Liputan6.com, Jakarta Surah Al-Ashr dan artinya menjadi salah satu hafalan yang dianjurkan bagi umat Muslim. Surat Al-Ashr adalah salah satu dari surat-surat yang diwahyukan oleh Allah kepada Nabi Muhammad SAW di Kota Mekah. Surat ini ditempatkan dalam juz ke-30 dari Al-Quran, dan meskipun jumlah ayat yang sedikit, surat ini mengandung makna mendalam terkait dengan pendidikan dan kedisiplinan.
Baca Juga
Advertisement
Surat Al-Ashr yang merupakan surah ke-103 dalam Al-Quran memberikan pengajaran yang sangat berharga bagi umat manusia. Meskipun hanya terdiri dari tiga ayat saja, surat ini mengajarkan kepada kita pentingnya menghargai waktu, memanfaatkan setiap detik yang ada, dan merenungkan nilai-nilai kebaikan dalam hidup.
Jumlah surah Al-Ashr dan artinya yang sedikit membuatnya mudah untuk dihafalkan. Berikut surah Al-Ashr dan artinya beserta keutamaan membacanya yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (16/6/2023).
Surat Al-Ashr, Arab, Latin, dan Terjemahannya
وَالْعَصْرِۙ
Wal-'asr
Artinya: Demi masa,
اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍۙ
Innal-insana lafi khusr
Artinya: sungguh, manusia berada dalam kerugian,
اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ ەۙ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ ࣖ
Illallazina amanu wa 'amilua-saalihaati wa tawaasau bil-haqqi wa tawaasau bis-sabr
Artinya: kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.
Kandungan Makna Surat Al-Ashr
Allah bersumpah dengan menyebut "demi masa" dalam ayat pertama surat Al-Ashr.
Masa merujuk pada rentang waktu yang dilalui manusia di dunia ini. Sumpah ini dimaksudkan agar orang-orang yang beriman memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya, karena banyak manusia yang lalai dalam menjalani hidup mereka. Manusia diberi akal, pikiran, dan ilmu, oleh karena itu menjalani kehidupan beragama haruslah didasari oleh ilmu dan iman yang didukung oleh pengetahuan.
Makna yang terkandung dalam surah Al-Ashr dan artinya ini adalah Allah menjelaskan bahwa semua manusia sebenarnya berada dalam kerugian. Kerugian yang dimaksudkan di sini adalah bahwa manusia akan menderita kerugian baik di dunia maupun di akhirat, kecuali mereka yang beriman dan memiliki pengetahuan tentang agama.
Pada ayat kedua, Allah berfirman bahwa "sesungguhnya manusia berada dalam kerugian" yang besar. Artinya, Allah memberikan waktu kepada manusia, namun mereka tidak mengisinya dengan kegiatan yang bermanfaat. Mereka cenderung bermain-main dan bersikap malas. Oleh karena itu, penting bagi manusia untuk mengamalkan ilmu yang dimiliki.
Hal ini juga ditegaskan dalam hadits berikut ini: "Seseorang tidak akan bergerak dari tempatnya di Hari Kiamat nanti sebelum dia ditanya tentang ilmunya, apa yang dia amalkan dari ilmu tersebut." (HR. Ad-Darimi)
Pada ayat ketiga, Allah berfirman, "Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasehati untuk kebenaran dan saling menasehati untuk kesabaran."
Ayat ini menekankan bahwa kecuali orang-orang yang beriman dan melakukan perbuatan baik, serta saling memberikan nasehat untuk kebenaran dan kesabaran, mereka tidak termasuk dalam kategori manusia yang merugi. Mereka berusaha untuk melaksanakan perbuatan baik dalam kehidupan sehari-hari, saling memberikan nasihat yang benar, dan saling mendukung untuk tetap sabar dalam menghadapi cobaan dan tantangan.
Kandungan makna surat Al-Ashr mengajarkan kepada umat manusia pentingnya memanfaatkan waktu dengan baik, mengamalkan ilmu pengetahuan yang dimiliki, dan melakukan perbuatan baik serta saling mendukung dalam kebenaran dan kesabaran. Surat ini mengingatkan bahwa hanya dengan beriman, beramal shaleh, dan saling membantu, manusia dapat menghindari kerugian di dunia dan di akhirat.
Advertisement
Keutamaan Surat Al-Ashr
Surah Al-Ashr dan artinya memiliki keutamaan yang sangat berarti bagi umat Muslim. Isinya Allah menyerukan umat Muslim untuk melakukan amal shalih sebanyak-banyaknya dan saling menasihati dalam kebaikan, agar tidak termasuk dalam golongan orang yang merugi.
Keutamaan surat Al-Ashr perlu dipahami dan dihayati oleh umat Muslim, sehingga derajat spiritual mereka dapat ditingkatkan di surga dan mereka akan mendapatkan pahala yang bermanfaat di kehidupan akhirat. Memahami makna dan keutamaan surat Al-Ashr, dapat menjadi pengingat untuk menghargai waktu dengan baik dan menjauhkan diri dari perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat dalam kehidupan.
Agar Manusia Tidak Merugi
Ada 4 syarat yang harus dilakukan oleh seorang Muslim agar hidupnya tidak merigi. Berikut empat syarat agar manusia mencapai keberkahan hidup.
1. Iman yang Kokoh
Menurut Syaikh Abu Bakar Al Jazalri dalam tafsirnya, orang-orang yang memiliki keimanan yang kuat dikecualikan oleh Allah dari kerugian. Mereka beriman kepada Allah dan Rasul-Nya serta menggunakan akal mereka untuk berpikir dan bertindak sesuai dengan sunnah Rasul.
2. Amal Shalih
Secara umum, semua manusia berada dalam keadaan merugi, kecuali mereka yang dikecualikan oleh Allah. Mereka yang melakukan amal shalih sesuai dengan yang diwajibkan oleh Allah dan sunnah Rasul.
Perbuatan manusia sendiri yang dapat menjatuhkannya ke dalam dosa dan kerugian, kecuali mereka yang berusaha mencegah kemungkaran, menganjurkan kebaikan, dan memberikan sedekah untuk membantu sesama.
3. Saling Menasehati dalam Kebenaran
Ini mengacu pada orang-orang yang saling memberi nasihat dalam kebaikan, berpegang teguh pada tali Allah dan kebenaran, serta mengikuti petunjuk Al-Quran dan sunnah Rasul.
4. Saling Menasehati dalam Kesabaran:
Ini berarti saling mengingatkan sesama Muslim tentang pentingnya kesabaran dan berusaha untuk tidak terjerumus dalam perbuatan dosa. Menjalankan dakwah dengan kesabaran dan taat kepada Allah adalah tugas yang berat, karena manusia pada dasarnya cenderung tidak tahan menghadapi cobaan, penderitaan, dan kesulitan.
Seperti yang ditegaskan dalam Surat Yusuf ayat 108,
"Katakanlah, 'Inilah jalan agamaku. Aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata. Maha suci Allah, dan aku tidak termasuk orang-orang yang musyrik.'" (QS. Yusuf: 108).