Liputan6.com, Jakarta Ciri-ciri interaksi sosial perlu diketahui oleh setiap individu. Interaksi sosial dapat diartikan sebagai hubungan-hubungan sosial yang dinamis. Hubungan sosial yang dimaksud dapat berupa hubungan antara individu yang satu dengan individu lainnya.
Ciri-ciri interaksi sosial lebih cenderung kepada komunikasi yang terlibat di antar sebaya dan orang-orang terdekat di sekitar atau yang dikenalnya, karena hakikat dari interaksi sosial adalah interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara individu dengan individu kelompok dengan kelompok.
Selain itu, ada beragam ciri-ciri interaksi sosial yang bisa dikenali oleh masyarakat. Ciri-ciri interaksi sosial inilah yang membedakan dengan karakteristik pada interaksi lainnya. Untuk itu, kenali ciri-ciri interaksi sosial dalam kehidupan sejari-hari.
Advertisement
Berikut Liputan6.com ulas mengenai ciri-ciri interaksi sosial beserta pengertian dan syaratnya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Jumat (22/6/2023).
Pengertian Interaksi Sosial
Sebelum mengetahui ciri-ciri interaksi sosial, anda perlu mengenal apa itu interaksi sosial. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, interaksi sosial adalah hubungan sosial yang dinamis antara perseorangan dan perseorangan, antara perseorangan dan kelompok, dan antara kelompok dan kelompok.
Dilansir dari buku berjudul Kantong Sosiologi SMA IPS oleh Agung Raharjo, menjelaskan bahwa interaksi sosial adalah hubungan timbal balik atau sosial berupa aksi saling memengaruhi. Interaksi ini memiliki sifat dinamis.
Sementara itu, Gillin mengartikan interaksi sosial sebagai hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antarindividu dengan individu, individu dan kelompok, atau antarkelompok.
Sedangkan secara umum, interaksi sosial merupakan berasal dari kata interaksi artinya tindakan yang terjadi secara dua orang atau lebih yang bereaksi akan timbal balik melalui kontak langsung maupun tidak langsung. Proses interaksi sosial ini bisa terjadi di mana saja, di keluarga, lingkungan sekitar, atau di sekolah dan tempat kerja.
Interaksi sosial dapat terjadi bila antara dua individu atau kelompok terdapat kontak sosial dan komunikasi. Kontak sosial merupakan tahap pertama dari terjadinya hubungan sosial Komunikasi merupakan penyampaian suatu informasi dan pemberian tafsiran dan reaksi terhadap informasi yang disampaikan.
Advertisement
Ciri-Ciri Interaksi Sosial
Mengutip dari Buku Kantong Sosiologi SMA IPS oleh Agung Raharjo, untuk memahami lebih dalam tentang interaksi sosial, maka kita perlu mengetahui apa ciri-ciri interaksi sosial. Adapun beberapa ciri-ciri interaksi sosial adalah sebagai berikut:
- Jumlah pelakunya lebih dari satu orang.
- Terjadinya komunikasi di antara pelaku kontak sosial.
- Mempunyai maksud atau tujuan yang jelas.
- Dilaksanakan melalui suatu pola sistem sosial tertentu.
- Adanya suatu dimensi waktu yang meliputi masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang.
Syarat Interaksi Sosial
Interaksi sosial tidak mungkin terjadi tanpa adanya dua syarat, yakni kontak sosial dan komunikasi. Berikut ini penjelasannya:
1. Kontak Sosial
Kontak sosial berasal dari bahasa latin con atau cum yang berarti bersama-sama dan tango yang berarti menyentuh. Jadi secara harfiah kontak adalah bersama-sama menyentuh. Secara fisik, kontak baru terjadi apabila terjadi hubungan badaniah. Sedangkan dalam pengertian sosiologi, kontak sosial tidak selalu terjadi melalui interaksi hubungan fisik, sebab orang bisa melakukan kontak sosial tanpa harus menyentuhnya. Contohnya adalah bicara melalui telepon atau surat elektronik (email).
Kontak sosial memiliki beberapa sifat, yaitu kontal sosial positif dan kontak sosial negative. Kontak sosial positif adalah kontak sosial yang mengarah pada suatu kerja sama, sedangkan kontak sosial negative mengarah kepada suatu pertentangan atau bahkan sama sekali tidak menghasilkan kontak sosial. Selain itu kontak sosial juga memiliki sifat primer atau sekunder. Kontak primer terjadi apabila yang mengadakan hubungan langsung bertemu dan berhadapan muka, sebaliknya kontak yang sekunder memerlukan suatu perantara.
2. Komunikasi
Komunikasi adalah bahwa seseorang yang memberi tafsiran kepada orang lain (yang berwujud pembicaraan, gerak-gerak badaniah atau sikap), perasaan-perasaan apa yang ingin disampaikan oleh orang tersebut. Orang yang bersangkutan kemudian memberi reaksi terhadap perasaan yang ingin disampaikan. Dengan adanya komunikasi sikap dan perasaan kelompok dapat diketahui olek kelompok lain aatau orang lain. Dalam komunikasi terdapat lima unsur, yakni:
- Komunikator adalah orang atau kelompok yang menyampaikan pesan.
- Komunikan adalah orang atau kelompok yang dikirim pesan.
- Pesan adalah sesuatu yang disampaikan oleh komunikator.
- Media adalah alat untuk menyampaikan pesan.
- Efek adalah perubahan yang diharapkan terjadi pada komunikan.
Secara idela pola yang melandasi interaksi sosial memiliki beberapa syarat antara lain:
- Tujuan yang jelas.
- Kebutuhan yang jelas dan bermanfaat.
- Adanya kesesuaian dan berhasil guna.
- Adanya kesesuaian dengan kaidah-kaidah sosial yang berlaku.
Advertisement
Jenis-Jenis Interaksi Sosial
Berikut ini terdapat beberapa jenis-jenis interaksi sosial, yakni:
1. Interaksi antar individu dan individu
Interaksi jenis ini bisa sangat konkret atau jelas, akan tetapi bisa juga sebaliknya. Pada saat dua individu bertemu, interaksi sosial sudah mulai. Walaupun kedua individu tersebut tidak melakukan kegiatan apa-apa, namun sebenarnya interaksi sosial telah terjadi apabila masing-masing pihak sadar akan adanya pihak lain yang menyebabkan perubahan dalam diri masing-masing. Contohnya adalah interaksi jual beli.
2. Interaksi antara kelompok dan kelompok
Interaksi sosial juga bisa terjadi antara kelompok dan kelompok. Interaksi jenis ini terjadi pada kelompok sebagai satu kesatuan bukan sebagai pribadi-pribadi anggota kelompok yang bersangkutan. Contohnya adalah diskusi kelompok.
3. Interaksi antara individu dan kelompok
Interaksi sosial bisa juga terjadi antara individu dan kelompok. Bentuk interaksi di sini berbeda-beda sesuai dengan keadaan. Interaksi tersebut lebih mencolok manakala terjadi perbenturan antara kepentingan perorangan dan kepentingan kelompok. Contohnya adalah proses belajar mengajar.