Sukses

Pahala Bagi Orang yang Berkurban di Hari Raya Idul Adha, Peroleh Banyak Kebaikan

Pahala bagi orang yang berkurban di hari raya idul adha sangat melimpah dan disukai Allah SWT.

Liputan6.com, Jakarta - Ada tiga pendapat berbeda mengenai perhitungan atau gambaran pahala bagi orang yang berkurban di hari raya Idul Adha. Menurut pandangan Mazhab Syafii, pahala berkurban di hari raya Idul Adha akan diberikan kepada orang yang berkurban dan juga kepada keluarganya. Hal ini berarti setiap anggota keluarga yang terlibat dalam aksi berkurban akan memperoleh bagian dari pahala tersebut.

Lalu, menurut pandangan para ulama Nahdlatul Ulama (NU), orang yang berkurban akan memperoleh berlipat-lipat kebaikan. Setiap langkah menuju proses berkurban akan diberikan pahala 10 kebaikan, perilaku buruk akan dihapuskan sebanyak 10 kali, dan derajat spiritual akan ditingkatkan 10 kali lipat.

Pahala bagi orang yang berkurban di hari raya Idul Adha berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, digambarkan sangat melimpah dan sangat disukai oleh Allah SWT. Dalam hadis tersebut, disebutkan tidak ada amal ibadah yang lebih disukai oleh Allah SWT daripada berkurban. Hal ini menegaskan pentingnya dan keutamaan berkurban sebagai bentuk pengabdian kepada Allah SWT.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang pahala bagi orang yang berkurban di hari raya Idul Adha yang dimaksudkan, Minggu (11/6/2023).

2 dari 4 halaman

Didapat Orang yang Berkurban dan Keluarganya

Pahala bagi orang yang berkurban di hari raya Idul Adha melimpah dan Allah sangat menyukai amalan ini. Pahala-pahala ini tercermin dalam berbagai pandangan dan penafsiran dari ulama yang berbeda, yang memberikan gambaran luas tentang manfaat spiritual dan kebaikan yang terkait dengan kurban tersebut.

Salah satu pandangan yang disampaikan oleh Ustadzah Aini Aryani melansir dari Rumah Fiqih Indonesia, pada Minggu (11/6/2023). Mayoritas ulama mazhab As Syafi'iyah berpendapat tentang pahala bagi orang yang berkurban di hari raya Idul Adha. Jika dalam satu keluarga terdapat anggota yang menyembelih hewan kurban, pahala kurban tersebut akan diberikan kepada si pengkurban dan juga kepada keluarganya.

Jika demikian, pahala bagi orang yang berkurban di hari raya Idul Adha tidak hanya untuk dirinya sendiri. Akan tetapi, pahala tersebut dibagi kepada keluarga yang terlibat dalam aksi berkurban atau keluarga yang berkurban di hari raya Idul Adha. Hal ini menunjukkan pentingnya kebersamaan dan keterlibatan keluarga dalam amal ibadah seperti berkurban.

"Hendaklah setiap satu ahlu bait (keluarga) menyembelih satu kurban setiap tahunnya." (HR Abu Daud)

Selain itu, ulama, terutama dari Mazhab As Syafi'iyah, sepakat bahwa pahala bagi orang yang berkurban di hari raya Idul Adha tetap seperti satu jatah kurban berupa satu ekor kambing, 1/7 sapi, atau 1/7 unta disembelih atas nama satu orang. Meskipun begitu, ada pandangan lain yang menyatakan, pahala bagi orang yang berkurban di hari raya Idul Adha tersebut dapat mencakup mereka yang berada dalam tanggungan nafkah dengan pengkurban.

3 dari 4 halaman

Mendapat Berkali-kali Lipat Kebaikan

Tak hanya itu, ulama Nahdlatul Ulama (NU) berpendapat sebagaimana dikutip dari laman website resminya, pada Minggu (11/6/2023) memiliki pandangan yang lain mengenai pahala berkurban. Menurut pandangan NU, pahala bagi orang yang berkurban di hari raya Idul Adha digambarkan, setiap langkah yang diambil oleh seseorang untuk pergi berkurban akan diberikan pahala 10 kebaikan, 10 perilaku buruk akan dihapuskan, dan derajat spiritualnya akan ditinggikan 10 kali lipat.

Dalam pandangan ini, berkurban bukan hanya sekadar tindakan fisik yang diberikan pahala, tetapi juga memiliki dampak yang luas pada perbaikan diri dan peningkatan derajat spiritual. Hal ini mengajarkan, bahwa setiap langkah menuju kebaikan dalam menjalankan amal ibadah berkurban memiliki nilai yang sangat berharga.

Masih melansir dari sumber yang sama, pendiri Sekolah Tinggi Agama Islam An-Nawawi Purworejo, Kiai Chalwani, memberikan pemahaman lebih mendalam tentang pahala bagi orang yang berkurban di hari raya Idul Adha. Beliau menyatakan ketika hewan kurban telah direbahkan dan akan disembelih, semua makhluk di bumi turun 7 kali lipat untuk memohon ampunan dosa bagi orang yang berkurban. Ini menunjukkan bahwa perbuatan berkurban tidak hanya memperoleh pahala dari Allah SWT, tetapi juga melibatkan makhluk lain yang ikut serta memohon kebaikan dan ampunan bagi orang yang berkurban.

“Nabi bersabda, barangsiapa keluar dari rumahnya hendak berkurban, setiap langkahnya diberi pahala 10 kebaikan, dilebur 10 perilaku buruknya, dan diangkat derajatnya 10 kali lipat,” ungkapnya.

Lebih jauh lagi, pahala bagi orang yang berkurban di hari raya Idul Adha adalah seperti setiap tetes darah kurban yang mengalir setelah hewan kurban disembelih, Allah SWT menciptakan 10 malaikat yang akan terus memohon ampunan hingga hari kiamat. Hal ini menggambarkan kebesaran dan kemurahan Allah SWT dalam memberikan pahala yang berkelanjutan kepada orang yang berkurban.

Bahkan setiap suap makanan yang mengandung daging kurban memberikan pahala bagi orang yang berkurban di hari raya Idul Adha, seperti memerdekakan satu budak dari keturunan Nabi Ismail AS. Pahala yang begitu besar ini menunjukkan betapa pentingnya pengorbanan dan kepedulian terhadap sesama dalam aksi berkurban.

 

4 dari 4 halaman

Dijanjikan Pahala yang Melimpah

Berkurban di hari raya Idul Adha memiliki pahala yang besar dan luar biasa bagi orang yang melaksanakannya. Dalam buku berjudul Fikih Ibadah Madzhab Syafi'i yang ditulis oleh Syaikh DR. Alauddin Za'tari, menjelaskan pahala bagi orang yang berkurban di hari raya Idul Adha adalah pada hari Kiamat, setiap helai bulu hewan kurban akan mendatangkan kebaikan bagi orang yang telah melakukan kurban tersebut.

"Tidaklah anak Adam melakukan suatu amalan pada hari kurban yang paling disukai Allah yang Maha Mulia lagi Maha Agung selain mengalirkan darah hewan kurban. Sesungguhnya pada hari kiamat kelak hewan kurban itu akan datang dengan tanduknya, kukunya, dan bulunya. Sesungguhnya darahnya terlebih dahulu akan jatuh pada Allah yang Maha Mulia lagi Maha Agung di suatu tempat sebelum jatuh ke tanah. Karena itu, sembelihlah kurban dengan tulus hati." (HR. Ibnu Majah, Kitab Binatang Kurban, Bab Balasan Pahala Berkurban)

Hal ini menunjukkan setiap aspek dari hewan kurban yang dikorbankan, bahkan yang terlihat kecil seperti bulu, memiliki nilai dan pahala yang signifikan di sisi Allah SWT. Ini termasuk darah sembelihan hewan kurban memiliki makna yang sangat penting. Sebelum jatuh ke tanah, darah tersebut akan jatuh pada Allah SWT yang Maha Mulia lagi Maha Agung di suatu tempat.

Ada gambaran dari keagungan dan kemuliaan Allah SWT yang menerima kurban dari hamba-Nya dengan penuh keridhaan dan memberikan pahala yang melimpah. Darah kurban tersebut bagian dari proses kurban yang memperlihatkan ketaatan dan pengorbanan yang tulus dari pekurban.

Dalam Islam, berkurban mengandung makna mendalam tentang pengorbanan dan ketakwaan. Ketika seseorang memutuskan untuk berkurban, ia melepaskan harta yang dimiliki sebagai bentuk pengabdian dan kesediaan untuk mengorbankan yang bernilai bagi-Nya. Tindakan ini mencerminkan sikap tawakal dan ketaatan kepada Allah SWT.