Sukses

Susunan PP Muhammadiyah Periode 2022-2027, Ketahui Sejarahnya

susunan PP Muhammadiyah periode 2022-2027

Liputan6.com, Jakarta Pada periode 2022-2027, Pimpinan Pusat Muhammadiyah atau PP Muhammadiyah telah menyelesaikan susunan lengkap keanggotaannya. Dalam upaya untuk melengkapi dan menyempurnakan posisi dan tugas tiga belas Anggota Pimpinan Pusat yang terpilih di Muktamar, lima anggota tambahan dipilih berdasarkan usulan Muktamar, program PP Muhammadiyah, kompetensi, integritas, dan kaderisasi. 

Muhammadiyah, sebuah organisasi Islam yang berakar kuat di Indonesia, mengutamakan proses demokrasi dalam menentukan kepemimpinannya. Dalam sebuah pernyataan resmi, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti, menjelaskan bahwa proses pembidangan dan penambahan anggota PP Muhammadiyah didasarkan pada berbagai pertimbangan penting.

Dengan susunan baru ini, PP Muhammadiyah periode 2022-2027 berkomitmen untuk merespons berbagai perubahan dan tantangan dengan cepat, serta berperan aktif dan proaktif dalam berbagai aspek keumatan, kebangsaan, dan kemanusiaan universal. Tujuan utama dari kehadiran PP Muhammadiyah adalah untuk mewujudkan nilai-nilai Islam.

Lebih lengkapnya, berikut ini susunan PP Muhammadiyah periode 2022-2027 yang telah Liputan6.com rangkum dari muhammadiyah.or.id pada Selasa (27/6/2023).

2 dari 4 halaman

Susunan PP MUhammadiyah periode 2022-2027

Berikut susunan dan pembidangan PP Muhammadiyah Periode 2022-2027

Ketua Umum:        

Prof. Dr. H. Haedar Nashir, M.Si.                                

Ketua:          

Dr. H. Agung Danarto, M.Ag.                            

BIDANG: Organisasi, Ideologi, Kaderisasi, dan Pembinaan AMM

Ketua:          

Prof. Dr. H. Syamsul Anwar, M.A.                   

BIDANG: Tarjih dan Tajdid

Ketua:          

Dr. H. M. Saad Ibrahim, M.A.                            

BIDANG: Tabligh, Dakwah Komunitas, Kepesantrenan, dan Pembinaan Haji-Umrah

Ketua:          

Prof. Dr. H. Irwan Akib, M.Pd.                         

BIDANG: Pendidikan, Kebudayaan, dan Olahraga

Ketua:          

Dr. H. Agus Taufiqurrohman, Sp.S., M.Kes. 

BIDANG: Pembinaan Kesehatan Umum, Kesejahteraan Sosial, dan Resiliensi Bencana

Ketua:          

Prof. Dr. H. Muhadjir Effendy, M.AP.            

BIDANG: Ekonomi, Bisnis, dan Industri Halal

Ketua:          

Dr. H. Anwar Abbas, M.M., M.Ag.                    

BIDANG: UMKM, Pemberdayaan Masyarakat, dan Lingkungan Hidup

Ketua:          

Dr. H. M. Busyro Muqoddas, S.H., M.Hum.  

BIDANG: Hukum, HAM, dan Hikmah 

Ketua:          

Prof. Dr. H. Dadang Kahmad, M.Si.                

BIDANG: Pustaka, Informatika, dan Digitalisasi

Ketua:          

Drs. H. A. Dahlan Rais, M.Hum.                                   

BIDANG: Pengembangan Cabang-Ranting dan Pembinaan Masjid

Ketua:          

Prof. Dr. H. Syafiq A. Mughni                           

BIDANG: Hubungan dan Kerja Sama Internasional

Ketua:          

Dr. Apt. Hj. Salmah Orbayinah, M.Kes.                     

BIDANG: Pembinaan Ketahanan Keluarga

Sekretaris Umum:           

Prof. Dr. H. Abdul Mu’ti, M.Ed.

Sekretaris: 

M. Izzul Muslimin, S.IP.

Sekretaris: 

M. Sayuti, M.Pd., M.Ed., Ph.D.   

Bendahara Umum:          

Prof. H. Hilman Latief, M.A., Ph.D.                  

BIDANG: Wakaf dan ZIS            

Bendahara:

Drs. H. Marpuji Ali, M.SI.

3 dari 4 halaman

Tugas-tugas PP Muhammadiyah

Tugas-tugas Pimpinan Pusat Muhammadiyah (PP Muhammadiyah) meliputi berbagai aspek yang berkaitan dengan pengembangan dan pengelolaan organisasi, serta upaya untuk mewujudkan visi dan misi Muhammadiyah. Berikut adalah beberapa tugas penting yang diemban oleh PP Muhammadiyah:

  1. Menyusun dan melaksanakan program kerja: PP Muhammadiyah bertanggung jawab untuk menyusun program kerja yang sesuai dengan visi dan misi organisasi. Program kerja ini mencakup berbagai bidang, seperti pendidikan, dakwah, kesehatan, sosial, ekonomi, dan budaya. PP Muhammadiyah juga bertugas untuk mengawasi dan memastikan implementasi program kerja tersebut dilakukan dengan efektif.
  2. Pembinaan dan kaderisasi: PP Muhammadiyah memiliki peran penting dalam pembinaan dan pengembangan kader-kader Muhammadiyah. Mereka bertugas untuk mengadakan pelatihan, seminar, dan kegiatan lainnya guna meningkatkan kualitas dan kompetensi anggota Muhammadiyah. Selain itu, PP Muhammadiyah juga bertanggung jawab untuk mendorong kaderisasi yang berkelanjutan, sehingga generasi muda dapat terlibat aktif dalam organisasi.

  3. Pengawasan dan evaluasi: PP Muhammadiyah memiliki fungsi pengawasan terhadap pelaksanaan program-program Muhammadiyah di tingkat daerah. Mereka melakukan evaluasi terhadap kinerja dan pencapaian organisasi, serta memberikan rekomendasi dan saran untuk perbaikan jika diperlukan. Pengawasan ini bertujuan untuk memastikan bahwa tujuan Muhammadiyah tercapai secara efisien dan sesuai dengan prinsip-prinsip organisasi.

  4. Representasi dan advokasi: PP Muhammadiyah menjadi wakil dan juru bicara Muhammadiyah dalam berbagai forum dan pertemuan baik di tingkat nasional maupun internasional. Mereka bertugas untuk menyuarakan pandangan dan kepentingan Muhammadiyah dalam isu-isu yang relevan, serta berperan dalam advokasi terhadap kebijakan publik yang sejalan dengan nilai-nilai Islam dan perjuangan Muhammadiyah.

  5. Pengembangan lembaga Muhammadiyah: PP Muhammadiyah juga bertanggung jawab dalam pengembangan lembaga-lembaga Muhammadiyah, seperti perguruan tinggi, rumah sakit, lembaga pendidikan, dan pusat penelitian. Mereka berperan dalam mengarahkan dan mengkoordinasikan kegiatan lembaga-lembaga tersebut, serta memastikan adanya sinergi antara lembaga-lembaga Muhammadiyah dalam mencapai tujuan bersama.

  6. Kerja sama dengan pemerintah dan lembaga lain: PP Muhammadiyah menjalin kerja sama dengan pemerintah dan lembaga lain dalam rangka mendorong pembangunan yang berkelanjutan. Mereka berperan dalam menjembatani komunikasi antara Muhammadiyah dengan pihak terkait, serta berpartisipasi dalam forum-forum dialog dan konsultasi untuk mencapai kesepahaman dan sinergi dalam upaya pembangunan nasional.

Tugas-tugas PP Muhammadiyah tersebut dijalankan dengan komitmen dan semangat dalam rangka mewujudkan tujuan dan idealisme Muhammadiyah sebagai organisasi Islam yang berperan aktif dalam pembangunan masyarakat dan keumatan.

4 dari 4 halaman

Sejarah singkat Muhammadiyah

Pada tahun 1912, di Yogyakarta, Indonesia, PP Muhammadiyah didirikan oleh sekelompok sarjana Muslim yang dipimpin oleh K.H. Ahmad Dahlan. Organisasi ini bertujuan untuk memperbaiki kondisi umat Islam Indonesia dan memperkuat pendidikan Islam di tengah pengaruh kolonialisme Belanda.

PP Muhammadiyah dibentuk sebagai gerakan sosial dan keagamaan yang melibatkan masyarakat Muslim dari berbagai lapisan sosial. Tujuannya adalah mengembangkan pendidikan Islam yang modern dan merespons tantangan zaman dengan menggabungkan nilai-nilai Islam dengan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pada awalnya, PP Muhammadiyah fokus pada pendidikan, membuka sekolah-sekolah yang menekankan pendidikan agama yang kuat serta pelajaran umum. Organisasi ini juga berperan dalam menyebarkan pemahaman dan praktik Islam yang moderat dan toleran.

Selama perjalanan sejarahnya, PP Muhammadiyah telah meluas ke berbagai bidang, termasuk kesehatan, ekonomi, sosial, dan budaya. Mereka mendirikan rumah sakit, klinik, perguruan tinggi, lembaga keagamaan, panti asuhan, dan berbagai lembaga lainnya untuk memberikan layanan dan memperkuat masyarakat.

PP Muhammadiyah juga terlibat dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Belanda dan terus berperan dalam pembangunan nasional pasca-kemerdekaan. Organisasi ini memiliki jaringan yang luas di seluruh Indonesia dan terus berusaha untuk meningkatkan kesejahteraan umat Islam dan masyarakat Indonesia pada umumnya melalui pendidikan, kesehatan, dan pengembangan ekonomi.

Sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, PP Muhammadiyah memainkan peran penting dalam kehidupan agama dan sosial di negara ini. Dalam beberapa dekade terakhir, organisasi ini terus beradaptasi dengan perubahan zaman dan tantangan sosial, tetapi tetap setia pada prinsip-prinsip pendidikan Islam yang moderat dan berkeadilan.