Liputan6.com, Jakarta Doa Buddha mengacu pada praktik spiritual dalam Buddhisme, di mana pengikut Buddha berkomunikasi dengan alam semesta, melibatkan Buddha, bodhisattva, atau arahant, dan memohon bimbingan, perlindungan, kedamaian, dan pencerahan.
Dalam Buddhisme, doa tidak dipahami sebagai permohonan kepada entitas yang lebih tinggi atau kekuatan ilahi. Sebaliknya, doa dianggap sebagai alat untuk mengembangkan kesadaran, kebijaksanaan, dan mencapai pencerahan. Tujuan utama doa Buddha adalah untuk membantu pengikutnya mengembangkan pikiran yang jernih, belas kasih, dan kedamaian batin.
Doa Buddha juga berfungsi sebagai pengingat, akan kualitas-kualitas positif yang ingin dikembangkan oleh individu. Melalui doa, pengikut Buddha dapat mengarahkan pikiran mereka ke arah yang lebih tenang, melepaskan kecemasan dan emosi negatif, serta memupuk kualitas-kualitas spiritual seperti belas kasih, kedamaian, dan pengertian.
Advertisement
Dalam praktik doa Buddha, pengikut dapat menggunakan mantra, ucapan kata-kata yang bermakna, atau meditasi dengan memusatkan pikiran pada kualitas-kualitas spiritual yang diinginkan. Berikut ini doa Buddha serta artinya yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (30/6/2023).
Paritta Namaskara Gatha
Namaskara Gatha adalah syair yang diucapkan ketika kita melakukan sujud kepada Buddha Dhamma dan Sangha. Setiap kita berdoa di depan altar kita wajib bersujud atau bernamaskara. Sebelum bersujud atau bernamaskara kita wajib mengucapkan kalimat Namaskara Gatha. Kata Namaskara berarti menghormat dengan cara bersujud dengan membentuk lima titik di lantai, dan kata Gatha artinya syair. Jadi Namaskara Gatha artinya syair yang dibacakan ketika hendak melakukan penghormatan dengan cara bersujud.
Membaca Namaskara hendaknya tidak hanya hafal syair nya saja, tetapi hendaknya mengerti dan meresapi arti kalimat tersebut. Namaskara Gatha dibaca dan diartikan sebagai berikut :
Namaskara Gatha
“ARAHANG SAMMASAMBUDDHO BHAGAVA, BUDDHANG BHAGAVANTANG ABHIVADEMI”(Sujud 1 x)
Artinya:
“Bhagava Yang Maha Suci Yang telah Mencapai Penerangan Sempurna, Aku bersujud kepada Buddha, Sang Bhagava”
“SVAKKHATO BHAGAVATA DHAMMO, DHAMMANG NAMASSAMI” (Sujud 1 x)
Artinya:
“Dhamma telah sempurna dibabarkan oleh Bhagava, Aku bersujud kepada Dhamma”
“SUPATIPANNO BHAGAVATO SAVAKASANGHO, SANGHANG NAMAMI” (Sujud 1 x)
Artinya:
“Sangha Siswa Bhagava telah bertindak sempurna, Aku bersujud kepada Sangha”
Advertisement
Pattumodana Paritta (Doa Keselamatan)
Pattumodana Paritta, atau yang dikenal juga dengan sebutan “Pattanumodana”, “Patti Anumodana”, atau “Doa Keselamatan” merupakan salah satu paritta yang juga sering dibacakan oleh umat agama Buddha dalam memohon perlindungan untuk keselamatan.
Berikut adalah isi dari Pattumodana Paritta dan artinya:
Sabbavamanggala mupaddava dunnimitam
Sabbitiroga gahadosa masesa ninda
Sabbantaraya bhaya dussipinam akantam
Buddhanubhava pavarena payatu nasam
Artinya:
Segala kemalangan, karma-karma buruk dan tanda-tanda jelek
Berbagai penyakit, pengaruh-pengaruh jahat, kesalahan-kesalahan dan ancaman-ancaman bahaya
Ketakutan, kecemasan dan mimpi-mimpi buruk yang tak diinginkan
Semoga semuanya lenyap, berkat pancaran kekuatan suci Sang Buddha
Sabbavamanggala mupaddava dunnimitam
Sabbitiroga gahadosa masesa ninda
Sabbantaraya bhaya dussipinam akantam
Dhammanubhava pavarena payatu nasam
Artinya:
Segala kemalangan, karma-karma buruk dan tanda-tanda jelek
Berbagai penyakit, pengaruh-pengaruh jahat, kesalahan-kesalahan dan ancaman-ancaman bahaya
Ketakutan, kecemasan dan mimpi-mimpi buruk yang tak diinginkan
Semoga semuanya lenyap, berkat pancaran kekuatan suci Dhamma
Sabbavamanggala mupaddava dunnimitam
Sabbitiroga gahadosa masesa ninda
Sabbantaraya bhaya dussipinam akantam
Sanghanubhava pavarena payatu nasam
Artinya:
Segala kemalangan, karma-karma buruk dan tanda-tanda jelek
Berbagai penyakit, pengaruh-pengaruh jahat, kesalahan-kesalahan dan ancaman-ancaman bahaya
Ketakutan, kecemasan dan mimpi-mimpi buruk yang tak diinginkan
Semoga semuanya lenyap, berkat pancaran kekuatan suci Sangha
Jinapanjara Gatha (Gatha Istana Buddha)
Paritta ini juga disebut sebagai “Gatha Istana Buddha”, karena setiap syair di dalamnya disebutkan bahwa tubuh seseorang yang melafalkan doa ini akan dikelilingi oleh berkat, sifat mulia, dan keunggulan dari Para Buddha serta para siswa-Nya.
Berikut adalah isi syairnya dalam Bahasa Pali
Jayasanagata Buddha
Jetava Maram savahanam
Catu-saccasabham rasam
Ye pivimsu narasabha
Tanhamkaradayo Buddha
Attha-visati nayaka
Sabbe patitthita mayham
Matthake te munissara
Sise patitthito mayham
Buddho dhammo davilocane
Sangho patitthito mayham
Ure sabba-gunakaro
Hadaye me Anuruddho
Sariputto ca dakkhine
Kondanno pitthi-bhagasamim
Moggallano ca vamake
Dakkhine savane mayham
Asum Ananda-Rahulo
Kassapo ca Mahanamo
Ubhasum vama-sotake
Kesante pithi-bhagasamim
Suriyo va pabhamkaro
Nisinno siri-sampanno
Sobhito muni-pungavo
Kumara-kassapo thero
Mahesi citta-vadako
So mayham vadane niccam
Patitthasi gunakaro
Punno Angulimalo ca
Upali Nanda-Sivali
Thera panca ime jata
Nalate tilaka mama
Sesasiti mahathera - Vijita jina-savaka
Etesiti mahathera - Jitavanto jinorasa
Jalanta sila-tejena - Angamangesu santhita
Ratanam purato asi
Dakkhine Metta-suttakam
Dhajaggam pacchato asi
Vame Angulimalakam
Khandha-Mora-parittanca
Atanatiya-suttakam
Akase chadanam asi
Sesa pakara-santhita
Jinananavala-samyutta - Satta-pakara-lamkata
Vata-pitt’adi-sanjata - Bahirajjhatt’upaddava
Asesa vinayam yantu - Ananta-jina-tejasa
Vasato me sakiccena - Sada Sambuddha-panjare
Jina-panjara-majjhamhi - Viharantam mahitale
Sada palentu mam sabbe - Te maha-purisasabha
Iccevamanto sugutto surakkho - Jinanubhavena jitupaddavo
Dhammanubhavena jitarisangho - Sanghanubhavena jitantarayo
Saddhammanubhava-palito - Carami jina-panjare’ti
Advertisement
Arti Jinapanjara Gatha
Para Pahlawan telah menduduki Tahta Kemenangan
setelah mengalahkan semua kejahatan Mara Pengoda
berkat Empat Kesunyataan Mulia
yang telah ditembus oleh Para Pemimpin tersebut
Sang Tanhankara Buddha
beserta keduapuluhdelapan Buddha lainnya
Semoga mereka bersemayam di atas kepalaku
Semoga Buddha bersemayam di kepalaku,
Dhamma di kedua mataku,
dan Sangha tempat berbuat semua jasa kebajikan
bersemayam di bahuku
Semoga Anuruddha bersemayam di hatiku,
Sariputta di sisi kananku,
Kondanna di sebelah belakangku,
dan Moggallana di sisi kiriku
Di telinga kananku,
beradalah Ananda dan Rahula
Kassapa dan Mahanama,
Beradalah di telinga kiriku
Di belakang dari ujung-ujung rambutku
bersinarlah cemerlang laksana Sang Surya,
disanalah bertahta dengan Agung-Nya Sobhita,
Buddha yang memancarkan sinar yang Maha Sempurna
Sang Kumara Kassapa yang terpujikan,
Pengkhotbah yang Maha Pandai,
Ladang dari segala Kebajikan,
senantiasa berdiam di mulutku
Punna, Angulimala,
Upali, Nanda dan Sivali
Kelima Thera Mulia ini
Bersemayam di dahiku bagaikan Tilaka
Delapan puluh Mahathera lainnya,
Siswa-siswa dari Sang Pemenang
Bercahaya dalam Kemenangan akan Kebajikan
bersemayamlah di bagian-bagian lain dari tubuhku
Ratana Sutta berada di hadapanku,
Di sebelah kananku adalah Metta Sutta,
Dhajagga Sutta berada di belakangku,
dan di sebelah kiriku ada Angulimala Sutta
Perlindungan dari Khanda dan Mora Paritta,
serta Atanatiya Sutta
bagaikan atap-atap langit,
dan sutta-sutta lainnya bagaikan dinding pelindung di sekitarku
Dengan Kekuatan Kebaikan Mereka yang tak terbatas,
dengan aku yang berada di tengah Istana Buddha dalam dunia ini,
semoga semua halangan dari dalam dan luarku hilang tanpa terkecuali
Melindungiku sedemikian rupa dalam setiap kesempatan,
mengatasi semua kesukaran dengan kekuatan Sang Pemenang,
semoga semua Manusia Besar tersebut selalu melindungiku
Semoga dengan Karunia Buddha, Dhamma dan Sangha,
aku dapat mengalahkan pasukan musuh dari nafsu-nafsu indriya
dan hidup terjaga oleh Dhamma yang Sempurna.