Liputan6.com, Jakarta Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali mendengar istilah "solid" yang digunakan dalam berbagai konteks. Pada dasarnya, arti solid merujuk pada kekuatan persatuan, dan kekompakan dalam menghadapi tantangan dan mencapai tujuan bersama.Â
Arti solid atau Soliditas adalah konsep yang mencerminkan keadaan, di mana individu-individu atau kelompok-kelompok berada dalam satu kesatuan yang kokoh dan tak terpisahkan. Ini melibatkan kerja sama, kepercayaan, dan saling mendukung antara anggota-anggota kelompok atau komunitas.
Salah satu contoh penting dari arti solid adalah dalam konteks sosial. Ketika masyarakat bersatu dan solid, mereka dapat mencapai banyak hal yang tidak mungkin dicapai oleh individu-individu yang bekerja sendiri-sendiri.
Advertisement
Selain itu, arti solid juga dapat ditemukan dalam hubungan antarpribadi, di mana ketika individu membangun hubungan yang solid, mereka memiliki rasa saling percaya yang memungkinkan untuk merasakan dukungan dan keamanan emosional, agar tumbuh dan berkembang sebagai individu yang utuh.
Berikut ini arti solid yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (26/6/2023).Â
Pengertian Menurut Ahli
Solid adalah sebuah homonim karena arti-artinya memiliki ejaan dan pelafalan yang sama tetapi maknanya berbeda. Arti solid dalam Kamus Besar BSolahasa Indonesia (KBBI) adalah kuat, kukuh atau berbobot. Istilah ini juga kerap dipakai, untuk menggambarkan sesuatu yang luar biasa dan membuat orang salut ketika melihatnya.Â
Berikut ini ada beberapa arti solid, yang dirumuskan oleh sejumlah ahli diantaranya:
Max Weber
Menurut Max Weber, arti solid merujuk pada solidaritas sosial yang terbentuk, berdasarkan persamaan nilai-nilai dan tujuan bersama antara individu-individu dalam masyarakat. Soliditas ini memengaruhi interaksi sosial dan mengarah pada koordinasi dan kerja sama yang lebih baik dalam mencapai tujuan bersama.
Émile Durkheim
Émile Durkheim, seorang sosiolog terkenal juga mengartikan solid sebagai kekuatan yang mengikat individu-individu dalam suatu masyarakat. Soliditas sosial dapat berbentuk dua tipe, yaitu soliditas mekanis dan soliditas organik. Soliditas mekanis terbentuk berdasarkan persamaan dan kesamaan dalam nilai-nilai, norma, dan kepercayaan dalam masyarakat tradisional yang sederhana. Di sisi lain, soliditas organik terbentuk dalam masyarakat modern yang kompleks berdasarkan interdependensi dan spesialisasi tugas di antara individu-individu.
Ferdinand Tönnies
Ada juga arti solid menurut Ferdinand Tönnies, di mana dirinya membedakan antara soliditas mekanik dan soliditas organik dalam teorinya tentang masyarakat. Soliditas mekanik terkait dengan hubungan yang didasarkan pada kesamaan, kepatuhan terhadap tradisi, dan nilai-nilai yang dibagikan. Sementara itu, soliditas organik terbentuk melalui saling ketergantungan fungsional antara individu-individu yang berkontribusi pada kesatuan sosial yang lebih besar.
Karl Marx
Menurut Karl Marx, solid dapat terbentuk melalui persatuan kelas pekerja, dalam perjuangan mereka melawan eksploitasi kapitalisme. Soliditas dalam konteks ini melibatkan kesadaran kolektif dan persatuan antara pekerja untuk melawan penindasan dan mencapai perubahan sosial dan ekonomi yang lebih adil.
Â
Advertisement
Perbedaan Solid dan Kompak
Setelah mengetahui arti solid, maka ada perbedaan utama antara solid dan kompak, yang terletak pada fokus dan penggunaannya. Soliditas berhubungan dengan ikatan sosial, politik, atau emosional yang kuat di antara individu atau kelompok, sedangkan kompak lebih terkait
Solid
Solid merujuk pada keadaan di mana individu atau kelompok memiliki ikatan yang kuat, saling mendukung, dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Ini melibatkan persatuan sosial, politik, atau komunitas yang memiliki kesadaran kolektif dan rasa memiliki terhadap tujuan bersama. Soliditas mencerminkan kepercayaan, integritas, dan kesatuan di antara anggota kelompok. Ketika ada soliditas dalam sebuah kelompok, individu-individu saling mendukung, berbagi nilai-nilai, dan memiliki komitmen yang kuat terhadap kesuksesan bersama.
Contohnya, dalam gerakan sosial, soliditas adalah kunci untuk mencapai perubahan sosial yang signifikan. Ketika anggota gerakan tersebut bersatu, berbagi visi yang sama, dan bekerja sama dalam advokasi atau aksi, mereka dapat menciptakan pengaruh yang lebih besar dan mengatasi hambatan yang mungkin mereka hadapi.
Kompak
Kompak, di sisi lain mengacu pada kepadatan atau pengaturan fisik, yang rapat atau padat dari suatu objek atau kelompok. Ini merujuk pada susunan atau struktur yang padat dan rapat. Konsep kompak sering digunakan dalam konteks fisik, seperti desain, tata letak, atau konstruksi.
Dalam konteks desain produk, kompak mengacu pada pengaturan yang efisien dan padat dari komponen-komponen produk. Misalnya, sebuah mobil kompak memiliki dimensi yang lebih kecil dan penggunaan ruang yang optimal, untuk memaksimalkan kenyamanan dan efisiensi. Keberadaan yang kompak juga memungkinkan mobilitas yang lebih baik dalam lingkungan yang padat.
Â
Contoh
Perjuangan Hak Asasi Manusia
Sebuah contoh nyata soliditas dalam perjuangan hak asasi manusia adalah Gerakan Hak Asasi Manusia di Amerika Selatan, terutama pada tahun 1970-an dan 1980-an. Saat itu, banyak negara di Amerika Selatan dikuasai oleh rezim militer yang melanggar hak asasi manusia secara massal. Solidaritas masyarakat sipil, kelompok aktivis, dan organisasi non-pemerintah membantu memperjuangkan keadilan dan melawan penindasan. Mereka bersatu untuk mengungkap kebenaran, menyuarakan keadilan, dan memberikan dukungan kepada keluarga korban. Soliditas ini menciptakan tekanan yang kuat pada rezim otoriter dan akhirnya membawa perubahan menuju demokrasi dan penghormatan hak asasi manusia.
Perlawanan Terhadap Kejahatan
Contoh lain soliditas dapat ditemukan dalam upaya melawan kejahatan. Misalnya, ketika masyarakat merasa terancam oleh peningkatan kejahatan di lingkungan mereka, solidaritas dapat mendorong terbentuknya kelompok-kelompok warga yang berusaha membangun keamanan bersama. Mereka dapat membentuk patroli lingkungan, mengadakan pertemuan komunitas, dan saling mendukung dalam menghadapi tantangan keamanan. Soliditas ini menciptakan ikatan yang kuat di antara warga dan menghasilkan efek pencegahan kejahatan yang lebih baik.
Solid dalam Lingkungan Kerja
Dalam konteks lingkungan kerja, soliditas tim yang kuat dapat menghasilkan produktivitas yang lebih tinggi dan kepuasan kerja yang lebih baik. Ketika individu-individu dalam tim saling mendukung, berbagi pengetahuan, dan bekerja sama dengan baik, mereka menciptakan iklim kerja yang positif. Soliditas tim juga memungkinkan untuk berbagi tanggung jawab, mengatasi konflik dengan konstruktif, dan merayakan keberhasilan bersama. Contoh soliditas dalam lingkungan kerja dapat ditemukan dalam perusahaan-perusahaan yang menerapkan budaya kolaboratif, dan memberdayakan tim untuk mencapai tujuan bersama.
Komunitas Religius
Komunitas religius sering kali menunjukkan soliditas yang kuat di antara anggotanya. Mereka bersatu dalam keyakinan, praktek keagamaan, dan nilai-nilai bersama. Soliditas ini memperkuat ikatan sosial di antara anggota komunitas, dan memberikan dukungan moral dan spiritual. Ketika ada anggota komunitas yang menghadapi kesulitan atau kebutuhan, soliditas di dalam komunitas religius mendorong anggota untuk memberikan bantuan, mendoakan, dan menyediakan dukungan praktis.
Â
Advertisement