Sukses

Surat Al Ankabut, Bacaan, Makna dan Keutamaannya

Surat Al Ankabut, beserta dengan makna dan keutamaannya.

Liputan6.com, Jakarta Surat Al Ankabut adalah salah satu surat yang terdapat dalam Al-Qur'an, yang memberikan pelajaran dan hikmah yang berharga bagi kehidupan kita. Dalam surah ini, Allah SWT menggambarkan kehidupan manusia sebagai ujian dan tantangan yang harus dihadapi dengan iman, kesabaran, dan tawakal kepada-Nya. 

Surat Al Ankabut juga mengisahkan kisah-kisah para nabi dan memberikan penekanan pada pentingnya menjauhi kesyirikan serta mengamalkan keadilan dan toleransi. Melalui Surat Al-Ankabut kita dapat mempelajari pelajaran berharga yang dapat membantu kita dalam menghadapi ujian hidup, menguatkan iman dan tawakal.

Dengan memahami dan mengaplikasikan ajaran-ajaran dari Surat Al Ankabut, kita dapat menemukan inspirasi dan pedoman yang kuat untuk menghadapi tantangan kehidupan, meningkatkan keimanan kita, serta menjalani kehidupan yang penuh keberkahan dan kesuksesan di dunia dan akhirat.

Lebih lengkapnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber tentang surat Al Ankabut, beserta dengan makna dan keutamaannya, Rabu (5/7/2023).

2 dari 4 halaman

Bacaan Surat Al Ankabut

Surat Al Ankabut

الٓمٓ

alif lām mīm

1. Alif laam miim

 

أَحَسِبَ ٱلنَّاسُ أَن يُتْرَكُوٓا۟ أَن يَقُولُوٓا۟ ءَامَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ

a ḥasiban-nāsu ay yutrakū ay yaqụlū āmannā wa hum lā yuftanụn

2. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?

 

وَلَقَدْ فَتَنَّا ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ ۖ فَلَيَعْلَمَنَّ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ صَدَقُوا۟ وَلَيَعْلَمَنَّ ٱلْكَٰذِبِينَ

wa laqad fatannallażīna ming qablihim fa laya’lamannallāhullażīna ṣadaqụ walaya’lamannal-kāżibīn

3. Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.

 

أَمْ حَسِبَ ٱلَّذِينَ يَعْمَلُونَ ٱلسَّيِّـَٔاتِ أَن يَسْبِقُونَا ۚ سَآءَ مَا يَحْكُمُونَ

am ḥasiballażīna ya’malụnas-sayyi`āti ay yasbiqụnā, sā`a mā yaḥkumụn

4. Ataukah orang-orang yang mengerjakan kejahatan itu mengira bahwa mereka akan luput (dari azab) Kami? Amatlah buruk apa yang mereka tetapkan itu.

 

مَن كَانَ يَرْجُوا۟ لِقَآءَ ٱللَّهِ فَإِنَّ أَجَلَ ٱللَّهِ لَءَاتٍ ۚ وَهُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْعَلِيمُ

mang kāna yarjụ liqā`allāhi fa inna ajalallāhi la`āt, wa huwas-samī’ul-‘alīm

5. Barangsiapa yang mengharap pertemuan dengan Allah, maka sesungguhnya waktu (yang dijanjikan) Allah itu, pasti datang. Dan Dialah Yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.

 

وَمَن جَٰهَدَ فَإِنَّمَا يُجَٰهِدُ لِنَفْسِهِۦٓ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ لَغَنِىٌّ عَنِ ٱلْعَٰلَمِينَ

wa man jāhada fa innamā yujāhidu linafsih, innallāha laganiyyun ‘anil-‘ālamīn

6. Dan barangsiapa yang berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu adalah untuk dirinya sendiri. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.

 

وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ لَنُكَفِّرَنَّ عَنْهُمْ سَيِّـَٔاتِهِمْ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَحْسَنَ ٱلَّذِى كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ

wallażīna āmanụ wa ‘amiluṣ-ṣāliḥāti lanukaffiranna ‘an-hum sayyi`ātihim wa lanajziyannahum aḥsanallażī kānụ ya’malụn

7. Dan orang-orang yang beriman dan beramal saleh, benar-benar akan Kami hapuskan dari mereka dosa-dosa mereka dan benar-benar akan Kami beri mereka balasan yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan.

 

وَوَصَّيْنَا ٱلْإِنسَٰنَ بِوَٰلِدَيْهِ حُسْنًا ۖ وَإِن جَٰهَدَاكَ لِتُشْرِكَ بِى مَا لَيْسَ لَكَ بِهِۦ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَآ ۚ إِلَىَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ

wa waṣṣainal-insāna biwālidaihi ḥusnā, wa in jāhadāka litusyrika bī mā laisa laka bihī ‘ilmun fa lā tuṭi’humā, ilayya marji’ukum fa unabbi`ukum bimā kuntum ta’malụn

8. Dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang ibu-bapaknya. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya. Hanya kepada-Ku-lah kembalimu, lalu Aku kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.

 

وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ لَنُدْخِلَنَّهُمْ فِى ٱلصَّٰلِحِينَ

wallażīna āmanụ wa ‘amiluṣ-ṣāliḥāti lanudkhilannahum fiṣ-ṣāliḥīn

9. Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh benar-benar akan Kami masukkan mereka ke dalam (golongan) orang-orang yang saleh.

 

وَمِنَ ٱلنَّاسِ مَن يَقُولُ ءَامَنَّا بِٱللَّهِ فَإِذَآ أُوذِىَ فِى ٱللَّهِ جَعَلَ فِتْنَةَ ٱلنَّاسِ كَعَذَابِ ٱللَّهِ وَلَئِن جَآءَ نَصْرٌ مِّن رَّبِّكَ لَيَقُولُنَّ إِنَّا كُنَّا مَعَكُمْ ۚ أَوَلَيْسَ ٱللَّهُ بِأَعْلَمَ بِمَا فِى صُدُورِ ٱلْعَٰلَمِينَ

wa minan-nāsi may yaqụlu āmannā billāhi fa iżā ụżiya fillāhi ja’ala fitnatan-nāsi ka’ażābillāh, wa la`in jā`a naṣrum mir rabbika layaqụlunna innā kunnā ma’akum, a wa laisallāhu bi`a’lama bimā fī ṣudụril-‘ālamīn

10. Dan di antara manusia ada orang yang berkata: “Kami beriman kepada Allah”, maka apabila ia disakiti (karena ia beriman) kepada Allah, ia menganggap fitnah manusia itu sebagai azab Allah. Dan sungguh jika datang pertolongan dari Tuhanmu, mereka pasti akan berkata: “Sesungguhnya kami adalah besertamu”. Bukankah Allah lebih mengetahui apa yang ada dalam dada semua manusia?

3 dari 4 halaman

Makna di dalam Surat Al Ankabut

Surat Al Ankabut mengandung beberapa makna penting yang dapat dipetik. Berikut adalah beberapa makna yang terkandung dalam surat ini:

  1. Ujian dan kesabaran: Surat Al Ankabut mengingatkan kita bahwa kehidupan ini adalah ujian, dan manusia akan diuji dalam berbagai cara. Ujian-ujian tersebut meliputi ujian iman, ujian kesulitan, ujian godaan, dan sebagainya. Surat ini mengajarkan pentingnya kesabaran dan ketabahan dalam menghadapi ujian-ujian tersebut, serta memperoleh keberkahan dan pertolongan Allah dengan menjaga keimanan dan melaksanakan amal sholeh.
  2. Keimanan dan tawakal: Surat Al Ankabut menekankan pentingnya keimanan kepada Allah dan tawakkal (mengandalkan diri sepenuhnya kepada-Nya). Surat ini menggambarkan bahwa dalam menghadapi tantangan hidup, manusia harus mengandalkan Allah sebagai tempat bergantung dan mengembangkan keimanan yang kuat. Ketika manusia bertawakkal kepada Allah, Dia akan memberikan bantuan dan pertolongan-Nya.

  3. Perjuangan dan kesabaran para nabi: Surat Al Ankabut mengisahkan kisah beberapa nabi, seperti Nabi Nuh, Nabi Ibrahim, Nabi Luth, dan Nabi Musa. Kisah-kisah ini menggambarkan perjuangan mereka dalam menyampaikan risalah Allah kepada kaumnya, menghadapi kesulitan dan penentangan, serta ketabahan mereka dalam menghadapi cobaan. Surat ini mengajarkan bahwa para nabi adalah teladan yang harus diikuti dalam perjuangan dan ketabahan menghadapi tantangan hidup.

  4. Pentingnya menjauhi kesyirikan: Surat Al-Ankabut menegaskan pentingnya menjauhi kesyirikan dan penyembahan selain Allah. Surat ini menggambarkan bahwa penyembahan kepada tuhan-tuhan palsu tidak memiliki manfaat dan hanya akan menyesatkan manusia. Allah adalah Tuhan yang satu-satunya patut disembah, dan manusia harus mengikuti petunjuk-Nya dalam menjalani kehidupan.

  5. Keadilan dan toleransi: Surat Al-Ankabut menekankan pentingnya keadilan dan toleransi dalam berinteraksi dengan sesama manusia. Surat ini mengajarkan bahwa Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil dan bersikap baik terhadap orang lain, termasuk kepada orang-orang yang berbeda agama atau keyakinan. Hal ini mengajarkan pentingnya hidup dalam damai dan harmoni di tengah-tengah masyarakat yang beragam.

  6. Kehidupan dunia sebagai ujian sementara: Surat Al-Ankabut mengingatkan bahwa kehidupan di dunia ini bersifat sementara dan fana. Tujuan utama hidup manusia adalah untuk mencapai keridhaan Allah dan mendapatkan kebahagiaan di akhirat. Surat ini mengajarkan pentingnya mengutamakan persiapan untuk kehidupan setelah mati dengan melakukan amal sholeh dan mengabdikan diri kepada Allah.

Makna-makna tersebut memberikan pelajaran moral, spiritual, dan praktis bagi pembaca Surat Al-Ankabut. Surat ini mengajarkan pentingnya keimanan, kesabaran, tawakkal, keadilan, dan menjauhi kesyirikan dalam menjalani kehidupan.

4 dari 4 halaman

Keutamaan Surat Al Ankabut

Membaca Surat Al-Ankabut memiliki beberapa keutamaan yang dapat diperoleh. Berikut adalah beberapa keutamaan membaca Surat Al-Ankabut:

  1. Mendapatkan hikmah dan pelajaran: Surat Al-Ankabut mengandung banyak hikmah dan pelajaran yang berharga tentang ujian hidup, keimanan, kesabaran, dan keadilan. Dengan membacanya secara mendalam dan memahami maknanya, seseorang dapat memperoleh wawasan yang bermanfaat dalam menghadapi tantangan hidup.
  2. Menguatkan iman dan tawakal: Surat Al-Ankabut menekankan pentingnya keimanan kepada Allah dan tawakkal. Dalam membaca dan merenungkan ayat-ayat Surat Al-Ankabut, seseorang dapat memperkuat imannya dan memperdalam kepercayaannya kepada Allah. Hal ini juga dapat memperkuat keikhlasan dalam bertawakal kepada-Nya.

  3. Mendapatkan pertolongan dan keberkahan: Surat Al-Ankabut menyampaikan pesan bahwa Allah memberikan pertolongan dan keberkahan kepada orang-orang yang beriman dan beramal sholeh. Dengan membaca Surat Al-Ankabut, seseorang dapat memohon pertolongan dan keberkahan Allah dalam kehidupannya.

  4. Teladan dari perjuangan para nabi: Surat Al-Ankabut mengisahkan perjuangan para nabi, seperti Nuh, Ibrahim, Luth, dan Musa. Membaca kisah-kisah ini memberikan inspirasi dan teladan bagi kita dalam menghadapi cobaan dan tantangan hidup. Kita dapat belajar dari keberanian, ketabahan, dan kesabaran mereka dalam menyampaikan risalah Allah.

  5. Mengingatkan tentang kehidupan akhirat: Surat Al-Ankabut mengingatkan kita bahwa kehidupan di dunia ini hanya sementara, dan tujuan utama kita adalah mencapai kebahagiaan di akhirat. Dengan membaca Surat Al-Ankabut, kita diingatkan untuk selalu berorientasi pada akhirat dan melakukan amal sholeh sebagai bekal untuk kehidupan setelah mati.

  6. Mendapatkan pahala: Setiap kali membaca Surat Al-Ankabut, seseorang akan mendapatkan pahala yang dijanjikan oleh Allah. Setiap huruf yang dibaca dengan penuh penghayatan akan mendapatkan pahala, dan Allah melipatgandakan pahala bagi orang-orang yang beriman dan melaksanakan amal sholeh.

Dalam menjalankan ibadah membaca Surat Al-Ankabut, penting untuk melakukannya dengan penuh kekhusyukan, pemahaman, dan penghayatan. Dengan demikian, kita dapat merasakan manfaat spiritual dan moral yang terkandung dalam surah ini.