Liputan6.com, Jakarta Arti konspirasi mungkin belum dipahami oleh sebagian orang. Istilah ini memang sudah sering muncul di media sosial dan kerap kali digunakan dalam percakapan sehari-hari. Namun, beberapa orang masih belum paham makna dari kata tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Terkadang konspirasi dapat mengaburkan kepercayaan publik terkait fakta yang terjadi. Konspirasi biasanya ditemukan dalam bentuk cerita-cerita yang membuat penasaran. Cerita-cerita inilah yang dikenal sebagai teori konspirasi. Konspirasi sangat terkait dengan kemunculan teori konspirasi yang beredar.
Arti konspirasi merujuk pada tindakan yang direncakan secara rahasia oleh sekolompok orang. Konspirasi ini dapat mengacu pada beberapa bentuk, seperti kasus pembunuhan, skandal, penculikan, atau serangan. Orang yang melakukan konspirasi bisa dihukum oleh negara.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (26/6/2023) tentang arti konspirasi.
Arti Konspirasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti konspirasi yaitu komplotan atau persekongkolan. Sementara itu, persekongkolan adalah perjanjian yang dibuat oleh dua pihak atau lebih untuk merencanakan sesuatu. Dalam kamus Merriam Webster, arti konspirasi adalah tindakan bersekongkol biasa.
Sementara itu, arti konspirasi dijelaskan dalam Cambridge Dictonary sebagai aktivitas yang diam-diam direncanakan oleh seseorang untuk melakukan sesuatu yang buruk atau ilegal. Arti konspirasi juga berarti sebuah rencana rahasia yang dibuat oleh dua atau lebih orang untuk melakukan sesuatu yang buruk, ilegal, atau menentang seseorang. Konspirasi berkaitan dengan sebuah rahasia kesepakatan yang dibuat antara dua atau lebih orang atau kelompok untuk melakukan sesuatu yang buruk atau ilegal yang akan membahayakan orang lain.
Arti konspirasi merupakan persekongkolan untuk melakukan sebuah rencana besar yang bersifat rahasia. Orang yang melakukan konspirasi disebut dengan konspirator. Konspirator biasanya mengerjakan rencana rahasianya secara tertutup dan rapi agar orang tidak mengetahuinya.
Inilah yang membuat konspirasi sulit dibuktikan faktanya. Akhirnya orang hanya bisa menebak-nebak apa yang terjadi sesungguhnya. Ini yang menjadi awal mula timbulnya sebuah teori konspirasi. Tiap orang bisa membuat teori konspirasinya sendiri dengan sudut pandangnya sendiri.
Biasanya kasus konspirasi mengarah pada tujuan yang melanggar hukum atau berbahaya, seperti pembunuhan atau pengkhianatan. Secara umum, arti konspirasi dilakukan untuk menyalahkan suatu pihak atau untuk membuat suatu alasan.
Advertisement
Jenis-Jenis Konspirasi
Setelah memahami arti konspirasi, kamu perlu mengenali jenis-jenisnya. Berikut beberapa jenis konspirasi yang perlu kamu pahami:
1. Konspirasi sipil
Konspirasi sipil adalah kesepakatan antara orang-orang untuk menipu, menyesatkan, atau menipu orang lain dari hak-hak hukum mereka atau untuk mendapatkan keuntungan yang tidak adil.
2. Konspirasi pidana
Konspirasi pidana adalah perjanjian antara orang-orang untuk melanggar hukum di kemudian hari. Falam beberapa kasus, orang telah melakukan suatu tindakan untuk melanjutkan perjanjian itu.
3. Konspirasi politik
Konspirasi politik adalah kesepakatan antara orang-orang dengan tujuan memperoleh kekuasaan politik atau memenuhi tujuan politik. Dalam konteks politik, konspirasi mengacu pada sekelompok orang yang bersatu untuk tujuan merusak, merebut, atau menggulingkan kekuatan politik yang sudah mapan. Biasanya, tujuan akhir adalah untuk mendapatkan kekuasaan melalui kudeta revolusioner atau melalui pembunuhan.
4. Konspirasi hub-and-spoke
Konspirasi hub-and-spoke adalah konspirasi di mana satu atau lebih konspirator utama ("hub") mengadakan beberapa perjanjian serupa dengan orang lain ("spokes") yang mengetahui tindakan bersama dipertimbangkan, biasanya di mana keberhasilan tindakan bersama tergantung pada partisipasi juru bicara lainnya.
Mengenal Teori konspirasi
Istilah konspirasi tentunya berkaitan dengan teori konspirasi yang kerap menghiasi media sosial ataupun kehidupan sehari-hari masyarakat sekarang ini. Teori konspirasi banyak mengundang perhatian publik, terutama jika teori tersebut menyangkut peristiwa besar. Tak jarang, teori konspirasi dipercaya oleh banyak orang.
Menurut Ensiklopedia Britannica, teori konspirasi adalah upaya untuk menjelaskan peristiwa berbahaya atau tragis sebagai akibat dari tindakan sekelompok kecil yang kuat. Penjelasan dalam teori konspirasi biasanya menolak narasi umum yang diterima seputar peristiwa-peristiwa yang terjadi. Teori konspirasi meningkat prevalensinya dalam periode kecemasan, ketidakpastian, atau kesulitan yang meluas, seperti selama perang dan depresi ekonomi dan setelah bencana alam seperti tsunami, gempa bumi, dan pandemi.
Isi teori konspirasi sarat emosi dan dugaan penemuannya bisa memuaskan. Standar pembuktian untuk menguatkan teori konspirasi biasanya lemah, dan biasanya tahan terhadap pemalsuan. Kelangsungan hidup teori konspirasi dapat dibantu oleh bias psikologis dan ketidakpercayaan terhadap sumber resmi. Kebanyakan teori konspirasi cepat dibantah, tapi ada yang terus menyebar.
Dampak Teori Konspirasi
Dilansir dari Britanniaca, paparan media yang mendukung teori konspirasi bisa meningkatkan kepercayaan terhadap konspirasi itu sendiri. Pemikiran konspirasi didorong oleh keinginan manusia yang kuat untuk memahami kekuatan sosial yang relevan, penting, dan mengancam.
Contoh dari efek konspirasi adalah Film JFK (1991) meningkatkan kepercayaan konspirasi terhadap pembunuhan Presiden AS, Kennedy. Film ini diyakini mengurangi kepercayaan resmi bahwa Lee Harvey Oswald bertindak sendiri. Hasil lebih lanjut adalah bahwa, dibandingkan dengan orang-orang yang akan menonton film tersebut, mereka yang telah menontonnya kurang tertarik pada partisipasi politik.
Advertisement