Sukses

3 Puasa Sebelum Idul Adha, Lengkap dengan Waktu, Niat dan Keutamaannya

Ada tiga puasa sunnah yang dapat dikerjakan sebelum Idul Adha, yakni puasa dzulhijjah, tarwiyah dan arafah.

Liputan6.com, Jakarta Puasa sebelum Idul Adha merupakan amalan yang disunnahkan oleh Rasulullah SAW. Mengerjalan tiga puasa sebelum Idul Adha merupakan salah satu cara untuk mendapatkan pahala dan keberkahan di bulan Dzulhijjah.

Ada tiga puasa sunnah yang dapat dikerjakan sebelum Idul Adha, yakni puasa dzulhijjah, tarwiyah dan arafah. Waktu untuk dapat mengerjakan ibadah puasa sunnah tersebut adalah sepuluh hari pertama bulan Dzulhjjah.

Supaya tidak melewatkannya, anda perlu mengetahui waktu pelaksanaannya. Selain itu, anda juga perlu menghafalkan bacaan niat ketiga puasa sebelum Idul Adha dan keutamaannya masing-masing,

Berikut Liputan6.com ulas mengenai tiga puasa sebelum Idul Adha beserta waktu, niat dan keutamaannya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (13/6/2023).

2 dari 4 halaman

1. Puasa Dzulhijjah

Dalam buku berjudul Cinta Shaum, Zakat, dan Haji (2020) karya Miftahul Achyar Kertamuda, menjelaskan bahwa puasa Dzulhijjah adalah puasa sunnah yang dilakukan sebanyak 10 hari di bulan Dzulhijjah. Puasa ini dilakukan sebanyak 7 hari pertama di bulan Dzulhijjah. Di hari kesepuluh yang bertepatan dengan pelaksanaan hari raya kurban, kita hanya diminta untuk berpuasa hingga selesai melaksanakan sholat Id. Setelahnya, kita tidak diperbolehkan melanjutkan puasa karena hukumnya menjadi haram. Pada tahun ini, puasa Dzulhijjah diperkirakan jatuh pada tanggal 19-25 Juni 2023. Berikut bacaan niat puasa Dzulhijjah:

نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shouma syahri dzil hijjah sunnatan lillahi ta'ala

Artinya: Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah Ta'ala.

Keutamaan mengerjalan puasa Dzulhijjah akan mendapatkan pahala seperti puasa satu tahun dan sholat pada malam harinya sama nilainya dengan mengerjakan sholat pada malam lailatul qadar. Hal ini sebagaimana yang ditegaskan dalam hadis riwayat Tarmidzi, yang artinya:

“Tidak ada hari-hari yang lebih disukai Allah untuk dipakai beribadah lebih dari sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah. Berpuasa pada siang harinya sama dengan berpuasa selama satu tahun dan sholat pada malam harinya sama nilainya dengan mengerjakan sholat pada malam lailatul qadar.” (HR. Tarmidzi)

3 dari 4 halaman

2. Puasa Tarwiyah

Puasa Tarwiyah adalah puasa sunnah yang dilakukan sehari sebelum wukuf pada ibadah haji yang jatuh pada bulan Dzulhijjah. Waktu pelaksanaan puasa Tarwiyah yakni pada tanggal 8 Dzulhijjah. Secara etimologi, kata tarwiyah berasal dari bahasa Arab yakni tarawwa yang artinya membawa bekal air. Sebab, pada hari itu, para jamaah haji membawa banyak bekal air ZamZam untuk persiapan Arafah dan menuju Mina.

Selain itu, dianjurkan bagi individu yang berencana berpuasa Tarwiyah untuk melafalkan niat puasa Idul Adha ini pada malam hari atau sebelum sahur, sebelum adzan subuh dikumandangkan. Tujuannya agar niat terjaga dan kuat sepanjang hari puasa. Berikut ini bacaan niat puasa Tarwiyah, yakni:

نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّهِ تَعَلٰى

Arab Latin: Nawaitu shauma tarwiyata sunnata lillaahi ta'aala.

Artinya: "Saya niat berpuasa sunnah hari Tarwiyah karena Allah Ta'ala."

Pada tahun ini, puasa Tarwiyah diperkirakan jatuh pada Senin, 26 Juni 2023. Berikut ini beberapa keutamaan melaksanakan puasa Tarwiyah pada tanggal 8 Dzulhijjah, yakni:

a. Penggugur dosa setahun sebelumnya

Keutamaan melaksanakan puasa Tarwiyah sebelum Idul Adha adalah dapat menghapus dosa setahun sebelumnya. Hal ini dijelaskan oleh ulama Malikiyah dalam kitab Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyah Al-Kuwaitiyah,

“Untuk mendorong puasa di hari Tarwiyah, telah diriwayatkan bahwa pahala puasa di hari Tarwiyah dapat menyamai pahala puasa setahun penuh. Ulama Malikiyah menegaskan bahwa puasa di hari Arafah dapat menghapus dosa setahun sebelumnya.”

b. Mendapatkan pahala seperti pahala yang didapat Nabi Ayyub

Keutamaan melaksanakan puasa Tarwiyah sebelum Idul Adha yang berikutnya adalah mendapatkan pahala seperti pahala yang didapatkan oleh Nabi Ayyub. Sebagaimana riwayat dari Abu Hurairah dalam kitab Nuzhah Al-Majalis wa Muntakhab Al-Nafais,

“Barangsiapa yang berpuasa pada hari Tarwiyah, maka Allah akan memberikan pahala seperti pahala kesabaran Nabi Ayyub alaihissalam atas musibahnya. Barangsiapa yang berpuasa pada hari Arafah, maka Allah akan memberikan pahala kepadanya seperti pahala Nabi Isa alaihissalam.”

4 dari 4 halaman

3. Puasa Arafah

Puasa Arafah adalah puasa yang dilakukan saat jamaah haji melaksanakan wukuf di Padang Arafah. Puasa ini dilaksanakan pada  9 Dzulhijjah. Nama "Arafah" dipilih karena pada hari sebelum Idul Adha, umat Muslim yang sedang melaksanakan ibadah Haji berkumpul dan beribadah di Arafah. Puasa Arafah ini hanya dianjurkan bagi orang-orang yang tidak melaksanakan haji. Pada tahun ini, puasa Arafah diperkirakan jatuh pada Selasa, 27 Juni 2023.

Supaya puasa Arafah sah dan bisa mendapatkan keutamaannya, anda perlu mengamalkan bacaan niatnya. Berikut ini bacaan niat puasa Arafah, yakni:

نَوَيْتُ صَو ْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِل َّهِ تَعَالَ ى

Arab Latin: Nawaitu shauma arafata sunnatan lillahi ta’ala.

Artinya: "Saya niat puasa Arafah, karena Allah ta’ala."

Menurut buku berjudul Cinta Shaum, Zakat, dan Haji, terdapat sebuah keutamaan yang sangat besar bagi mereka yang berpuasa Arafah, yaitu Allah akan menghapus dosa mereka selama satu tahun yang lalu dan satu tahun yang akan datang. Selain itu masih banyak keutamaan yang akan didapatkan umat Muslim jika melaksanakan puasa Arafah. Berikut ini beberapa keutamaan puasa Arafah sebelum Idul Adha, yakni:

a. Menghapus dosa mereka selama satu tahun lalu dan yang akan datang

Keutamaan ini sesuai dengan hadits berikut yang diriwayatkan dalam kitab Imam Muslim:

"Dan Rasulullah SAW ditanya tentang berpuasa di hari Arafah. Maka, Rasulullah bersabda, 'Puasa ini dapat menebus dosa setahun yang telah lalu dan setahun yang akan datang.'" (HR. Muslim)

b. Terbebas dari api Neraka

Keutamaan ini sesuai dengan sabda Rasulullah saw.,

“Tidak ada hari yang Allah membebaskan hamba-hamba dari api Neraka lebih banyak daripada pada hari Arafah.” (HR. Muslim)

c. Doa yang paling baik

Keutamaan ini sesuai dengan sabda Rasulullah saw.,

“Sebaik-baik doa adalah doa pada hari Arafah. Dan, sebaik-baik yang kuucapkan, begitu pula diucapkan oleh para nab sebelumku adalah ucapan ‘La ilaaha illallaah wahdahuu laa syariikalah, lahul mulku walahul hamdu wahuwa ‘alaa kulli sya-in qadiir’ (Tidak ada sesembahan yang berhak disembah, kecuali Allah semata. Tidak ada sekutu bagiNya. MilikiNya segala kerajaan, segala pujian dan Allah yang menguasai segala sesuatu).” (HR. Tirmidzi)

d. Mempererat Hubungan dengan Allah

Puasa pada hari Arafah dapat memperkuat hubungan seseorang dengan Allah, karena ini merupakan bentuk ibadah yang dapat menunjukkan ketaatan dan kesungguhan hati. Dengan melakukan puasa, seseorang dapat memperdalam rasa taqwa dan memperkuat hubungan dengan Allah. Dari Abu Hurairah, ia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Sesiapa yang berpuasa pada hari Arafah, maka Allah akan membebaskannya dari neraka.'" (HR. Tirmidzi)