Sukses

6 Cara Memilih Hewan Kurban yang Baik, Sesuai Syariat Islam

Tujuan memilih hewan kurban yang baik adalah agar hewan kurban memenuhi syarat dan sah disembelih di hari raya Idul Adha.

Liputan6.com, Jakarta - Berencana akan membeli hewan ternak untuk berkurban, harus paham betul cara memilih hewan kurban yang baik. Memilih hewan kurban yang sehat wajib dilakukan, tujuannya agar hewan kurban tersebut benar-benar sudah memenuhi syarat dan sah disembelih di hari raya Idul Adha.

Melansir dari Badan Amil Zakat Nasional atau BAZNAS, pada Kamis (15/6) dijelaskan cara memilih hewan kurban yang baik. Hewan yang akan dijadikan kurban haruslah halal secara Islam dan sehat. Itu artinya hewan tersebut bebas dari wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) atau Foot and Mouth Disease (FMD).

Cara memilih hewan kurban yang baik harus memperhatikan jenis hewannya, memperhatikan usia hewan ternak yang layak, dan pastinya tidak memiliki cacat secara fisik. Tidak lupa, perhatikan lingkungan tinggalnya. Lalu, hewan kurban yang terbaik bisa diperoleh dengan meminta Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dan jangan ragu konsultasi dengan ahli.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang cara memilih hewan kurban yang baik, Kamis (15/6/2023).

2 dari 4 halaman

1. Perhatikan Jenis Hewannya

Cara memilih hewan kurban yang baik, sangat penting untuk memperhatikan jenis hewan ternak yang diperbolehkan dalam agama Islam. Jenis-jenis hewan seperti unta, kambing, domba, sapi, dan kerbau adalah hewan-hewan yang telah ditentukan sebagai hewan kurban yang sah. Dalam memilih jenis hewan ternak ini, sebaiknya juga memastikan bahwa hewan tersebut memenuhi standar sebagai hewan ternak yang sehat dan layak untuk dikurbankan.

Hewan-hewan yang akan dikurbankan haruslah memiliki kualitas yang baik sebagai hewan ternak. Hal ini meliputi kesehatan fisik, kondisi tubuh, serta potensi produktivitasnya. Hewan yang sehat dan memiliki kondisi tubuh yang baik akan memberikan manfaat yang lebih besar dalam pelaksanaan ibadah kurban. Selain itu, perhatikan juga aspek kelayakan dari segi ukuran dan ketetapan syariat agama.

2. Perhatikan Usianya

Umur hewan kurban memiliki peran yang signifikan dalam menentukan kelayakan hewan tersebut sebagai kurban. Untuk kambing dan domba, disarankan untuk memilih hewan yang telah mencapai usia minimal 1 tahun. Hewan-hewan yang telah berusia setahun memiliki perkembangan fisik yang lebih matang dan memiliki kestabilan kesehatan yang lebih baik, sehingga dapat menjadi pilihan yang baik sebagai hewan kurban.

Sementara itu, jika berniat untuk mengkurbankan sapi atau kerbau, sebaiknya memilih hewan yang telah berusia minimal 2 tahun. Hewan-hewan betina dan jantan dalam kategori sapi atau kerbau yang telah mencapai usia dua tahun cenderung memiliki ukuran dan berat yang lebih memadai untuk kurban. Umur hewan kurban ini penting untuk dipertimbangkan karena memiliki hubungan langsung dengan potensi produktivitas hewan dan nilai ibadah yang terkandung dalam kurban tersebut.

Untuk mengetahui umur hewan kurban, cari informasi melalui catatan kelahiran yang dimiliki oleh pemilik hewan. Catatan ini akan memberikan gambaran tentang umur sebenarnya dari hewan tersebut. Selain itu, periksa gigi hewan sebagai metode alternatif untuk mengetahui perkiraan umur. Pemeriksaan gigi melibatkan pengecekan jumlah dan kondisi gigi yang tumbuh pada hewan.

Misalnya, pada kambing dan domba, jika gigi susu di depan telah tanggal, hal ini menandakan bahwa hewan tersebut telah mencapai usia sekitar 12-18 bulan. Sementara itu, sapi dan kerbau biasanya memiliki perkiraan umur sekitar 22 bulan jika gigi mereka telah mengalami perubahan tertentu. Menggunakan metode ini dapat memberikan perkiraan yang cukup akurat mengenai umur hewan kurban yang dipilih.

3 dari 4 halaman

3. Tidak Memiliki Cacat Fisik

Cara memilih hewan kurban yang baik, penting memastikan hewan tersebut tidak memiliki kecacatan fisik yang jelas. Keadaan fisik hewan kurban merupakan faktor penting yang harus diperhatikan, karena hewan yang kurang sempurna atau cacat dapat mengurangi nilai ibadah dari kurban tersebut. Dalam Islam, disyaratkan hewan kurban harus dalam keadaan sehat dan layak untuk dikurbankan.

Cacat fisik yang perlu dihindari mencakup kondisi seperti kebutaan total, kelumpuhan pada anggota tubuh, atau kelainan yang menyebabkan hewan kurban tidak dapat bergerak atau berfungsi secara normal. Kecacatan semacam ini dapat mempengaruhi kualitas dan nilai kurban serta kemampuan hewan dalam memberikan manfaat yang maksimal bagi mereka yang membutuhkan daging kurban.

Selain itu, sebaiknya perhatikan juga tanda-tanda fisik lainnya yang menunjukkan keadaan sehat pada hewan kurban. Periksa apakah hewan tersebut memiliki nafsu makan yang baik, postur tubuh yang proporsional, bulu yang bersih dan mengkilap, serta tidak menunjukkan tanda-tanda penyakit atau gangguan kesehatan seperti demam, kekurangan nafsu makan, atau kelainan pada sistem pernapasan atau pencernaan.

4 dari 4 halaman

4. Minta Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH)

Kondisi kesehatan hewan kurban sangat penting dalam pemilihan. Pastikan hewan yang akan dipilih dalam keadaan sehat dan tidak menunjukkan tanda-tanda penyakit. Perhatikan apakah hewan tersebut memiliki demam, kurang nafsu makan, kudis, ekskreta dari hidung, bulu kusam, mata cekung dan kotor, diare, atau kelelahan.

Cek juga cuping hidung yang harus basah, bulu yang bersih dan mengkilap, pernafasan yang normal, dan detak jantung yang stabil. Sebaiknya minta Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) sebagai bukti kesehatan hewan tersebut.

5. Perhatikan Sumber dan Lingkungannya

Cara memilih hewan kurban yang baik adalah, perhatikan tempat pembelian hewan kurban dengan teliti. Hindari membeli hewan kurban dari lokasi yang tidak layak, seperti tempat pembuangan sampah. Hewan yang diternakkan di tempat seperti itu berisiko mengandung bahan berbahaya yang dapat membahayakan kesehatan manusia yang mengonsumsinya.

Pastikan hewan kurban yang dibeli diternakkan di lingkungan yang bersih, sehat, dan jauh dari polusi udara. Lingkungan yang buruk dapat mempengaruhi tingkat stres hewan, yang pada gilirannya dapat berdampak negatif pada kesehatan mereka.

6. Konsultasikan dengan Ahli

Jika merasa ragu atau tidak yakin dalam memilih hewan kurban yang baik, direkomendasikan  berkonsultasi dengan ahli atau orang yang berpengalaman dalam memilih hewan kurban. Mereka para ahli dapat memberikan panduan dan nasihat yang lebih mendalam sesuai dengan prinsip-prinsip yang dianjurkan.