Liputan6.com, Jakarta Qul a'udzu birabbil falaq merupakan bunyi ayat pertama dari Surat Al-Falaq. Surat Al-Falaq merupakan salah satu surat pendek dalam Al-Quran. Qul a'udzu birabbil falaq atau Surat Al-falaq merupakan ke-113 yang berisi 5 ayat dan tergolong sebagai surat Makkiyah.
Qul a'udzu birabbil falaq memiliki arti "Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar)." Penting untuk diketahui, meski tergolong surat pendek dan hanya terdiri dari lima ayat saja, Surat Al-Falaq memiliki sejumlah keutamaan dan manfaat yang luar biasa.
Al-Falaq adalah surat pendek yang berkaitan dengan doa memohon perlindungan pada Allah SWT sepanjang waktu. maka tidak mengherankan jika surat Al-falaq dianjurkan untuk dibaca sebelum tidur, bersama surat An-Nas dan Al-Ikhlas.
Advertisement
Sama seperti ayat-ayat lainnya, ayat qul a'udzu birabbil falaq memiliki latar belakang persitiwa yang mendasari turunnya ayat ini atau yang dikenal dengan sebutan asbabun nuzul. Untuk memahami lebih dalam mengenai makna dan keutamaan dari qul a'udzu birabbil falaq, simak penjelasan selengkapnya berikut ini, seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Sabtu (8/7/2023).
Bacaan Surat Al-Falaq
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِۙ
Qul a'udzu birabbil falaq
1. Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar),
مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَۙ
min syarri mā khalaq
2. dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan,
وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ
wa min syarri gāsiqin iżā waqab
3. dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,
وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِۙ
wa min syarrin-naffāṡāti fil-'uqad
4. dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya),
وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ ࣖ
wa min syarri ḥāsidin iżā ḥasad
5. dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.”
Advertisement
Asbabun Nuzul Surat Al-Falaq
Qul a'udzu birabbil falaq merupakan bunyi ayat pertama dari Al-Falaq. Bersama surat An-Nas, keduanya disebut al mu’awwidzatain. Yakni dua surat yang menuntun pembacanya menuju tempat perlindungan.
Surat Al Falaq dikenal juga sebagai Al-Mu'awwidzah Al-'Ula, sedangkan Surat An Nas dikenal sebagai Al-Mu'awwidzah Ats-Tsaaniyah. Surat Al Falaq dan Surat An Nas juga disebut oleh Al-Qurthubi sebagai Al-Muqasyqisyatain, yang berarti surat-surat yang melindungi manusia dari kemunafikan.
Surat ini turun bersama-sama dengan Surat Al Falaq. Menurut pendapat mayoritas, termasuk Hasan, Atha', Ikrimah, dan Jabir, Surat An Nas adalah surat Makkiyah, yaitu surat yang diturunkan di Mekah. Namun, ada juga pendapat yang berpendapat bahwa Surat An Nas adalah surat Madaniyah berdasarkan riwayat dari Ibnu Abbas dan Qatadah.
Surat Al Falaq dan Surat An Nas diturunkan ketika orang-orang kafir dari suku Quraisy di Mekah berusaha mencelakai Nabi Muhammad dengan menggunakan sihir 'ain, yaitu pandangan mata yang membahayakan atau merusak. Allah kemudian menurunkan dan mengajarkan Surat Al Falaq dan Surat An Nas kepada Nabi Muhammad sebagai perlindungan dari sihir tersebut. Inilah yang menjadi dasar pendapat bahwa Surat An Nas adalah surat Makkiyah.
Menurut beberapa ulama yang lebih rinci, Surat An Nas merupakan surat ke-21 yang diturunkan kepada Nabi Muhammad, sesudah Surat Al Falaq dan sebelum Surat Al Ikhlas, berdasarkan urutan turunnya surat-surat tersebut.
Asbabun nuzul (konteks turunnya surat) yang menjadi dasar pendapat bahwa Surat An Nas adalah surat Madaniyah adalah ketika seorang Yahudi bernama Lubaid bin A'sham di Madinah melakukan sihir terhadap Nabi Muhammad. Lubaid menggunakan benda-benda seperti pelepah kurma yang berisi rambut Nabi yang rontok ketika menyisir, beberapa gigi sisir beliau, dan benang yang terdapat 11 ikatan yang ditusuk dengan jarum. Allah kemudian menurunkan Surat Al Falaq dan Surat An Nas.
Setiap kali satu ayat dibacakan, satu ikatan dilepaskan sehingga Nabi Muhammad merasa lebih lega. Ketika seluruh ayat telah dibacakan, seluruh ikatan tersebut dilepaskan.
Mengenal Lebih Dalam Kandungan Surat Al-Falaq
Qul a'udzu birabbil falaq merupakan bunyi ayat pertama dari Al-Falaq. Arti dari surat Al-Falaq adalah waktu subuh. Surat ini dinamakan Al-Falaq berdasarkan ayat pertama dalam surat tersebut. Inti dari makna atau arti surat Al-Falaq adalah perintah kepada umat manusia untuk senantiasa memohon perlindungan kepada Allah SWT dalam menghadapi segala keburukan yang tersembunyi.
Arti dari surat Al-Falaq, bersama dengan surat An-Naas, disebut sebagai al-mu‘awwiżatān atau dua doa untuk memohon perlindungan. Ini karena keduanya dimulai dengan kalimat "Aku berlindung". Surat An-Naas mengandung perintah untuk mencari perlindungan Allah SWT dari kejahatan yang berasal dari dalam diri, sedangkan arti dari surat Al-Falaq mengajarkan kita untuk mencari perlindungan Allah SWT dari kejahatan yang berasal dari luar. Dengan membaca kedua surat ini, seseorang akan dilindungi dari kerusakan yang ditimbulkan oleh dirinya sendiri maupun oleh orang lain.
Arti dari surat Al-Falaq menekankan kepada umat manusia untuk selalu memohon dan mencari perlindungan serta bimbingan Allah SWT dari kejahatan setan dan manusia. Dengan merenungkan ayat-ayat ini, kita akan memperoleh keyakinan bahwa ketika kita beriman kepada Allah SWT, tidak ada kejahatan yang dapat mengalahkan kita.
Advertisement
Keutamaan dan Manfaat Surat Al-falaq jika Diamalkan
Qul a'udzu birabbil falaq merupakan bunyi ayat pertama dari Al-Falaq. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, meski termasuk surat pendek yang hanya terdiri dari lima ayat, namun Surat Al-falaq memiliki keutamaan dan mafaat yang luar biasa ketika diamalkan. Adapun sejumlah keutamaan Surat Al-Falaq antara lain adalah sebagai berikut:
1. Terhindar dari Kejahatan
Membaca Surat Al-Falaq akan menjaga kita dari kejahatan. Hal ini ditegaskan dalam sabda Rasulullah SAW:
"Barangsiapa yang ingin memperoleh penjagaan Allah dari orang yang bermaksud buruk, hendaknya ketika melihat orang itu memohon perlindungan dengan kekuatan Allah Azza wa Jalla dari kekuatan makhluk-Nya."
2. Pelindung Bagi Pembacanya
Salah satu keutamaan Surat Al-Falaq adalah menjadi pelindung bagi pembacanya. Dalam hadis riwayat An Nasa'i, Rasulullah SAW bersabda,
"Wahai Ibnu Abbas, maukah kamu aku tunjukkan sesuatu yang paling baik digunakan untuk berlindung?". Ibnu Abbas menjawab: "Iya wahai Rasulullah,". Beliau pun bersabda: "Qul a'udzu birabbil falaq dan Qul a'udzu birabbin nas, dua surat ini." (HR An Nasa'i)
3. Dzikir Pagi dan Petang
Dalam amalan dzikir pagi dan petang, membaca Surat Al-Falaq merupakan bacaan yang disukai oleh Allah SWT. Setelah membaca Surat Al-Ikhlas sebanyak 3 kali, disarankan untuk membaca Surat Al-Falaq sebanyak 3 kali.
Hal ini berdasarkan hadis dari Abdullah bin Khubaib yang berbunyi,
"Suatu ketika kami keluar pada malam yang hujan turun sangat deras dan malam itu sangat gelap. Kami keluar mendatangi Rasulullah dan meminta beliau untuk shalat bersama kami. Ketika saya (Abdullah bin Khubaib) menemui Rasulullah, Beliau menyuruh saya: 'bacalah!', namun saya tidak membaca apapun. Lalu beliau menyuruh lagi 'bacalah'. Tetap saya tidak membaca apa-apa. Sampai kepada perintah yang ketiga kalinya, saya lalu bertanya "apa yang harus saya baca ya Rasulullah?"
Rasulullah menjawab: "bacalah qul huwa Allah ahad (al-Ikhlas) dan al-mu'awwidzatain (Alfalaq dan al-Ikhlas) pada waktu pagi dan petang tiga kali, karena sesungguhnya membaca itu telah mencukupkan untuk mu segala sesuatu."
4. Obat untuk Penyembuhan
Selain menjadi perlindungan, Surat Al-Falaq juga bisa digunakan sebagai obat penyembuhan. Ini berdasarkan hadis dari Aisyah RA yang mengatakan,
"Rasulullah apabila sakit, maka beliau akan membacakan untuk dirinya sendiri al-mu'awwiddzaat (surat-surat perlindungan termasuk Alfalaq) dan meniupkan pada tubuhnya. Namun juga sakit itu payah sehingga menyulitkan Rasulullah, maka aku (Aisyah) yang membacakannya untuk Rasulullah dan kuusapkan kebadan Beliau berharap keberkahan firman Allah itu."
5. Pelindung saat Tidur
membaca Surat Al-Falaq sebelum tidur adalah cara untuk memohon perlindungan pada Allah SWT dari sihir dan hal-hal buruk yang berasal dari setan. Dalam hadis sahih yang diriwayatkan oleh Al Bukhari, Aisyah RA berkata,
"Setiap malam, ketika Rasulullah SAW ingin mula tidur, baginda merapatkan kedua tangannya kemudian meniupkan kearah kedua telapak itu sambil membaca surah Al Ikhlas, Alfalaq dan An-Naas, kemudian menyapu semua anggota badan yang mungkin dijangkau, dimulai dari kepala, wajah dan seluruh bagian tubuh lain sebanyak tiga kali." (Hadist Al Bukhari no. 4630)