Liputan6.com, Jakarta Bagaimana manfaat perdagangan internasional bagi Indonesia? Perdagangan internasional sendiri adalah kegiatan pertukaran barang, jasa, dan modal antara negara-negara di seluruh dunia. Bagi Indonesia, perdagangan internasional adalah proses impor dan ekspor barang, antara Indonesia dengan negara-negara lain di dunia.Â
Bagaimana manfaat perdagangan internasional bagi Indonesia? Dengan perdagangan, maka Indonesia bisa memanfaatkan keunggulan komparatifnya, dengan mengekspor komoditas tersebut ke negara lain. Ekspor sumber daya alam ini memberikan pendapatan negara yang signifikan, dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional.
Bagaimana manfaat perdagangan internasional bagi Indonesia? Hal ini tentu memenuhi kebutuhan domestik, yang tidak dapat diproduksi secara efisien di dalam negeri, atau yang membutuhkan teknologi atau bahan baku dari luar. Impor juga memberikan akses terhadap barang dan jasa yang tidak tersedia secara lokal, seperti teknologi tinggi, mesin, peralatan, dan produk-produk konsumen tertentu.
Advertisement
Perdagangan internasional memungkinkan transfer teknologi, dan pengetahuan antara Indonesia dan negara-negara mitra dagangnya. Berikut ini manfaat perdagangan internasional bagi Indonesia yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (1/8/2023).Â
1. Memperluas Pasar dan Meningkatkan Pendapatan
Bagaimana manfaat perdagangan internasional bagi Indonesia? Manfaat yang pertama yaitu bisa memperluas pasar, dan meningkatkan pendapatan, yang bisa dirasakan oleh dua negara yang saling bekerjasama. Hal ini dilakukan dengan memproduksi secara optimal, tanpa takut kelebihan produksi dan harga jual yang turun. Dengan adanya perdangan internasional, pengusaha bisa menjalankan mesin-mesin produksinya secara maksimal dan menjual kelebihan produk yang dihasilkan ke luar negeri. Dengan begitu, tingginya produktivitas akan meningkatkan pendapatan.
2. Sumber Devisa
Manfaat perdagangan internasional bagi perekonomian Indonesia selanjutnya, sebagai sumber devisa negara. Selain mendapatkannya dari TKA, devisa juga dapat diperoleh dengan melakukan perdagangan internasional karena dengan melakukannya negara bisa mendapatkan mata uang asing. Perdagangan internasional juga akan membuat kebutuhan terpenuhi, dan membuat pendapatan menjadi meningkat. Sehingga dengan adanya peningkatan pendapatan, maka negara akan meningkatkan kemakmuran suatu negara yang bersangkutan.
3. Kebutuhan Hidup Mudah Terpenuhi
Manfaat perdagangan internasional selanjutnya, yakni semakin dapat memenuhi kebutuhan hidup suatu negara. Dengan adanya perdagangan internasional, akan memudahkan setiap negara untuk memenuhi kebutuhannya yang tidak diproduksi oleh negara tersebut. Hal ini bisa terjadi dikarenakan di setiap negara, pasti memiliki kekayaan sumber dayanya masing-masing. Misalnya saja kondisi geografis, iklim, tingkat penguasaan iptek, dan lain sebagainya.
4. Transfer teknologi dan peningkatan produktivitas
Melalui perdagangan internasional, Indonesia dapat mengimpor teknologi dan pengetahuan baru dari negara-negara maju. Hal ini membantu meningkatkan produktivitas dan daya saing industri dalam negeri. Misalnya, dengan mengadopsi teknologi produksi yang lebih efisien, Indonesia dapat meningkatkan kualitas produknya dan mempercepat proses produksi.
5. Meningkatkan Kemakmuran Suatu Negara
Manfaat perdagangan internasional juga dapat meningkatkan kemakmuran suatu negara. Perdagangan internasional memiliki peranan, untuk menaikkan pendapatan dari masing-masing negara yang bersangkutan. Hal ini dikarenakan negara yang kelebihan dan kekurangan akan suatu barang, dapat menjual dan memperoleh barang yang dibutuhkan. Dengan adanya perdagangan internasional, maka akan membuat kebutuhan terpenuhi dan membuat pendapatan menjadi meningkat.
6. Pertukaran budaya dan pengaruh positif
Selain manfaat ekonomi, perdagangan internasional juga memiliki implikasi budaya dan sosial yang penting. Dalam proses perdagangan internasional, ada pertukaran budaya, ide, dan pengaruh positif antara Indonesia dan negara-negara mitra dagangnya. Ini menciptakan kesempatan bagi masyarakat Indonesia untuk mengenal budaya, tradisi, dan nilai-nilai dari berbagai negara di dunia. Pertukaran budaya ini juga dapat meningkatkan pemahaman dan toleransi antarbudaya, memperkaya kehidupan sosial masyarakat, dan memperkuat hubungan diplomasi antarnegara.
Advertisement
Jenis
Ekspor komoditas
Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah, sehingga ekspor komoditas menjadi salah satu jenis perdagangan internasional yang penting bagi negara ini. Beberapa komoditas utama yang diekspor oleh Indonesia meliputi minyak dan gas alam, batu bara, produk pertanian (seperti kopi, kelapa sawit, karet, dan cokelat), produk perikanan, serta tambang lainnya. Ekspor komoditas ini memberikan kontribusi besar, terhadap pendapatan negara dan pertumbuhan ekonomi. Negara-negara tujuan utama ekspor komoditas Indonesia antara lain Tiongkok, Jepang, Amerika Serikat, dan India.
Impor barang konsumsi
Indonesia juga mengimpor berbagai barang konsumsi, untuk memenuhi kebutuhan domestik yang tidak dapat diproduksi secara efisien di dalam negeri, atau untuk memenuhi permintaan pasar yang tinggi. Barang konsumsi yang diimpor antara lain elektronik, peralatan industri, kendaraan bermotor, produk makanan dan minuman, serta tekstil. Impor barang konsumsi ini penting untuk menjaga ketersediaan barang dan memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia.
Jasa dan pariwisata
Selain perdagangan barang, perdagangan jasa juga penting bagi Indonesia. Sektor jasa seperti pariwisata, keuangan, konsultasi, transportasi, dan logistik memiliki potensi besar untuk pertumbuhan dan pendapatan negara. Indonesia merupakan tujuan wisata yang populer, dan wisatawan internasional yang datang ke Indonesia memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan devisa negara. Selain itu, jasa keuangan dan konsultasi juga menjadi sumber daya Indonesia, seperti pertanian, kehutanan, dan industri kreatif, untuk meningkatkan nilai tambah produk dan layanan yang ditawarkan.
Investasi Langsung Asing (FDI)
Selain perdagangan barang dan jasa, investasi langsung asing (FDI) juga merupakan bentuk perdagangan internasional yang penting bagi Indonesia. FDI melibatkan masuknya modal, teknologi, dan pengetahuan dari investor asing ke Indonesia. Hal ini dapat membantu mengembangkan sektor-sektor strategis dalam perekonomian Indonesia, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Beberapa sektor yang menarik minat investor asing di Indonesia meliputi industri manufaktur, energi terbarukan, infrastruktur, dan pariwisata.
Perdagangan Intra-Industri
Perdagangan intra-industri terjadi, ketika negara-negara saling menukar barang dan jasa yang termasuk dalam sektor industri yang sama. Hal ini mencerminkan spesialisasi dalam produksi, dan memungkinkan negara untuk mengoptimalkan keunggulan komparatifnya. Dalam konteks Indonesia, perdagangan intra-industri dapat terlihat dalam sektor manufaktur, di mana Indonesia dapat mengekspor produk-produk tertentu dalam industri yang sama, sambil mengimpor produk-produk lain yang tidak diproduksi secara efisien di dalam negeri.Â
Dampak Postif dan Negatif Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional berdampak positif dan dampak negatif terhadap perekonomian suatu negara. Dampak positif dari perdagangan internasional menurut Case (1996) adalah:
- Mendorong pertumbuhan ekonomi negara, pemerataan pendapatan masyarakat, dan stabilitas ekonomi nasional.
- Menambahkan devisa negara melalui bea masuk dan biaya lain atas ekspor dan impor.
- Mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam negeri, terutama dalam bidang sektor industri dengan munculnya teknologi baru dapat membantu dalam memproduksi barang lebih banyak dengan waktu yang singkat.
- Melalui impor, kebutuhan dalam negara dapat terpenuhi.
- Memperluas lapangan kerja dan kesempatan masyarakat untuk bekerja.
- Mempererat hubungan persaudaraan dan kerjasama antar negara.
Di samping itu, perdagangan internasional juga memiliki dampak negatif. Menurut Case (1996), dampak negatif perdagangan internasional adalah:Â
- Barang-barang produksi dalam negeri terganggu, akibat masuknya barang impor yang dijual lebih murah dalam negeri, yang menyebabkan industri dalam negeri mengalami kerugian besar.
- Munculnya ketergantungan dengan negara maju.
- Terjadinya persaingan yang tidak sehat karena pengaruh perdagangan bebas.
- Bila tidak mampu bersaing, maka pertumbuhan perekonomian negara akan semakin rendah, dan bertambahnya pengangguran dalam negeri.
Advertisement
Penyebab Terjadinya Perdagangan Internasional
Perbedaan sumber daya alam
Setiap negara memiliki sumber daya alam yang berbeda-beda. Beberapa negara kaya akan sumber daya alam tertentu seperti minyak bumi, gas alam, batu bara, bijih logam, atau hasil pertanian tertentu. Perdagangan internasional terjadi karena negara-negara saling membutuhkan sumber daya yang tidak dimiliki secara cukup atau sama oleh negara lain. Misalnya, negara yang memiliki kekayaan sumber daya alam seperti minyak bumi dapat mengekspornya ke negara lain yang membutuhkan minyak bumi tetapi kekurangan pasokan dalam negeri.
Keunggulan komparatif
Teori keunggulan komparatif karya David Ricardo, menjelaskan bahwa perdagangan internasional terjadi ketika negara-negara memanfaatkan keunggulan komparatif, dalam produksi suatu barang atau jasa. Keunggulan komparatif dapat muncul, karena perbedaan dalam biaya produksi relatif antara dua negara. Misalnya, jika Indonesia memiliki keunggulan komparatif dalam produksi kelapa sawit dan Malaysia memiliki keunggulan komparatif dalam produksi karet, maka kedua negara dapat saling menukarkan produk tersebut melalui perdagangan internasional.
Perbedaan keahlian dan teknologi
Setiap negara memiliki keahlian, pengetahuan, dan teknologi yang berbeda-beda. Negara-negara maju sering kali memiliki keunggulan dalam teknologi canggih, inovasi, dan penelitian dan pengembangan, sementara negara-negara berkembang, mungkin memiliki keahlian dalam produksi komoditas tertentu. Melalui perdagangan internasional, negara-negara dapat memanfaatkan keahlian dan teknologi yang dimiliki oleh negara lain untuk meningkatkan produksi, mengurangi biaya, dan meningkatkan daya saing.