Liputan6.com, Jakarta Hadza artinya perlu dipahami dalam bahasa Indonesia. Seperti yang telah diketahui, hadza merupakan kata bahasa Arab yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. Kamu yang sedang belajar bahasa Arab tentunya harus tahu maknanya.
Hadza artinya dalam bahasa Indonesia yaitu “ini”. Hadza merupakan sebuah kata penunjuk dalam bahasa Arab. Selain hadza, ada pula hadzihi yang juga termasuk ke dalam kata penunjuk yang artinya sama dengan hadza.
Kamu tentunya perlu mengenali perbedaan hadza dan hadzihi. Pasalnya, walaupun memiliki arti yang sama, penggunaan kedua kata ini berbeda. Selaih kedua kata tersebut, masih ada beberapa kata lainnya yang termasuk kata penunjuk yang perlu kamu kenali.
Advertisement
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Sabtu (1/7/2023) tentang hadza artinya.
Hadza artinya
Hadza artinya “ini” dalam bahasa Indonesia. Hadza artinya yaitu kata penunjuk yang digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang dekat dalam jumlah tunggal. Dalam tata bahasa Arab, penggunaan هٰذَا (haadzaa) memiliki aturan khusus di mana hanya digunakan untuk menunjukkan isim mudzakar (kata benda maskulin).
Jadi, hadza artinya “ini” yang digunakan untuk kata benda maskulin atau laki-laki saja. Isim mudzakar merujuk pada kata-kata yang menjelaskan nama laki-laki dan biasanya tidak diakhiri dengan huruf ةُ (ta marbuthoh).
Contohnya kalimat hadza artinya yaitu sebagai berikut:
هٰذَا طَبِيْبُ (haadzaa thobiibun) yang berarti "ini dokter".
هٰذَا كِتاَب (haadzaa kitaabun) yang berarti "ini buku".
هَذَا اَحْمَدُ(Ini Ahmad)
هَذَا كِتَابٌ(Ini buku)
Arti Hadzihi
Hadza artinya “ini”, yang digunakan untuk kata benda maskulin. Sementara itu, hadzihi artinya “ini” yang digunakan untuk menunjukkan kata dengan isim muannats (kata benda feminin). Isim muannats berbeda dengan isim mudzakkar, di mana kata-kata yang termasuk dalam isim ini menjelaskan nama wanita dan biasanya diakhiri dengan huruf ةُ (ta marbuthoh).
Contohnya kalimat hadzihi artinya yaitu sebagai berikut:
هٰذِهِ طَبِيْبَةٌ (haadzihi thobiibatun) yang berarti "ini dokter (wanita)".
هٰذِهِ كِتاَبلةٌ (haadzihi kitaabatun) yang berarti "ini buku".
هَذِهِ زَيْنَب(Ini Zaenab)
هَذِهِ سَبُّوْرَةٌ(Ini papan tulis)
Advertisement
Perbedaan Hadza dan Hadzihi
Hadza artinya “ini”, hadzihi juga artinya “ini”, yang membedakannya adalah penggunaannya. Hadza digunakan untuk laki-laki (mudzakar), hadzihi untuk perempuan (muannats).
Contoh:
هذا قوس
hadza qousun
Artinya: Ini panah.
Kata "qousun" memiliki ciri penulisan laki-laki antara lain karena tidak diakhiri dengan ta marbuthoh (ة). Oleh karena itu, qousun menggunakan kata hadza.
هذه دولة
hadzihi daulatun
Artinya: Ini negara.
Kata "daulatun" memiliki ciri penulisan perempuan, yakni diakhiri dengan ta marbuthoh (ة). Oleh karena itu, daulatun menggunakan kata hadzihi.
Macam-Macam Kata Penunjuk Bahasa Arab Lainnya
1. Haadzaani
هٰذَا نِ (haadzaani) merupakan kata tunjuk yang digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang dekat dalam jumlah ganda. Seperti هٰذَا (haadzaa), kata tunjuk ini hanya digunakan untuk kata dengan isim mudzakkar (kata benda maskulin).Contoh haadzani yaitu sebagai berikut:
هٰذَا نِ طَالِبَانِ (haadzaani thoolibaani) yang berarti "ini dua siswa".
هٰذَا نِ قَلَمَانِ (haadzaani qolamaani) yang berarti "ini dua buah pena".
2. Haataani
هٰتَا نِ (haataani) juga digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang dekat dalam jumlah ganda. Bedanya, هٰتَا نِ (haataani) digunakan untuk kata dengan isim muannats (kata benda feminin).Contoh haataani dalam kalimat berikut,
هٰتَا نِ الطَالِبَاتِ (haataani thoolibaati) yang berarti "ini dua siswi".
هٰتَا نِ مَجَلَّتَانِ (haataani majallataani) yang berarti "ini dua buah majalah".
3. Dzaalika
ذٰلِكَ (dzaalika) merupakan kata tunjuk yang digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang jauh. Dalam bahasa Indonesia, artinya adalah "itu".Contoh penggunaan dzaalika dalam kalimat berikut,
ذٰلِكَ الرَجُلُ جَمِيْلٌ (dzaalika rojulu jamiilun) yang berarti "lelaki itu tampan".
4. Tilkaتِلْكَ (tilka) juga digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang jauh. Seperti ذٰلِكَ (dzaalika), kata tunjuk ini digunakan untuk kata dengan isim muannats. Contoh penggunaan tilka dalam kalimat berikut,
تِلْكَ الزَهْرَةُ جَمِيْلَةٌ (tilka dzahratu jamiilatun) yang berarti "bunga itu cantik".
تِلْكَ مظلّة (tilka mizhollatun) yang berarti "itu adalah payung".
5. Dzaanika
ذَا نِكَ (dzaanika) digunakan sebagai kata tunjuk untuk sesuatu yang jauh dalam jumlah ganda. Cara penggunaannya dalam kalimat sama dengan kata tunjuk sebelumnya. Contoh penggunaan dzaanika dalam kalimat berikut,
ذَانِكَ بَيْتَانِ (dzaanika baitaani) yang berarti "itu ada dua rumah".
ذَانِكَ الطَّالِبَانِ مُجْتَهِدَانِ (dzaanika attholibaani mujtahidaani) yang berarti "dua pelajar (laki-laki) itu rajin".
6. Taanika
تَا نِكَ (taanika) juga digunakan sebagai kata tunjuk untuk sesuatu yang jauh dalam jumlah ganda. Bedanya, kata tunjuk ini digunakan untuk kata dengan isim muannats. Contoh penggunaan taanika dalam kalimat berikut,
تَانِكَ حَقِيْبَتَانِ (taanika haqiitaani) yang berarti "itu adalah dua tas".
تَانِكَ الطَّالِبَتَانِ مُجْتَهِدَتَانِ (taanika atthalibataani muj'tahidhataani) yang berarti "dua pelajar (perempuan) itu rajin".
7. Haa-u-laa-iِ
هٰؤُلَاء (haa-u-laa-i) dapat digunakan baik untuk kata benda maskulin maupun feminin. Digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang dekat dalam jumlah banyak. Contoh penggunaan haa-u-laa-i dalam kalimat berikut,
هَؤُلَاءِ أَخْوَاتِي (haa-u-laa-i akhowaatiy) yang berarti "ini adalah saudari-saudariku".
هَؤُلَاءِ اَقْلَامٌ (haa-u-laa-i aqlaamun) yang berarti "ini adalah banyak pena".
8. Uwlaaikaَ
أُوْلَئِك (uwlaaika) memiliki makna yang sama dengan ِهٰؤُلَاء (haa-u-laa-i), namun digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang jauh dalam jumlah banyak. Cara penggunaannya dalam kalimat sama seperti ِهٰؤُلَاء (haa-u-laa-i). Contoh penggunaan uwlaaika dalam kalimat berikut,
اُوْلَائِكَ الَّذِيْنَ اشْتَرَوُا الضَّلَالَةَ بِالْهُدَى (uwlaaikal ladziinasy tarawud dhollaalatu bilhuda) yang berarti "Mereka itulah yang membeli kesesatan dengan petunjuk" (Q.S. Al-Baqarah ayat 16).
اُوْلَائِكَ عَلَى هُدًى مِّنْ رَّبِّهِمْ (uwlaika 'alaa hudam mirrabbihim) yang berarti "Merekalah yang mendapat petunjuk dari Tuhannya" (Q.S. Al-Baqarah ayat 5).
Advertisement