Liputan6.com, Jakarta Setiap neuron yang ada di dalam otak memiliki satu kabel panjang yang menghubungkannya dengan neuron lainnya. Kabel ini memiliki ukuran yang sangat tipis bahkan beberapa kali lebih tipis dari rambut manusia. Bagian itu disebut akson atau neurit. Akson atau neurit berfungsi untuk menghubungkan impuls listrik dari satu neuron untuk diterima oleh neuron lain.
Tergantung pada jenis neuron, panjang akson atau neurit sangat bervariasi. Sebagian besar akson atau neurit satu milimeter atau lebih. Akan tetapi ada juga akson atau neurit yang panjangnya bisa lebih dari satu meter.
Dengan panjang lebih satu meter, akson atau neurit berfungsi untuk menghubungkan impuls listrik dari otak ke sumsum tulang belakang.
Advertisement
Untuk memahami lebih dalam mengenai akson atau neurit, berikut penjelasan selengkapnya seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (26/6/2023).
Akson atau Neurit Berfungsi untuk Apa?
Untuk memahami akson atau neurit berfungsi untuk apa, penting bagi kita untuk memahami struktur dari salah satu bagian dari sistem saraf tersebut.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, akson atau neurit memiliki ukuran yang bervariasi, ada yang berukuran 1 milimeter, ada pula yang panjangnya lebih dari 1 meter. Akson yang memiliki panjang lebih dari 1 meter adalah saraf sciatic yang membentang dari pangkal sumsum tulang belakang ke setiap kaki dan berakhir di jempol kaki.
Ukuran akson atau neurit berpengaruh pada kecepatan transmisi dari satu neuron ke neuron yang lain. Semakin besar diameter akson, semakin cepat ia dapat mengirimkan (melakukan) impuls saraf.
Ada dua jenis akson dalam sistem sarah, yakni akson bermielin dan akson yang tidak bermielin.
Akson bermielin adalah akson yang ditutupi dengan lapisan berinsulasi lemak yang disebut selubung mielin. Dengan lapisan bermielin, akson atau neurit berfungsi untuk menghubungkan neuron dalam sistem saraf somatik yang mengarahkan gerakan sukarela otot rangka dalam tubuh.
Sedangkan akson yang tidak bermielin adalah akson yang tidak ditutupi dengan selubung mielin. Tanpa mielin, akson atau neurit berfungsi untuk menghubungkan neuron dalam sistem saraf otonom yang mengarahkan gerakan tak sadar otot polos, seperti jantung, pembuluh darah, dan usus.
Advertisement
Neuron yang Dihubungkan oleh Akson
Dari penjelasan sebelumnya, bahwa secara umum akson atau neurit berfungsi untuk mengirimkan informasi antara neuron dan jauh dari otot dan kelenjar.
Setiap neuron memiliki akson yang langsung menghubungkannya dengan neuron lain. Ada tiga jenis neuron yang dihubungkan oleh akson atau neurit, yakni sebagai berikut:
- Neuron sensorik: Ini adalah sel saraf yang menyampaikan informasi yang memungkinkan kita mendengar, menyentuh, mencium, melihat, atau merasakan hal-hal seperti suhu atau rasa sakit.
- Neuron motorik: Ini adalah sel saraf yang mengarahkan kontraksi otot dan cara kerja kelenjar.
- Interneuron: Ini menghubungkan sel saraf ke sel saraf di wilayah otak atau sumsum tulang belakang yang sama. Neuron yang terhubung dengan cara ini membuat jaringan yang dikenal sebagai sirkuit saraf.
Cara Kerja Akson atau Neurit
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa akson atau neurit berfungsi untuk mentransmisikan listrik dari satu neuron ke neuron yang lainnya. Namun apa yang sebenarnya terjadi dari proses transmisi tersebut sebenarnya melibatkan pesan kimiawi yang dikenal sebagai neurotransmiter. Inilah yang digunakan neuron untuk berkomunikasi satu sama lain.
Prosesnya dimulai dengan cabang-cabang kecil, yang disebut telodendron, yang memanjang dari setiap akson dan terhubung dengan telodendron neuron lainnya. Di ujung setiap telodendron terdapat struktur seperti bola yang disebut terminal akson.
Ketika impuls listrik diterima oleh akson, neurotransmiter yang disimpan di dalam terminal akson dilepaskan. Neurotransmitter kemudian melintasi celah kecil, yang disebut sinapsis, dan diterima oleh terminal akson dari neuron yang berdekatan.
Satu akson dapat memiliki banyak telodendron yang berbeda, masing-masing dengan neurotransmiter yang berbeda. Bergantung pada telodendron mana yang ditembakkan, banyak pesan dapat disampaikan secara bersamaan dan cepat antar neuron.
Gangguan Akibat Kerusakan Akson atau Neurit
Penting untuk diketahui bahwa akso juga dapat mengalami kerusakan. Ketika terjadi kerusakan pada akson, fungsi fisiologis atau neurologis tertentu dapat terganggu, baik sementara atau permanen. Gangguan akibat kerusakan akson dapat menyebabkan gangguan pada fungsi sebagian atau seluruh tubuh.
Penyebab cedera aksonal dapat dikategorikan secara luas sebagai berikut:
1. Trauma Otak dan Tulang Belakang
Trauma kepala dan sumsum tulang belakang dapat menyebabkan kompresi atau pemutusan koneksi aksonal, disebut sebagai cedera aksonal traumatis otak atau sumsum tulang belakang. Ketika otak terpengaruh, koma dan masalah neurologis lainnya dapat terjadi. Ketika sumsum tulang belakang terpengaruh, kelemahan, nyeri kronis, kelumpuhan, atau inkontinensia urin atau feses dapat terjadi.
2. Degenerasi Akson
Usia dapat menyebabkan akson memburuk secara bertahap. Hal yang sama dapat terjadi pada penyakit neurodegeneratif seperti penyakit Alzheimer, penyakit Huntington, penyakit Parkinson, dan amyotrophic lateral sclerosis (ALS), yang cenderung berkaitan dengan penuaan.
3. Demielinasi Akson
Penyakit seperti multiple sclerosis (MS) menyebabkan penghancuran progresif selubung mielin, yang mengakibatkan hilangnya fungsi motorik karena akson "macet". Hilangnya mielin disebut sebagai demielinasi.
Diabetes dan obat-obatan tertentu juga menyebabkan demielinasi, yang mengakibatkan rasa sakit yang mengganggu, sensasi terbakar, atau kesemutan yang dikenal sebagai neuropati.
4. Ensefalopati Metabolik
Ensefalopati metabolik adalah kondisi yang menyebabkan ketidakseimbangan kimiawi di otak yang menyebabkan peradangan dan cedera aksonal.
5. Infeksi Otak
Infeksi otak tertentu dapat menyebabkan kerusakan aksonal, baik akut (mendadak dan parah) atau kronis (persisten atau berulang). Ini termasuk kondisi seperti malaria serebral yang dapat menyebabkan kejang, koma, atau kematian, dan kompleks demensia AIDS, komplikasi infeksi HIV lanjut yang tidak diobati.
6. Cedera Iskemik
Ini terjadi ketika penurunan aliran darah ke otak membuat neuron dan akson kekurangan oksigen dan nutrisi yang mereka butuhkan untuk bertahan hidup. Stroke iskemik adalah contohnya, seringkali menyebabkan kerusakan otak yang tidak dapat diperbaiki.
Advertisement