Sukses

Makna Surah Al Maarij ayat 1-3, Ini Penjelasan kepada Siapa Azab Diturunkan

Nama Surah Al Maarij memiliki arti tempat naik, yang diambil dari lafal yang terdapat pada pada ayat ke-3 surat ini.

Liputan6.com, Jakarta Surah Al Maarij merupakan surat ke-70 dalam mushaf Alquran. Nama Surah Al Maarij memiliki arti tempat naik, yang diambil dari lafal yang terdapat pada pada ayat ke 3 surat ini.

Surah Al Maarij termasuk dalam kelompok surat Makkiyah, yang berarti surat ini diturunkan saat Nabi Muhammad SAW masih berada di Kota Mekah sebelum hijrah ke Kota Madinah, atau dalam periode Mekah. Beberapa ahli tafsir berpendapat bahwa surat ini diturunkan setelah Surat Al-Haaqqah.

Surat-surat Makkiyah termasuk Surah Al Maarij memiliki ciri khas tertentu. Salah satu ciri khas tersebut adalah penekanan yang kuat pada pokok-pokok akidah, seperti keimanan kepada Allah, malaikat, hari akhir, dan lain-lain.

Surat-surat Makkiyyah juga umumnya memiliki ciri lain, yaitu banyak ayat yang diawali dengan kata "hai manusia" bukan "hai orang-orang yang beriman". Hal ini dikarenakan pada periode Mekah, jumlah orang yang beriman masih sangat sedikit, berbeda dengan periode Madinah di mana jumlah orang yang beriman semakin bertambah.

Untuk memahami lebih dalam mengenai kandungan Surah Al Maarij, simak penjelasan selengkapnya seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (6/7/2023).

2 dari 5 halaman

Bacaan Surah Al Maarij ayat 1-3 Lengkap dengan Terjemahan

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai isi kandungan dan makna Surah Al Maarij ayat 1-3, penting untuk mengetahui bacaan sesuai redaksi yang ada dalam Alquran. Adapun bacaan Surah Al Maarij yang sesuai Alquran adalah sebagai berikut:

 

سَاَلَ سَاۤىِٕلٌۢ بِعَذَابٍ وَّاقِعٍۙ

Sa'ala sā'ilum bi‘ażābiw wāqi‘(in).

Artinya: "Seseorang bertanya tentang azab yang pasti terjadi,"

 

لِّلْكٰفِرِيْنَ لَيْسَ لَهٗ دَافِعٌۙ

Lil-kāfirīna laisa lahū dāfi‘(un).

Artinya: "bagi orang-orang kafir, yang tidak seorang pun dapat menolaknya,"

 

مِّنَ اللّٰهِ ذِى الْمَعَارِجِۗ

Minallāhi żil-ma‘ārij(i).

Artinya: "(Azab) dari Allah, yang memiliki tempat-tempat naik."

3 dari 5 halaman

Asbabun Nuzul Surah Al Maarij ayat 1-3

Untuk memahami isi kandungan surah Al Maarij, penting bagi kita untuk memahami sebab-sebab turunnya Surah Al Maarij ayat 1-4. Adapun Surah Al Maarij diturunkan sebagai reaksi terhadap pertanyaan sinis dari seorang seorang musyrik Makkah yang meminta untuk segera ditimpakan azab yang telah dijanjikan kepada mereka.

Dalam riwayat yang disampaikan oleh an-Nasa'i dan Ibnu Abi Hatim, yang merujuk pada Ibnu 'Abbas, Surah Al Maarij ayat 1 turun sebagai respons terhadap ucapan sinis An-Nadlr bin Al-Harits.

Perkataan Nadlr ini termaktub pula dalam surat al-Anfaal ayat 32. Dia secara sinis berkata, "Ya Allah, jika (ucapan Muhammad tentang keutamaan 'Ali dibandingkan dengan kami) benar berasal dari-Mu, turunkanlah hujan batu dari langit kepada kami."

Lalu di ayat berikutnya, dijelaskan bahwa Allah menurunkan azab sesuai dengan waktu yang telah ditentukan-Nya, bukan karena permintaan makhluk-Nya.

4 dari 5 halaman

Makna Surah Al Maarij ayat 1-3

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa Surah Al Maarij ayat 1-3 tun sebagai respon atas ucapan seorang musyrik yang meminta untuk diturunkan azab. Namun azab turun bukan karena diminta, melainkan atas ketetapan dan kehendak Allah SWT.

Surah Al Maarij ayat 1-3 secara lengkap menjelaskan  orang-orang musyrik di Mekah, seperti an-Nadhar bin al-Harits, meminta kepada Nabi Muhammad agar segera menimpakan azab yang telah dijanjikan kepada mereka.

Mereka ingin menguji apakah ancaman tersebut benar-benar berasal dari Allah dan apakah Muhammad benar-benar seorang rasul yang diutus oleh-Nya. Pada ayat 1 dan 2 Surah Al maarij memberikan jawaban bahwa azab yang dijanjikan itu pasti akan menimpa orang-orang kafir, tanpa memperhatikan permintaan mereka. Karena itu, telah menjadi ketetapan Allah bahwa azab tersebut pasti akan menimpa setiap orang kafir.

Kemudian pada ayat berikutnya dijelaskan bahwa azab tersebut datang dari Allah pada waktu yang telah ditentukan, dan ketika itu terjadi, tidak ada yang bisa menolaknya. Allah tidak memiliki kekurangan sedikit pun, dan kedatangan azab itu semata-mata karena kehendak dan keputusan-Nya, bukan karena permintaan makhluk, seperti yang dilakukan oleh an-Nadhar bin al-Harits.

Dari ayat ini, dapat dipahami bahwa orang-orang musyrik seakan tidak menyadari kemuliaan dan keagungan Allah. Mereka seolah-olah menganggap bahwa mereka dapat meminta dan mengharapkan segala kehendak dan keinginan kepada Allah, seperti yang mereka lakukan terhadap berhala-berhala.

5 dari 5 halaman

Keutamaan Surah Al Maarij

Selain menjelaskan bahwa turunnya azab murni berdasarkan ketetapan dan kehendak Allah SWT semata, bukan karena permintaan makhluk, Surah Al Maarij juga memiliki sejumlah keutamaan. Adapun sejumlah keutamaan Surah Al Maarij antara lain adalah sebagai berikut:

1. Termasuk dalam Al-Mufashshal Nabi Muhammad SAW

Surah Al Maarij termasuk dalam wahyu yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW, memberinya keutamaan dan kedudukan istimewa dibandingkan dengan nabi-nabi sebelumnya.

2. Termasuk orang-orang beriman yang menerima dakwah Nabi Nuh

Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa siapa pun yang membaca Surah Al-Maarij akan termasuk dalam kelompok orang beriman yang menerima dakwah Nabi Nuh. Jika seseorang membacanya sambil ditawan, dipenjara, atau diikat, maka Allah akan membebaskannya dan melindunginya hingga ia terbebas.

3. Allah tidak akan mempertanyakan dosa pembacanya

Membaca Surah Al-Maarij secara rutin dapat membuat seseorang terhindar dari pertanyaan Allah tentang dosa yang telah dilakukannya di Hari Kiamat. Allah akan menempatkannya di surga bersama Nabi Muhammad SAW.

4. Melepaskan dan melindungi yang sedang ditahan

Membaca Surah Al-Ma'arij juga memberikan perlindungan kepada seseorang yang sedang ditawan, dipenjara, atau diikat. Allah akan membebaskannya dan memberikan perlindungan hingga ia terbebas.

5. Ditempatkan di surga bersama Nabi Muhammad SAW

Membaca Surah Al-Maarij secara rutin juga akan memberikan kesempatan untuk ditempatkan di surga bersama Nabi Muhammad SAW di Hari Kiamat. Allah tidak akan mempertanyakan dosa yang telah dilakukan oleh pembacanya.

6. Doa untuk menghindari mimpi buruk atau mimpi basah

Membaca ayat 4-7 dari Surah Al-Ma'arij sebelum tidur secara konsisten dapat menjadi wasilah atau doa untuk terhindar dari mimpi buruk atau mimpi basah (keluar mani).