Sukses

Bernyanyi dengan Cara Menyanyikan Lagu Satu Suara Disebut? Ini Cara Membagi Nada

Bernyanyi dengan cara menyanyikan lagu satu suara disebut unisono.

Liputan6.com, Jakarta Sebuah kelompok paduan suara, biasanya membawakan lagu dengan yang dibagi atas beberapa bagian suara, misalnya suara 1, suara 2, suara 3, dan seterusnya. Namun ada kalanya kelompok paduan suara menyanyikan sebuah lagu tanpa pembagian suara.

Bernyanyi dengan cara menyanyikan lagu satu suara disebut sebagai unisono. Unisono merupakan teknik menyanyikan lagu dalam paduan suara, di mana semua penyanyinya menyanyikan lagu pada nada yang sama. Dengan kata lain, jika menggunakan teknik unisono, tidak ada pembagian suara seperti paduan suara pada umumnya.

Bernyanyi dengan cara menyanyikan lagu satu suara disebut unisono. Akan tetapi, istilah unisono tidak hanya mengacu pada teknik bernyanyi saja. Ketika sebuah grup musik memainkan semua instrumen musik di nada yang sama, maka hal itu juga dapat disebut sebagai unisono.

Untuk memahami lebih dalam mengenai bernyanyi dengan cara menyanyikan lagu satu suara disebut sebagai apa, berikut penjelasan selengkapnya seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber pada Senin (19/6/2023).

2 dari 4 halaman

Pengertian Unisono dalam Paduan Suara

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bernyanyi dengan cara menyanyikan lagu satu suara disebut sebagai unisono. Unisono sendiri merupakan sebuah istilah yang berasal dari dua kata dalam bahasa latin, yakni "uni" yang berarti satu, dan "sonous" yang berarti suara.

Bernyanyi dengan cara menyanyikan lagu satu suara disebut sebagai unisono. Jika secara etimologi unisono berasal dari dua kata dalam bahasa latin, secara istilah unisono berarti cara menyanyikan lagu dalam satu suara.

Unisono adalah suatu teknik dalam bernyanyi di mana banyak orang atau suara menyanyikan satu suara atau nada yang sama. Biasanya, teknik ini digunakan dalam paduan suara untuk memainkan nada secara serentak. Selain itu, Unisono juga dapat diterapkan dalam memainkan instrumen musik, di mana dua atau lebih nada dibunyikan pada frekuensi atau tinggi nada yang sama.

Dalam konteks musik, istilah unisono digunakan untuk menggambarkan saat dua atau lebih nada dimainkan atau dinyanyikan pada frekuensi yang sama. Hal ini dapat terjadi ketika instrumen musik atau penyanyi memainkan atau menyanyikan nada yang sama, baik pada interval yang sama atau pada interval yang berbeda, tetapi tetap dalam satu oktaf.

Dengan demikian, unisono adalah saat dua bagian musik atau lebih memainkan atau menyanyikan nada yang sama atau nada yang memiliki interval satu atau lebih oktaf di antara mereka. Teknik ini sering dilakukan secara bersamaan oleh individu atau kelompok musik.

Dari serangkaian penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa bernyanyi dengan cara menyanyikan lagu satu suara suara disebut sebagai unisono.

3 dari 4 halaman

Pembagian Suara dalam Paduan Suara

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, bernyanyi dengan cara menyanyikan lagu satu suara disebut sebagai unisono. Namun dalam sebuah kelompok paduan suara, sebuah lagu biasanya dinyanyikan dengan pembagian suara, misalnya seperti dengan membagi lagu menjadi suara 1, suara 2, suara 3, dan seterusnya.

Pembagian nada atau suara dalam paduan suara dapat dilakukan dengan beberapa cara. Berikut adalah beberapa metode umum yang digunakan untuk membagi nada dalam paduan suara:

1. Soprano, Alto, Tenor, Bass

Cara ini merupakan pembagian suara yang paling umum digunakan dalam paduan suara. Suara dibagi menjadi empat kelompok berdasarkan rentang vokal mereka. Sopran adalah suara wanita tertinggi, Alto adalah suara wanita terendah, Tenor adalah suara pria tertinggi, dan Bass adalah suara pria terendah. Setiap kelompok suara ini memiliki peran yang berbeda dalam paduan suara dan biasanya menyanyikan bagian vokal yang sesuai dengan rentang vokal mereka.

2. Divisi

Dalam metode ini, kelompok suara yang sama dibagi menjadi dua atau lebih subkelompok. Misalnya, kelompok soprano dapat dibagi menjadi soprano 1 dan soprano 2, atau kelompok alto dapat dibagi menjadi alto 1 dan alto 2. Pembagian ini memungkinkan paduan suara untuk menciptakan harmoni yang lebih kompleks dengan melibatkan beberapa lapisan vokal.

3. Homofoni

Ini adalah teknik di mana semua suara dalam paduan suara menyanyikan bagian vokal yang sama secara bersamaan. Teknik ini menciptakan kesan suara yang tebal dan seragam. Metode ini sering digunakan dalam unisono atau ketika semua suara menyanyikan melodi utama secara bersamaan.

4. Polifoni

Dalam polifoni, setiap suara dalam paduan suara memiliki bagian vokal yang berbeda secara independen. Teknik pembagian suara ini menciptakan harmoni yang lebih kompleks dan variasi melodi. Setiap suara menyanyikan melodi yang berbeda dan saling bersama-sama membentuk harmoni yang kaya.

4 dari 4 halaman

Mengenal Teknik Vokal

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bernyanyi dengan cara menyanyikan lagu satu suara disebut sebagai unisono. Unisono biasanya digunakan dalam sebuah paduan suara, di mana semua penyanyi menyanyikan lagu pada nada yang sama. Unisono adalah cara bernyanyi dalam konteks pembagian nada.

Selain memperhatikan pembagian nada, dalam bernyanyi ada hal lain yang perlu diperhatikan, yakni teknik vokal. Ada banyak sekali teknik vokal yang bisa diterapkan untuk membuat nyanyian menjadi lebih indah, tergantung komposisinya. Berikut adalah sejumlah teknik vokal yang umum digunakan dalam bernyanyi:

Canon adalah teknik vokal di mana nyanyian dilakukan secara bersahut-sahutan. Ini melibatkan peniruan melodi awal pada interval waktu tertentu oleh satu atau lebih bagian, entah dengan menggunakan nada yang serempak (nada yang sama) atau nada-nada yang berbeda.

1. Canon

Dalam konteks musik, kanon adalah teknik komposisi kontrapuntal yang melibatkan penggunaan satu atau lebih melodi tiruan yang dimainkan setelah jangka waktu tertentu.

2. Legato

Legato merujuk pada teknik memainkan atau menyanyikan dua atau lebih nada secara bersambung tanpa jeda. Ini menghasilkan transisi yang mulus antara satu nada ke nada berikutnya, di mana nada-nada tersebut terhubung secara mengalir.

Dalam musik untuk instrumen gesek klasik, legato mengacu pada cara memainkan not dengan busur yang penuh, dengan sedikit atau tanpa keheningan yang terlihat antara not-not tersebut.

3. Staccato

Staccato adalah istilah musik yang menggambarkan cara memainkan atau menyanyikan suara atau serangkaian nada yang singkat dan terputus-putus. Dalam notasi musik modern, tanda ini menunjukkan bahwa durasi nada dipersingkat dan diikuti oleh keheningan.

Bermain staccato juga dapat menggambarkan suara yang pendek, bersemangat, riang, dan presisi. Gaya ini digunakan di berbagai genre musik dan berlaku untuk nada-nada yang tidak dimainkan dengan durasi maksimal.

4. Vibrato

Vibrato adalah efek musik yang terjadi melalui getaran reguler pada suara. Hal ini digunakan untuk menambahkan ekspresi dalam musik vokal dan instrumental. Dalam konteks musik, vibrato adalah osilasi halus antara nada yang berbeda. Vibrato merupakan salah satu teknik vokal yang umum digunakan. Ini merupakan alat yang kuat bagi penyanyi pop dan juga penyanyi dalam berbagai gaya musik.

Suara vibrato, baik pada instrumen maupun suara manusia, dapat menghasilkan kehangatan dan kedalaman yang melampaui suara tanpa vibrato. Dalam bernyanyi, vibrato bisa terjadi secara spontan melalui variasi pada pita suara.

5. Duet

Duet merujuk pada komposisi atau bagian musik yang ditujukan untuk dua orang. Istilah ini paling sering digunakan dalam musik klasik untuk menggambarkan komposisi yang melibatkan dua penyanyi atau pianis, atau kombinasi dari keduanya. Duet dapat melibatkan suara, instrumen, atau kombinasi keduanya. Duet berbeda dari harmoni, karena pemain bergiliran melakukan bagian solo daripada tampil secara bersamaan.

Sebuah duet adalah komposisi musik untuk dua pemain di mana kedua pemain memiliki peran yang sama pentingnya. Sebuah ansambel musik dengan lebih dari dua instrumen atau suara tunggal disebut trio, kuartet, kuintet, sextet, septet, oktet, dan seterusnya.