Liputan6.com, Jakarta Fungsi agama dalam masyarakat perlu dipahami setiap orang. Pasalnya, agama dapat memengaruhi kesatuan masyarakat. Di sisi lain, agama juga bisa menjadi perusak ketika kekerabatan dan konsekuensi melemah dan mengendur.Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), agama adalah ajaran atau sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta manusia dan lingkungannya.
Baca Juga
Advertisement
Agama dapat diartikan sebagai sebuah kumpulan aturan yang mengarahkan manusia pada arah dan tujuan yang baik dan benar. Adanya agama bertujuan untuk menjadikan tatanan kehidupan (aturan) berasal dari Tuhan, di mana hal tersebut mampu membimbing manusia menjadi seseorang yang berakal dan berusaha mencari kebahagiaan, baik di dunia ataupun di akhirat.
Masyarakat adalah sekelompok individu yang ada dalam suatu kehidupan dan berinteraksi dengan individu lainnya. Agama dan kehidupan masyarakat tidak mungkin dapat dipisahkan, disebabkan agama itu sangat diperlukan untuk kehidupan sosial.
Fungsi agama dalam masyarakat bisa kamu kenali berdasarkan praktiknya. Pembahasan terkait agama tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan bermasyarakat. Hal ini karena agama sangat diperlukan untuk kehidupan bermasyarakat dan keseharian manusia. Â
Berikut Lipuan6.com rangkum dari Journal of Islamic Studies, Rabu (28/6/2023) tentang fungsi agama.
Fungsi Agama dalam Masyarakat
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, fungsi agama bisa dikenali melalui praktiknya. Dalam praktiknya, fungsi agama dalam masyarakat antara lain:
1. Berfungsi Edukatif
Semua pemeluk agama yakin akan aturan dan pedoman agama yang mereka ikuti dalam memberikan pedoman yang semestinya diikuti dengan tepat. Secara hukum, ajaran agama memiliki fungsi perintah dan larangan. Kedua unsur perintah dan larangan tersebut memiliki latar belakang pembinaan bagi pemeluknya agar terbiasa dengan sikap dan perbuatan yang baik sesuai dengan ajaran agamanya.
2. Berfungsi Penyelamat
Fungsi agama juga sebagai penyelamat. Orang selalu menginginkan keamanan di mana pun mereka berada. Oleh karena itu kehadiran agama memberikan keselamatan pada pemeluknya yakni keselamatan dunia dan akhirat. Untuk mencapai kesejahteraan dan keselamatan ini, ajaran agama terus mengajarkan setiap pemeluknya dengan memperkenalkan tema-tema sakral berupa iman kepada Tuhan.
3. Berfungsi Sebagai Penyedia Rasa Damai
Melalui agama, orang yang bersalah atau berdosa dapat memeroleh kedamaian batin melalui bimbingan agama dengan taubat atau penyucian. Rasa bersalah dengan cepat menghilang dari hatinya ketika orang yang menyakitinya menebus dosa melalui penyesalan, pengakuan, pemurnian, atau pertobatan.
4. Berfungsi Sebagai Sosial Kontrol
Fungsi agama yang keempat yaitu sebagai sosial kontrol. Para penganut agama akan terikat batinnya pada ajaran agama yang dipeluknya, baik secara pribadi maupun secara kelompok. Ajaran agama tersebut dianggap sebagai pengawasan sosial secara individu maupun kelompok oleh penganutnya.
Advertisement
5. Berfungsi Menjadi Pengikat Rasa Solidaritas
Penganut dari agama yang secara psikologis serupa akan menemukan bahwa mereka memiliki satu kesatuan iman dan keyakinan yang sama. Rasa persatuan ini menumbuhkan solidaritas dalam kelompok dan individu, dan terkadang bahkan rasa persaudaraan yang kuat.
6. Berfungsi Transformatif
Hidup seorang atau kelompok orang dapat berubah menjadi kehidupan baru melalui ajaran agama yang dipahami dan diyakininya. Jadi, fungsi transformatif maksudnya adalah membuat seseorang dapat berubah.
7. Berfungsi Kreatif
Fungsi agama juga menjadi pendorong bagi pemeluknya agar lebih produktif tidak hanya demi kepentingan dirinya, tetapi juga bagi kepentingan banyak orang. Pemeluk agama tidak hanya disuruh mengikuti pola hidup dan pekerjaan yang sama setiap hari, tetapi mereka juga harus berinovasi dan membuat penemuan baru.
8. Berfungsi Sublimatif
Ajaran agama menyucikan semua usaha manusia, sekuler maupun religius. Semua ikhtiar manusia, bila dilakukan dengan niat yang tulus dan tidak bertentangan dengan norma agama, adalah untuk dan dalam ibadah kepada Tuhan.
Fungsi Agama bagi Individu
Fungsi agama juga bisa kamu kenali bagi individu. Menurut Ramayulis (2002), fungsi agama di dalam kehidupan keseharian seseorang individu yaitu sebagai berikut:
1. Sumber Nilai Dalam Menjaga Kesusilaan
Ajaran agama memiliki nilai bagi kehidupan manusia. Nilai-nilai tersebut menjadi acuan sekaligus pedoman bagi masyarakat. Sebagai pedoman, fungsi agama menjadi standar pemikiran, tindakan, dan perilaku agar sesuai keyakinan yang pegangnya. Sistem nilai yang didasarkan agama dapat memberikan arahan baik kepada individu maupun masyarakat. Sistem itu dapat berupa legitimasi dan justifikasi di kehidupan para individu dan masyarakat.
2. Agama Menjadi Wadah Mengatasi Frustasi
Frustasi berdasarkan pengamatan dapat menyebabkan perilaku religius. Mereka yang mengalami frustasi seringkali bertindak secara religius untuk mengatasi rasa frustasinya. Untuk alasan ini orang yang frustasi mendekati Tuhan melalui penyembahan yang menumbuhkan dan menghasilkan tindakan beragama.
3. Agama Media Pemenuhan Pengetahuan
Agama merupakan solusi atas kesulitan-kesulitan kognitif intelektual selama kesulitan-kesulitan tersebut dijiwai oleh kebutuhan-kebutuhan eksistensial dan psikologis dan kebutuhan manusia akan arah hidup. Jadi, fungsi agama juga sebagai mendia pemenuhan pengetahuan.
Advertisement