Liputan6.com, Jakarta Sebagian kecil orang, biasanya lahir dengan ukuran tubuh yang tak biasa sehingga kerap diidentifikasi dengan gigantisme atau akromegali. Gigantisme adalah kondisi medis, yang disebabkan oleh produksi berlebihan hormon pertumbuhan sejak masa kanak-kanak. Hal ini menyebabkan pertumbuhan berlebih pada tulang dan jaringan tubuh, termasuk tinggi badan yang signifikan di atas rata-rata.
Baca Juga
Advertisement
Wanita tertinggi di dunia sering kali menarik perhatian publik, namun apa yang akan terjadi jika tinggi yang dimiliki ada dalam batas normal? Perlu dipahami, bahwa tinggi badan individu umumnya dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk genetika, faktor hormonal, dan gizi.
Tinggi badan yang tak biasa ini, terjadi pada seorang wanita yang bernama Yao Defen (2,34 m) asal China. Ukurannya yang tergolong tinggi memberinya status resmi sebagai wanita tertinggi di dunia. Yao lahir di keluarga Cina yang miskin, dan mulai sebagai anak berukuran normal, sampai dia mengonsumsi makanan tiga kali lebih banyak daripada anak-anak lainnya.
Tak hanya itu saja, pemain bola basket Polandia Margo Dydek juga terkenal dengan tinggi 7'2” (2,18 m). Namun karena tinggi badannya yang luar biasa, membuatnya menderita serangan jantung pada tahun 2011 dan meninggal. Berikut ini potret wanita tertinggi di dunia yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (4/7/2023).
1. Meninggal di usia 40 tahun, Yao Defen asal China punya tinggi 2,34 meter. Ia memiliki porsi makan tiga kali lebih banyak dari manusia biasa.
Advertisement
2. Uliana Semionova, pemain basket legendaris asal Uni Soviet ini diketahui miliki tinggi 2 meter lebih. Ia sempat raih medali emas
3. Didiagnosis alami Sindrom Weaver, Rumeysa Gelgi asal Turki ini gunakan tongkat untuk halau gravitasi
Advertisement
4. Jadi wanita tertinggi di Tiongkok yang masih hidup, tinggi badan Sun Fang mencapai 2,21 m
5. Jadi mudah terkena serangan jantung, Malee Duangdee asal Thailand ini merupakan wanita tertinggi kedua di Asia
Advertisement