Liputan6.com, Jakarta Kata Masya Allah yang benar sering kali diucapkan oleh umat Muslim dalam percakapan sehari-hari, bahkan tak jarang kata ini juga dijadikan sebagai caption di media sosial. Meskipun kata Masya Allah yang benar terbilang populer, namun masih ada orang yang belum mengetahui artinya.
Dalam bahasa Indonesia, tulisan Masya Allah yang benar adalah Masyaallah yang digabung, bukan dipisah. Selain itu, ungkapan dari kata Masya Allah yang benar menggunakan "sya" bukan "sha" sebagai serapan kata dari bahasa Arab sesuai peraturan Kementerian Agama Republik Indonesia atau Kemenag RI.
Jadi bukan hanya penulisannya saja, pengucapan dari kata Masya Allah yang benar juga perlu diperhatikan agar tidak salah dalam mengartikan. Masya Allah masuk jenis kalimat thayyibah yang sumbernya dari Al-Qur'an sebagaimana firman Allah SWT dalam surat al-Kahfi ayat 39.
Advertisement
Agar lebih paham, berikut Liputan6.com ulas mengenai tulisan kata Masya Allah yang benar beserta arti dan penggunaannya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (13/6/2023).
Penulisan Kata Masya Allah yang Benar
Seperti yang telah dijelaskan pada paragraf sebelumnya, penulisan kata Masya Allah yang benar dalam bahasa Indonesia adalah Masyaallah yang digabung, bukan dipisah. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menjelaskan tulisan Masya Allah yang benar menggunakan "sya" buka "sha" karena artinya akan berbeda.
Sedangkan, dalam bahasa Arab penulisan Masya Allah yang benar adalah (ما شاء الله) dan tulisan latinnya (Maa syaa Allah). Sementara itu, menurut Keputusan Bersama Menteri Agama (Menag) dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Republik Indonesia Nomor 158 Tahun 1987 Nomor 0543b/U/198, tulisan Masya Allah yang benar dalam bahasa Indonesia adalah merujuk pada aturan serapannya. Berdasarkan peraturan ini, huruf ﺵ yang diserap dalam bahasa Indonesia menjadi “sy” sehingga مَا شَاءَ اللهُ jika dituliskan dalam bahasa Indonesia menjadi Masyaallah atau Masya allah.
Advertisement
Arti Kata Masya Allah
Setelah mengetahui penulisan kata Masya Allah yang benar, anda perlu memahami arti dari kata Masya Allah. Dalam buku Seri Kalimat Tayyibah: Masya Allah (2023) oleh Ririn Astutiningrum, menjelaskan bahwa kata Masya Allah artinya dengan kehendak Allah. Kata ini biasanya diucapkan apabila ketika melihat hal-hal yang mengagumkan agar kita ingat bahwa Allah SWT yang menciptakannya.
Sebagaimana Allah SWT berfirman, “Dan mengapa ketika engkau memasuki kebunmu tidak mengucapkan ‘Masya Allah, la quwwata illa billah.’ (Sungguh, atas kehendak Allah, semua ini terwujud), tidak ada kekuatan kecuali dengan (pertolongan) Allah, sekalipun engkau anggap harta dan keturunanku lebih sedikit daripadamu.” (Q.S. Al Kahf: 39)
Sedangkan dalam kitab Tafsir Al Quranul Karim Surat Al Kahfi, Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin mengatakan bahwa kalimat “masyaallah” bisa diartikan dengan dua arti. Hal tersebut dikarenakan kalimat “maa syaa Allah” bisa dijabarkan (i'rab) dalam struktur kalimat di dalam bahasa Arab dengan dua cara, yaitu:
- Penjabaran yang pertama kata “masyaallah” (مَا شَاءَ ٱللَّٰهُ) adalah dengan menjadikan kata “maa” (مَا) sebagai kata sambung dan kata tersebut berstatus sebagai predikat. Subjek (mubtada’) dari kalimat tersebut adalah subjek yang disembunyikan, yaitu “hadzaa” (هَٰذَا). Dengan demikian, bentuk seutuhnya dari kalimat “maa syaa Allah” adalah: هَٰذَا مَا شَاءَ ٱللَّٰهُ hadzaa maa syaa Allah. Jika demikian, maka artinya dalam bahasa Indonesia adalah: “inilah yang dikehendaki oleh Allah”.
- Penjabaran yang kedua, kata “maa” (مَا) pada “maa syaa Allah” merupakan kata benda yang mengindikasikan sebab dan frasa “syaa Allah” (شَاءَ ٱللَّٰهُ) berstatus sebagai fi’il syarath (kata kerja yang mengindikasikan sebab). Sedangkan jawab syarath (kata benda yang mengindikasikan akibat dari sebab) dari kalimat tersebut tersembunyi, yaitu “kaana” (كَانَ) .
Dengan demikian, bentuk seutuhnya dari kalimat “maa syaa Allah” adalah maa syaa Allahu kaana (مَا شَاءَ ٱللَّٰهُ كَانَ). Jika demikian maka artinya dalam bahasa Indonesia adalah “apa yang dikehendaki oleh Allah, maka itulah yang akan terjadi”. Ringkasnya, “maa syaa Allah” bisa diterjemahkan dengan dua terjemahan, “inilah yang diinginkan oleh Allah” atau “apa yang dikehendaki oleh Allah, maka itulah yang akan terjadi”.
Penggunaan Kata Masya Allah
Kata Masya Allah sejatinya termasuk dalam kalimat tayyibah. Secara bahasa, kata tayyibah berasal dari bahasa Arab "thoyyib" yang artinya baik. Kalimat tayyibah artinya kata-kata yang baik, bermakna kebaikan, dan pasti mendatangkan kebaikan.
Sehingga penggunaan kata Masya Allah sering kali diucapkan pada saat melihat hal-hal yang indah atau menakjubkan. Kata Masya Allah adalah frasa yang diungkapkan seorang muslim atau arab untuk menunjukkan kekaguman terhadap seseorang, sesuatu atau kejadian.
Dalam hal ini, kata Masya Allah jdignakan sebagai ekspresi penghargaan, sementara dalam waktu yang sama juga sebagai pengingat bahwa semua pencapaian bisa terjadi karena kehendak-Nya. Selain itu, kata Masya Allah juga digunakan sebagai ungkapan kegembiraan disertai doa bahwa kita telah melalui proses atau sunatullah yang benar sesuai yang sudah ditata oleh Allah.
Advertisement
Manfaat Mengucapkan Masya Allah
Menurut Kementerian Agama atau Kemenag RI menjelaskan pentingnya mengucapkan kalimat thayyibah dalam Islam, sebagai berikut:
- Dapat menghapus dosa
- Memiliki nilai pahala yang setara dengan sedekah
- Menjauhkan seorang muslim dari bahaya dan keburukan
- Mendapat curahan rahmat dan berkah dari Allah SWT
- Diberikan keselamatan di dunia maupun di akhirat
- Termasuk amalan-amalan yang kekal dan saleh
- Salah satu harta simpanan di surga
- Menjadi kalimat yang paling disukai oleh Allah SWT
- Upaya mendekatkan diri kepada Allah SWT
- Menjadi tanaman di surga
- Termasuk salah satu pintu surga
- Menjadi ucapan orang yang berserah diri kepada Allah SWT