Sukses

Kitab Adalah Buku yang Memuat Wahyu Tuhan, Simak Pula Daftar dan Penerimanya

Kitab adalah sebuah buku atau buku yang memuat wahyu Tuhan.

Liputan6.com, Jakarta Kitab adalah istilah yang sudah tak asing ditelinga orang beragama. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pengertian kitab adalah sebuah buku. Buku yang dimaksud memiliki keistimewaan dan menjadi pedoman bagi umat beragama. 

Secara istilah, kitab adalah wahyu Allah kepada para Nabi-Nya yang disampaikan melalui malaikat jibril, dan menjadi pedoman hidup umat manusia sebagai sumber dari segala sumber hukum, dan penulisan serta susunannya sesuai dengan yang telah ditetapkan Allah SWT.

Setiap umat beragama, wajib beriman kepada semua kitab yang diturunkan oleh Allah SWT kepada para RasulNya. Dalam Islam sendiri, iman kepada kitab Allah termasuk dalam rukun iman yang ketiga.

Berikut Liputan6.com ulas mengenai pengertian kitab beserta daftar dan penerimanya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Senin (12/6/2023).

2 dari 4 halaman

Kitab Adalah wahyu Allah kepada para Nabi-Nya

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pengertian kitab adalah sebuah buku atau buku yang memuat wahyu Tuhan. Sementara dalam buku yang berjudul Pendidikan Agama Islam: Akidah Akhlak Untuk Madrasah Tsanawiyah Kelas VIII (2015), menjelaskan bahwa kitab adalah wahyu Allah yang disampaikan kepada para rasul untuk diajarkan kepada manusia sebagai petunjuk dan pedoman hidupnya.

Secara etimologi, kitab berasal dari bahasa Arab yakni kitābun yang diambil dari serapan kata kutuban yang berarti ditulis. Sementara itu secara syariat, kitab adalah kitab-kitab yang Allāh turunkan kepada para rasulNya sebagai petunjuk bagi manusia, supaya mereka mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Secara istilah, kitab adalah wahyu Allah kepada para Nabi-Nya yang disampaikan melalui malaikat jibril, dan menjadi pedoman hidup umat manusia sebagai sumber dari segala sumber hukum, dan penulisan serta susunannya sesuai dengan yang telah ditetapkan Allah SWT.

3 dari 4 halaman

Perbedaan Kitab dan Suhuf

Kitab dan suhuf memiliki perbedaan yang dapat dilihat dari pengertiannya. Seperti yang telah dijelaskan pada paragraf sebelumnya, kitab adalah sebuah buku atau buku yang memuat wahyu Tuhan. Sementara, suhuf adalah lembaran wahyu Allah SWT yang masih berupa potongan-potongan lembaran dan belum dibukukan.

Terdapat empat kitab yang telah diturunkan oleh Allah SWT, yakni Taurat, Zabur, Injil dan Al-Quran. Sebagaimana yang dijelaskan dalam ayat berikut ini:

"Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu," (QS Al Maidah : 48).

Sementara di dalam Al-Quran disebutkan adanya suḥuf yang dimiliki oleh Nabi Musa as. dan Nabi Ibrahim as.

Perhatikan firman Allah SWT berikut ini: “Sesungguhnya ini terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu, (yaitu) Suḥuf-Suḥuf (kitab-kitab) yang diturunkan kepada Ibrahim dan Musa.” (Q.S. al-A’la/87:19).

Suhuf dalam ayat ini dimaknai sebagai kitab.

Allah SWT kembali menyebut kitab yang diturunkan kepada Nabi Musa dan Nabi Ibrahim sebagai suhuf. Hal ini dijelaskan dalam surat Al-Qur’an, yang artinya:

“Ataukah belum diberitakan kepadanya apa yang ada dalam lembaran-lembaran Musa? dan lembaran-lembaran Ibrahim yang selalu menyempurnakan janji?” (QS. al-Najm:36-37)

Jadi Taurat itu lebih berarti suhuf, namun sering disebut kitab.

Salah satu perbedaan suhuf dengan kitab adalah bahwa suhuf tidak membahas persoalan hukum. Dengan demikian, kitab Zabur yang diturunkan kepada Nabi Daud juga lebih tepat disebut sebagai suhuf. Bila demikian, maka yang paling layak disebut sebagai kitab adalah Injil dan al-Qur’an, sementara Taurat dan Zabur adalah suhuf.

Persamaan kitab dan suhuf adalah sama-sama diturunkan kepada para nabi dan rasul. Nabi adalah orang pilihan yang diberikan wahyu oleh Allah SWT untuk dirinya di kalangan orang-orang yang telah beriman. Sementara rasul adalah orang pilihan yang diberikan wahyu oleh Allah SWT untuk umatnya yang masih kafir.

4 dari 4 halaman

Daftar Kitab-Kitab Allah dan Penerimanya

Setelah memahami apa yang dimaksud dengan kitab, berikut ini terdapat beberapa daftar kitab yang diturunkan oleh Allah SWT dan penerimanya adalah:

1. Taurat

Kitab Taurat diturunkan kepada Nabi Musa ‘alaihissalam pada abad ke 12 sebelum masehi di bukit Sinai, dengan pedoman bagi Bani Israil. Isi pokoknya dikenal dengan sebutan the ten commandements atau 10 perintah Tuhan. Nama Taurat berarti hukum atau syariat. Pada saat itu, Nabi Musa diutus oleh Allah SWT untuk berdakwah kepada bangsa Bani Israil. Adapun bahasa yang digunakan dalam kitab Taurat adalah bahasa Ibrani.

Sebagai muslim kita sangat meyakini akan keberadaan kitab Taurat ini. Kita meyakini bahwa kitab Taurat benar-benar wahyu dari Allah SWT. Keyakinan ini diperkuat oleh keterangan-keterangan yang ada di dalam Al-Qur’an. Sebagaimana yang terkandung dalam firman Allah SWT sebagai berikut:

“Dan Kami berikan kepada Musa, Kitab (Taurat) dan Kami jadikannya petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman), ‘Janganlah kamu mengambil (pelindung) selain Aku’.” (Q.S. Al Isra ayat 2).

2. Zabur

Kitab Zabur diturunkan kepada Nabi Daud ‘alaihissalam. Kitab Zabur menjadi pedoman bagi kaum nabi Daud as yang disebut juga dengan Mazmur. Kitab ini berisi nyanyian puji-pujian kepada Allah SWT atas segala nikmat ilahiyah.

Kitab Zabur diturunkan Allah SWT kepada Nabi Daud as untuk Bani Israil atau umat Yahudi pada abad 10 SM (sebelum masehi) di daerah Yerusalem. Bahasa yang digunakan dalam Zabur adalah Qibti.

Keyakinan tentang kitab Zabur ini difirmankan oleh Allah SWT dalam QS al-Isra ayat 55, yang artinya:

“Dan Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang di langit dan di bumi. Dan sungguh, Kami telah memberikan kelebihan kepada sebagian nabi-nabi atas sebagian (yang lain), dan Kami berikan Zabur kepada Dawud.” (Q.S. Al Isra ayat 55).

Sedangkan turunnya kitab Zabur diterangkan dalam firman Allah SWT, yang artinya:

“Sesungguhnya Kami mewahyukan kepadamu (Muhammad) sebagaimana Kami telah mewahyukan kepada Nuh dan nabi-nabi setelahnya, dan Kami telah mewahyukan (pula) kepada Ibrahim, Isma’il, Isyak, Ya’qub, dan anak cucunya: ‘Isa, Ayyub, Yunus, Harun, dan Sulaiman dan Kami telah memberikan kitab Zabur kepada Daud” (Q.S. An-Nisa:163).

Secara umum, kitab Zabur berisi tentang beberapa zikir, pengajaran, dan hikmah. Isi kitab Zabur merupakan petunjuk atau wahyu dari Allah SWT dan berlaku pada umat Bani Israil.

3. Injil

Berikutnya adalah Injil. Kitab ini diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Isa ‘alaihissalam untuk pedoman bagi Bani Israil. Kitab ini diwahyukan di daerah Yerusalem sekitar permulaan abad 1 M. Pada awal diturunkan, kitab Injil menggunakan bahasa Suryani.

Kitab Injil berisi tentang ajaran hidup dengan zuhud, menjauhi kerusakan dan ketamakan dunia. Kitab ini menjadi pedoman bagi kaum Nabi Isa as yakni Kaum Nasrani. Keberadaan kitab Injil ini ditegaskan oleh firman Allah SWT dalam QS Maryam ayat 30, yang artinya:

“Dia (Isa) berkata, ‘Sesungguhnya aku hamba Allah, Dia memberiku Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang Nabi’.” (Q.S. Maryam: 30).

Kitab Injil menjadi pedoman bagi para pengikut Nabi Isa agar melaksanakan hukum-hukum Allah SWT yang dibawa oleh Nabi Isa. Ia mengajarkan agar kaumnya taat kepada hukum-hukum Allah SWT dan tidak terlema dengan gemerlap harta maupun dunia.

4. Al-Qur’an

Kitab Allah SWT yang terakhir adalah kitab Al-Qur’an dengan bahasa yang digunakannya adalah Arab. Kitab ini diturunkan kepada Nabi Muhammad Shallalahu ‘alaihi Wassalam secara berangsur-angsur. 

Al-Qur’an menjadi penyempurna dari kitab-kitab Allah SWT yang terdahulu. Kitab Al-Qur’an juga menjadi pedoman bagi seluruh umat manusia hingga akhir zaman. Kitab ini diturunkan pada abad ke 7 M, dalam kurun waktu tahun 611-632 M.

Rasullullah Muhammad SAW yang pertama kali menerima wahyu di Gua Hira. Setelah itu turunlah wahyu-wahyu berikutnya secara berangsur-angsur sampai seluruhnya diturunkan oleh Allah SWT. Sebagai umat Islam kita mesti membaca Al-Qur’an. Kemudian mengkaji sekaligus mengambil pelajarannya.

Adapun isi ajaran yang terkandung dalam kitab Al-Qur’an antara lain tentang:

  1. Aqidah atau keyakinan adalah hal-hal yang berkaitan dengan keyakinan, seperti mengesakan Allah SWT dan meyakini malaikat-malaikat Allah SWT.
  2. Akhlak atau budi pekerti adalah berkaitan dengan pembinaan akhlak mulia dan menghindari akhlak tercela.
  3. Ibadah adalah yang berkaitan dengan tata cara beribadah seperti sholat, zakat, dan ibadah yang lainnya.
  4. Muamalah adalah berkaitan dengan tata cara berhubungan kepada sesama manusia.
  5. Tarikh atau sejarah adalah kisah orang-orang dan umat terdahulu.