Liputan6.com, Jakarta - Teks bilal Jumat adalah bacaan atau pengumuman yang diberikan oleh seorang bilal dalam pelaksanaan ibadah Jumat. Teks ini menjadi pertanda bagi jamaah bahwa khatib akan segera naik ke atas mimbar untuk menyampaikan khutbah.
Baca Juga
Advertisement
Seorang bilal yang bertugas membacakan teks bilal Jumat harus memahami dengan baik isi dan makna teks bilal Jumat agar pelaksanaan ibadah berjalan dengan lancar. Bacaan tarqiyah, seperti yang sering disebutkan, juga memiliki hikmah dalam mengingatkan jamaah untuk mengikuti khutbah dengan baik dan memusatkan perhatian pada pesan agama yang disampaikan.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا نُوْدِيَ لِلصَّلٰوةِ مِنْ يَّوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا اِلٰى ذِكْرِ اللّٰهِ وَذَرُوا الْبَيْعَۗ ذٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ
Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat pada hari Jumat, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (QS. Al Jumuah ayat 9)
Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang teks bilal Jumat Arab, latin, dan artinya yang dimaksudkan, Senin (3/7/2023).
Teksnya
Khutbah Jumat adalah momen penting dalam ibadah sholat Jumat bagi umat Muslim. Selain pelaksanaan sholat, ada juga prosesi dan bacaan doa yang dilakukan oleh bilal atau teks bilal Jumat. Bilal yaitu orang yang bertugas mengumandangkan adzan dan mengantarkan khatib naik ke mimbar.
Menghimpun dalam buku berjudul Kumpulan Doa, Dzikir dan Sholawat Al-Khoirot oleh A. Fatih Syuhud, ini teks bilal Jumat yang dimaksudkan dan urutannya:
مَعَاشِرَالْمُسْلِمِينَ، وَزُمْرَةَ الْمُؤْمِنِينَ رَحِمَكُمُ اللهِ، رُوِيَ عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّهُ قَالَ، قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا قُلْتَ لِصَاحِبِكَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَنْصِتْ، وَاْلإِمَامُ يَخْطُبُ فَقَدْ لَغَو (أَنْصِتُوا وَاسْمَعُوا وَأَطِيعُوا رَحِمَكُمُ اللهِ ٢×) أَنْصِتُوا وَاسْمَعُوا وَأَطِيعُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
Ma’a syirol muslimin, wa zumrotal mu’minina rohimakumulloh, ruwiya ‘an abi hurairota rodliyallohu’anhu annahu qoola, qoola rosulullohi shollallohu ‘alaihi wa sallam idza qulta lishohibika yaumal jum’ati anshit, wal imaamu yakhtubu faqod laghout -Anshitu wasma’u wa athi’u rohimakumulloh 2x- Anshitu wasma’u wa athi’u la’alakum turhamun.
Artinya:
"Wahai golongan kaum Muslim dan kaum mukmin, semoga Allah selalu memberikan rahmat-Nya kepada kamu sekalian. Diriwayatkan dari sahabat Abu Huraiarah RA, bahwasanya Rasulullah bersabda: ‘Ketika kamu berkata 'ansit' kepada temanmu pada hari Jumat (sholat Jumat), sedangkan khatib sedang berkhutbah, maka kamu telah melakukan hal yang sia-sia. Barang siapa yang melakukan hal sia-sia, maka tidak ada Jumat baginya, maka perhatikan, kebaikan dan taatilah, semoga Allah memberikan kepada kamu sekalian.'"
Sebelum Khutbah Jumat Dimulai:
Sebelum khutbah Jumat dimulai, bilal sholat Jumat terlebih dahulu menghadap kiblat dan mengumandangkan adzan pertama. Adzan pertama ini disarankan dengan suara yang lebih panjang untuk menandakan bahwa waktu sholat Jumat sudah tiba. Adzan pertama mengingatkan jamaah untuk bersiap-siap menuju masjid dan memulai ibadah Jumat.
Pelaksanaan Sholat Sunnah Qabliyah Jumat:
Setelah adzan pertama selesai, jamaah dianjurkan melaksanakan sholat sunnah qabliyah Jumat. Bagi jamaah yang baru saja tiba dan belum duduk, disunnahkan terlebih dahulu melaksanakan sholat tahiyatul masjid. Hal ini menunjukkan pentingnya melaksanakan sholat sunnah sebelum sholat Jumat, sebagai bentuk persiapan dan menyucikan diri sebelum mendengarkan khutbah.
Khatib Naik Mimbar:
Setelah sholat sunnah selesai, bilal sholat Jumat berdiri di depan mimbar menghadap jamaah sambil membawa tongkat, kemudian mengantarkan khatib naik mimbar dengan membaca kalimat tarqiyah Jumat. Kalimat ini mencakup permohonan rahmat Allah untuk seluruh umat Muslim dan mukmin. Pesan ini berlandaskan hadis yang menerangkan pentingnya mendengarkan khutbah dan tidak berbicara saat khatib sedang berkhutbah. Ini teks bilal Jumat Arab, latin, dan artinya.
مَعَاشِرَالْمُسْلِمِينَ، وَزُمْرَةَ الْمُؤْمِنِينَ رَحِمَكُمُ اللهِ، رُوِيَ عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّهُ قَالَ، قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا قُلْتَ لِصَاحِبِكَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَنْصِتْ، وَاْلإِمَامُ يَخْطُبُ فَقَدْ لَغَو (أَنْصِتُوا وَاسْمَعُوا وَأَطِيعُوا رَحِمَكُمُ اللهِ ٢×) أَنْصِتُوا وَاسْمَعُوا وَأَطِيعُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
Ma’a syirol muslimin, wa zumrotal mu’minina rohimakumulloh, ruwiya ‘an abi hurairota rodliyallohu’anhu annahu qoola, qoola rosulullohi shollallohu ‘alaihi wa sallam idza qulta lishohibika yaumal jum’ati anshit, wal imaamu yakhtubu faqod laghout -Anshitu wasma’u wa athi’u rohimakumulloh 2x- Anshitu wasma’u wa athi’u la’alakum turhamun.
Artinya:
"Wahai golongan kaum Muslim dan kaum mukmin, semoga Allah selalu memberikan rahmat-Nya kepada kamu sekalian. Diriwayatkan dari sahabat Abu Huraiarah RA, bahwasanya Rasulullah bersabda: ‘Ketika kamu berkata 'ansit' kepada temanmu pada hari Jumat (sholat Jumat), sedangkan khatib sedang berkhutbah, maka kamu telah melakukan hal yang sia-sia. Barang siapa yang melakukan hal sia-sia, maka tidak ada Jumat baginya, maka perhatikan, kebaikan dan taatilah, semoga Allah memberikan kepada kamu sekalian.'"
Advertisement
Bacaan Selawat dan Doa:
Setelah bilal memberikan tongkat kepada khatib dan khatib naik ke atas mimbar, bilal membaca selawat dan doa. Selawat merupakan bentuk pujian dan permohonan ampunan kepada Nabi Muhammad SAW dan juga kepada para sahabatnya. Doa ini adalah ungkapan rasa syukur dan permohonan kepada Allah untuk memberikan rahmat dan keberkahan bagi umat Islam.
اللَّـٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ٢× ، اللَّـٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا وَحَبِيبِنَا وَشَفِيعِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ وَسَلِّمْ وَرَضِيَ اللهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى عَنْ سَادَتِنَا أَصْحَابِ رَسُولِ اللهِ أَجْمَعِينَ
Allohumma sholli ‘ala sayyidina Muhammad 2x, Allohumma sholli ‘ala sayyidina wa habibinaa wa syafi’iina wa maulanaa Muhammadin wa sallim wa rodliyallohu tabaaroka wa ta’ala ‘an saadatinaa ashaabi rosuulillahi ajma’in.
Artinya:
"Ya Allah, berikanlah rahmat dan kesejahteraan dengan keagungan dan kesempurnaan-Mu kepada hamba-Mu yang paling mulia dan baginda kami, Muhammad, serta semua sahabat Rasulullah."
Khutbah Kedua:
Setelah khatib selesai membaca doa dan selawat, khatib memberi salam dan duduk. Setelah khatib memberi salam, petugas bilal sholat Jumat mengumandangkan adzan kedua, yang tidak sepanjang adzan pertama. Setelah adzan selesai, khatib berdiri untuk melanjutkan khutbah kedua. Pada momen ini, bilal membaca selawat lagi sebagai bentuk penghormatan terhadap Nabi Muhammad SAW dan doa untuk mendapatkan keberkahan dari Allah.
اللَّـٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، اللَّـٰهُمَّ قَوِّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلإِيمَانَ، مِنَ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، وَانْصُرْهُمْ عَلَى مُعَانِدِينَ رَبِّ اخْتِمْ لَنَا مِنْكَ بِالْخَيْرِ، يَاخَيْرَ النَّاصِرِينَ، بِرَحْمَتِكَ يآأَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ
Allohumma sholli wa sallim ‘ala sayyidina wa maulana muhammadin wa ‘ala aali sayyidina Muhammad, Allohumma qowwil islaam wal iiman, minal muslimiina wal muslimaat, wal mu’miniina wal muslimaat, al ahya i minhum wal amwaat, wanshurhum ‘ala mu’aniddiin robbikhtim lanaa minka bilkhoir, yaa khoironnaashiriin, birohmatika yaa arhamarroohimiin.
Artinya:
"Ya Allah, kuatkanlah keislaman dan keimanan kaum muslimin (pria) dan muslimat (wanita), kaum mukminin (pria) dan mukminat (wanita), yang masih hidup dari mereka semua dan juga yang sudah meninggal, mudahkanlah mereka untuk mengokohkan agama, akhirilah (hidup) kami dari-Mu dengan kebaikan, wahai Tuhan sebaik-baik penolong, dengan rahmat-Mu wahai Tuhan Yang Maha Penyayang dari semua penyayang."
Penutup:
Setelah khatib selesai berkhutbah, membaca selawat, lalu bilal sholat Jumat kembali berdiri untuk beriqomah, dan selanjutnya sholat Jumat dapat dimulai. Bisa membaca sholawat panjang seperti di atas dan bisa membaca sholawat pendek seperti berikut ini:
اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ ، وَزِدْوَاَنْعِمْ وَتَفَضَلْ وَبَارِكْ ، بِجَلَالِكَ وَكَمَالِكَ عَلٰى زَيْنِ عِبَادِكْ ، وَاَشْرَفِ عِبَادِكَ ، سَيِّدِاْلعَرَبِ وَاْلعَجَمِ ، وَاِمَامِ طَيْبَةَوَاْلحَرَمِ ، سَيِّدِنَاوَمَوْلَانَا مَحَمَّدٍ وَّعَلىٰ آلِهٖ وَصَحْبِهٖ وَسَلِّمْ وَرَضِيَ اللهُ تَبَارَكَ وَتَعَالىٰ عَنْ كُلِّ صَحَا بَةِ رَسُوْلِ اللهِ اَجْمَعِيْنَ
Allohumma Sholli wa sallim, wa zid wa an’im wa tafadlol wa baarik, bi jalaalika wa kamaalika ‘ala zaini ‘ibadik, wa asyrofi ‘ibadika, sayyidil ‘arobi wal ‘ajami, wa imaami thoibata walharomi, sayyidinaa wa maulanaa muhammadin wa ‘ala aalihi wa shohbihii wa sallim wa rodhiyallohu tabaaroka wa ta’ala’an kulli shohaabati rosulillahi ajma’in.
Penanda Khutbah
Bacaan tarqiyah, atau lebih dikenal sebagai teks bilal Jumat, merupakan bagian penting dalam pelaksanaan ibadah Jumat. Sebagai orang yang bertugas membacakan bacaan ini, bilal harus memahami dengan baik isi dan makna teks bilal Jumat agar pelaksanaan ibadah berjalan lancar. Teks bilal Jumat memiliki fungsi sebagai pertanda bagi jamaah bahwa khatib akan segera naik ke atas mimbar untuk menyampaikan khutbah.
Dalam ibadah sholay Jumat, khatib adalah orang yang memiliki tugas mulia menyampaikan khutbah. Khutbah Jumat merupakan bagian penting dari ibadah ini, di mana khatib akan menyampaikan pesan-pesan agama, nasihat, dan pengajaran kepada jamaah. Teks bilal Jumat menjadi isyarat bagi jamaah bahwa saatnya untuk meninggalkan urusan duniawi dan memusatkan perhatian pada khutbah yang akan disampaikan.
Sejarah penggunaan istilah "bilal" dalam konteks ini dapat ditelusuri kembali ke masa Rasulullah SAW. Dalam buku "Menapak Jalan Kebahagiaan: Kumpulan Khotbah Jumat" oleh Amrizal dan rekan-rekan pada tahun 2022, disebutkan istilah "bilal" awalnya dinisbahkan pada salah seorang sahabat Nabi, yaitu Bilal bin Rabah.
Ia merupakan seorang muazin, yang bertugas mengumandangkan azan pada masa Rasulullah. Namun, seiring berjalannya waktu, peran bilal berkembang dan tidak lagi terbatas hanya pada mengumandangkan azan pada sholat lima waktu.
Perkembangan zaman membawa perubahan dalam peran bilal. Selain mengumandangkan azan, bilal juga bertanggung jawab mengantarkan khatib ke atas mimbar saat akan memulai khutbah pada pelaksanaan sholat Jumat, sholat Idul Fitri, dan sholat-sholat sunah lainnya yang dikerjakan secara berjamaah dan memiliki khutbah. Dalam praktiknya, bacaan tarqiyah menjadi tanda bagi jamaah untuk bersiap-siap mendengarkan khutbah dengan penuh khusyuk dan khidmat.
Dalam buku "Kumpulan Khotbah Jum’at Inspiratif" yang ditulis oleh Ustadz Agus Sumardiyono pada tahun 2017, dijelaskan ada hikmah penting di balik bacaan tarqiyah atau teks bilal Jumat ini. Hikmah tersebut adalah untuk mengingatkan para jemaah agar mengikuti khutbah dengan baik. Bacaan tarqiyah menjadi penanda khutbah akan segera dimulai dan jamaah harus bersiap-siap untuk mendengarkan pesan agama dengan penuh perhatian, kesadaran, dan kekhusyukan.
Advertisement