Liputan6.com, Jakarta - Doa tahiyat awal dan akhir dalam sholat merupakan bagian dari rukun sholat yang wajib dibaca oleh umat Muslim. Tahiyat awal menjadi doa yang dibaca setelah selesai dua rakaat pertama sholat yang terdiri dari tiga rakaat atau lebih. Doa tahiyat awal latin diucapkan dalam posisi duduk antara dua sujud, dimulai dengan kalimat "At-tahiyyatu lillahi..."
Baca Juga
Advertisement
Kemudian, tahiyat akhir menjadi doa yang dibaca sebelum salam penutup sholat. Doa ini diucapkan dalam posisi duduk iftirasy atau duduk bersandar pada kaki kiri dengan jari telunjuk kanan diangkat. Doa tahiyat akhir latin diawali dengan kalimat "At-tahiyyatu lillahi..." dan dilanjutkan dengan sholawat kepada Nabi Muhammad SAW dan sholawat kepada Nabi Ibrahim AS.
Dalam riwayat Abu Hurairah ra mengatakan Rasulullah SAW bersabda:
“Jika kalian selesai dari tahiyat akhir, berlindunglah kepada Allah dari 4 hal: azab Jahannam, azab kubur, fitnah kehidupan dan kematian, dan dari kejahatan al-Masih ad-Dajjal.” (HR. Muslim)
Selain membaca doa tahiyat awal dan akhir latin hingga salam, disarankan bagi setiap Muslim untuk melakukan dzikir dan berdoa, memohon pengampunan, perlindungan, serta mengungkapkan keinginan atau hajat yang selama ini diharapkan agar dikabulkan oleh Allah SWT. Setelah selesai membaca tahiyat akhir dan salam, momen ini menjadi kesempatan yang baik untuk mendekatkan diri dengan Allah melalui doa pribadi yang tulus.
Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam doa tahiyat awal dan akhir latin dalam sholat yang dimaksudkan, Senin (12/6/2023).
Tahiyat Awal
اَلتَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ ِللهِ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ. أَشْهدُ اَنْ لاَإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ
At-tahiyyaatul mubaarakatush shalawaatuth thayyibaatulillaahi. Assalaamu ‘alaika ayyuhan-nabiyyu wa rahmatullaahi wa barakaatuhu. Assalaamu ‘alainaa wa ‘alaa ‘ibaadillaahish-shaalihiina. Asyhadu an laa ilaaha illallaahu wa asyhadu anna Muhammadar Rasuulullaahi.
Artinya:
"Segala kehormatan, keberkahan, rahmat dan keselamatan, serta kebaikan hanyalah kepunyaan Allah. Keselamatan, rahmat dan berkah dari Allah semoga tetap tercurah atasmu, wahai Nabi [Muhammad]. Keselamatan, rahmat dan berkah dari Allah semoga juga tercurah atas kami, dan juga atas seluruh hamba Allah yang sholeh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah."
Wahyono Hadi Parmono dan Ismunandar, dalam bukunya berjudul "17 Tuntunan Hidup Muslim," memberikan penjelasan yang lebih rinci mengenai perbedaan antara bacaan atau doa tahiyat awal dan tahiyat akhir latin dalam ibadah sholat. Mereka menjelaskan, meskipun doa tahiyat awal dan tahiyat akhir latin sebenarnya sama, terdapat beberapa perbedaan signifikan yang perlu dipahami.
- Pertama, perbedaan tersebut terletak pada bacaan sholawat yang terdapat dalam tahiyat. Dalam tahiyat awal, bacaan sholawat hanya meliputi sholawat kepada Nabi Muhammad. Namun, dalam tahiyat akhir, sholawat diperluas hingga mencakup sholawat kepada Nabi Ibrahim, yang juga dikenal sebagai sholawat Ibrahimiyah.
- Selain itu, doa tahiyat awal hanya dilakukan pada sholat yang terdiri dari lebih dari dua rakaat, seperti sholat Dzuhur, Asar, Maghrib, dan Isya. Ini berarti tahiyat awal tidak dilakukan dalam sholat yang terdiri dari dua rakaat seperti sholat Subuh.
Ketika membaca doa tahiyat awal dalam ibadah sholat , posisi yang dianjurkan adalah duduk di antara dua sujud atau melakukan duduk iftirasy, di mana jari telunjuk menunjuk ke depan. Posisi ini memiliki makna dan simbolisme yang penting dalam ibadah sholat.
Menggambarkan konsentrasi dan penghormatan yang tulus terhadap Allah SWT. Umat Muslim yang menjaga posisi tepat saat membaca tahiyat awal, dapat memperkuat hubungan spiritual mereka dengan Tuhan serta menghayati setiap kata dalam doa tahiyat awal latin yang diucapkan.
Advertisement
Tahiyat Akhir
اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَرَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فِى الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
Allohumma solli ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa sollaita ‘alaa aali ibroohim, wa baarik ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa baarokta ‘alaa aali ibroohim, fil ‘aalamiina innaka hamiidummajiid.
Artinya:
"Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan keselamatan untuk Nabi Muhammad. Dan juga limpahkanlah rahmat dan keselamatan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan rahmat dan keselamatan kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim. Limpahkanlah keberkahan kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan keberkahan kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim. Di seluruh alam semesta, sesungguhnya Engkau adalah Maha Terpuji lagi Maha Agung."
Bacaan doa tahiyat awal dan akhir latin memegang peranan yang sangat penting dan tak boleh terlupakan dalam pelaksanaan ibadah sholat bagi umat Muslim. Kedua bacaan ini termasuk dalam rukun sholat, baik itu sholat fardhu maupun sunnah, sehingga menjadi bagian yang tidak boleh diabaikan dan terlewatkan.
Dalam buku berjudul "Panduan Shalat untuk Wanita" oleh Ria Khoirunnisa, dijelaskan doa tahiyat akhir termasuk dalam rukun qauli, yaitu rukun yang wajib diucapkan saat melaksanakan sholat. Dalam tahiyat akhir, terdapat bacaan yang harus dibaca, seperti "attahiyad hingga sholawat kepada Nabi Muhammad SAW."
Namun, bacaan sholawat Ibrahimiyyah dan seterusnya bersifat sunnah. Meskipun demikian, penting untuk dicatat bacaan-bacaan sunnah tersebut sebaiknya tidak ditinggalkan dalam pelaksanaan sholat, meskipun tidak diwajibkan.
Dalam buku berjudul "Pedoman dan Tuntunan Sholat Lengkap" yang ditulis oleh Abdul Kadir Nuhuyanan, dkk, dijelaskan tata cara gerakan tahiyat akhir dalam ibadah sholat yang benar:
- Pertama, pada gerakan tahiyat akhir, pantat diletakkan dengan nyaman di lantai atau tanah, kemudian kaki kiri ditempatkan di bawah kaki kanan.
- Kemudian, jari-jari kaki kanan ditekan ke lantai atau tanah dengan ujung jari menghadap ke arah kiblat. Hal ini mencerminkan kesungguhan dan penghormatan dalam melaksanakan salat.
- Disunahkan untuk menggenggam tangan kanan dengan ibu jari menyentuh jari tengah, sedangkan jari telunjuk dikedepankan. Gerakan ini menunjukkan rasa khusyuk dan konsentrasi dalam doa tahiyat akhir.
- Selanjutnya, saat membaca syahadat atau kalimat "ashhadu alla ilaha illallah" dalam doa tahiyat akhir latin, disarankan mengangkat jari telunjuk sebagai tanda kesaksian terhadap keesaan Allah SWT. Ini merupakan tindakan yang menguatkan keyakinan dalam mengucapkan syahadat dan menunjukkan penghormatan kepada Tuhan.