Sukses

Mengapa Penduduk Indonesia Sebarannya Tidak Merata? Ini 4 Alasannya

Empat faktor penyebab persebaran penduduk Indonesia tidak merata adalah fisiografis, biologis, kebudayaan, dan teknologi.

Liputan6.com, Jakarta - Persebaran penduduk di Indonesia terbukti tidak merata. Ketidakmerataan persebaran penduduk dapat memperburuk kesenjangan sosial dan ekonomi antar wilayah. Seperti daerah yang padat penduduk lebih maju dan daerah yang sepi tertinggal. Mengapa penduduk Indonesia sebarannya tidak merata?

Dalam jurnal penelitian berjudul Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketidakmerataan Jumlah Penduduk di Indonesia Menggunakan Analisis Faktor (2019) oleh Thesya Josevin Wardani dan Arnellis, alasan mengapa penduduk Indonesia sebarannya tidak merata ada empat.

"Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh modelanalisis faktor dan empat faktor yang mempengaruhi ketidakmerataan jumlah penduduk di Indonesia yaitu faktor sarana dan prasarana, faktor lingkungan dan perumahan, faktor kemandirian penduduk, dan faktor kelahiran penduduk," dikutip pada Kamis (15/6).

Empat faktor penyebab persebaran penduduk Indonesia tidak merata adalah berhubungan dengan fisiografis yang terkait dengan kondisi fisik tempat tinggal. Faktor biologis yang berhubungan dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang bervariasi akibat kematian, kelahiran, dan perkawinan.

Terakhir, alasan mengapa penduduk Indonesia sebarannya tidak merata adalah faktor kebudayaan dan teknologi. Daerah maju akan terus mengalami pertumbuhan yang cepat sementara daerah terbelakang akan tertinggal dalam hal perkembangan dan pertumbuhan penduduk. Simak penjelasan lengkapnya.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang empat alasan mengapa penduduk Indonesia sebarannya tidak merata, Kamis (15/6/2023).

2 dari 4 halaman

1. Faktor Fisiografis

Mengapa penduduk Indonesia sebarannya tidak merata?

Penyebab pertama, dipengaruhi oleh faktor fisiografis yang terkait dengan kondisi fisik tempat tinggal. Penduduk cenderung memilih lokasi tinggal yang memiliki keunggulan strategis, subur, memiliki pasokan air yang cukup, dan aman. Ketidakmerataan persebaran penduduk dapat terjadi ketika beberapa daerah memiliki kondisi fisik yang lebih menguntungkan dibandingkan dengan daerah lainnya.

Misalnya, daerah yang memiliki akses air bersih yang baik, kualitas rumah yang layak, serta pencahayaan yang memadai akan lebih menarik bagi penduduk untuk menetap. Sebaliknya, daerah yang kurang memiliki fasilitas-fasilitas tersebut akan cenderung kurang diminati sebagai tempat tinggal, inilah alasan mengapa penduduk Indonesia sebarannya tidak merata.

Selain itu, faktor fisigrafis juga melibatkan karakteristik geografis yang dapat memengaruhi persebaran penduduk. Misalnya, daerah dengan lereng yang curam atau tanah yang tidak subur mungkin kurang diminati karena sulit untuk membangun pemukiman dan aktivitas sehari-hari yang terbatas. Sebaliknya, daerah dengan kondisi geografis yang lebih menguntungkan, seperti dataran yang luas dan tanah yang subur, dapat menarik penduduk untuk menetap.

Oleh karena itu, perbedaan kondisi fisik antar wilayah dapat menjadi alasan mengapa penduduk Indonesia sebarannya tidak merata.

3 dari 4 halaman

2. Faktor Biologis

Persebaran penduduk yang tidak merata disebabkan oleh faktor biologis yang terkait dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang bervariasi akibat perbedaan dalam tingkat kematian, kelahiran, dan perkawinan. Tingkat kematian yang rendah dapat menyebabkan pertumbuhan penduduk yang lebih cepat karena orang hidup lebih lama. Sebaliknya, tingkat kelahiran yang tinggi juga dapat berkontribusi pada pertumbuhan penduduk yang lebih tinggi.

Alasan mengapa penduduk Indonesia sebarannya tidak merata, sangat dipengaruhi oleh jumlah kelahiran yang melebihi tingkat kematian. Itu artinya ada peningkatan populasi. Selain itu, tingkat perkawinan juga memainkan peran penting dalam persebaran penduduk. Perkawinan yang sering terjadi dan pada usia muda dapat meningkatkan tingkat kelahiran, inilah alasan mengapa penduduk Indonesia sebarannya tidak merata.

Perbedaan dalam tingkat kematian, kelahiran, dan perkawinan antar wilayah dapat menyebabkan ketidakmerataan dalam persebaran penduduk. Misalnya, daerah dengan tingkat kelahiran yang tinggi dan tingkat kematian yang rendah cenderung memiliki pertumbuhan penduduk yang lebih cepat dan padat. Sementara itu, daerah dengan tingkat kelahiran yang rendah dan tingkat kematian yang tinggi cenderung memiliki pertumbuhan penduduk yang lebih lambat atau bahkan mengalami penurunan.

Selain itu, faktor-faktor sosial dan ekonomi juga dapat berinteraksi dengan faktor biologis ini dan bisa menjadi alasan mengapa penduduk Indonesia sebarannya tidak merata. Maka dengan memahami faktor-faktor ini, pemerintah dan lembaga terkait dapat mengambil langkah-langkah untuk mengatur pertumbuhan penduduk dan mencapai kesetimbangan dalam persebaran penduduk di seluruh wilayah.

4 dari 4 halaman

3. Faktor Kebudayaan dan Teknologi

Alasan mengapa penduduk Indonesia sebarannya tidak merata, sangat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan dan teknologi. Seperti yang terkait dengan perkembangan daerah maju, cara berpikir yang responsif, dan tingkat pembangunan fisik yang lebih maju. Daerah yang maju secara ekonomi dan teknologi cenderung menarik penduduk untuk bermigrasi ke sana.

Kemajuan dalam infrastruktur, industri, dan lapangan kerja menciptakan peluang dan daya tarik bagi individu untuk menetap di daerah tersebut. Selain itu, perkembangan kebudayaan yang berkaitan dengan pendidikan, ilmu pengetahuan, dan inovasi juga menjadi alasan mengapa penduduk Indonesia sebarannya tidak merata.

Daerah yang memiliki cara berpikir yang responsif terhadap perubahan, terbuka terhadap kemajuan, dan mendorong pengembangan keterampilan dan pengetahuan akan cenderung tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan daerah yang tertinggal dalam hal ini.

Perbedaan tingkat pembangunan fisik juga berpengaruh terhadap ketidakmerataan persebaran penduduk. Daerah yang memiliki infrastruktur yang lebih maju, seperti jaringan transportasi yang baik, fasilitas kesehatan yang memadai, dan akses ke teknologi informasi, cenderung menarik penduduk untuk tinggal dan berinvestasi di sana.

Kemajuan pembangunan fisik yang mencakup perkembangan perkotaan, pemukiman, dan fasilitas publik juga menjadi alasan mengapa penduduk Indonesia sebarannya tidak merata. Maka dengan adanya ketimpangan dalam faktor kebudayaan dan teknologi ini, daerah maju akan terus mengalami pertumbuhan yang cepat sementara daerah terbelakang akan tertinggal dalam hal perkembangan dan pertumbuhan penduduk.