Sukses

Kumpulan Doa Pengantin Baru Bahasa Arab dan Sunnah setelah Akad Nikah

Membaca doa pengantin baru bahasa Arab merupakan salah satu sunnah yang dianjurkan untuk dilaksanakan setelah melangsungkan akad nikah.

Liputan6.com, Jakarta Setelah menikah, seseorang akan memasuki babak baru dalam kehidupannya. Artinya, akan ada tantangan baru yang belum pernah seseorang hadapi sebelumnya. Oleh karena itu, penting bagi pasangan yang baru menikah untuk membaca doa pengantin baru bahasa Arab agar mendapat pertolongan dari Allah SWT, sehingga dapat menghadapi tantangan-tantangan dalam kehidupan berumah tangga.

Apalagi membaca doa pengantin baru bahasa Arab merupakan salah satu sunnah yang dianjurkan untuk dilaksanakan setelah melangsungkan akad nikah. Akad nikah adalah proses mengucapkan perjanjian antara wali dari mempelai perempuan dan mempelai laki-laki.

Ketika akad nikah tersebut selesai diucapkan dan pasangan pengantin dinyatakan sah sebagai suami dan istri, makan hendaknya pasangan suami istri tersebut melaksanakan sejumlah sunnah setelah akad nikah. Salah satu sunnah setelah akad nikah adalah membaca doa pengantin baru bahasa Arab.

Bagi yang belum mengetahui apa saja sunnah setelah akan nikah dan bagaimana bacaan doa pengantin baru, berikut penjelasan selengkapnya mengenai beberapa sunnah setelah akad nikah seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, minggu (25/6/2023).

2 dari 4 halaman

1. Sunnah memegang ubun-ubun istri

Setelah selesai mengucapkan akad nikah dan pasangan suami istri dinyatakan sah, suami disunnahkan untuk memegang ubun-ubun istri sambil membaca doa pengantin baru bahasa Arab. Adapun bacaan doa pengantin baru bahasa Arab yang dibaca ketika suami memegang ubun-ubun istri adalah sebagai berikut,

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَمِنْ شَرِّ مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ

Allahumma inni as-aluka khaira-ha wa khaira ma jabaltaha ‘alaihi wa a-‘udzu bika min syarriha wa min syarri ma jabaltaha ‘alaihi

Artinya: Ya Allah, aku memohon kebaikannya dan kebaikan tabiat yang ia bawa. Dan aku berlindung dari kejelekannya dan kejelekan tabiat yang ia bawa.

2. Shalat Sunnah Bersama Istri

Setelah membaca doa pengantin baru bahasa Arab sambil memegang ubun-ubun istri, disunnahkan  untuk melaksanakan shalat dua rakaat bersama istri.

 

Abu Sa’id Maula (budak yang telah dimerdekakan) beliau mengisahkan bahwa semasa masih menjadi budak ia pernah melangsungkan pernikahan. Ia mengundang beberapa sahabat Rasulullah SAW, diantaranya Abdullah bin Mas’ud, Abu Dzar dan Hudzaifah.

Abu Sa’id mengatakan mereka pun membimbingku, mengatakan, “Apabila istrimu masuk menemuimu maka shalatlah dua rakaat. Mintalah perlindungan kepada Allah dan berlindunglah kepadanya dari kejelekan istrimu. Setelah itu urusannya terserah engkau dan istrimu.

Kemudian hadist yang kedua: Abdullah bin Mas’ud pernah mengatakan kepada seseorang yang baru menikah, “Kalau istrimu datang menghampirimu, maka perintahkanlah dia shalat dua rakaat di belakangmu” (HR. Abu Bakr bin Abi Syaibah).

 

3 dari 4 halaman

3. Mengadakan resepsi

Selain membaca doa pengantin baru dan shalat sunnah dua rakaat bersama istri, setelah akad nikah juga disunnahkan untuk mengadakan resepsi atau walimah. Tentu saja resepsi yang dilangsungkan tidak perlu besar-besaran dan menghabiskan banyak biaya.

 

Ketika Abdurrahman bin ‘Auf tiba di Madinah, Rasulullah mempersaudarakan dia dengan Sa’ad bin Ar Rabi’ Al Anshari, lalu Sa’ad menawarkan membagi dua di antara dua istri dan hartanya.

Lantas Abdurrahman bin ‘Auf berkata, “Semoga Allah memberkahimu pada keluarga dan hartamu. Beritahukanlah pasarnya kepadaku.

Lalu dia berjualan dan mendapat keuntungan dari berdagang minyak samin dan keju. Setelah beberapa hari, Rasulullah melihatnya dalam keadaan mengenakan baju dan wewangian. Maka Rasulullah bertanya kepadanya, “Bagaimana keadaanmu, wahai ‘Abdurrahman?” Abdurrahman menjawab, “Aku telah menikah dengan seorang wanita Anshar.”

Beliau bertanya lagi, “Berapa jumlah mahar yang kamu berikan padanya?” Abdurrahman menjawab, “Perhiasan seberat biji emas atau sebiji emas.” Lalu beliau bersabda, “Adakanlah walimah (resepsi) sekalipun hanya dengan seekor kambing.”

(HR. Bukhari 3937, Tirmizdi 1933 Nasai’3388)

 

4. Bersikap lembut kepada istri

Bersikap lembut kepada istri merupakan salah satu sunnah setelah akad nikah, selain membaca doa pengantin baru bahasa Arab. Contoh bersikap lembut kepada istri dapat diwujudkan ketika hendak mengajak istri berjima. Penting untuk membuat suasana istri menjadi tenang dan nyaman terlebih dahulu, sebab pemanasan atau foreplay sebelum berhubungan intim adalah etika menggauli istri dalam Islam.

“Janganlah salah seorang di antara kalian menggauli istrinya seperti binatang. Hendaklah ia terlebih dahulu memberikan pendahuluan, yakni ciuman dan cumbu rayu,” (HR. Tirmidzi).

Selain itu, disunnahkan juga untuk membaca doa sebelum berjima', yang bacaannya sebagai berikut,

بِسْمِ اللهِ اَللّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا

Bismillah, Allahumma jannibnaassyyaithaana wa jannibi syaithoona maarazaqtanaa

Artinya: Dengan menyebut nama Allah, ya Allah jauhkanlah kami dari (gangguan) setan dan jauhkanlah setan dari rezeki yang Engkau anugerahkan kepada kami.

5. Merahasiakan apa yang terjadi di ranjang

Apa yang terjadi di ranjang sebaiknya tetap ada di ranjang dan tidak boleh keluar dari dalam kamar. Artinya, apa yang suami istri lakukan di ranjang sebaiknya jangan sampai diketahui oleh orang lain.

“Sesungguhnya di antara seburuk-buruknya tempat manusia di sisi Allah pada hari kiamat nanti, adalah orang yang bersenang-senang (bersetubuh) dengan istrinya, demikian pula sebaliknya, lalu menyebarkan rahasia mereka berdua. (HR. Muslim)

4 dari 4 halaman

Doa pengantin baru bahasa Arab agar pasangan hidup rukun

Selain doa pengantin baru bahasa Arab yang dibaca ketika suami melaksanakan sunnah setelah akad dengan memegang ubun-ubun istri, ada pula doa pengantin baru bahasa Arab yang bisa dibaca orang lain.

Maksudnya, doa pengantin baru bahasa Arab ini bisa dibaca oleh orang yang mendatangi pernikahan, atau baru saja mendengar kabar mengenai kerabatnya yang baru saja menikah. Doa pengantin baru bahasa Arab ini dibaca untuk mengharapkan segala kebaikan terjadi pada pengantin baru ini.

Rasulullah SAW pernah mendoakan sepasan pengantin baru. Doa tersebut berisi permohonan keberkahan bagi kedua mempelai baik di kala keduanya dalam keadaan suka maupun ketika keduanya menghadapi suatu permasalahan yang tidak menggembirakan.

Adapun bacaannya adalah sebagai berikut,

بَارَكَ اللهُ لَكَ وَبَارَكَ عَلَيْكَ وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِيْ خَيْرٍ

Bârakallâhu laka wa bâraka ‘alaika wa jama‘a bainakumâ fî khairin

Artinya: “Semoga Allah memberkahimu dalam suka dan duka dan semoga Allah mengumpulkan kalian berdua di dalam kebaikan.”  

Selain doa pengantin baru bahasa Arab yang diajarkan Rasulullah SAW, kita juga bisa menambahi berbagai macam doa untuk kebaikan bersama khususnya bagi kedua mempelai. Di antara doa pengantin baru bahasa Arab yang sering dipanjatkan oleh para tokoh agama saat menghadiri acara ijab qabul pernikahan adalah sebagai berikut:

اَللّٰهُمَّ أَلِّفْ بَيْنَهُمَا كَمَا أَلَّفْتَ بَيْنَ اٰدَمَ وَحَوَّاءَ وَأَلِّفْ بَيْنَهُمَا كَمَا أَلَّفْتَ بَيْنَ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَسَارَةَ وَأَلِّفْ بَيْنَهُمَا كَمَا أَلَّفْتَ سَيِّدَنَا يُوْسُفَ وَزُلَيْخَاءَ وَأَلِّفْ بَيْنَهُمَا كَمَا أَلَّفْتَ بَيْنَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَسَيِّدَتِنَا خَدِيْجَةَ الْكُبْرَى وَأَلِّفْ بَيْنَهُمَا كَمَا أَلَّفْتَ بَيْنَ سَيِّدِنَا عَلِيِّ وَسَيِّدَتِنَا فَاطِمَةَ الزَّهْرَاءَ  

Allâhumma allif bainahumâ kamâ allafta baina Adam wa Hawwa, wa allif bainahumâ kamâ allafta baina sayyidinâ Ibrâhîm wa Sârah, wa allif bainahumâ kamâ allafta baina sayyidinâ Yûsuf wa Zulaikha, wa allif bainahumâ kamâ allafta baina sayyidinâ Muhammadin shallallâhu ‘alaihi wa sallama wa sayyidatinâ Khadîjatal kubrâ, wa allif bainahumâ kamâ allafta baina sayyidinâ ‘Aly wa sayyidatinâ Fâthimah az-Zahrâ  

Artinya: “Ya Allah, rukunkan keduanya sebagaimana Engkau rukunkan Nabi Adam dan Hawa, rukunkan keduanya sebagaimana Engkau rukunkan Nabi Ibrahim dan Sarah, rukunkan keduanya sebagaimana Engkau rukunkan Nabi Yusuf dan Zulaikha, rukunkan keduanya sebagaimana Engkau rukunkan Baginda Nabi Muhammad shallallâhu ‘alaihi wa sallama dan Khadijah Al-Kubra, dan rukunkan keduanya sebagaimana Engkau rukunkan Ali dan Fathimah Az-Zahra.”