Sukses

API Adalah Application Programming Interface, Ini Penjelasannya

Pengertian API, cara kerja API dan fungsi-fungsinya.

Liputan6.com, Jakarta Dalam era digital saat ini, aplikasi komputer tidak lagi beroperasi secara terisolasi. Untuk menciptakan pengalaman pengguna yang kaya dan memenuhi kebutuhan yang kompleks, aplikasi sering kali perlu saling berkomunikasi dan berinteraksi satu sama lain. Inilah tempat di mana API memainkan peran yang penting. 

API adalah singkatan dari Application Programming Interface. API adalah dasar bagi integrasi aplikasi yang sukses. Ia memungkinkan pengembang untuk menghubungkan dan memanfaatkan fitur atau layanan yang ditawarkan oleh aplikasi lain secara efisien. 

Jadi penting untuk mempelajari apa sebenarnya API itu dan mengapa mereka begitu penting dalam pengembangan perangkat lunak modern. Penting juga untuk memahami bagaimana API memfasilitasi integrasi aplikasi, memungkinkan aplikasi untuk saling berkomunikasi dan berbagi data dengan cara yang terstandarisasi dan terdokumentasi.

Lebih lengkapnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber pada Kamis (6/7/2023). Pengertian API, cara kerja API dan fungsi-fungsinya.

2 dari 4 halaman

Mengenal apa itu API

API adalah singkatan dari Application Programming Interface. API merupakan kumpulan perangkat lunak dan protokol yang memungkinkan berbagai aplikasi komputer saling berkomunikasi dan berinteraksi satu sama lain. API memungkinkan pengembang untuk menggunakan fungsionalitas atau layanan yang telah disediakan oleh aplikasi lain, tanpa harus memahami atau memiliki pengetahuan mendalam tentang bagaimana layanan tersebut diimplementasikan secara internal.

API berfungsi sebagai jembatan antara aplikasi yang satu dengan yang lain, memungkinkan pertukaran data dan instruksi antara mereka. Dengan menggunakan API, pengembang dapat mengintegrasikan atau memanfaatkan fitur atau layanan dari aplikasi lain ke dalam aplikasi yang sedang mereka bangun, dengan cara yang terstandarisasi dan terdokumentasi.

API dapat memiliki berbagai bentuk, seperti API web yang menggunakan protokol HTTP untuk berkomunikasi melalui jaringan, API berbasis pesan untuk berkomunikasi melalui antrian pesan, atau API berbasis bahasa pemrograman tertentu seperti API Python atau API Java.

API juga memungkinkan pengembang untuk mengakses data dari sumber eksternal, seperti platform media sosial atau penyedia layanan cloud. Dengan menggunakan API ini, pengembang dapat mengambil data dari sumber eksternal dan menggunakannya dalam aplikasi mereka sendiri.

Secara umum, API memainkan peran penting dalam pengembangan perangkat lunak, karena memungkinkan integrasi, kolaborasi, dan interoperabilitas antara aplikasi yang berbeda.

3 dari 4 halaman

Cara kerja API

Permintaan (Request): Pada dasarnya, API beroperasi melalui pertukaran permintaan (request) dan respons antara aplikasi yang menggunakan API (pengirim permintaan) dan aplikasi yang menyediakan API (penerima permintaan). Pengirim permintaan mengirimkan permintaan ke API dengan mengikuti protokol komunikasi yang ditentukan.

1. Protokol Komunikasi

API menggunakan protokol komunikasi tertentu untuk memfasilitasi pertukaran data antara aplikasi. Contoh protokol komunikasi yang umum digunakan adalah HTTP (Hypertext Transfer Protocol) untuk API web. Permintaan API biasanya dibuat menggunakan metode HTTP seperti GET, POST, PUT, atau DELETE, yang mengindikasikan jenis operasi yang ingin dilakukan pada sumber daya yang diinginkan.

2. Endpoint

API memiliki endpoint yang merupakan URL (Uniform Resource Locator) yang digunakan untuk mengidentifikasi lokasi dan sumber daya yang ingin diakses atau dioperasikan oleh API. Endpoint merupakan jalur atau rute yang ditentukan oleh penyedia API untuk mengakses fungsionalitas atau data tertentu.

3. Autentikasi dan Otorisasi

Beberapa API memerlukan autentikasi dan otorisasi untuk memastikan bahwa pengguna atau aplikasi yang mengakses API memiliki izin yang tepat. Autentikasi dapat melibatkan penggunaan kunci API (API key), token akses, atau protokol otentikasi lainnya. Otorisasi digunakan untuk mengatur akses pengguna atau aplikasi terhadap fungsionalitas atau data tertentu yang disediakan oleh API.

4. Proses di Sisi Server

Setelah menerima permintaan, API di sisi server akan memproses permintaan tersebut. Ini mungkin melibatkan akses ke basis data, pengolahan logika bisnis, pembaruan status, atau operasi lain yang sesuai dengan permintaan yang diterima.

5. Respons (Response)

Setelah selesai memproses permintaan, API akan mengirimkan respons kembali ke aplikasi pengirim. Respons berisi data yang diminta atau hasil operasi yang dilakukan oleh API. Respons tersebut dikirim dalam format yang disepakati, seperti JSON (JavaScript Object Notation) atau XML (eXtensible Markup Language), sehingga aplikasi pengirim dapat memahami dan menggunakan data tersebut.

6. Pengolahan Respons

Setelah menerima respons dari API, aplikasi pengirim dapat mengolah data yang diterima sesuai dengan kebutuhan mereka. Hal ini dapat meliputi pemrosesan, penyajian kepada pengguna, penyimpanan dalam basis data lokal, atau interaksi lebih lanjut dengan aplikasi lain.

Penting untuk mencatat bahwa setiap API memiliki dokumentasi yang menjelaskan cara penggunaan dan endpoint yang tersedia, serta format permintaan dan respons yang harus diikuti. Pengembang perlu mengacu pada dokumentasi ini untuk memahami cara kerja spesifik API yang mereka gunakan dan membangun integrasi yang sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh penyedia API.

4 dari 4 halaman

Fungsi API

API memiliki berbagai fungsi penting dalam pengembangan perangkat lunak, di antaranya:

  1. Integrasi aplikasi: API memungkinkan aplikasi yang berbeda untuk saling berkomunikasi dan berinteraksi. Dengan menggunakan API, pengembang dapat mengintegrasikan fungsionalitas atau layanan dari aplikasi lain ke dalam aplikasi yang sedang mereka bangun. Misalnya, sebuah aplikasi e-commerce dapat menggunakan API pembayaran dari penyedia layanan pembayaran untuk memproses transaksi pembayaran.
  2. Pembangunan aplikasi modular: API memungkinkan pengembangan aplikasi secara modular, di mana berbagai komponen aplikasi dapat dikembangkan secara terpisah dan kemudian dihubungkan melalui API. Hal ini memungkinkan pengembang untuk memisahkan tugas dan tanggung jawab, serta memfasilitasi pengembangan aplikasi yang lebih fleksibel dan mudah diubah.

  3. Pemanfaatan sumber daya eksternal: API memungkinkan akses terhadap sumber daya eksternal seperti platform media sosial, penyedia layanan cloud, atau basis data publik. Dengan menggunakan API ini, pengembang dapat mengambil data atau menggunakan layanan dari sumber eksternal tersebut, sehingga memperluas fungsionalitas aplikasi yang dibangun.

  4. Pengembangan platform: API memungkinkan pengembangan platform yang dapat diakses oleh pengembang pihak ketiga. Dengan menyediakan API publik, sebuah perusahaan atau layanan dapat memungkinkan pengembang eksternal untuk membangun aplikasi atau layanan yang berintegrasi dengan platform mereka. Contohnya adalah API dari platform media sosial yang memungkinkan pengembang untuk membuat aplikasi yang dapat berinteraksi dengan profil pengguna atau berbagi konten ke platform tersebut.

  5. Automatisasi: API memungkinkan otomatisasi tugas dan integrasi dengan sistem lain. Dengan menggunakan API, aplikasi dapat mengirimkan permintaan dan menerima respons secara otomatis, sehingga memungkinkan otomatisasi proses bisnis dan efisiensi kerja.

  6. Pengembangan dan inovasi kolaboratif: API memfasilitasi kolaborasi dan inovasi antara pengembang. Dengan menyediakan API publik, pengembang dapat berbagi fungsionalitas atau data dengan pengembang lain, sehingga memungkinkan kolaborasi dalam pengembangan aplikasi dan mempercepat inovasi.

Dengan fungsi-fungsi tersebut, API memainkan peran yang penting dalam memperluas fungsionalitas aplikasi, meningkatkan interaksi antara aplikasi, serta memfasilitasi pengembangan aplikasi yang lebih modular, fleksibel, dan terhubung dengan sumber daya eksternal.