Apa Itu Sinusitis? Kenali Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Dilansir dari laman Mayo Clinic, apa itu sinusitis kronis terjadi ketika ruang di dalam hidung dan dinding sinus Anda bengkak dan meradang selama tiga bulan atau lebih, meskipun sudah diobati. Kondisi ini akan membuat lendir di hidung anda tidak mengalir, dan membuat tersumbat. Sehingga membuat anda susah untuk bernapas melalui hidung dan area di sekitar mata Anda mungkin terasa bengkak.

Secara umum, sinusitis adalah kondisi peradangan pada rongga sinus yang menyebabkan penyumbatan di saluran udara tersebut. Sinus merupakan rongga kecil yang terhubung melalui saluran udara di dalam tulang tengkorak.

Secara alami, sinus memang menghasilkan lendir, fungsinya yaitu menyaring bakteri serta partikel lain dalam udara yang dihirup. Selain itu, sinus juga memiliki fungsi sebagai organ tubuh yang turut membantu mengendalikan suhu serta kelembapan udara yang dihirup. Apabila terjadi peradangan, sinus akan memproduksi lendir berlebih.

Hal yang sama juga dijelaskan oleh My Cleveland Clinic, bahwa apa itu sinusitis adalah peradangan, atau pembengkakan, pada jaringan yang melapisi sinus Anda. Sinus adalah struktur di dalam wajah Anda yang biasanya berisi udara. Infeksi bakteri, infeksi virus, dan alergi dapat mengiritasi mereka, menyebabkannya tersumbat dan berisi cairan. Ini dapat menyebabkan tekanan dan rasa sakit di wajah Anda, hidung tersumbat (hidung tersumbat) dan gejala lainnya. Sinusitis juga kadang disebut rinosinusitis.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, sinusitis menimbulkan gejala flu dan hidung tersumbat. Namun, penyakit ini juga bisa dikenali melalui berbagai gejala lainnya. Gejala-gejala sinusitis adalah berbagai berikut:

1. Rasa sakit atau adanya tekanan di daerah dahi, pipi, hidung di antara mata
2. Adanya pembengkakan di sekitar mata.
3. Merasa nyeri pada bagian wajah.
4. Ingus berwarna kuning kehijauan.
5. Menurunnya fungsi indera penciuman.
6. Berkurangnya daya pengecap
7. Napas berbau
8. Sakit kepala
9. Hidung tersumbat
10. Batuk
11. Demam
12. Sakit tenggorokan
13. Sakit telinga
14. Mudah lelah

Dengan mengetahui penyebab sinusitis, anda dapat mengatasinya dengan cepat dan tepat. Selain itu, anda juga lebih waspada dan melakukan tindakan untuk menghindarinya. Berikut penyebab sinusitis yang terjadi pada orang dewasa, yakni:

1. Virus. Virus pilek dan flu dapat memengaruhi saluran hidung. Letak salah satu rongga sinus yang sangat dekat dengan hidung memungkinkan virus untuk berpindah. Sinusitis biasanya berlangsung lebih lama dari pilek dan flu.
2. Polip hidung. Polip merupakan daging kecil yang tumbuh, Salah satu penyebabnya adalah mukus yang sangat tebal hingga membetuk daging.
3. Infeksi gigi. Bakteri yang bersarang di mulut, gigi, dan gusi dapat menyebar hingga ke rongga sinus. Itulah sebabnya infeksi gigi harus segera diatasi.
4. Rhinitis alergi. Terkadang rhinitis dapat terjadi bersamaan dengan sinusitis. Itulah sebabnya mengapa keduanya sering tertukar.
5. Fibrosis sistik. Terjadi akibat menebalnya mukus di berbagai bagain tubuh, seperti rongga hidung dan paru-paru. Akibatnya proses pernapasan menjadi terganggu.
6. Gangguan sistem imunitas tubuh. Seseorang dengan sistem imunitas tubuh yang sangat rendah, seperi penderita HIV/AIDS, biasanya rentan terhadap sinusitis.
7. Kelainan bawaan. Sinusitis juga bisa disebabkan karena adanya kelainan pada bentuk tulang di rongga hidung. Biasanya bentuk yang bengkok atau tidak lurus.

Faktor meningkatnya penyebab sinusitis adalah cedera hidung, infeksi jamur, infeksi gigi, aktivitas menyelam dan berenang, kebiasaan merokok, baik yang aktif maupun yang pasif, atau pembesaran kelenjar adenoid.

Sedangkan untuk anak kecil, berikut ini penyebab yang dapat terjadi adalah:

1. Alergi
2. Tertular dari anak lain
3. Kebiasaan minum dari botol atau menggunakan dot ketika sedang berbaring
4. Tinggal di lingkungan yang penuh dengan asap

Biasanya ketika anak anak mengalami sinusitis ditandai dengan gejala batuk dan hidung tersumbat yang terjadi. Tidak jarang anak anak jadi sering menangis.

Anda berisiko lebih tinggi terkena sinusitis kronis jika Anda memiliki:

1. Septum hidung yang menyimpang
2. Polip hidung
3. Asma
4. Sensitivitas aspirin
5. Infeksi gigi
6. Infeksi jamur
7. Tumor
8. Gangguan sistem kekebalan tubuh seperti HIV/AIDS atau cystic fibrosis
9. Kondisi alergi lainnya
10. Sering terpapar polutan seperti asap rokok

Cara mengatasi penyakit sinusitis ada dua langkah, yang pertama dapat dilakukan di rumah dan yang lainnya dengan bantuan tenaga medis.

1. Pengobatan Medis

Berikut ini terdapat beberapa pengobatan medis yang bisa digunakan oleh pasien yang mengidap sinusitis, yakni:

a. Obat Semprot Dekongestan

Anda tidak boleh menggunakannya lebih dari seminggu.

b. Antibiotik

Diperlukan jika sinusitis disebabkan oleh bakteri.

c. Antihistamin

Pengobatan ini dilakukan terutama jika mukus disertai dengan alergi.

d. Larutan Saline

Tujuannya adalah untuk menghilangkan mukus yang tebal.

e. Operasi

Prosedur ini hanya dilakukan apabila sinusitis disebabkan karena adanya kelainan bawaan.

2. Pengobatan Alami di Rumah

Penyakit sinusitis dapat diobati secara alami di rumah, berikut ini caranya:

a. Menghirup uap

Kamu bisa menyaipkan air panas dalam mangkuk besar dan menghirup uap yang keluar dari air panas tersebut. Hal ini banyak dilakukan walaupun belum terbukti secara ilmiah. Dengan menghirup uap, kamu setidaknya bisa merasakan kelegaan ketika bernapas.

b. Kompres hidung dengan air hangat

Mengompres hidung dan bagian sekitar hidung bisa membuat sinusitis sedikit mereda. Hal ini juga mudah dilakukan di rumah.

c. Tidur dengan bantal yang tinggi

Biasanya orang yang mengalami sinus disarankan untuk menopang kepalanya dengan bantal yang banyak. Hal ini supaya mengurangi jumlah tekanan di sekitar sinus dan mengurangi rasa sakit.

d. Konsumsi jahe

Jahe bisa dijadikan sebagai obat herbal penyakit sinusitis kronis. Hal ini disebabkan karena kandungan anti-radang yang dimiliki jahe. Anti-radang ini yang nantinya akan berfungsi meringankan infeksi sinusitis dan mampu mengurangi pembengkakan di dalam selaput hidung.