Sukses

Doa Keluar Kelas dan Masuk Kelas Anak TK, Ini Keutamaannya

Mengajarkan doa keluar kelas dan masuk kelas memiliki dapat memberikan pengaruh positif dalam kehidupan anak-anak.

Liputan6.com, Jakarta - Doa keluar kelas dan masuk kelas adalah doa-doa yang diajarkan pada anak-anak untuk membimbing mereka dalam rutinitas harian di sekolah. Doa masuk kelas, "Robbi Zidnii 'Ilmaa, Warzuqnii fahmaa, Waj'alnii Minash-Shaalihiin," mengajarkan anak untuk memohon kepada Allah agar diberi tambahan ilmu dan pemahaman, serta menjadi pribadi yang saleh dan baik.

Sementara itu, doa keluar kelas, "Allahumma arinalhaqqa haqqa warzuqnattibaa'ah Wa arinal baathila ba-thilan warzuqnaj tinaabaah," mengajarkan anak untuk berdoa kepada Allah agar diberi petunjuk untuk mengikuti jalan yang benar dan menjauhi kejelekan. Doa anak TK ini akan mengingatkan mereka untuk selalu mencari kebenaran dan menghindari godaan yang dapat menyimpangkan mereka dari jalan yang benar.

Kedua doa keluar kelas dan masuk kelas ini memiliki makna mendalam dan memberikan pengaruh positif dalam kehidupan anak-anak. Melalui pengajaran doa keluar kelas dan masuk kelas, anak-anak diajarkan untuk berkomunikasi dengan Allah, berterima kasih, memohon petunjuk, dan meminta perlindungan-Nya. Doa-doa ini juga membantu membentuk karakter dan spiritualitas anak-anak serta memberikan mereka kepercayaan diri dalam menghadapi tantangan hidup.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang doa keluar kelas dan masuk kelas, Senin (3/7/2023).

2 dari 4 halaman

Keluar Kelas

Doa keluar kelas dijelaskan dalam buku berjudul Seri Hanif dan Hana oleh Tim Duta. Doa keluar kelas merupakan bagian penting dalam rutinitas harian seorang anak Muslim yang dinyatakan setelah selesai belajar di kelas. Doa ini mencerminkan keinginan seorang pelajar untuk terus berada di jalan yang benar dan menjauhi kejelekan.

 

اَللّ هُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّـبَاعَهُ وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ

Allahumma arinalhaqqa haqqa warzuqnattibaa'ah Wa arinal baathila ba-thilan warzuqnaj tinaabaah.

Artinya: “Ya Allah, tunjukkanlah kepada kami kebenaran, sehingga kami dapat mengikutinya dan tunjukkanlah kepada kami kejelekan, sehingga kami dapat menjauhinya."

 

"Doa Keluar Kelas" dimulai dengan kalimat "Allahumma arinalhaqqa haqqa," yang berarti "Ya Allah, tunjukkanlah kepada kami kebenaran, sehingga kami dapat mengikutinya." Melalui kalimat ini, anak Muslim mengungkapkan keinginan yang tulus untuk mengetahui dan mengikuti jalan yang benar. Mereka memohon kepada Allah agar diberi petunjuk dan kebijaksanaan dalam mengenali dan memilih jalan yang benar dalam hidup mereka.

Selanjutnya, doa ini berlanjut dengan permohonan kepada Allah, "warzuqnattibaa'ah," yang berarti "berilah kami kemampuan untuk mengikutinya." Anak menyadari bahwa pengetahuan tentang kebenaran tidaklah cukup, tetapi mereka juga membutuhkan bimbingan dan kekuatan dari Allah untuk mampu mengikutinya dengan sungguh-sungguh dan konsisten.

Selanjutnya, dalam doa keluar kelas ini, anak-anak berdoa kepada Allah dengan kalimat "Wa arinal baathila ba-thilan," yang berarti "tunjukkanlah kepada kami kejelekan, sehingga kami dapat menjauhinya." Dalam kehidupan, terdapat banyak godaan dan fitnah yang dapat menyimpangkan manusia dari jalan yang benar. Oleh karena itu, anak Muslim memohon kepada Allah agar diberi wawasan untuk mengenali dan menghindari kejelekan serta kesalahan.

Doa keluar kelas kemudian dilanjutkan dengan permohonan kepada Allah, "warzuqnaj tinaabaah," yang berarti "berilah kami kemampuan untuk menjauhinya." Anak akan menyadari bahwa hanya dengan pertolongan dan kekuatan dari Allah, mereka dapat menjauhi dan menghindari segala bentuk kejelekan serta kesalahan yang dapat mengganggu dan merusak hidup mereka.

 

3 dari 4 halaman

Masuk Kelas

Masih mengutip dari sumber buku yang sama, doa masuk kelas anak TK memiliki makna yang mendalam dan relevan bagi siswa yang akan memulai proses belajar di kelas.

 

رَبِّ زِدْنِي عِلْمًا وَارْزُقْنِيْ فَهْمًا وَاجْعَلْنِيْ مِنَ الصَّالِحِيْنَ

Robbi Zidnii 'Ilmaa, Warzuqnii fahmaa, Waj'alnii Minash-Shaalihiin.

Artinya: “Ya Allah, tambahkanlah aku ilmu dan berilah aku karunia untuk dapat memahaminya, dan jadikanlah aku termasuk golongan orang-orang yang saleh."

 

Setiap harinya, sebelum memasuki ruang kelas, seorang anak Muslim diingatkan untuk berdoa dengan penuh harap dan kesungguhan kepada Allah. Doa ini menggambarkan keinginan dan niat tulus seorang pelajar untuk mencari ilmu dan pemahaman yang lebih luas dalam hidupnya. Bahkan dari doa ini, terlihat bahwa ilmu yang dimaksud mencakup pengetahuan akademis serta pemahaman spiritual, sosial, dan moral yang mendalam.

"Doa Masuk Kelas" ini dimulai dengan menyebut nama Allah sebagai "Robbi," yang berarti "Ya Allah," menunjukkan rasa pengabdian dan kesadaran seorang pelajar bahwa Allah adalah Tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, yang patut dimohon bantuan dan petunjuk-Nya dalam perjalanan ilmu dan pengetahuan.

Kata "Zidnii" dalam doa ini berarti "tambahkan aku." Dengan demikian, anak Muslim menyatakan kerendahan hati dan keterbukaan untuk terus belajar dan mengembangkan diri sepanjang hidupnya. Pelajar menyadari bahwa ilmu dan pengetahuan adalah suatu proses yang tak pernah berhenti, dan mereka merendahkan diri untuk senantiasa memohon pertambahan ilmu dari Allah.

Selanjutnya, "Ilmaa" dalam doa ini berarti "ilmu." Doa ini menyoroti betapa pentingnya pengetahuan dalam hidup seorang pelajar. Ilmu tidak hanya mencakup pelajaran di dalam kelas, tetapi juga mencakup berbagai aspek kehidupan, seperti moralitas, etika, keterampilan, dan pengetahuan tentang alam semesta. Doa ini mencerminkan keinginan tulus seorang pelajar untuk terus belajar dan mencari ilmu dari berbagai sumber.

"Warzuqnii fahmaa" adalah permohonan kepada Allah agar diberi pemahaman yang baik. Ilmu tanpa pemahaman hanya akan menjadi sekumpulan informasi tanpa makna yang sebenarnya. Oleh karena itu, anak Muslim memohon kepada Allah agar diberi kebijaksanaan dan pemahaman dalam memahami ilmu-ilmu yang dipelajarinya. Dengan pemahaman yang baik, mereka dapat menghubungkan dan menerapkan pengetahuan dengan bijaksana dalam kehidupan sehari-hari.

Terakhir, doa ini berakhir dengan harapan "Waj'alnii Minash-Shaalihiin," yang berarti "jadikan aku termasuk golongan orang-orang yang saleh." Hal ini menunjukkan bahwa tujuan utama seorang pelajar Muslim bukan hanya mendapatkan ilmu untuk diri sendiri, tetapi juga untuk menjadi pribadi yang bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan umat manusia pada umumnya. Mereka berharap agar Allah menjadikan mereka sebagai orang yang saleh, yaitu orang yang bertindak sesuai dengan ajaran-Nya dan berkontribusi positif dalam masyarakat.

4 dari 4 halaman

Keutamaannya

Mengajarkan doa kepada anak memiliki tujuan utama untuk mengenalkan dan membiasakan mereka sejak dini untuk selalu terhubung dengan Allah Subhanahu wa ta'ala. Doa merupakan bentuk komunikasi dan ibadah kepada Tuhan, yang memperkuat hubungan spiritual antara anak dan Allah. Dengan mengajarkan doa kepada anak, kita memberi mereka kesempatan untuk berbicara dengan Allah, memohon petunjuk, berterima kasih, dan meminta perlindungan-Nya.

Dalam buku berjudul Kumpulan Doa terbitan Kementerian Agama menjelaskan pentingnya membaca doa-doa harian. Doa-doa tersebut mengandung anjuran dan keutamaan yang akan membawa manfaat bagi anak. Melalui berdoa, Allah Subhanahu wa ta'ala bisa menghapuskan kesulitan, memberikan kemudahan, dan meluaskan hati orang-orang yang beriman. Doa menjadi sarana yang diberikan oleh Allah untuk meminta pertolongan dan mendapatkan rahmat-Nya.

"Tidak ada sesuatu yang lebih mulia di sisi Allah dari doa." (HR. Tirmidzi)

Rasulullah SAW juga mengajarkan pentingnya berdoa dengan menyatakan bahwa tidak ada yang lebih mulia di sisi Allah daripada doa. Hadis ini menegaskan bahwa doa memiliki nilai yang tinggi dan diterima oleh Allah. Oleh karena itu, mengajarkan anak untuk berdoa membantu mereka memahami pentingnya berkomunikasi dengan Allah dalam segala aspek kehidupan.

Dalam buku berjudul Mendidik SQ Anak Menurut Nabi Muhammad karya Imas Kurniasih disebutkan doa memiliki dampak positif yang baik untuk spiritual dan mental anak. Doa menjadi sarana untuk memperkuat keimanan dan membentuk kualitas karakter anak. Doa juga membantu anak dalam menghadapi tantangan hidup dan memberikan rasa ketenangan serta kepercayaan diri. Selain itu, doa juga mengajarkan anak untuk bersyukur, rendah hati, dan saling tolong-menolong.

Mengajarkan doa kepada anak bukan hanya menghafalkan teks doa, tetapi lebih kepada meresapi maknanya. Doa tidak sekadar urutan kata, tetapi memiliki makna yang mendalam. Dalam proses mengajarkan doa kepada anak, kita dapat menjelaskan arti dan tujuan dari setiap kalimat doa. Demikian, anak akan lebih memahami makna doa dan menghubungkannya dengan pengalaman serta kehidupan sehari-hari.

Melalui pengajaran doa, anak juga diajarkan untuk menyadari bahwa Allah senantiasa hadir dan mendengarkan doa mereka. Mereka belajar untuk mengandalkan Allah dalam setiap kesulitan dan menghargai nikmat-Nya. Mengajarkan doa kepada anak memberikan mereka sarana untuk berkomunikasi dengan Sang Pencipta, yang akan membantu memperkuat hubungan mereka dengan Allah dan membangun spiritualitas yang kuat.