Liputan6.com, Jakarta Pertolongan pertama bila digigit hewan rabies penting diketahui oleh semua masyarakat. Pasalnya rabies adalah penyakit yang mengerikan karena jika terjadi gejala klinis pada manusia maupun hewan kemungkinan berujung pada kematian.Â
Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, mengumumkan sampai tanggal 2 Juni 2023 ada 11 kasus kematian yang disebabkan oleh rabies. Presentasenya yakni 95% kasus rabies tersebut disebabkan oleh gigitan anjing.
Perlu diketahui hewan pembawa rabies tidak hanya anjing, tapi kera dan kucing juga termasuk hewan pembawa penyakit mengerikan tersebut. Masyarakat harus mengetahui seperti apa hewan yang terkena virus rabies. Selain itu, anda juga perlu mengetahui pertolongan pertama bila digigit hewan rabies.
Advertisement
Berikut Liputan6.com ulas mengenai pertolongan pertama bila digigit hewan rabies yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Sabtu (17/6/2023).
Ciri-Ciri Hewan yang Terinfeksi Virus Rabies
Rabies adalah penyakit yang mengerikan karena jika terjadi gejala klinis pada manusia maupun hewan kemungkinan berujung pada kematian. Perlu diketahui hewan pembawa rabies tidak hanya anjing, tapi kera dan kucing juga termasuk hewan pembawa penyakit mengerikan tersebut. Masyarakat harus mengetahui seperti apa hewan yang terkena virus rabies.
Tanda rabies pada hewan sangat bervariasi, seperti adanya perubahan tingkah laku. Perubahan perilaku itu hewan tunjukkan dengan mencari tempat yang dingin dan menyendiri, agresif atau menggigit benda-benda yang bergerak termasuk menggigit pemiliknya.
Selain itu juga perilaku hewan tersebut bisa ditandai dengan memakan benda-benda yang tidak seharusnya menjadi makanannya, hiperseksual, mengeluarkan air liur berlebihan, kejang-kejang, paralisis atau lumpuh dan akan mati dalam waktu 14 hari, namun umumnya mati pada 2-5 hari setelah tanda-tanda tersebut terlihat.
Advertisement
Pertolongan Pertama Bila Digigit Hewan Rabies
Dikutip dari laman Kemkes, penanganan kasus gigitan hewan penular rabies ada tata caranya. Berikut langkah pertolongan pertama bila anda atau buah hati digigit hewan rabies, yakni:
- Hal yang pertama harus dilakukan setelah digigit oleh hewan tersebut adalah mencuci luka gigitan dengan sabun selama 15 menit. Pencucian ini merupakan hal yang sangat penting dan harus segera dilakukan setelah terjadi pajanan (jilatan, cakaran atau gigitan) oleh HPR untuk membunuh virus rabies yang berada di sekitar luka gigitan.
- Selanjutnya, perhatikan luka bekas gigitan anjing tersebut. Apabila ternyata luka tadi belum mengeluarkan darah, pegang lukanya hingga darah keluar. Hati-hati, kamu perlu melakukannya dengan perlahan. Keluarnya darah ini mencegah masuknya bakteri ke dalam luka yang justru memungkinkan terjadinya infeksi.
- Setelah darah keluar, anda bisa diberikan antiseptik untuk membunuh virus rabies yang masih tersisa di sekitar luka gigitan. Antiseptik yang dapat diberikan di antaranya povidon iodine, alkohol 70%, dan zat antiseptik lainnya.
- Selanjutnya, datang ke tenaga medis untuk meminta pertolongan lebih lanjut. Biasanya dokter akan memberikan Vaksin Anti Rabies (VAR) dan Serum Anti Rabies (SAR). Tujun pemberian VAR dan SAR untuk membangkitkan sistem imunitas dalam tubuh terhadap virus rabies dan diharapkan antibodi yang terbentuk akan menetralisasi virus rabies. VAR diberikan pada hari ke-0 sebanyak 2 dosis (pada lengan kanan & kiri), hari ke-7 sebanyak 1 dosis (pada lengan kanan/kiri) dan hari ke-21 sebanyak 1 dosis (pada lengan kanan/kiri). Sedangkan SAR diberikan bersamaan dengan pemberian VAR pada hari ke-0 secara infiltrasi di sekitar luka sebanyak mungkin, lalu sisanya disuntikkan.
Penularan Rabies
Rabies disebabkan oleh infeksi Virus RABV, Virus RABV menyebabkan rabies pada manusia dan hewan. Cara hewan yang terinfeksi rabies akan menularkan virusnya melalui gigitan atau cakaran, setiap kontak virus dengan selaput lendir seperti mata atau mulut dan luka terbuka.
Setelah seseorang digigit, virus menyebar melalui saraf ke otak. Penting untuk dicatat bahwa gigitan atau goresan pada kepala dan leher dianggap mempercepat keterlibatan otak dan sumsum tulang belakang karena lokasi trauma awal. Di otak, virus berkembang biak dengan cepat. Aktivitas ini menyebabkan peradangan otak dan sumsum tulang belakang yang parah. Infeksi akan memburuk dengan cepat dan menyebabkan kematian.
Advertisement
Gejala Rabies Awal
Rabies dapat tertidur di dalam tubuh selama 1 hingga 3 bulan. Namun, masa inkubasi juga bisa berkisar dari beberapa hari hingga enam tahun. Dokter menyebut ini masa inkubasi. Pada masa inkubasi, sulit untuk mengenalinya.
Pada masa ini, mulai muncul gejala mirip flu. Gejala ini bisa bertahan dari 2 hingga 10 hari, dan memburuk dari waktu ke waktu. Gejala awal rabies dimulai dengan gejala seperti flu, termasuk demam 38 derajat Celsius atau lebih, kelemahan otot, kesemutan, sakit kepala, kegelisahan, mual dan muntah, rasa terbakar di kolasi gigitan. Semakin dekat gigitan ke otak, semakin cepat efeknya akan muncul.
Gejala Rabies Akut
Gejala rabies yang kedua ini tergolong berbahaya karena telah menyebar ke otak. Kondisi ini akan menimbulkan beberapa gejala seperti:
- Kebingungan dan agresif
- Kelumpuhan parsial, kejang otot tak disengaja, dan otot leher kakukejang
- Hiperventilasi dan kesulitan bernapas
- Hipersalivasi atau menghasilkan banyak air liur, dan mungkin berbusa di mulut
- Takut air, atau hidrofobia, karena kesulitan menelan
- Halusinasi, mimpi buruk, dan susah tidur
- Priapisme, atau ereksi permanen, pada pria
- Fotofobia, atau ketakutan akan cahaya
- Menjelang akhir fase ini, pernapasan menjadi cepat dan tidak konsisten.
Advertisement
Gejala Rabies Berdasarkan Jenisnya
Selain gejala rabies yang digolongkan berdasarkan keparahannya, kali ini gejala rabies juga dapat digolongkan berdasarkan jenisnya. Berikut penjelasannya:
1. Rabies Ensefalitis
Rabies ini terkenal ganas karena hanya terjadi pada 80 persen kasus manusia. Orang tersebut lebih mungkin mengalami hiperaktif dan hidrofobia. Orang yang terinfeksi jenis rabies ini akan menjadi hiperaktif, bersemangat dan dapat menunjukkan perilaku yang tidak menentu. Gejala lain termasuk insomnia, kegelisahan, kebingungan, agitasi, halusinasi, air liur berlebih, masalah menelan, takut air.Â
2. Rabies Paralitis (lumpuh)
Bentuk rabies ini membutuhkan waktu lebih lama berkembang, tetapi efeknya sama parahnya. Orang yang terinfeksi perlahan-lahan menjadi lumpuh, akhirnya akan koma, dan meninggal. Menurut WHO, 30 persen kasus rabies adalah kelumpuhan.
Rabies jenis ini akan berjalan lebih lama dari rabies ensefalitis. Bahkan dapat menyebabkan otot berangsur-angsur menjadi lumpuh, mulai dari tempat gigitan atau goresan. Koma perlahan berkembang. Jika orang tersebut mengalami koma, kematian akan terjadi dalam hitungan jam, kecuali mereka melekat pada ventilator. Jarang, seseorang dapat pulih pada tahap akhir ini.
Ciri-Ciri Luka Infeksi Setelah Digigit Hewan Rabies
Meskipun tak sering terjadi, namun anda harus bisa mengenali ciri-ciri luka menjadi infeksi setelah digigit hewan rabies. Berikut rinciannya:
- Luka berubah warna menjadi kemerahan dan terjadi pembengkakan pada area sekitarnya.
- Luka menjadi lebih sakit setelah beberapa lama, bahkan lebih sakit dari awal mula anjing menggigit
- .Luka mengeluarkan cairan atau nanah.
- Tubuh menggigil dan demam.
Advertisement