Liputan6.com, Jakarta - Teori cara menghitung indeks massa tubuh (IMT) untuk laki-laki dan perempuan didasarkan pada rumus IMT = berat badan (kg) : tinggi badan (m)². IMT adalah ukuran yang digunakan untuk mengevaluasi proporsi berat badan terhadap tinggi badan seseorang.
Baca Juga
Advertisement
Cara menghitung indeks massa tubuh untuk laki-laki dan perempuan dilakukan dengan mengkuadratkan tinggi badan dalam meter, lalu membagi berat badan dalam kilogram dengan hasil kuadrat tinggi badan tersebut. Hasil IMT dapat digunakan untuk mengklasifikasikan kategori berat badan, seperti normal, kelebihan berat badan, atau obesitas, sesuai dengan rentang nilai yang telah ditentukan.
IMT yang normal untuk laki-laki berada antara 18-25, sementara untuk perempuan berada antara 17-23. Di bawah rentang tersebut menunjukkan berat badan yang kurang ideal, sementara di atas rentang tersebut dapat menandakan kelebihan berat badan atau obesitas.
Penting untuk diingat, hasil cara menghitung indeks massa tubuh hanya memberikan gambaran kasar tentang status berat badan seseorang dan tidak mempertimbangkan faktor-faktor individu seperti komposisi tubuh dan distribusi lemak. Evaluasi kesehatan yang lebih holistik harus melibatkan profesional medis untuk mengevaluasi berbagai faktor dan memberikan rekomendasi yang tepat.
Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam cara menghitung indeks massa tubuh laki-laki dan perempuan dan contohnya, Rabu (21/6/2023).
Perhitungan Indeks Massa Tubuh
Indeks massa tubuh adalah ukuran yang digunakan untuk mengevaluasi proporsi berat badan seseorang terhadap tinggi badan. Cara menghitung indeks massa tubuh secara manual dapat dilakukan dengan menggunakan rumus yang telah ditentukan. Rumus indeks massa tubuh pertama kali dikembangkan oleh Adolphe Quetelet.
Rumus IMT umum yang digunakan adalah IMT = berat badan (kg) : tinggi badan (m)². Namun, sebelum menghitung IMT, perlu diketahui informasi mengenai IMT normal untuk perempuan dan laki-laki.
Kementerian Kesehatan RI menjelaskan, indeks massa tubuh merupakan indeks sederhana yang mengklasifikasikan kelebihan berat badan dan obesitas pada orang dewasa. Indeks massa tubuh adalah perbandingan antara berat badan dan tinggi badan seseorang. Indeks massa tubuh normal dapat memberikan gambaran tentang kesehatan seseorang dan dapat menjadi indikator adanya risiko kesehatan yang terkait dengan berat badan.
Untuk perempuan, indeks massa tubuh yang dianggap normal berada dalam rentang 17-23. Jika IMT kurang dari 17, perempuan tersebut dikategorikan sebagai kurus, sedangkan jika IMT melebihi 23, maka dikategorikan sebagai gemuk. Jika IMT melampaui 30, orang tersebut dapat dikatakan mengalami obesitas yang berpotensi meningkatkan risiko terhadap berbagai masalah kesehatan.
Sementara itu, untuk laki-laki, indeks massa tubuh normal berada dalam rentang 18-25. Jika IMT kurang dari 18, laki-laki tersebut dikategorikan sebagai kurus, sedangkan jika IMT melebihi 25, maka dikategorikan sebagai gemuk. Jika IMT melampaui 30, orang tersebut juga dapat dikatakan mengalami obesitas yang berpotensi meningkatkan risiko terhadap berbagai masalah kesehatan.
National Heart, Lung, and Blood Institute menjelaskan, jika hasil perhitungan IMT kurang dari 18.5, seseorang dianggap mengalami kondisi kurang berat badan atau underweight. Untuk mencapai kondisi berat badan yang ideal, IMT harus berada dalam kisaran 18.5 hingga 24.9.
Rincian indeks massa tubuh bagi laki-laki adalah sebagai berikut:
Jika nilai IMT berada di bawah 18,5, maka berat badan dianggap kurang ideal. Jika nilai IMT antara 18,5 hingga 22,9, berat badan dikategorikan normal dan ideal. Jika nilai IMT berada antara 23 hingga 29,9, orang tersebut dikategorikan memiliki kelebihan berat badan. Dan jika nilai IMT melebihi 30, orang tersebut dikategorikan mengalami obesitas.
Rincian indeks massa tubuh bagi perempuan adalah sebagai berikut:
Jika nilai IMT berada di bawah 17, maka berat badan dianggap kurang ideal. Jika nilai IMT antara 17 hingga 23, berat badan dikategorikan normal dan ideal. Jika nilai IMT berada antara 23 hingga 27, orang tersebut dikategorikan memiliki kelebihan berat badan. Dan jika nilai IMT melebihi 27, orang tersebut dikategorikan mengalami obesitas.
Dalam upaya menjaga kesehatan, penting untuk memperhatikan indeks massa tubuh dan berusaha menjaga berat badan agar tetap berada dalam rentang normal yang disarankan. Indeks massa tubuh yang tidak normal, baik terlalu rendah maupun terlalu tinggi, dapat meningkatkan risiko terhadap berbagai masalah kesehatan, seperti penyakit jantung, diabetes, dan gangguan metabolik lainnya. Oleh karena itu, penting untuk menjaga keseimbangan antara berat badan dan tinggi badan melalui pola makan sehat, olahraga teratur, dan gaya hidup sehat secara keseluruhan.
Advertisement
Contoh 1:
Misalkan seseorang memiliki berat badan sebesar 60 kg dan tinggi badan sebesar 1,65 meter. Cara menghitung indeks massa tubuh adalah menggunakan rumus IMT = berat badan (kg) : tinggi badan (m)².
Langkah pertama adalah mengkuadratkan tinggi badan. Dalam contoh ini, tinggi badan adalah 1,65 meter, maka tinggi badan (m)² = 1,65² = 2,7225.
Selanjutnya, kita akan membagi berat badan dengan hasil kuadrat tinggi badan. Dalam contoh ini, berat badan adalah 60 kg, maka IMT = 60 kg : 2,7225 = 22,02.
Hasil perhitungan indeks massa tubuh adalah 22,02. Berdasarkan klasifikasi IMT yang telah disebutkan sebelumnya, dengan rentang normal untuk laki-laki antara 18-25, maka hasil IMT ini berada dalam rentang yang normal dan ideal.
Contoh 2:
Kali ini, mari hitung indeks massa tubuh untuk seorang perempuan dengan berat badan 70 kg dan tinggi badan 1,75 meter. Kita akan menggunakan rumus IMT = berat badan (kg) : tinggi badan (m)².
Langkah pertama adalah mengkuadratkan tinggi badan. Dalam contoh ini, tinggi badan adalah 1,75 meter, maka tinggi badan (m)² = 1,75² = 3,0625.
Selanjutnya, kita akan membagi berat badan dengan hasil kuadrat tinggi badan. Dalam contoh ini, berat badan adalah 70 kg, maka IMT = 70 kg : 3,0625 = 22,86.
Hasil perhitungan indeks massa tubuh adalah 22,86. Berdasarkan klasifikasi IMT yang telah disebutkan sebelumnya, dengan rentang normal untuk perempuan antara 17-23, maka hasil IMT ini berada dalam rentang yang normal dan ideal.
Contoh 3:
Bayangkan seorang pria dengan berat badan 80 kg dan tinggi badan 1,80 meter. Untuk menghitung IMT, gunakan rumus IMT = berat badan (kg) : tinggi badan (m)².
Pertama-tama, kita akan mengkuadratkan tinggi badan. Dalam kasus ini, tinggi badannya adalah 1,80 meter, jadi tinggi badan (m)² = 1,80² = 3,24.
Selanjutnya, bagi berat badan dengan hasil kuadrat tinggi badan. Dalam contoh ini, berat badannya adalah 80 kg, jadi IMT = 80 kg : 3,24 = 24,69.
Hasil perhitungan indeks massa tubuh adalah 24,69. Menurut klasifikasi IMT sebelumnya, rentang normal untuk pria adalah antara 18-25, jadi hasil IMT ini berada dalam rentang yang normal dan ideal.
Contoh 4:
Kali ini, akan menghitung indeks massa tubuh untuk seorang wanita dengan berat badan 65 kg dan tinggi badan 1,60 meter. Kita akan menggunakan rumus IMT = berat badan (kg) : tinggi badan (m)².
Mulailah dengan mengkuadratkan tinggi badan. Dalam contoh ini, tinggi badannya adalah 1,60 meter, jadi tinggi badan (m)² = 1,60² = 2,56.
Selanjutnya, bagi berat badan dengan hasil kuadrat tinggi badan. Dalam contoh ini, berat badannya adalah 65 kg, jadi IMT = 65 kg : 2,56 = 25,39.
Hasil perhitungan indeks massa tubuh adalah 25,39. Berdasarkan klasifikasi IMT sebelumnya, rentang normal untuk wanita adalah antara 17-23. Dalam hal ini, hasil IMT berada di luar rentang normal dan menunjukkan kelebihan berat badan.
Contoh 5:
Misalkan ingin menghitung indeks massa tubuh untuk seorang pria dengan berat badan 90 kg dan tinggi badan 1,70 meter. Menggunakan rumus IMT = berat badan (kg) : tinggi badan (m)², kita dapat melakukannya seperti berikut:
Kita perlu mengkuadratkan tinggi badan terlebih dahulu. Dalam contoh ini, tinggi badannya adalah 1,70 meter, jadi tinggi badan (m)² = 1,70² = 2,89.
Selanjutnya, bagi berat badan dengan hasil kuadrat tinggi badan. Dalam contoh ini, berat badannya adalah 90 kg, jadi IMT = 90 kg : 2,89 = 31,11.
Hasil perhitungan indeks massa tubuh adalah 31,11. Berdasarkan klasifikasi IMT sebelumnya, rentang normal untuk pria adalah antara 18-25. Dalam kasus ini, hasil IMT menunjukkan obesitas.
Arti Hasil Perhitungan
Setelah melakukan cara menghitung indeks massa tubuh (IMT), terdapat beberapa hal penting yang perlu diketahui, sebagaimana disampaikan oleh National Health Service.
1. Berat Badan Kurang
Pertama, ketika hasil perhitungan menunjukkan kurangnya berat badan, hal ini dapat menjadi indikasi bahwa asupan makanan yang dikonsumsi tidak mencukupi atau mungkin sedang mengalami kondisi sakit tertentu. Untuk mengatasi hal ini, penting untuk memastikan bahwa kamu mengonsumsi makanan sehat secara rutin untuk memenuhi kebutuhan kalori harianmu. Kekurangan asupan kalori juga dapat menyebabkan kondisi underweight.
2. Berat Badan Ideal
Ketika hasil perhitungan IMT menunjukkan berada pada tingkat berat badan yang ideal, penting untuk mempertahankannya agar tidak terjadi penurunan menjadi underweight atau peningkatan menjadi overweight. Untuk menjaga berat badan ideal, disarankan untuk menerapkan pola makan yang sehat dan seimbang serta rutin melakukan aktivitas fisik atau olahraga.
3. Berat Badan Berlebihan
Jika hasil perhitungan IMT menunjukkan kelebihan berat badan atau overweight, cara terbaik untuk menurunkan berat badan adalah dengan mengombinasikan pola makan yang sehat dan terkontrol dengan aktivitas fisik atau olahraga. Melalui penggunaan kalkulator berat badan ideal, kamu juga dapat mengetahui kebutuhan kalori harian yang diperlukan untuk mencapai berat badan yang sehat.
Selain itu, penting untuk memperhatikan komposisi tubuh yang tepat, terutama asupan lemak. Mengetahui kadar normal lemak dalam tubuh sangatlah penting. Disarankan membaca artikel mengenai komposisi lemak yang baik untuk tubuh dalam upaya menjaga kesehatan yang optimal.
4. Obesitas
Adapun kondisi obesitas, perlu diingat bahwa hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit kronis secara signifikan. Oleh karena itu, sangat penting untuk segera menurunkan berat badan secara sehat melalui kombinasi pola makan yang teratur, seimbang, dan terkontrol serta aktivitas fisik yang konsisten. Dalam beberapa kasus, mungkin perlu adanya bantuan obat-obatan yang diresepkan oleh dokter untuk membantu menangani obesitas dengan tepat.
Advertisement