangan. Jadi sangat penting untuk memahami apa itu sarkas dengan baik, sebelum menggunakannya.
Untuk lebih memahami apa itu sarkas, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber pada Rabu (8/6/2023). Pengertian sarkas dan karakteristiknya, serta contoh dan perbedaannya dengan satire.
Pengertian sarkas
Sarkas adalah gaya komunikasi yang menggunakan sindiran atau ejekan halus untuk menyampaikan pesan yang bertentangan dengan makna sebenarnya. Tujuan sarkas adalah untuk mengolok atau mengkritik seseorang atau sesuatu secara tidak langsung.
Apa itu sarkas biasanya digunakan dalam konteks humor atau untuk menyampaikan kritik tajam dengan cara yang tersembunyi. Orang yang menggunakan sarkas sering kali menyampaikan pesan dengan nada yang tidak sepenuhnya serius, sehingga dapat membuat pendengar atau pembaca merasa tertawa atau terkejut.
Pada dasarnya, sarkas mengandung unsur ironi, di mana makna yang sebenarnya tersembunyi di balik kata-kata yang dikatakan atau ditulis. Sarkas sering kali dikenali melalui intonasi suara, ekspresi wajah, atau pemilihan kata-kata yang tidak biasa.
Namun, penting untuk diingat bahwa penggunaan sarkas harus dilakukan dengan bijak dan memperhatikan konteks serta audiens yang ada. Terlalu banyak atau penggunaan yang tidak tepat dari sarkas dapat menyebabkan kebingungan atau bahkan melukai perasaan orang lain.
Advertisement
Karakteristik sarkas
Untuk lebih memahami apa itu sarkas dan bisa membedakannya dengan gaya bahasa lain, berikut ini karakteristik sarkas yang bisa diperhatikan, meliputi:
1. Sindiran atau Ejekan Halus
Sarkas menggunakan sindiran atau ejekan halus untuk menyampaikan pesan yang bertentangan dengan makna sebenarnya. Sindiran ini dapat tersembunyi di balik intonasi, ekspresi wajah, atau pemilihan kata-kata yang tidak biasa.
2. Ironi
Sarkas seringkali mengandung unsur ironi, di mana makna yang sebenarnya tersembunyi di balik kata-kata yang dikatakan atau ditulis. Keberlawanan antara maksud sebenarnya dan makna yang terungkap menciptakan efek yang menarik.
3. Nada Tidak Sepenuhnya Serius
Sarkas sering disampaikan dengan nada yang tidak sepenuhnya serius. Penggunaannya yang tidak serius atau memanfaatkan intonasi suara yang berbeda membantu membedakan antara maksud sebenarnya dan sindiran yang tersembunyi.
4. Konteks yang Diperhatikan
Sarkas harus ditempatkan dalam konteks yang tepat agar dapat dipahami dengan benar. Konteks tersebut meliputi lingkungan sosial, hubungan antarpersonal, dan pengetahuan bersama antara pengirim dan penerima pesan sarkastik.
5. Tujuan Humor atau Kritik Tersembunyi
Sarkas sering kali digunakan untuk tujuan humor, menyebabkan orang lain tertawa atau merasa terhibur. Namun, sarkas juga dapat digunakan untuk menyampaikan kritik yang tajam secara tersembunyi, terutama dalam konteks sosial atau politik.
6. Kejelasan Tidak Langsung
Sarkas dapat menyampaikan pesan dengan cara yang tidak langsung atau tidak jelas secara verbal. Oleh karena itu, pemahaman terhadap pesan sarkastik seringkali membutuhkan pemahaman yang lebih dalam dan penafsiran terhadap konteks dan ekspresi yang terkait.
7. Pengaruh pada Komunikasi
Penggunaan sarkas dapat mempengaruhi dinamika komunikasi antara individu. Dalam situasi yang tepat, sarkas dapat menciptakan ikatan sosial atau mengurangi ketegangan. Namun, penggunaan yang tidak tepat atau berlebihan dari sarkas dapat menyebabkan kebingungan atau konflik.
Ketika menggunakan sarkas, penting untuk memperhatikan konteks, audiens, dan pengaruh yang mungkin ditimbulkannya. Pemahaman yang tepat terhadap karakteristik sarkas menjadi kunci untuk menyampaikan pesan dengan efektif dan menghindari kesalahpahaman.
Contoh sarkas dan artinya
Untuk lebih memahami apa itu sarkas dan paham akan penggunaannya, berikut adalah beberapa contoh sarkas dan artinya:
1. "Oh, tentu saja, karena kamu sangat pandai dalam menepati janji." (Artinya: Kamu sering kali tidak bisa menepati janji.)
2. "Wow, kamu benar-benar ahli dalam mengemudi. Sepertinya semua orang merasa aman di jalan ketika kamu ada di belakang kemudi." (Artinya: Kamu sangat buruk dalam mengemudi.)
3. "Hebat, kamu benar-benar berbakat dalam menunda-nunda pekerjaan. Kamu pasti bisa menunda-nunda apa pun dengan sempurna." (Artinya: Kamu sering kali malas atau tidak disiplin dalam menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.)
4. "Kamu pasti pembaca yang sangat rajin, mengingat betapa seringnya kamu melihat-lihat buku tanpa membacanya." (Artinya: Kamu sering kali hanya melihat-lihat buku tanpa benar-benar membacanya.)
5. "Wah, kamu benar-benar pemberani berani tampil dengan pakaian seperti itu." (Artinya: Pakaianmu terlihat aneh atau tidak layak.)
6. "Oh, kamu benar-benar menguasai seni memasak. Tidak heran makananmu selalu mendapatkan penghargaan 'rasa yang tidak terlupakan'." (Artinya: Makananmu sering kali tidak enak atau buruk.)
7. "Terima kasih banyak atas bantuannya. Kamu sungguh pemecah masalah yang efisien. Jadi, kapan kamu berencana untuk mengambil cuti?" (Artinya: Bantuannya tidak efektif atau malah menimbulkan masalah baru.)
8. "Sungguh kreatif cara kamu mengatur keuanganmu. Mungkin kita semua bisa belajar darimu tentang bagaimana cara boros dengan cerdas." (Artinya: Kamu cenderung boros atau tidak bijaksana dalam mengatur keuangan.)
9. "Kamu memang ahli dalam berbicara. Jangan pernah ragu untuk berbicara tanpa filter, itulah yang membuatmu begitu menarik." (Artinya: Kamu sering kali terlalu bicara atau terlalu blak-blakan dalam menyampaikan pendapat.)
10. "Wow, kamu benar-benar rajin berolahraga. Aku hampir tidak bisa melihat perubahan apapun pada tubuhmu." (Artinya: Meskipun kamu berolahraga, tampaknya tidak ada perubahan yang signifikan pada penampilan fisikmu.)
Perlu diingat, sarkas sering kali bergantung pada konteks, intonasi, atau ekspresi wajah untuk dipahami dengan benar. Tulisan dalam bentuk teks mungkin tidak sepenuhnya menunjukkan nuansa sarkas secara lengkap.
Advertisement
Perbedaan sarkas dan satire
Sarkas dan satire adalah dua gaya komunikasi yang sering digunakan untuk menyampaikan kritik atau sindiran. Meskipun keduanya memiliki tujuan yang serupa, ada perbedaan utama antara keduanya:
1. Gaya Komunikasi
Sarkas menggunakan sindiran atau ejekan halus dengan maksud mengolok atau mengkritik secara tidak langsung. Biasanya, sarkas disampaikan dengan nada yang tidak sepenuhnya serius. Sementara itu, satire adalah bentuk komunikasi yang lebih luas dan mencakup penggunaan parodi, ironi, dan humor untuk menyampaikan kritik terhadap individu, masyarakat, atau isu tertentu.
2. Tingkat Kedalaman
Apa itu sarkas biasanya bersifat lebih langsung dan segera terlihat di permukaan. Sindiran atau ejekan halus dapat terlihat melalui intonasi, ekspresi wajah, atau pemilihan kata-kata yang tidak biasa. Di sisi lain, satire lebih kompleks dan menggunakan berbagai teknik retoris seperti parodi, penokohan, atau cerita fiksi untuk mengungkapkan kritik sosial yang lebih mendalam.
3. Skala Penyampaian
Sarkas biasanya digunakan dalam situasi-situasi sehari-hari dan komunikasi interpersonal. Sindiran atau ejekan halus sering kali ditujukan kepada individu tertentu. Sementara itu, satire cenderung digunakan dalam karya seni seperti sastra, film, atau seni peran. Satire mencoba untuk menyampaikan kritik yang lebih luas terhadap isu-isu sosial, politik, atau budaya yang lebih umum.
Meskipun ada perbedaan antara sarkas dan satire, keduanya sering digunakan sebagai alat komunikasi yang efektif untuk menyampaikan kritik atau sindiran dengan cara yang berbeda namun tajam.