Sukses

7 Doa Nabi Musa Menghadapi Firaun, Dibaca Ketika dalam Kesulitan

Kumpulan doa Nabi Musa yang diabadikan dalam Al-Qur'an.

Liputan6.com, Jakarta - Nabi Musa adalah seorang Rasul yang ditugaskan oleh Allah untuk menghadapi pemimpin kejam bernama Firaun. Dalam tugasnya ini, Nabi Musa selalu berdoa kepada Allah agar diberikan kekuatan dan petunjuk untuk melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik.

Doa Nabi Musa menghadapi Firaun diabadikan dalam beberapa surat Al-Qur'an, seperti Thaha, Al-Qashash, hingga surat Yunus. Dalam doanya, Nabi Musa memohon agar tidak gugup dan dijauhkan dari kesulitan dalam menghadapi Firaun yang zalim.

Dalam buku berjudul Kisah Para Nabi karya Ibnu Katsir, dijelaskan Nabi Musa diutus oleh Allah untuk menyampaikan ajaran-Nya di tengah kekejaman Raja Firaun. Penguasa Mesir tersebut memperlakukan rakyatnya dengan kejam dan tanpa belas kasihan. Namun, Nabi Musa tetap teguh dalam imannya dan senantiasa memohon bimbingan dan pertolongan Allah melalui doa Nabi Musa yang dipanjatkan.

Meskipun Nabi Musa kurang fasih dalam berbicara, ia tidak pernah kehilangan keyakinan dan kesabaran dalam berdakwah. Allah memberinya kelembutan hati dan kemampuan untuk mengatasi keterbatasannya. Selama berdakwah, Nabi Musa dibantu oleh saudaranya, Nabi Harun, yang lebih lancar berbicara untuk menyampaikan ajaran Allah kepada Firaun dan rakyatnya.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam doa Nabi Musa menghadapi Firaun yang dimaksudkan, lengkap teks Arab, latin, dan artinya, Rabu (5/7/2023).

2 dari 3 halaman

1. Doa ketika bertemu Firaun:

رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي يَفْقَهُوا قَوْلِي

Robbis rohlii shodrii, wa yassirlii amrii, wahlul ‘uqdatam min lisaani yafqohu qoulii.

Artinya: "Ya Tuhanku, lapangkanlah dadaku, dan mudahkanlah urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku." (QS. Thaha: 25-28).

Doa Nabi Musa bertemu Firaun ini dibaca ketika dia ditugaskan oleh Allah untuk menghadap Firaun, yang pada saat itu adalah seorang yang zalim dan kuat. Dalam doa ini, Nabi Musa memohon kepada Allah agar dada (hatinya) dilapangkan, urusannya dimudahkan, dan lidahnya dilepaskan dari kekakuan sehingga ia bisa mengungkapkan perkataannya dengan jelas kepada Firaun dan orang-orang di sekitarnya.

2. Doa membelah laut:

رَبِّ نَجِّنِي مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ عَسَىٰ رَبِّي أَنْ يَهْدِيَنِي سَوَاءَ السَّبِيلِ

Rabb najjini minal qaumi zalimin 'asaa rabbi an yahdiyani sawa' assabil.

Artinya: "Ya Tuhanku, selamatkanlah aku dari orang-orang yang zalim itu. Mudah-mudahan Tuhanku memimpinku ke jalan yang benar." (QS. Al-Qasas: 21-22).

Doa Nabi Musa bertemu Firaun ini dibaca ketika dia dan kaumnya terjebak di antara laut dan pasukan Firaun yang mengejar mereka. Nabi Musa memohon kepada Allah agar diselamatkan dari kaum yang zalim itu dan dimimpin ke jalan yang benar, yakni membelah laut untuk memberikan jalan keluar kepada mereka.

3. Doa meminta rezeki atau kekayaan:

رَبِّ إِنِّي لِمَا أَنْزَلْتَ إِلَيَّ مِنْ خَيْرٍ فَقِيرٌ

Rabbi 'inni lima 'anzalta 'ilayya min khair faqir.

Artinya: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku." (QS. Al-Qasas: 24).

Doa ini merupakan permohonan Nabi Musa kepada Allah untuk diberikan kebaikan dan rezeki yang diperlukan olehnya. Nabi Musa menyadari bahwa semua kebaikan berasal dari Allah, dan dia mengungkapkan kerendahan hatinya dengan menyampaikan bahwa dia benar-benar membutuhkan rezeki yang Allah turunkan.

4. Doa agar tidak gugup:

رَبِّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي فَاغْفِرْ لِي فَغَفَرَ لَهُ ۚ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

Qāla rabbi innī ẓalamtu nafsī fagfir lī fa gafara lah, innahụ huwal-gafụrur-raḥīm.

Artinya: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri, maka ampunilah aku. Maka Allah mengampuninya, sesungguhnya Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Al-Qasas: 16).

Doa Nabi Musa ini dibaca ketika dia tanpa sengaja membunuh seorang pria. Dia merasa bersalah dan menganiaya dirinya sendiri. Dalam doa ini, Nabi Musa memohon kepada Allah agar mengampuni kesalahannya. Allah kemudian mengampuni Nabi Musa, menunjukkan sifat-Nya yang Maha Pengampun dan Penyayang.

3 dari 3 halaman

5. Doa agar dilancarkan berbicara:

رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي يَفْقَهُوا قَوْلِي

Robbis rohlii shodrii, wa yassirlii amrii, wahlul ‘uqdatam min lisaani yafqohu qoulii.

Artinya: "Ya Tuhanku, lapangkanlah dadaku, dan mudahkanlah urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku." (QS. Thaha: 25-28).

Doa ini merupakan doa yang sama dengan doa pertama, yaitu doa Nabi Musa menghadapi Firaun. Dia memohon kepada Allah agar dadanya dilapangkan, urusannya dimudahkan, dan lidahnya dilepaskan dari kekakuan agar dapat berbicara dengan jelas dan efektif kepada orang-orang.

6. Doa ketika dalam kesulitan:

فَقَالُوا عَلَى اللَّهِ تَوَكَّلْنَا رَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِّلْقَوْمِ الظَّالِمِينَ وَنَجِّنَا بِرَحْمَتِكَ مِنَ الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

Rabbanā lā taj'alnā fitnatal lil-qaumiẓ-ẓālimīn Wa najjinā biraḥmatika minal-qaumil-kāfirīn.

Artinya: "Ya Tuhan kami, kepada Allah kami bertawakal. Janganlah Engkau jadikan kami sasaran fitnah bagi kaum yang zalim, dan selamatkanlah kami dengan rahmat-Mu dari orang-orang yang kafir." (QS. Yunus: 85-86).

Doa ini dibaca Nabi Musa ketika dia dan kaumnya menghadapi kesulitan dan tekanan dari musuh-musuh mereka. Dalam doa ini, Nabi Musa berserah diri kepada Allah, memohon agar tidak dijadikan sasaran fitnah oleh kaum yang zalim, dan memohon keselamatan dengan rahmat Allah dari tipu daya orang-orang kafir.

7. Doa agar dapat jodoh:

وَٱلَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَٰجِنَا وَذُرِّيَّٰتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَٱجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

Wallażīna yaqụlụna rabbanā hab lanā min azwājinā wa żurriyyātinā qurrata a'yuniw waj'alnā lil-muttaqīna imāmā.

Artinya: "Dan orang-orang yang berkata: 'Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan-pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati kami, dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.'" (QS. Al-Furqan: 74).

Doa Nabi Musa ini berisi permohonan agar segera diberikan pasangan hidup yang baik dan keturunan yang menjadi penyejuk hati. Nabi Musa memohon kepada Allah agar mengaruniakan kepada mereka pasangan hidup yang dapat memberikan kebahagiaan dan keturunan yang menjadi kebanggaan, serta menjadikan mereka pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.